Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Paviliun Obat Muchen
Kereta memasuki gerbang utama sekte Zhongnan, ternyata Yingjie membawa Wang Bao kembali ke paviliun obat.
Wang Bao melongos, enggan untuk masuk ke dalam sana setelah kemarin ditolak mentah-mentah.
"Kakek Yingjie, untuk apa membawaku kembali kesini?" Tanya Wang Bao heran, "Jangan-jangan mau memintaku untuk memohon ya, saya tidak mau!" Wang Bao menolak dengan tegas, berbalik lalu berjalan pergi dari sana.
Yingjie menarik Wang Bao, membawanya masuk secara paksa. Seketika tercium berbagai aroma obat-obatan.
Muchen menyambut dengan ramah meminta Wang Bao untuk berbaring di dipan untuk diperiksa.
"Eh? Aku baik-baik saja sekarang, mungkin sudah sembuh," gumam Wang Bao lalu segera beranjak pergi lagi.
Wang Bao curiga karena sikap Muchen tiba-tiba berubah menjadi begitu ramah padanya.
"Kau mau kemana? Cepat berbaring! Kalau tidak ingin kerontokan gigimu," Muchen memerintah Wang Bao dengan tegas, sementara Wang Bao refleks berbaring.
"Kakek?" Wang Bao melihat Yingjie dengan tatapan tanda tanya.
"Tenang saja, percayalah pada Muchen!" Ucapan sambil membantu Wang Bao berbaring dengan nyaman.
"Eh! Bagaimana kalau ternyata aku diracun kakek?" Wang Bao bergidik ngeri lalu duduk kembali.
"Tidak akan, kemarin hanya salah paham saja," Yingjie mendorong pundak Wang Bao pelan memintanya untuk berbaring kembali.
"Tuan muchen, kita tidak ada dendam tolong jangan menyiksaku ya," Pinta Wang Bao sebelum pasrah diperiksa.
"Tidak mungkin saya menyiksa tuan muda, kemarin saya hanya tidak berfikir dengan bijak," Muchen lalu menarik lengan Wang Bao meraba nadinya lalu fokus memeriksa.
Setelah nadi diperiksa, Muchen berpindah di perut sebentar lalu naik ke dada, wajahnya masam setelah memeriksa tubuh Wang Bao secara menyeluruh.
"Ada apa?" Yingjie bertanya, begitu penasaran melihat ekspresi Muchen yang terlihat tidak bagus.
"Dulunya tubuhnya memang memiliki bakat menjadi seorang kultivator sayangnya fondasi bawaan tubun wang Bao rusak dan inti jiwa anak ini pecah membuat kemampuan penyerapan energi spiritualnya terganggu tidak bisa lagi digunakan untuk berkultivasi sayang sekali akar spiritualnya telah tercemar menjadikan tubuhnya tanpa bakat."
Yingjie tampak lesu merasa bersalah pada Wang Bao karena menjanjikan hal yang sia-sia.
Muchen berjalan menuju rak buku mengambil buku yang terlibat usang dan mulai membaca sejenak.
"Tumbuhnya mungkin rusak tidak bisa lagi menjadi mahluk abadi tapi masih bisa diasah untuk menjadi seniman bela diri lagi pula memang tidak semua orang bisa menjadi mahluk abadi jadi jangan kecewa." Muchen kembali senang masih ada harapan untuk Wang Bao.
"Tidak perlu kecewa Wang Bao, kau bisa menjadi ahli bela diri di alam dasar seperti ku." Yingjie menyemangati.
Wang Bao sebenarnya tidak begitu peduli, walaupun sayang bakatnya hilang tapi yang paling penting untuknya sekarang adalah tetap hidup.
Dunia kultivator mempunyai tiga alam yang diketahui, pertama adalah alam bawa tempat para roh orang mati dan menyimpan banyak misteri. Kemudian alam dasar yaitu alam fana atau alam manusia, tempat tinggal mahkluk fana seperti manusia, serta para kultivator yang berupaya mencapai keabadian melalui latihan spiritual biasanya sangat jarang yang memiliki bakat seperti ini di alam manusia, lalu ada juga alam surga tempat tinggal para dewa, mahkluk surgawai serta para mahluk abadi yang telah mencapai keabadiannya dengan kultivasi.
"Tidak masalah kakek, tidak menjadi mahluk abadi ataupun seniman beladiri juga tidak akan jadi masalah saya hidup saja sudah sangat bersyukur karena masih bisa bernafas," Ucap Wang Bao duduk kembali dan merapikan pakaiannya yang berantakan.
Mendengar perkataan Wang Bao membuat Muchen termangu, tidak pernah ia berfikir bahwa keturunan dari ajaran Unortodoks sepertinya begitu tabah dan berlapang dada dengan keadaannya saat ini.
Melihat Wang Bao yang begitu tabah dan bijak melemahkan kebencian Muchen, membuat rasa bersalahnya terus meningkatkan karena perlakuan kasarnya kemarin pada Wang Bao.
Saat pertama kali melihatnya wajah Wang Bao, Mucheng berfikir bahwa sifatnya akan tempramental, sombong dan semena-mena seperti orang-orang dari ajaran Unortodoks hanya karena darahnya bercampur dengan darah mereka. Makanya kemarin emosi Muchen begitu menggebu-gebu dan membenci Wang Bao.
"Apa sudah selesai tuan Muchen?" Tanya Wang Bao membuyarkan pikiran Muchen.
"Kalau sudah saya pamit pulang," Ucap Wang Bao beranjak pergi.
"Tidak tunggu dulu, saya bisa memperkuat tubuhmu hanya perlu latihan seratus kali lebih keras dari orang lain pasti bisa akan bisa mewujudkan impianmu menjadi seorang master bela diri!" Mata Muchen begitu berapi-api, memilah-milah obat, menumbuh, menakar lalu memasak dengan serius.
"Duduklah sebentar, obat terhebat penguat tubuh, jiwa dan raga ciptaan Muchen akan segera selesai," Ucap Muchen dengan sangat percaya diri.
"Tidak, tunggu dulu tuan Muchen, tidak perlu repot-repot," Wang Bao menolak.
"Tidak perlu malu-malu Wang Bao, kalau muchen mengatakan bisa menjadikanmu master bela diri dengan obatnya pasti akan diciptakan obat ajaib itu, lihat matanya itu sekarang terlihat sangat berambisi. kau harus merasa terhormat Wang Bao dia adalah salah satu master pencipta obat," Yingjie menahan Wang Bao, berfikir bahwa Wang Bao tidak enak karena membebankan orang lain.
'Tidak perlu repot-repot, memang siapa yang minta dibuatkan obat hebat seperti itu. Jika meminum pil hebat itu pasti harus dibayar dengan latihan yang keras, aku lebih memilih tubuhku tetap lemah seperti ini.' wang Bao meringis, pasrah dengan dirinya yang selalu saja terjebak dalam keadaan yang bertentangan dengan keinginannya.
Empat jam berlalu, obat sudah selesai di masak dari tungku. Dengan mata berbinar-binar Muchen berhasil menciptakan obat penguat tubuh tingkat tujuh untuk Wang Bao, hasil pencerahan dari rasa bersalahnya terhadap Wang Bao.
"Ayo minum sekarang, lalu Kita lihat bagaimana efeknya bekerja."
Wang Bao tidak ada kesempatan untuk menolak, Muchen sudah menarik wajahnya lalu memasukkan secara paksa pil elxir ke mulutnya dan meminta Wang Bao menelannya bulat-bulat.
"Air, air!" Pekik Wang Bao.
Rasanya terlalu pahit lalu terasa sensasi panas di dinding mulutnya. Beberapa detik kemudian tubuhnya berkeringat parah, dadanya sesak dan kepalanya terasa pusing membuat pengelihatan Wang Bao berputar-putar.
"Yingjie bantu dia memurnikan pilnya dan tuntun agar dapat diserap oleh tubuhnya."
Yingjie langsung paham, membuat Wang Bao duduk bersila lalu ikut duduk di belakang Wang Bao, menyentuh pundak lalu mengalikan energi Qi nya pada Wang Bao.
Wang Bao merasakan aliran aneh menjalar di dalam tubuhnya lalu menjalar menuju perutnya merasakan sesuatu berpusat dan berkumpul di perutnya sekarang, pelan-pelan memancar merasakan seluruh tubuhnya terasa hangat dan terasa mengambang.
Wang Bao hanya diam tubuhnya terasa kaku tidak bisa dia gerakkan sama sekali.
Muchen segera menutup paviliun obat berjaga-jaga agar tidak ada orang yang menganggu konsentrasi Wang Bao dan Yingjie sekarang.
Menunggu dengan perasaan cemas, takut jika pil ciptaannya memiliki efek sampingnya pada tubuh Wang Bao yang lemah.
...***...