Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Kerumah
Siang hari mogan kembali membawa pulang keluarga nya ke rumah sendiri dan meninggalkan rumah utama.
Oma sudah memesan pada dirinya untuk mengantar arabella ke rumah sakit mengecek keadaan asinnya tidak keluar.
Jika saja morgan benar membawa arabella ke rumah sakit pria tersebut benar benar tidak waras pikir arabella.
Balita tersebut menggeliat di gendongan arabellla.
Seperti biasa arabella masih tetap menggendong bayi balita tersebut.
Di belakang kemudi terdapat Elif sibuk dengan iPadnya.
Mereka saling diam di dalam mobil hanya suara mesin mobil yang terdengar.
Arabella ingin membeli sesuatu di swalayan.
Hanya arabella yang keluar sedangkan mereka menunggu di dalam mobil.
“Aku tidak lama,, titip putramu sebentar.”
Lalu membuka pintu mobil keluar masuk ke dalam swalayan.
Saat memilih keperluan nya arabella tidak sengaja menabrak seorang wanita cantik yang elegan.
Brakk
“Aaaa maa_af! Maaf saya tidak sengaja!”
Arabella membantu mengambil barang wanita tersebut.
“Lain kali, hati hati.”
Wanita itu pun berlalu dari tempat tersebut karena terburu buru.
Di mobil bocah balita yang berada di gendongan mogan tidak berhenti menangis.
Entah kenapa semenjak adanya arabella balita tersebut jarang dekat dengan orang lain termasuk mogan sendiri.
Mungkin balita tersebut sudah nyaman didekat arabella.
Pintu mobil terbuka Arabella masuk lalu melihat alif menangis melambai tangan kecil ke arahnya.
“Aduhhh kamu kenapa sayang! Cuma sebentar kok perginya.”
Balita tersebut tenang kembali dalam pelukan wanita yang beberapa hari ini merawatnya.
“Kau lama sekali, apa yang kau cari?”
Tanya morgan tampa mengalih pandangannya fokus menyitir mobil.
“Dimana nya lama? Aku cuma memilih beberapa barang.”
Sambil menunjuk ke Arah barang belanjaan nya.
Elif hanya diam tidak tertarik ikut campur dengan orang dewasa di depannya itu.
Sebentar lagi dia ingin pergi menemui teman- temannya.
Gerbang terbuka mogan memasuki mobilnya kedalam halaman rumahnya.
Sang asisten sudah menunggu mogan seperti biasa ingin membahas beberapa pekerjaan.
Arabella langsung masuk ke dalam rumah setelah bi Ratih membantunya.
“Tuan,, Saya sudah melaksanakan perintah tuan.”
Pria berjas hitam itupun menberikan beberapa dokumen dan beberapa data kerusakan.
“Bagus!”
Mogan merasa puas dengan apa yang didengarnya dari asisten.
Senyum licinnya mengembang tentu yang di rencanakan itu sudah berhasil dia sedikit memberi pelajaran buat adik iparnya.
Sedangkan di tempat lain…
“Brengsek! Siapa sudah mencuri data perusahaan kita.”
Andria begitu disalurkan emosi karena perusahaannya sedang tidak baik.
Sang asisten tidak bisa melalukan apa apa.
“Siapa yang berani melakukan itu.”
Apa itu orang tuanya Arabella. Apa mungkin arabella sudah memberi tau orang tuanya.
Kecurigaan langsung ke orang tua arabella karena tidak lain.
Ia tidak memiliki banyak musuh.
Atau kah itu dari kakak iparnya.
Tapi tidak mungkin, apa yang harus dia lakukan,
Andrian meninggalkan perusahaan menuju kediaman kakak iparnya.
“Nyonya! Ada tuan Andrian di luar ingin menemui nyonya!”
Arabella berpikir untuk apa Andrian menemui nya lagi.
“Titip alif sebentar bi ya,”
“Baik nyonya,”
Andrian menunggu di ruang tamu, menunggu arabella.
“Kenapa? Aku tidak ingin mogan salah paham.”
Arabella to The poin, dia tidak ingin adanya masalah lagi apalagi mogan orang sangat brengsek.
sebenarnya berjumpa dengan Andrian sama sekali tidak tertarik baginya lagi.
Arabella begitu ingin kembali ke negara asalnya itu.
“Data perusahaanku dicuri, Aku tau orang tuamu sangat marah, ku mohon jangan lakukan itu ke perusahaan ku,”
Tentu Andrian memohon pada wanita itu, karena hanya arabella yang bisa membantunya.
“Bukan orang tuaku, mereka tidak tau apa-apa. Aku tidak memberi tau masalah itu,”
“Lalu siapa? Aku tidak memiliki musuh ,”
“Saya yang melakukan itu,”
Datanglah mogan dengan santainya duduk disamping arabella.
Dia melirik ke arah arabella.”Aku pernah memberi izinmu untuk menyambut laki laki lain di rumah ini?”
“Maaf! Jangan salah paham,”
“Aku sendiri yang minta menemui arabella,”
Andrian bangun lalu berlutut di lantai pandangannya tak lepas dari mogan.
“Aku mohon jangan lakukan itu, Aku tau kakak ipar aku salah. Demi istriku jangan lakukan itu kak!”
“Kau gunakan alasan untuk adikku, kau sadar tidak ucapan ku tidak pernah main-main,”
Andrian menunduk pandangannya,”Aku mohon kak, tolong pulihkan data perusahaanku,”
Tidak ada rasa kasian bagi mogan, sebelum berlalu ia berjongkok tepat di samping Andrian.
Tangan kekarnya menupuk bahu Andrian.”Perusahaan kau tergantung padaku.”
Bisik mogan pelan.
Arabella tidak berani ikut campur dia hanya memerhatikan mereka saja.
Mogan bangun lalu menuju ke ruang kerjanya, begitu juga dengan arabella.
“Kenapa kau lakukan itu, sherly sudah memaafkan suaminya,”
“Jangan ikut campur,,”
Ternyata Andrian masih memerhatikan mereka mereka masih berdiri di tangga saat obrolan.
Mata mogan menatap sekilas ke arah Andrian.
“Kenapa kau kasian dengan mantanmu jatuh miskin?”
Mogan melangkah satu langkah ke arah arabella membuat arabella sedikit mundur.
“Bu_bukan begitu,”
“Kau harus di hukum nona,”
Cupp
Morgan melumat bibir manis arabella, tentu saja wanita itu terkejut.
Andrian langsung memaling wajahnya ke arah lain, lalu dia pun keluar dari rumah tersebut.
Ternyata itu hanya akalan mogan mencium arabella di depan Andrian.
Pria itu sengaja memperlihatkan pada adik iparnya.
Sedikit bermain tidak apa apa.
Melepas ciuman tersebut lalu meninggalkan arabella yang masih mematung di tempat.
Tak lama ia pun sadar. “Kau ajar pria banjingan.”
Buru-buru membuka pintu ruang kerja mogan lalu mendekat pada pria itu.
“Kenapa? Kau ingin lebih dari yang tadi?”
“Dasar tuan mesum! Seenak saja menciumku!@#*”
Memaki dan memberi dua pukulan di bagian dada mogan supaya sedikit tenang.
Arabella meninggalkan ruangan tersebut lalu kembali ke kamar untuk melihat alif sudah bangun.
Dikamar ternyata balita tersebut sudah bangun.
Baru saja di mandikan oleh bi Ratih, balita itu sangat anteng memainkan jari jarinya.
“Sudah lama bangun bi?”
“Baru saja bangun nyonya,”
Arabella tersenyum lalu mengambil alif ke pelukannya tak hanya itu dia juga mencium balita tersebut.
Yang sebelumnya perasaan sedikit kesal, kini berubah seratus persen setelah bertemu dengan balita kesayangan nya itu.
Semoga saja suatu saat alif tidak menurunkan watak bapaknya, walaupun wajahnya seratus persen mirip bapaknya itu.
Nggak papa mirip wajahnya yang penting jangan mirip hatinya saja pikir arabella.
“kesayangan mommy minum susu dulu ya sayang!”
Arabella memberikan susu tersebut dan terlihat balita tersebut meminum dengan rakus.
Wanita itu menggeleng kepala melihat tingkah balita tersebut dengan gaya erotisnya.
Bagaimna tidak Alif minum susu dengan kakinya mulai bergelayut ke arah arabella tangannya bermain rambut panjang milik perempuan tersebut.
“Minum susu dulu, nanti mainnya ya,”
“Jajajayjajjj,”
Omel anak itu saat arabella melepaskan tangan kecil itu di rambutnya.
Bersambung.