NovelToon NovelToon
SUSAN

SUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: SabdaAhessa

Susan tak pernah menyangka dirinya di timpa begitu banyak masalah.

Kematian, menghianatan, dan perselingkuhan. Bagaiamana kah dia menghadapi ini semua?
Dua orang pria yang menemaninya bahkan menyulitkan hidupnya dengan kesepakatan-kesepatan yang gila!

Akan kah Susan dapat melewati masalah hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SabdaAhessa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

Alma, kepala pelayan yang bertugas menjaga dan merawat Tuan Sanders berlari ke arah pintu dengan tergesa-gesa. Alice terkejut melihat itu.

"Ada apa?" Tanya Alice ikut panik

"Alice.. Tuan.. Tuan Sanders!!!" Kata Alma panik.

"Kenapa?" Tanya Alice lagi.

"Tuan Sanders tidak sadarkan diri lagi!" Kata Alma dengan nafas yang berat.

Alice membulatkan mata. Dia langsung berlari masuk ke dalam kamar rawat Tuan Sanders. Melihat pria itu sudah tak sadarkan diri di atas ranjang.

Alice langsung memencet bell untuk menghubungi perawat yang berjaga. Alice juga langsung menelpon Traver, memberitahu kondisi Tuan Sanders.

Semenit kemudian, para perawat dan Dokter Joshua datang untuk memeriksa. Mereka meminta Alice dan Alma untuk menunggu di luar.

Traver juga sudah datang. Dia terlihat panik,memegang kepalanya dengan gusar.

"Kenapa bisa?" Tanya Traver.

"Sepertinya itu serangan jantung." Jawab Alma dengan cepat.

"Hah? Serangan jantung?" Traver dan Alice makin panik tak karuan.

"Dimana Nyonya Susan?" Tanya Traver lagi.

"Nyonya baru saja tidur." Kali ini Alice yang menjawab.

"Ya sudah, biarkan saja! Jangan beri tau dia dulu!" Kata Traver.

"Beri tau apa?" Tiba-tiba Susan sudah berada di ambang pintu.

Traver, Alice dan Alma terkejut bukan main. Baru saja mereka merencanakan untuk merahasiakan keadaan Tuan Sanders, tapi Susan sudah muncul dan mendengar percakapan mereka.

"Hmm.. Anu nyonya.." Traver gelagapan.

Traver saling melirik dengan Alice. Seakan meminta bantuan.

"Kenapa Traver?" Tanya Susan lagi.

"Itu nyonya.. Tuan Sanders.. Serangan jantung." Jawab Traver sambil menggigit bibirnya.

"Hah?" Susan membulatkan mata. Dia segera ke kamar rawat ayahnya.

"Sebentar Nyonya, Dokter Joshua sedang memeriksa dan kita di minta untuk menunggu di luar." Kata Traver mencegah Susan untuk masuk.

Susan pun mengurungkan niatnya. Dia terlihat khawatir akan kondisi ayahnya yang kian memburuk. Padahal tadi siang pria itu sudah sadar dan terlihat lebih membaik.

"Traver, tolong jangan menutupi apapun dari ku!" Kata Susan.

"Maaf Nyonya, saya hanya khawatir dengan kondisi Nyonya." Kata Traver.

Susan duduk di sofa dekat pintu kamar rawat ayahnya. Menunggu kabar dari Joshua. Mengharap-harap cemas. Dia menghadapi kondisi ini seorang diri. Tanpa Peter. Karena pria itu juga sedang dalam keadaan koma.

Setelah menunggu sekitar 15 menit. Akhirnya Dokter Joshua dan seorang perawat keluar. Susan segera bangkit dengan susah payah karena masih merasa sakit di selangkangannya.

"Bagaimana kondisinya?" Tanya Susan.

"Sudah di tangani. Biarkan dia istirahat dulu." Joshua bergegas pergi, dia sangat acuh pada Susan.

Susan yang melihat sikap itu sangat terpukul dan tak tahan lagi. Dia mengejar Joshua dan menarik lengannya.

"Joshua, kau ini kenapa? Kenapa kau bersikap tidak profesional sama sekali!" Kata Susan sambil mendelik.

"Sikap ku yang mana yang tidak profesional?" Tanya Joshua balik mendelik tak mau kalah.

"Kau tidak menjelaskan apapun pada ku!" Kata Susan.

"Itu atas perintah pasien. Dia bilang, kau bisa menanyakan apapun nanti setelah dia sadar." Joshua menarik lengannya yang masih di pegang oleh Susan.

Dia berlalu pergi bersama dengan perawat itu. Susan semakin emosi melihat sikap Joshua yang sangat mengacuhkan dirinya. Dia kembali duduk di sofa dekat kamar rawat itu lagi.

"Biar saya yang mengurusnya, Nyonya." Traver menawarkan bantuan.

Susan menatapnya. "Tidak perlu. Jika kau yang mengurusnya, dia bisa mati."

Sontak Alice dan Alma menahan tawa mendengar itu. Membuat Traver jadi diam seketika.

"Alice, apa Margaret sudah mengirim laporan keuangan yang aku minta?"

"Sudah, Nyonya. Sebentar saya ambilkan." Alice segera mengambil setumpuk kertas dan meletakkannya di samping Susan.

Susan ingin mengecek laporan keuangan itu sambil menunggu ayahnya sadar. Dia jadi penasaran soal ayahnya, mengapa dia meminta Joshua untuk diam?

Susan mengecek lembar demi lembar, membacanya dengan detail tak mau ada yang terlewat sedikitpun. Dia merasa ada yang aneh saat melihat neraca pengeluaran dan pemasukan.

"Mereka korupsi besar-besaran di Susan Beauty Skin. Pantas saja klinik kecantikan ku bangkrut." Kata Susan pada dirinya sendiri.

Sontak membuat Traver dan Alice menoleh ke arahnya.

Susan menarik nafas berat. Membuka lagi lembaran-lembaran itu. Seketika dia terkejut dengan pengeluaran yang cukup besar. Yaitu 10 miliar dalam jangka waktu seminggu. Untuk apa?

Susan mengeceknya lagi lebih detail. Memeriksa slip gaji para karyawan dan petinggi di perusahaannya.

"Traver!" Panggil Susan.

"Ya, Nyonya." Traver menghampiri Susan.

"Kau tau ini?" Tanya Susan menunjuk sebuah data di lembar itu. "Siapa ini?"

Traver menelan ludah. Dia tau siapa yang di maksud oleh Susan. Namun dia memilih untuk berbohong. "Itu dokter kecantikan yang Tuan Peter pilih, Nyonya. Dia sering di tugaskan ikut seminar di luar negeri setiap bulan."

"Tapi disini ada pengeluaran 10 miliar dalam waktu satu minggu, Traver. Bukankah itu aneh? Masa kita menghabiskan 10 miliar hanya untuk satu orang dokter dalam seminggu? Aku rasa ada petinggi yang korupsi besar-besaran di perusahaan kita." Kata Susan.

Traver cukup terkejut dengan itu. Dia tidak menyangka Susan secerdas dan sedetail itu. Traver tau, uang 10 miliar itu adalah uang yang di pakai oleh Peter membeli villa untuk Anna dan Vannes tahun lalu.

Traver mencoba memutar otak mencari alasan. Berusaha melindungi tuannya yang sedang terbaring koma.

"Saya akan mengecek transaksi para petinggi perusahaan, Nyonya." Traver berusaha menyudahi menyelidikan Susan.

"Iya, kau harus mengeceknya dan aku juga ingin bertemu dengan dokter kecantikan yang di pilih Peter ini. Siapa namanya? Dokter Vivian? Tolong kau atur pertemuan ku dengannya!" Kata Susan.

Traver di buat gelagapan. Ini senjata makan tuan namanya. Dia baru saja berbohong namun sekarang di minta untuk membuktikannya. Tetapi Traver berusaha bersikap tenang di hadapan Susan. Agar wanita itu tak curiga.

"Apa ini?" Susan kembali terkejut. "2 triliun? Sebentar..." Susan mengecek lagi data-data itu. "Ini di transfer ke rekening yang sama, Traver. Ke rekening atas nama Vivian Latanost. Pasti mereka ini komplotan! Tidak mungkin dia bekerja sendiri! Transaksi yang di transfer ke rekening ini berjumlah sangat besar dan berkali-kali. Dia tidak akan bisa menutupi semua ini jika bekerja sendiri kan? Pasti salah satunya dari bagian akuntansi." Kata Susan.

"Bagaimana bisa Peter bisa melewatkan ini?"

Traver terlihat frustasi. Ternyata Susan sepintar itu.

"Cari orang ini, Traver! Aku tidak yakin dia ini hanya dokter kecantikan di Susan beauty skin!" Perintah Susan pada Traver.

"Baik, Nyonya." Jawab Traver singkat.

Tiba-tiba pintu di ketuk.

Tok! Tok! Tok!

Alice segera mengecek siapa yang datang. Dia mengintip dari peephole. Ternyata yang datang adalah Edward dan James.

"Nyonya, ada Tuan Edward di depan!" Kata Alice memberi tau Susan.

Sontak Susan membulatkan mata. Dia segera bangkit gelagapan dan berlari masuk ke dalam kamarnya. Berkas yang sedari tadi di pangku jatuh berserakan di lantai. Traver heran melihat sikap Susan yang ketakutan.

"Jangan biarkan dia masuk ke kamar ku, Traver! Katakan saja aku sedang pergi!" Kata Susan pada Traver.

"Baik, Nyonya." Traver semakin heran. Ada apa sebenarnya.

Traver memberi kode pada Alice untuk membukakan pintu bagi Edward dan James. Pria gagah tinggi besar itu masuk di temani oleh James.

"Selamat datang Tuan Edward. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa Traver menyambut Edward dan James.

"Aku hanya mau menjenguk Tuan Sanders. Aku dengar kondisinya semakin memburuk." Kata Edward.

"Benar, Tuan. Tapi Tuan Sanders sedang istirahat, anda bisa duduk dulu." Traver mempersilahkan Edward duduk.

Edward duduk di sofa mewah itu. Matanya melirik ke berkas berkas yang berserakan di lantai. Sedangkan James berdiri di belakangnya.

"Kenapa sepi sekali?" Tanya Edward.

"Nyonya Susan sedang keluar, Tuan." Jawab Traver.

Tapi mata Edward menyelidik. Dia tau Traver sedang berbohong. Dia melihat sepatu Susan yang tertinggal di atas lantai dekat berkas yang berserakan. Lagipula perempuan itu tidak mungkin meninggalkan ayah dan suaminya yang sedang sakit.

"Katakan padanya, dia tidak pantai bersembunyi!" Kata Edward.

Traver saling melempar pandang dengan Alice. Edward memang bukan tandingan mereka. Dia tidak mudah di bohongi. Pria itu memandang pintu kamar Susan.

Sedangkan Susan yang berada di balik pintu seketika merinding mendengar suara Edward. Pria itu sukses membuatnya trauma. Tangannya gemetar hebat takut jika pria itu akan mendobrak pintu.

Susan langsung mengunci pintu dengan tangannya yang gemetar.

Clek!

Suara pintu di kunci.

Edward tersenyum kecut mendengar suara itu. Dugaannya benar, Susan berada di dalam sana. Tapi perhatiannya seketika teralihkan pada kertas-kertas yang berserakan di lantai.

"Berkas apa itu?" Batin Edward.

Traver menyadari hal itu, dia segera memungut semua kertas dan meletakkannya di atas meja. Lalu menyuruh Alice menyiapkan minum untuk Edward dan James.

Bersambung..

1
Adi Putra
ku tunggu janda mu🤣
Adi Putra
dalam batin Edward, akhirnyaaaa🤣
Adi Putra
menggatal🤣
Riska Rosiana
🥲🥲🥲
Riska Rosiana
auto trauma🤣
Andreee
kesempatan🤣
Andreee
mampus kouu ana
Andreee
pokol teros peterr, jan kasih amponn
Andreee
🤣🤣🤣🤣
Andreee
amunisi gk tuu
Adi Putra
kasi napas eddd🤣
Riska Rosiana
🤣🤣🤣🤣
Olivia
susan bakal plh pa y
Adi Putra
Edward ini katanya cinta, tp nyusain susan mulu y
Olivia
Peter bangs*t bgt ya, benci bgt gue
Olivia
Peter ma Anna jodoh keknya, sama2 gk ada otak
Riska Rosiana
Wait waittt Peter bisa menggila jg ye
Riska Rosiana
Oh jadi si Peter yg selingkuh..aku kira susan yg bakalan selingkuh ama edward
Riska Rosiana
kayaknya Susan ini masih ada perasaan ya sm si edward
Adi Putra
si Edward bener bener lu ye
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!