NovelToon NovelToon
Gadis Manja Milik CEO Arogan

Gadis Manja Milik CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / One Night Stand / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Konflik etika
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Diandra_Ayu

Lily, seorang mahasiswi berusia dua puluh tahun, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu malam yang penuh jebakan. Ia dijebak oleh temannya sendiri hingga membuatnya terpaksa menikah dengan David Angkasa Bagaskara- seorang CEO muda, tampan, namun terkenal dingin dan arogan.

Bagi David, pernikahan itu hanyalah bentuk tanggung jawab dan penebusan atas nama keluarga. Bagi Lily, pernikahan itu adalah mimpi buruk yang tak pernah ia minta. Setiap hari, ia harus berhadapan dengan pria yang menatapnya seolah dirinya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, di balik sikap angkuh dan tatapan tajam David, Lily mulai menemukan sisi lain dari pria itu.
Apakah Lily mampu bertahan dalam rumah tangga tanpa cinta itu?
Ataukah perasaan mereka justru akan tumbuh seiring kebersamaan atau justru kandas karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra_Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Monster Imut

"Aku gak terima, dia ngatain aku ganas. Dia juga bilang aku monster. Imut begini juga."

Lily memperhatikan dirinya dari pantulan cermin. Masih dengan kostum yang sama karena dirinya merasa enggan untuk membuka baju yang menurutnya lucu itu. Seumur-umur ia baru pertama kali memakainya, dan ini terlalu menggemaskan.

Tapi anehnya, David malah mengatainya ganas. Lily sampai berkaca, memperhatikan deretan giginya yang putih bersih itu. "Gak ada gigi yang tajam tuh. Ih, nyebelin banget sih Mas David. Sepertinya aku harus konsultasikan masalah ini sama bunda," ucap gadis manja itu dengan polosnya.

Lily keluar dari kamar mandi. Ia melirik suaminya yang sudah terbaring dengan tubuh yang dibungkus selimut tebal.

"Mas ..."

"Mas pake baju gak?" tanya Lily dengan bodohnya. Buat apa coba menanyakan hal memalukan itu?

David yang baru memejamkan mata sontak terbelalak. Matanya membola, mau apa lagi wanita menyebalkan itu?

"Kalau gak pake baju memangnya mau apa? Kau menginginkannya?" sindir David seraya membalikkan tubuh ke arahnya.

Lily menghela nafas lega karena ternyata suaminya sudah memakai piyama.

"Eh, enggak kok. Kalau begitu aku mau tidur dulu, Mas," ucap Lily seraya naik ke atas kasur lalu berbaring di sebelah suaminya.

"Kau mau tidur denganku memakai kostum itu? Apa kau berniat menggodaku? Ciih, jangan harap aku mau menyentuhmu. Ingat, jangan sekali-kali berpikir bahwa aku menyukaimu. Kau hanya teman tidur saat aku butuh. Paham?"

Lily mengernyit mendengar ceramah malam-malam begini. Dirinya kan cuma mau tidur, mengapa David sampai harus mengingatkan hal itu segala? Lagipula siapa juga yang mau menggodanya?

"Nggak kok, Mas. Aku gak berniat menggodamu. Kostum ini bagus dan pastinya mahal. Sayang banget kalau aku lepas. Lebih baik aku pake tidur aja." Lily meraih selimut lain lalu menutup tubuhnya dan membalikkan badan membelakangi David. Ia tak ingin berdebat karena sudah mengantuk.

"Dasar wanita menyebalkan!" pekik David merasa kesal.

"Mas besok aku ke kampus ya. Udah lama gak masuk. Boleh kan?" tanya wanita itu namun tak mendapatkan jawaban apapun dari David.

Lily menghela nafasnya, ia tahu jika dirinya salah karena meminta izin pada saat yang kurang tepat. Ia pun memilih untuk memejamkan mata. Jika besok belum bisa masuk kuliah, semoga lusa David mengijinkannya.

Sementara itu, CEO yang tengah merasa kesal itu kembali mencoba untuk memejamkan mata. Posisi mereka saling membelakangi. Terdengar dengkuran halus dari wanita di sampingnya. Membuat David yang tadinya mengantuk menjadi buyar dan tak bisa tidur.

"Astaga monster ini benar-benar sangat menyebalkan!!!"

David melirik Lily yang sudah tertidur lelap. Cara tidurnya pun tidak ada cantik-cantiknya. Bahkan selimut yang digunakan kini sudah melorot setengah hingga menampilkan tubuh yang seksi dengan kostum yang harusnya dipakai untuk bercinta itu.

Glek.

Pria itu menelan ludahnya ketika kaki wanita itu terbuka. Nampak cetakan segitiga dari area sensitifnya yang terlihat dengan jelas.

Sebenarnya David menginginkannya. Namun pikirannya saat ini juga sedang kacau. Rasa rindu yang menggebu ini membuatnya jadi gila. Bahkan CEO kejam yang biasanya selalu bersikap kasar itu semakin hari semakin terlihat lembek. Dirinya frustasi, harus bagaimana lagi cara untuk menaklukkan Veronica agar bisa kembali merajut kasih dengannya?

David meraih koper miliknya lalu memasukkan beberapa stel pakaian formal ke dalamnya. Entah apa rencananya? Namun CEO berhati dingin yang masih menggunakan piyama tidur itu bergegas pergi seraya menarik kopernya. Sebelum itu, ia menuliskan sesuatu pada secarik kertas yang kini ia letakkan di atas meja lampu tidur.

***

Keesokan pagi.

"Hooaammm..."

Lily menggeliat. Meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Rasanya segar sekali, ia tidur dengan sangat nyenyak semalam.

Gadis yang masih menggunakan kostum kelinci seperti baju renang itu nampak mengucek-ngucek matanya. Ia duduk dengan wajah yang terlihat sangat berantakan.

Matanya menyapu ke seluruh kamar yang ukurannya empat kali dari kamar miliknya. Ia mengernyit, tidak melihat suaminya di kamar ini. Padahal waktu masih menunjukkan pukul enam pagi. Biasanya jam segini David baru selesai mandi dan bersiap-siap, ia akan turun sekitar pukul 07.00 pagi untuk sarapan.

"Apa Mas David sudah ke bawah ya? Ish, kok gak ngebangunin. Aku kan belum menyiapkan air hangat buat dia mandi," ucap Lily seraya turun dari kasur.

Wanita itu segera merapikan tempat tidur. Setelah itu, ia berniat untuk membersihkan diri sebelum turun ke bawah. Khawatir jika mertuanya sudah pulang dari luar kota. Akan sangat malu jika keluar kamar dalam keadaan acak-acakan seperti ini. Pakai kostum aneh pula.

Saat ia hendak beranjak, matanya melirik sebuah kertas di atas meja lampu hias. Penasaran, Lily pun mendekat untuk melihat kertas apa itu.

[Aku ada urusan beberapa hari. Jangan menghubungiku. Kalau mau ke kampus atau ke rumah orang tuamu, pergilah! Awas, jangan macam-macam. Ingat kau masih budakku!]

Surat bernada ancaman itu membuat kedua sudut bibir Lily terangkat. Saking senangnya, ia langsung memekik sambil berjingkrak kegirangan.

"Yeeyyy.... asik, asik! Akhirnya si beruang kutub itu ngijinin aku keluar rumah."

"Tapi kemana ya dia? Jam berapa dia berangkat?" Lily bertanya-tanya dalam hati.

"Ah, masa bodoh. Malah bagus gak pulang-pulang. Aku jadi bebas," ujarnya seraya beranjak menuju kamar mandi dengan hati yang riang gembira.

Setengah jam kemudian, Lily keluar dari kamar mandi menggunakan kimono handuk yang menutup tubuhnya. Ia bersenandung riang sambil memilih pakaian di lemari untuk ia berangkat ke kampus hari ini.

"Dress mahal semua. Gak cocok ah buat ke kampus. Hufft, untung saja aku masih simpan baju-bajuku dalam kardus." Wanita itu kembali membuka kardus yang ia gunakan untuk menyimpan bajunya yang masih bagus itu. Untung saja ia belum membuangnya.

Lily memilih celana jeans sobek-sobek dipadukan dengan kemeja longgar. Gaya slengean namun sangat ia sukai dan merasa jadi diri sendiri jika berpakaian seperti ini.

Rambutnya yang panjang ia kuncir asal. Dirinya tersenyum senyum sendiri, memandang wajah cantiknya yang berseri dari pantulan cermin.

"Aah, perfeck! Teman-teman, i'm coming!!!"

Gadis cantik itu berjalan menuruni tangga. Ia mengamati seisi rumah luas namun sepi bak kuburan itu. Seperti biasa, tidak ada orang di ruang makan. Namun sarapan sudah tersedia lengkap disana.

"Nona mau sarapan apa?" tanya seorang pelayan yang kelihatannya masih muda itu. Lily baru menyadari jika pelayan itu juga yang selalu menyambutnya saat ia keluar dari kamar.

"Sandwich aja, mbak."

"Baik, Non."

Pelayan itu segera menyiapkan sarapan untuk Lily dengan begitu cekatan. Ia juga menuang susu murni pada gelas kosong untuk sang majikan. Meskipun Lily adalah orang baru di rumah ini, namun dirinya memiliki kekuasaan penuh seperti majikannya yang lain. Perempuan para pelayan sebenarnya membuat Lily risih karena ia tidak terbiasa dilayani seperti ini, namun ini sudah menjadi tugas mereka dan Lily mau tak mau harus mengikutinya.

"Oh iya, siapa namamu?" tanya Lily pada pelayan yang kini berdiri dengan di belakang kursinya.

"Saya Ratna, Nona," ujar pelayan itu dengan suara pelan. Ia takut terdengar yang lain. Karena disini, seorang pelayan dilarang untuk mengobrol akrab dengan majikannya. Perbedaan kasta membuat Tuan Handoko membuat peraturan seperti itu. Jangankan pada pelayan biasa seperti Ratna, pada Reymond yang merupakan sepupu sekaligus asisten pribadi Tuan muda David pun dianggap remeh.

"Oh. Kamu sudah sarapan?" tanya Lily namun yang ditanya hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

"Hei, Mbak Ratna apa kamu sakit? Sini sarapan sama saya!" ajaknya. Sontak hal tersebut membuat Ratna panik. Ia pun langsung beralasan untuk ke toilet sejenak. Karena tidak mungkin dirinya memenuhi ajakan majikannya untuk sarapan bersama.

"Te–terima kasih, Nona. Saya sudah sarapan kok. Maaf saya mau ke toilet sebentar."

Ratna pun pamit. Sementara Lily melanjutkan sarapannya seorang diri di meja makan yang luas ini.

"Tuan Handoko dan nyonya Amanda sepertinya belum pulang. Mas David entah kemana? Dan si Ricardo, apa brandal itu memang terbiasa tidak pernah pulang ke rumahnya?" tanyanya dalam hati.

"Aah, ngapain juga aku mikiran dia?"Lily mencoba menyadarkan diri agar fokus pada tujuan awalnya saat ini. Rencananya ia akan berangkat ke kampus terus mengunjungi orang tuanya. Meski baru kemarin bertemu dengan sang bunda, tapi rasanya sudah satu abad. Lily tak tahan untuk bercerita tentang kejadian semalam. Ia penasaran dan ingin mendapatkan saran dari bundanya, apakah benar dirinya ini seperti monster?

***

Bersambung....

1
ahok wijaya
Gak kecewa! 👍
Diandra Ayu: makasih kak🥰
total 1 replies
Shinn Asuka
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Diandra Ayu: Wah, makasih banyak kakak🥰🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!