PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21, Memberi pelajaran
" Lo udah tau pelakunya? ". Adit menatap Andre dengan serius , dan Andre mengangguk menjawab pertanyaan Adit.
" Jadi kita eksekusi sekarang? ". Adit kembali bertanya, namun kali ini Andre hanya tersenyum miring tampak begitu lain.
" Kita eksekusi setelah pulang sekolah, karna sekarang gue udah meminta pasukan bayangan kita untuk menangkap bedebah itu". Ucap Andre dengan tatapan tajam seperti silet yang siap untuk melukai siapapun.
" Haha... gue jadi tidak sabar". Adit menyeringai dengan menyeramkan, kedua pemuda itu mengeluarkan Aura yang sangat berbeda dari biasanya.
" Tidurlah dulu nanti saat yang tepat bangunlah kembali ". Andre menepuk bahu Adit sambil menatap dalam ke arah mata pemuda itu yang terlihat berubah warna menajdi coklat kemerahan.
" Iya".
Seketika bola mata Adit kembali ke warna semula yaitu hitam legam, Andre tersenyum kecil dan di balas senyum juga oleh Adit.
*****
" Ck, bosen banget cuma tiduran di rumah " . Ardiy bangkit dari ranjang dan berjalan menuju balkon kamar.
Laki laki itu duduk di kursi yang tersedia dan mengambil sebatang rokok yang ada di atas meja.
" Apa gue bisa ya jadi suami yang baik nanti? ".Ucap Ardiy pada dirinya sendiri sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya.
Laki laki itu merenung sampai tidak sadar sudah dua jam lamanya dia berada di balkon dan sudah menghabiskan lima batang rokok.
" Mending gue berendam".
Laki laki itu akhirnya masuk kembali ke dalam kamar dan menghabiskan waktu dengan berendam sampai pikirannya kembali rileks.
*****
" LEPASKAN GUE BERENGSEK".
Seorang laki laki tampak di seret oleh dua orang bertopeng. Laki laki yang di seret itu berusaha memberontak namun usahanya sia sia.
Bruk...
Kedua orang bertopeng itu melempar laki laki yang menjadi buronan mereka. Di samping laki laki itu sudah ada satu orang laki laki lain dalam keadaan terikat dan mulut tertutup lakban.
" Siapa kalian sebenarnya ha? ". Laki laki itu menatap tajam ke arah dua orang yang bertopeng, namun kedua orang itu tidak menjawab pertanyaannya dan tetap bungkam.
Kedua orang yang menggunakan topeng itu pergi meninggalkan kedua laki laki yang sudah mereka tangkap.
" JANGAN PERGI, LEPASKAN GUE BANGSAT" . Laki laki itu kembali memberontak mencoba melepaskan ikatan yang mengikat tangannya, tapi ikatan itu tak kunjung terlepas karna begitu kuat.
Di luar gedung kosong itu, berdiri dua laki laki remaja dengan pakaian serba hitam, mereka menggunakan topi dan masker untuk menutup wajah mereka.
" Mereka berdua sudah di dalam bos". Salah satu orang yang bertopeng tadi melaporkan sambil menundukkan sedikit kepala ke arah dua remaja itu.
" Bagus, kalian memang tidak pernah mengecewakan " . Andre tersenyum miring di balik maskernya.
Yah dua remaja itu adalah Adit dan Andre yang kini sudah siap memberikan pelajaran kepada kedua laki laki yang sudah berani meracuni Ardiy.
" Buka pintunya " .Perintah Andre yang langsung di lakukan oleh dua anak buahnya.
Setelah pintu terbuka, Adit dan Andre langsung saja masuk dengan aura dingin mereka.
tap... tap... tap...
Suara langkah kaki Adit dan Andre membuat kedua laki laki yang terikat itu mendongakkan wajah mereka ke arah sumber suara.
" Siapa kalian ha? ". Ucap laki laki yang tidak di bungkam mulutnya itu, sementara Laki laki yang ada di sebelahnya memucat ketakutan karna sebelumnya dia tidak pernah terlibat masalah seperti sekarang.
Adit dan Andre tersenyum miring di balik masker mereka tanpa ingin menjawab pertanyaan dari laki laki itu.
" Antonio, ternyata lo sama bajingan dan pengecut seperti adik lo ya". ucap Andre sambil menatap remeh ke arah Antonio.
Yah Otak dari semua ini adalah Antonio kakak dari Rio yang tidak Terima sang Adik harus berakhir di rumah sakit karena tawuran malam itu.
" Apa maksud lo ha? ". Antonio menatap tajam ke arah Andre yang masih santai berdiri sambil memasukkan tengan ke saku celananya.
" Maksud dia lo itu pengecut sama kayak si bajingan Rio itu, faham lo". ucap Adit sambil menatap Rio dengan kesal.
" Kurang ajar, kalian yang pengecut bedebah". Antonio tampak sangat marah mendengar penghinaan dari Adit dan Andre, Namun kedua remaja itu hanya menyeringai mendengar kemarahan Antonio.
" Dia terlalu banyak bacot, sumpal mulutnya ". Andre menatap malas ke arah Antonio yang masih berusaha melepaskan diri.
" Siap". Adit dengan senang hati menyumpal mulut Antonio dengan kaus kaki yang entah dari mana dia mendapatkannya.
" Hmmphhh.... hmmphhh". Antonio semakin memberontak karna kaus kaki itu sangat bau.
Andre kemudian maju selangkah ke arah Antonio, pemuda itu memiringkan kepala sambil menatap dingin ke arah Antonio.
Bughh.....
Seketika Antonio tersungkur dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah segar hanya dengan satu kali bogeman dari Andre.
" Lo urus dia ". Andre menberikan perintah kepada Adit untuk menberikan pelajaran ke pelayan yang saat itu bekerja sama dengan Antonio.
" Baik bang ". Adit dengan senang hati melakukan perintah dari Andre.
Bugh.... brakkk.... bugh...
Suara pukulan bersahutan di dalam gedung tua itu, Dua orang yang bertopeng tadi meringis ngeri membayangkan apa yang terjadi di dalam.
Kurang lebih satu jam kini Antonio dan pelayan itu sudah terkapar tidak berdaya dengan luka di sekujur tubuh mereka.
" Cabut" . Ucap Andre yang di angguki oleh Adit.
Mereka keluar meninggalkan kedua orang itu tanpa ada rasa perihatin sedikitpun.
" Kalian bereskan dua orang itu". Andre memberi perintah kepada dua orang bertopeng itu.
" Buat mereka seolah olah habis kecelakaan, gunakan mobil si bangsat Antonio itu " . Andre kembali memberi perintah yang di angguki oleh dua anak buahnya itu.
Setelah Semuanya selesai, kedua remaja itu akhirnya pulang karna sekarang waktu sudah sore hampir magrib.
Sebelum benar benar sampai rumah, mereka terlebih dahulu mengganti baju mereka di sebuah toilet umum yang tidak jauh dari komplek perumahan Syahreza.
Adit ikut pulang ke kediaman Syahreza atas perintah Lita , Pemuda itu bahkan tadi sudah memberikan alasan supaya dia bisa pulang ke rumahnya sendiri, tapi alasannya di tolak mentah mentah oleh Lita.
Pemuda itu tidak tau saja, alasan Lita menyuruhnya pulang ke rumah utama karna di sana sudah ada kedua orang Tuanya yang baru saja sampai dari luar negri menunggu dirinya.
Yah Pratama sengaja pulang bersama sang istri dan juga Elis, anak perempuannya untuk membantu Lita menyiapkan pernikahan Ardiy.
*****
Jika Ardiy sibuk memikirkan tentang pernikahan maka berbeda dengan Putri yang saat ini sedang bersantai sambil membaca novel.
Perempuan itu seharian menghabiskan waktu bersama buku bukunya karna tidak di izinkan memegang ponsel sampai selesai menikah nanti.
Putri tidak ingin terlalu larut dengan perasaannya, dia mencoba untuk menerima semuanya dengan lapang dada.
Putri mencoba berpositif tihingking kalau pilihan kedua orang tuanya tidak mungkin salah.
" Percayakan saja semuanya pada Tuhan ". Putri tersenyum membaca bait terakhir dari novel yang dia baca.