NovelToon NovelToon
Di Sayang Kakak Ipar

Di Sayang Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: MartiniKeni

Leticia Nathania yang sering di panggil Cia adalah gadis yang sangat cantik dan selalu ceria. Cia selalu di kelilingi oleh orang-orang baik yang sangat menyayanginya. Namun semuanya berubah ketika Cia terpaksa menikahi Carlo karena di jodohkan oleh almarhum kakeknya.
Awalnya Cia ragu menikah dengan Carlo karena melihat sikap pria itu yang terlihat sombong. Tapi akhirnya Cia bersedia juga menikah dengan pria itu karena orang tuanya berusaha dengan keras meyakinkannya. Orang tuanya mengatakan kalau cinta itu akan tumbuh setelah menikah.
Setelah menikah, Cia tinggal satu atap dengan mertuanya. Dan itu bukanlah hal yang mudah, terlebih mertuanya tidak menyukai kehadiaran Cia sebagai menantu.
"Cia, kamu bersenang-senang seharian di kamar dan membiarkan Ibu dan adik bekerja, maksud kamu apa?" tegas Carlo membuat Cia sangat kaget.
Pasalnya Cia yang mengerjakan semua pekerjaan rumah seharian.
Tiba-tiba saja air mata Cia menetes tanpa di minta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MartiniKeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lucu

Sekarang Cia sedang duduk di meja rias di kamarnya. Dia sedang memoles wajahnya sedemikian rupa untuk menyamarkan luka yang ada di bibir dan lehernya. Dia bahkan harus memakai lipstik berwarna merah untuk menutupinya, sedangkan untuk leher meskipun Cia memakai baju berkerah tinggi dia tetap menutupinya dengan foundation.

Cia tadi bangun sekitar jam satu siang, dan masih di kamar Damian. Dia tertidur di sana sudah kedua kalinya, dan Cia akui, kasur milik Damian lebih nyaman dibandingkan kasur di kamarnya sendiri.

Dan saat tadi dia mengecek ponselnya, banyak panggilan tidak terjawab dan pesan dari Nico. Cia langsung mengirimkan balasan kalau dia baik-baik saja, Cia tahu seberapa khawatirnya Nico saat dia tidak bisa dihubungi.

Setelah selesai Cia langsung keluar dari kamarnya, tapi begitu membuka pintu dia lagi-lagi dikagetkan dengan keberadaan Damian di depan pintu kamarnya.

"Kakak kok hobi banget sih ada di depan pintu? Aku kaget tau." Protes Cia sambil memegang dadanya karena kaget.

"Kok Ticia pakai lipstik warna merah sih?"tanya Damian nggak nyambung.

"Oh ini."  Cia lalu memegang bibirnya sendiri.  "Kalau aku pakai yang biasanya nanti bakal kelihatan kalau banyak lukanya. Aku nggak mau ditanya macam-macam."

"Iya sih. Tapi Ticia jadi makin cantik," gumamnya, matanya tidak berkedip menatap gadis cantik di depannya.

Cia menunduk, dia tidak bisa mengendalikan ekspresinya, bisa-bisanya dia malu dengan gombalan Damian. Sedangkan Damian mengulum senyum melihat wajah malu-malu gadisnya, sungguh sangat menggemaskan.

"Kak Damian sendiri ada apa nungguin aku di sini? Kenapa nggak ketuk aja pintunya?"

"Kakak mau ikut ke rumah orang tua, Ticia. Boleh kan?" tanya Damian menatap gadis itu.

Hah, Cia tidak salah dengar kan?

"Huh, ikut?"

" Kenapa, nggak boleh ya?" Ekspresi Damian mendadak menjadi murung.

"Atau Ticia malu yah karena kakak cacat?" Cicitnya pelan.

"No,kak." Cia berjongkok di hadapan Damian dan menggenggam tangannya erat. "Kenapa Kak Damian ngomong gitu sih? Aku nggak pernah memandang orang hanya dari fisiknya. Kita sudah pernah membicarakan ini sebelumnya, dan kakak udah janji nggak akan ngebahas ini lagi."

"Tapi tadi ekspresi Ticia kayak nggak mau kakak ikut." Cia lalu tersenyum, kenapa laki-laki di depannya ini jadi menggemaskan begini. "Tuh kan senyum-senyum begitu, pasti ngeledekin kan?"

"Astaga, kenapa kak Damian jadi lucu begini sih? Pengen aku cubit rasanya." Dengan gemas Cia mencubit gemas pipi Damian.

Dan tentu saja sebagai laki-laki yang harus menyenangkan gadisnya, Damian harus pura-pura meringis.

"Ticia, jahat banget sih. Sakit Ticia."

Sangat hebat sekali akting Damian, bahkan lengkap dengan ekspresi menyedihkannya.

"Oke... oke, maaf." Masih dengan sisa tawanya, Cia pun menjauhkan tangannya dari pipi Damian. "Aku tadi cuma kaget aja, soalnya kayak mendadak gitu. Padahal tadi kakak nggak ada bilang apa-apa loh sama aku kalau mau ikut."

"Jadi Ticia izinin kakak ikut apa nggak nih?"tanya Damian serius.

"Boleh dong, masa tidak sih." Kata Cia tersenyum. "Coba kakak senyum dulu." Damian melengos malu-malu.

"Kakak bukan anak kecil lagi, Ticia."

"Aku tahu, tapi kakak lucu kalau lagi ngambek gini." Sepertinya kedepannya menggoda Damian akan menjadi hobi barunya. "Ayo senyum dulu, baru kita berangkat."

Dengan terpaksa Damian tersenyum, mana pernah dia selama ini tersenyum manis seperti sekarang. Kalau Dion sampai tahu, bisa jadi bahan olok-olokan Damian seumur hidup.

Dan interaksi keduanya tidak luput dari penglihatan Meri, Ruri, dan Ira. Mereka saling lirik dan berbisik.

Tadi pagi Meri sempat menyuruh bibi mencari tahu bagaimana keadaan Cia, tapi bibi mengatakan kalau Cia dari kemarin tidur di kamar Damian.

"Ma, jangan-jangan Cia selingkuh dengan Damian." Ujar Ira sembari menatap Meri.

"Yang dikatakan Kak Ira bener mah. Mana mungkin dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Kak Damian. Pasti dia sudah pernah tidur dengan kak Damian, makanya semua keperluannya dipenuhi oleh Kak Damian. Kak Damian juga tidak mengizinkan Kak Cia mengerjakan pekerjaan yang ada di rumah ini, bahkan Kak Damian sendiri yang menyuruh papa agar mencari seorang pembantu. Selalu di ajak shopping dan perawatan lagi. Kalau mau keluar selalu diantar sama sopirnya Kak Damian. Dan satu minggu yang lalu Kak Damian menyuruh Kak Cia belajar bawa mobil. Katanya Kak Damian mau memberikan hadiah mobil pada Kak Cia. Dia diperlakukan seperti seorang putri oleh Kak Damian. Jujur, aku jadi iri pada kak Cia." Kata Ruri dengan raut wajah sedih.

"Ini tidak boleh terjadi, Damian dan Cia tidak boleh memiliki hubungan. Kalau sampai mereka memiliki hubungan maka Carlo tidak akan bisa mendapatkan tanah itu. Kalau seperti ini rencana kita bisa gagal," keluh Meri dengan raut wajah memerah.

"Dari awal siapa sih yang nyuruh kak Cia ngurusin kak Damian? Sekarang mereka jadi dekat begini kan." Kata Ruri

"Papamu yang dari awal nyuruh Cia. Terus siapa lagi dong yang ngurusin si lumpuh itu? Kamu? "

"Coba dari awal Ruri yang ngurusin Damian, mungkin nasibnya akan seberuntung Cia." Kata Ira.

"Ogah deh, ngelihat wajahnya aja serem begitu."

"Mah, bagaimana kalau suruh Carlo pura-pura baik-baik pada Cia. Bila perlu bikin dia hamil. Kalau sudah hamil semua rencana kita pasti akan berhasil,"usul Ira sembari menatap mertuanya.

"Tapi mama nggak sudi punya cucu dari wanita miskin seperti dia," sahut Meri.

"Cuma itu caranya mah. Demi tanah itu mama juga harus pura-pura baik pada Cia. Kalau kita sudah mendapatkan semuanya, baru setelah itu kita usir Cia dan anaknya."

"Kamu benar juga. Nanti mama akan coba bicara pada Carlo. Anak itu susah sekali lagi di temui. Akhir-akhir ini dia jarang sekali pulang ke rumah. Dihubungi juga tidak pernah diangkat."

"Pasti dia sama kak Tania mah. Katanya Kak Tania saat ini sedang hamil, pasti kakak sedang menemani kak Tania. Wanita itu kan manja sekali," ujar Ruri.

Kedua mata Meri tampak membulat mendengarnya. Dia tidak menyukai wanita bernama Tania itu. Baru pertama kali bertemu tapi wanita itu sudah memperlakukannya seperti itu. Bagaimana kalau sudah jadi menantunya? Bisa-bisa dia menderita setiap hari. Atau mungkin dia diusir dari rumah ini.

"Kamu tahu dari mana kalau wanita itu sedang hamil?" tanya Meri berkacak pinggang. Tadinya dia pikir kalau Carlo sudah tidak berhubungan dengan Tania, tapi ternyata putranya masih berhubungan dengan wanita itu.

"Aku tidak sengaja mendengar percakapan kak Carlo dengan kak Tania mah. Kak Carlo juga membelikan sebuah rumah pada Kak Tania."

"A-apa?"teriak Meri dengan rahang menganga dan wajah pucat.

"Enggak usah teriak begitu dong mah. Bikin aku kaget tahu nggak," protes Ruri dengan kesal.

"Mama kaget dengernya. Pantes aja kakakmu udah nggak pernah ngasih mama uang, ternyata uangnya diberikan pada wanita itu. Padahal sudah mama bilang pada dia, jauhi wanita itu. Keluarganya juga sudah bangkrut, jadi buat apa dipertahankan."

Terima kasih ya krn sudah mampir, jangan lupa like dan komentarnya ya kakak2, biar author tambah semangat nulisnya😊

1
Gede Merta
jangan lama" up nya thor
Gede Merta
Lanjut thor
Gede Merta
jahat banget simeri ini
Gede Merta
Semakin seru
Gede Merta
Semangatttt 💪
Gede Merta
sangat bagus
Gede Merta
Seru , semangat 💪
Martini .K
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!