NovelToon NovelToon
Because I Want You

Because I Want You

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lorong kecil

"Hai apa yang kalian lakukan di sini?"

"Ka ... ka ... kami tidak," belum selesai ucapan Rara.

"Pak ini tidak bisa di biarkan, udah seret saja mereka berdua ke rumah pak ustad secarang."

"Perbuatanya membuat malu kampung ini." sahut salah satu warga lalu menyeret gadis di dalam tidak lupa mereka juga menarik pria yang ada di dalam kamarnya.

"Jangan ..., jangan bawa kakakku." Teriak gadis berusia belasan tahun memohon pada warga yang ingin membawa kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lorong kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Sudah cukup lama berbincang, ketiga pria yang saat ini duduk di ruang tamu terlihat masih cukup serius. Entah apa yang di bicarakan oleh mereka sampai lupa waktu. Rara melihat jam dinding, arah jarum jam sudah menunjukan pukul 1 lewat.

Bahkan mereka sudah menghabiskan dua gelas kopi. Di tambah satu gelas teh, apa sesibuk itu pekerjaan mereka sampai tidak lupa waktu. Rara derta Nina keheranan, mereka berdua berinisiatip membuatkan cemilan ala kadarnya.

Aroma coklat panggang menusuk masuk kedalam hidung membuat ketiganya merasakan sensation berbeda. Menelan ludahnya kasar serta memejamkan mata menikmati baunya. Dalam pikiran mereka baunya saja seenak ini apa lagi rasanya.

"Perut juga perlu asupan Mas, bekerja keras boleh tapi Ingat waktu juga." ucap Rara meletakan bronis coklat yang begitu meleleh di atasnya. Orang yang melihatnya sudah di pasti akan langsung tergiur.

"Wah ...," Alden menelan ludah. Ia sudah tak sabar ingin cicipinya.

Tangan Devan sudah lebih dulu menjulur menguapkan kue itu kedama mulutnya. "Emmmm ..., ini sungguh luar biasa."

"Wah Bang kau garcep banget," keluah Alden menatap Athur memamerkan deretan giginya. Tanganya sudah mengambil satu potong, lalu memasukannya kedalam mulutnya.

"Emmm ..., bener Bang ini begitu enak." ucap Alden melumat jemarinya sisa-sisa coklat yang menempel.

Rara menggeleng, menatap kedua pria itu yang mengunyah dan tangannya mengambil lagi seakan sedang kelaparan. "Ini buatanmu?" tanya Athur memandang sang istri.

"Iya nggak enak yah?" sahut Rara dengan wajah sedikit sedih.

"Justru sangat nikmat, sama sepertimu. Manis di luar namun sangat nikmat di dalam." bisik Athur di telinga Rara dan mendaratkan bibirnya di pipi itu.

Ketiga manusia yang di sana spontan saja berhenti tanpa berkedip melihat agedan tak terduga yang di lalukan Athur. Sungguh ini momen bersejarah yang luar biasa. Bagaimana bisa Athur yang selama ini hanya cinta pada Vina, tapi kenyataanya dia bisa melakukan hal itu dengan istri yang baru di nikahi beberapa bulan lalu.

Jangan tanya seberapa merah wajah Rara menahan rasa malu. Menundukan wajahnya menyembunyikan pipinya yang merona. Athur menyungging senyum, dengan tingkah Rara. Tetapi di sana hati Alden sedikit nyeri. Siapa sangka orang yang sedang ingin dia kejar justru malah sudah menikah dengan Kakaknya. Dunia sangat tidak Adil baginya, berusaha menutupi hatinya yang terlukan.

"Ehem ..., cie ...cie ... yang nggak pernah di cium laki-laki. Beruntung banget lo Bang dapet cewe Segel yang luar dalam." celetuk Alden menggoda keduanya.

"Kalau dia bego, gua orang pertama yang akan merebutnya." ujar Devan dengab mulut penuh mengunyah kue coklat.

"Heh, dimana-mana itu adiknya dulu Bang. Buka lo cook brengsek mesum yang suka mainin cewe." sahut Alden tak mau kalah.

"Kakak gua bukan barang!" sungut Nina yang tidak terima kakaknya di perebutkan.

"Lagian juga siapa yang mau ninggalin istri secantik dan semanis ini hem." sahut Athur sedikit menggoda Rara tapi memang dalam prinsipnya dia menikah hanya satu kali. Mau atau tidak mau kenyataan, fakta dan takdir justru memilih Rara yang jadi istrinya.

Terkadang hidup memang tidak sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan oleh manusia. Tak semua berjalan dengan alur yang kita mau. Takdir memilih jalannya sendiri untuk kita. Marah, tidak bisa terima itu hal yang wajar. Namun lambat laun, semua akan jelas jika takdir memberikan yang terbaik

"Wah ..., Nina masih nggak nyangka loh. Abang bisa juga gombal." Celetuk Nina memainkan kedua alisnya naik turun.

"Ih ... udah ah bahas yang lain." sahut Rara mengalihkan pembicaraan yang justru mengingatkan kepada tiga pria itu tentang rencananya.

Mereka tadi membahas nomer tanpa di kenal yang mengirimkan pesan pada Devan semalam. Alasan Devan kerumah Rara pagi sekali. Ia memberitahu ancaman dari nomer tersebut, beruntung wajah Rara tidak terexpose jelas.

Mereka jadi kawatir akan posisi Rara saat ini, apa lagi mereka tahu tempat tinggalnya juga. Bagaimanapun keselamatan istrinya saat ini sangat penting.

"Ra, kita pindah dari sini sementara waktu ya?" ajak Athur menatap dalam wajah manisnya.

"Kenapa harus pindah? Ini rumah Rara." sahutnya menolak.

"Bang, jangan ajak kak Rara pindah. Nanti Nina sama siapa?" ucap Nina yang tak setuju.

Athur beralih menatap wajah sedih Nina sang adik. "Nina juga ikut, ya Abang nggak bisa jelasin alasanya untuk saat ini. Tapi yang jelas, kalian tanggung jawab abang kan?"

"Tapi Mas. Rara nggak mau." tolak ya bersikukuh tidak ingin pergi.

Athur meraih telapak tangan Rara dengan lembut. "Ra, Mas janji hanya sementara. Biar Mas bisa jagain kamu. Apa lagi kejadian semalam.membuat Mas benar-benar kawatir." jelasnya panjang lebar.

Rara masih diam, menatap wajah sang suami. Namun di wajahnya hanya nampak keseriusan yang bersungguh-sungguh. Bingung dan bimbang, banyak kenangan di rumah itu. Tetapi Athur tidak mau menjelaskan alasannya.

Athur yang sedikit faham dengan sikap dan kerasnya hati Rara yang menolak. "Ra, ikut Mas." Pria itu mengajak sang istri dan membawanya kekamar untuk berbicara berdua.

Devan dan Alden sendari tadi mereka hanya menyimak pembicaraan Athur. Karena merek sadar tidak bis ikut campur dalam hal itu. Tetapi Alden dan Devan justru meminta Nina untuk berkemas dan membawa baju untuk beberapa hari kedepan.

"Nin, cepat berkemas sekarang. Tidak punya banyak waktu. Athur dan Rara juga pasti sedang berkemas di dalam."

"Tapi Bang,"

"Nggak ada tapi tapi. Ayo aku bantu." ajak Alden yang tahu benar situasi kondisi saat ini.

Devan berjalan keluar, mencari tahu tempat dimana pria itu mengambil foto Athur. Dia sangat heran kenapa bisa sahabatnya itu bisa kecolongan.

*****

Di tempat lain seorang perempuan saat ini sedang menikmati semilir angin sore di balkon apartemen. Pakaian yang sangat minim bahan masih di kenakan gadis itu. Pandanganya menerawang jauh, tapi pikiranya bertarung.

Kasih sayang, belaian seorang pria itu yang saat ini di butuhkan. Hasratnya meronta selalu mengininkan kepuasan semenjak saat pertama kali mengenal sex bebas. Ia sadar belum menikah tapi dia kencanduan seakan sudah menjadi kebutuhan yang wajib.

Menoleh kebelakang terlihat pria yang masih berbaring di ranjang. Tubuh pria itu terkurap Tanpa mengenakan pakaian, hanya bawahnya tertutup selimut. Dia adalah pria pertama yang mengambil keperawanannya, namun bukan paksaan melainkan saling suka. Jauh sebelum hubunganya dengan Athur berlangsung.

"Athur, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku juga tidak bisa lepas darinya." gumamnya bermonolog.

*****

"Pah kenapa masih belum bisa di hubungi sih mereka? Apa papah tahu keberadaan Alden pah. Mama sangat kawatir," ucapnya cemas karena sudah seharian tak ada kabar dari anaknya.

"Nanti juga pulang mah, biarlah akhir pekan mereka paling bersama teman-temannya." sahut sang suami lembut.

"Ih papah ini santai banget sih. Tahu anak nggak pulang bukanya di cari," ucapnya cemberut.

"Mah mereka sudah besar, nggak bisa papah awasin 24 jam. Mau jalan-jalan nggak mah?" ajak Louise lembut merayu sang istri agar moodnya berubah.

Sintia sama sekali tidak merespons, Louise menghela nafas. " Sayangku. anti juga pulang sendiri Al. Udah yuh mumpung papah lagi senggang ni," rayunya lagi, namun masih sama reaksi Sintia.

"Nggak mau nih, ya udah jangan salahkan papah loh kalau nanti mama ngajak pergi papah sibuk." ucapnya sedikit mengancam dengan beralibi.

"Ih ... Ayo." sahutnya akhirnya dia kalah juga oleh permainan Louise.

1
🌹Widianingsih,💐♥️
kemana kedua orang tua nya kak ?
kok bisa dinikahkan sih ?
🌹Widianingsih,💐♥️: ohh ..kasihan yaa, tapi mereka anak-anak yang mandiri👍
total 2 replies
Cahaya 17
Nina Katro🤭 nggak pernah lihat dapur bagus
🌹Widianingsih,💐♥️
hai kakak...aku mampir🙏
Duh kasihan sekali masih muda 17 tahun sudah dinikahkan, terlalu muda sekali, mana suaminya juga baru kenal.....kok begitu sih ?😭
Embhul82: makasih bnyak.kak 👍
total 1 replies
me
semangat terus thor
me
wah papah Louise sedang honey moon nih 🤣
Embhul82: 🤭mumpunh nggak ada yg ganggu
total 1 replies
me
lanjut thor👍💪
Cahaya 17
lanjut💪
me
lanjut 💪
Cahaya 17
lanjut 👍
rokhatii
lanjut thor💪
Embhul82: makasih dukunganya
total 1 replies
me
💪
Cahaya 17
jangan kasih lemah karakter Rara Thor. ku tunggu kelanjutanya💪
Embhul82: makasih sudah selalu dukung
total 1 replies
Cahaya 17
lanjut up double 🤭
Embhul82: tidak janji ya kak🤭
total 1 replies
Cahaya 17
Bagus Thor lanjut pantang nyerah
Cahaya 17
buat penasaran pembaca kamu thor
Embhul82: makasih sudah mampur
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!