NovelToon NovelToon
Ranting Patah

Ranting Patah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Rumah tangga yang hancur ibarat ranting yang patah.Takan bisa disambung kembali.

Begitupun hati seorang istri yang telah dipatahkan bahkan dihancurkan takan mudah untuk sembuh kembali.

Seorang istri dan seorang ibu akan tetap kokoh saat diuji dengan masalah ekonomi namun hatinya akan remuk dan hancur saat hati suaminya tak lagi untuknya..
apa yang tersisa?
rasa sakit, kekecewaan dan juga penyesalan.

Seperti halnya yang dialami oleh Arini dalam kisah yang berjudul " Ranting Patah "


Seperti apa kisahnya?
Akankan Arini bertahan dalam pernikahannya?



Baca selengkapnya!!!


Note: Dukung kisah ini dengan cara baca stiap bab dengan baik,like,komen, subscribe dan vote akan menjadi dukungan terbaik buat author.

Dilarang boom like ❌
lompat bab ❌
komentar kasar atau tidak sopan ❌



Terimakasih, sekecil apapun dukungan dari kalian sangat berati untuk author 🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

Setelah selesai membawa barang-barang ke mobil ,Arin dan anak-anaknya berpamitan pada Tati dan suaminya.

" Mba trimakasih selama disini saya banyak merepotkan mba." Arin berkaca-kaca saat mengatakan itu.

" Ah,jangan begitu Rin.Oh ya ini uang kamu mba kembalikan karna kamu tidak jadi tinggal disini jadi ini uangnya saya kembalikan,utuh tanpa ada potongan sedikitpun.Bukan begitu bos?" Tati menoleh kearah Hans, mencari pembenaran atas apa yang diucapkannya.

" Ya Rin,Tati betul uangnya dikembalikan utuh." imbuh Hans.

" Tapi mas saya sudah tidur disini,pakai air dan listrik setidaknya ada potongan berapa persen dari pembayaran bulannya bukan? Itu hak kalian dan kewajiban saya."

Mendengar ucapan Arin,Hans dan Tati saling pandang detik berikutnya Hans mengambil uang dari tangan Tati.

" Rin uangnya sudah saya terima dan betul kamu bilang saya akan ambil berapa persen dari kewajiban pembayaran kamu.Tapi berhubung saya sudah kaya raya,saya tidak butuh uang kecil dari kamu maka uang ini saya kembalikan full ke kamu." Tegas Hans, mendengar jawaban dari Hans membuat Atin memutar bola matanya dengan malas.

" Selalu saja ada unsur kesombongan disetiap ucapannya." lirih Arin namun masih bisa didengar semua orang.

" Bunda apa masih lama?" teriak kedua anak Arin.

" Sebentar nak!" jawab Arini.

Hans menoleh dan tersenyum pada Hans dan Dinda.

" Sabar ya sayang,bunda masih ada perlu sebentar." imbuh Hans.

" Ya Tuhan mungkin seperti ini gambaran jika aku menikah dengan Arin anak-anak menunggu dimobil sementara aku dan Arin masih harus menyelesaikan sesuatu.Indah sekali,Tuhan bantu aku mendapatkan dia,dia harus menjadi milikku meksipun beli satu bonus dua namun aku akan menerima anak-anak Arin menjadi anak sambungku dan akan ku pastikan kehidupan mereka jauh lebih baik dari sebelumnya."

Hans bergumam dalam hati.

" Mas,apa kamu masih mau melamun disana?" teriak Arin yang ternyata sudah menyusul anak-anak di dalam mobil.

" Ppffftttttt,lagi ngelamunin jadi keluarga Cemara nih bos?" Celetuk Tati membuat Hans tersenyum tipis nyaris tak terlihat.

Dibelahan bumi yang lain Arjun terpaksa diusir dengan tidak hormat lantaran membuat keributan diruang kepala sekolah ditempat anak-anaknya bersekolah.

" Aaarrrrggggghhhh sial! Kemana si Arin bawa anak-anak kabur.Bisa apa kamu tanpaku Rin! Kita lihat saja, sejauh mana kamu akan bertahan Luntang Lantung diluar sana.Kamu fikir bertahan hidup diluar dengan dua orang anak itu mudah? Ck! Akan ku pastikan dalam beberapa hari lagi kamu akan datang kepadaku dan mengemis meminta nafkah dariku!" Racau Arjun.

bagh bugh bagh bugh

Arjun memukul setir mobilnya untuk meluapkan emosinya.

Sementara ditempat lain seseorang tengah menunggu giliran pemeriksaan kandungannya dislah satu klinik yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

" Ibu indah silahkan masuk!" panggilan dari suster yang berjaga dibagian pendaftaran.

" Ayo mas!" ajak indah pada laki-laki yang duduk disampingnya.

Laki-laki itu bangkit dari duduknya dan berjalan sejajar dengan indah, memasuki ruang periksa sesuai dengan yang diarahkan oleh suster.

Tok tok

" Masuk!"

" Permisi dok!"

" Silahkan duduk."

Setelah mempersilahkan duduk, dokter cantik itu tampak membaca riwayat pemeriksaan indah bulan lalu.Ini kali keduanya indah priksa kandungan setelah ia mengetahui jika ia positif hamil.

" Bagaimana kabarnya Bu indah,apa akhir-akhir ini masih suka mual?" tanya dokter sembari melakukan pemeriksaan pada indah.

" Lumayan si dok cuma sudah jauh lebih baik dari kemarin." jawab indah.

" Syukurlah Bu,ini sudah hampir menginjak bulan ke tiga. Mudah-mudahan tidak ada keluhan lagi,baik ibu dan calon anaknya sehat."

" Terimakasih dok,em dok apa saya boleh tanya sesuatu?"

" Boleh, silahkan!"

" Mas tolong kamu bisa keluar sebentar?" tanya indah pada laki-laki disebelahnya.

Mendapat pertanyaan demikian laki-laki yang duduk disebelah indah hanya tersenyum mengiyakan.

Setelah memastikan laki-laki tersebut keluar indah menatap dokter sejenak.

" Dok begini saya mau bertanya perihal," indah menjeda ucapannya.Ia berkali-kali memastikan jika pertanyaan yang akan ia ajukan tidak akan membuatnya merasa malu.

Sementara indah dengan kehawatirannya, ditempat lain Arin dan anak-anaknya sudah sampai didepan sebuah rumah besar.Begitu membuka pintu mobil mata merek dimanjakan dengan hamparan taman yang sangat luas dengan lampu-lampu yang dibuat tamaram cahayanya.

Empat pilar besar mejulang tinggi.Rumah dengan lantai tiga itu tampak begitu mewah hanya dari tampilan luarnya saja.

" Bund ini istana siapa?" Tanya Hanif yang belum sepenuhnya sadar dari tidurnya.

Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 2 jam 30 menit.Hanif yang mungkin masih lelah terlelap didalam mobil,hingga Arin terpaksa membangunkan saat mereka sudah sampai ditempat tujuan.

" Bun ini mirip istana yang ada di cerita dongeng." Sambung Dinda yang rupanya juga sudah tersadar dari mimpi indahnya.

" Mas?"

Arin menatap Hans,hanya dengan tatapan mata Arin,Hans seolah sudah paham apa isi kepala Arin.

Hans tersenyum

" Dinda Hanif ini rumah om,dan ini bukan Istana tapi ini rumah om.Didalam rumah ini ada banyak pelayan,didalam rumah ini juga ada Oma."

" Oma?" tanya Hanif dan Dinda.

" Iya Oma,Oma itu ibunya om.Kalian bisa panggil mereka Oma." jelas Hans.

" Jadi bunda akan bekerja disni sebagai pelayan dan Hanif sama Dinda juga tinggal disini sebagai pelayan kecil untuk melayani Oma?" Tanya Dinda dengan wajah polosnya.

Deg

Jantung Arin seakan berhenti berdetak mendengar pertanyaan dari putrinya.

" Ya Tuhan,kenapa aku tidak berfikir panjang sebelumnya.Tidak masalah jika aku bekerja sebagai pelayan atau apa yang penting kami ada tempat tinggal dan pemasukan.Tapi.hanif dan Dinda? Ah, tidak-tidak! Aku harus bicara sama mas Hans jika mereka tidak usah bekerja, mereka belum waktunya untuk bekerja.Ya,aku harus negosiasi sama mas hans." Gumam Arin dalam hati.

Ditengah kegelisahannya Arin justru menjadi pusat perhatian Hans.

Hans menatap Arin tanpa berkedip sedikitpun, kekaguman Hans pada Arin rupanya tak pernah pudar meskipun sudah bertahun-tahun mereka tak pernah dipertemukan.

" Tuhan,entah takdir apa yang membawanya datang kembali ke hidupku,tapi aku harap takdir itu takan membuatnya terluka.Dia sudah pernah terluka dulu,bahkan disaat aku fikir dia sudah bahagia hidup bersama laki-laki lain nyatanya dia begitu menderita.Izinkan aku menebus rasa sakitnya dulu Tuhan." Batin Hans.

" Rin."

" Mas."

" Kamu dulu!"

Ucap mereka lagi-lagi kompak tanpa dikomando.

" Ciyeee bunda!" goda dinda.

Wajah Arin bersemu merah saat melihat Hans tersenyum karna ucapan Dinda.

Tanpa mereka tau seseorang sudah cukup lama memperhatikan mereka dari kejauhan.

Angannya menerawang pada seseorang yang pernah ia jumpai dulu kendati hanya dalam bentuk gambar namun ingatan Sri masih sangat tajam.

Sri ingat betul jika wanita dalam foto itu adalah wanita yang sama yang saat ini berdiri didepan rumahnya, berbicara seperti pasangan suami istri jika orang lain tak mengerti ada kisah lain dibaliknya.

" Ekem!"

Bersambung...

1
rian Away
HALU GOBLOK
Atha Diyuta
🤭
Atha Diyuta
sayangnya tidak
Atha Diyuta
terimakasih ka
Utayiresna🌷
menjemput🤣
Atha Diyuta: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
Utayiresna🌷
ah panasnya
Utayiresna🌷
dan janji harus ditepati
Utayiresna🌷
hai hai aku mampir hehe😄
Blueberry Solenne
Wah berat dong ninggalinnya kalau masih rindu
Atha Diyuta: btuul
total 1 replies
Blueberry Solenne
wah pinternya, tinggi juga tu nilainya
Atha Diyuta: 😊😊😊😊😊
total 1 replies
ginevra
ahh ... mending tinggalin aja lah .. toh kamu juga udah berusaha kan....
Atha Diyuta: di bab selanjutnya ka
total 1 replies
ginevra
hadehh... si ibu pinter banget aktingnya....
Atha Diyuta: ibu nya drama
total 1 replies
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir juga yaa
Atha Diyuta: siap ka terimakasih
total 1 replies
Sasikarin Sasikarin
kelamaan drama
Atha Diyuta: 🙏siap menerima kritik dan sarannya ka ☺️☺️
total 1 replies
ginevra
wah... main serong suami mu
Atha Diyuta: /Sob/
total 1 replies
ginevra
emang susah sih punya mertua tukang ikut campur...
rian Away: AH INI SIH TANDA TANDA SELINGKUH BJIR
total 2 replies
Atha Diyuta
ayo mampir dan ramaikan gais
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!