Cassandra adalah seorang wanita yang tak punya keluarga kecuali adik kandungnya. Ia sangat menyayangi adiknya.
Suatu hari ia mengandung anak dari seorang CEO yang kaya raya. Namun ia memilih bungkam agar tak ada yang mengetahuinya. Padahal anak itu sangatlah penting bagi CEO.
Suatu hari keduanya tak sengaja bertemu dengan CEO. Anak itu menatap lekat kearah CEO namun dengan cepat Cassandra meraih putri semata wayangnya.
"Cassandra"...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
capther 21
Naina berjalan dengan tergesa gesa. Ingin segera memberi tahu Cassandra tentang keberadaan Deril.
"pulang yuk, capek banget nih"
"ayo... Tapi katanya tadi kamu mau lihat tari tarian disana dulu", ucap Cassandra.
"gak jadi, lagian lagian kasian juga Aleta kan baru ketemu", Naina mencari alasan.
Cassandra menatap Naina aneh, baru kali ini dia mengajak pulang terlebih dahulu.
"ya sudah, kalian pulang dulu ibu disini dulu ya sampai pertunjukan tarinya selesai", pesan bu Nina.
Naina pun segera menggandeng tangan Cassandra.
Cassandra merasa tingkah Naina kali ini sangat aneh.
"kenapa sih Naina?" tanya Cassandra.
"udah masuk mobil dulu nanti aku kasih tahu",
Didalam mobil Naina mengatur nafasnya, "Cassandra gawat!"
"apa?"
"Deril! Dia ada disini. Tadi aku lihat dia duduk agak jauh dari tempat Aleta ditemukan", jawab Naina panik.
"kamu salah lihat kali", sanggah Cassandra tak percaya.
Naina mengeluarkan benda pipih itu dari dalam sakunya, dan memperlihatkan sebuah foto seorang laki laki yang tak lain memang Deril.
Mata Cassandra terbelalak, mulutnya ternganga.
"ngapain dia disini?"
"aku juga gak tahu, tapi lebih baik kita berhati hati saat membawa Aleta. Kau tak mau kan Deril tahu kalau Aleta anak kandungnya?"
Cassandra menggeleng cepat, "aku gak akan biarkan Deril bertemu dengan Aleta. Aku gak mau dia mengambilnya".
"apa kita pindah aja dari sini?" lanjut Cassandra memberi ide.
"jangan! Kasihan bu Nina pasti dia nanti kesepian. Udah yang penting kita hati hati aja", jawab Naina yang tak setuju
......................
Pagi ini Grace segera pergi ke bandara. Hari ini adalah jadwal penerbangannya ke Bali.
Grace mencoba menghubungi Deril berkali, namun tak ada jawaban.
"selalu seperti ini. Apa susahnya sih angkat telfon dariku", gerutu Grace.
Tiba tiba pengeras suara berbunyi, jika pesawat yang ditumpangi Grace akan delay selama tiga puluh menit.
Grace sangat kesal, mengingat acara pertemuan Deril dengan petinggi perusahaan berlangsung pukul dua siang.
Sedangkan jadwal penerbangan yang seharusnya pukul 6.15 ditunda jadi 6.45 WIB.
"apa apaan ini pake delay segala lagi. Gak tau orang lagi buru buru apa. Ini kayaknya sengaja Justin pesankan tiket ekonomi bukan kelas bisnis biar kena delay kayak gini. Seumur hidup aku naik kelas bisnis gak pernah namanya delay", Grace terus saja mengumpat dan menyalahkan Justin.
Memang Justin sengaja memesankan tiket ekonomi untuk Grace dengan alasan, tiket kelas bisnis tersedia pukul dua belas siang.
Sedangkan Grace ingin menghadiri pertemuan bersama Deril dengan title calon istri CEO. Ia harus datang tepat waktu.
Setelah 30 menit menunggu akhirnya pesawat pun take off. Grace merasa tak nyaman didalam pesawat kelas ekonomi.
Ia merasakan kursi yang sempit dan tak ada privasi sama sekali.
Setelah hampir dua jam penerbangan, akhirnya pesawat mendarat dengan selamat.
Grace terlihat menghubungi seseorang, "aku akan sampai di hotel satu jam lagi. Jadi tolong persiapkan semuanya. Aku ingin tampil cantik di acara calon suamiku dan didepan semua kliennya",
"baik nona", jawab seseorang dari seberang.
Tut... Tut... Tut... Sambungan telepon pun dimatikan.
Setelah hampir satu jam, Grace barusaja tiba di hotel. Disana sudah terlihat dua orang wanita membawa sebuah tas berisikan peralatan makeup, dan berdiri didepan resepsionis.
"nona Gracia?" sapa lembut wanit tersebut.
"iya, apa kau Cassandra? Orang yang akan make, over penampilanku?" tanya Grace berpura pura.
"benar nona, saya Cassandra dan ini rekan saya Naina", jawab Cassandra dengan ramah.
Grace melihat Cassandra dari atas sampai bawah, "panggil saja Grace. Oh iya, DP sudah kamu terima ya?"
Cassandra mengangguk dengan senyuman. Dia tak tahu siapa Grace, namun Grace tahu siapa Cassandra.
Dirinya sengaja memakai jasa Cassandra, karena ingin menunjukkan bahwa dirinya lah yang saat ini menjadi pelabuhan terakhir Deril.
Ditengah tengah Cassandra melakukan tugasnya, Grace tiba tiba saja merasa mual.
"nona Grace, apakah anda sakit?" tanya Cassandra.
"tidak.. Tidak... Aku sedang hamil Cassandra. Aku sedang mengandung anak calon suamiku. Kau tak perlu heran Cassandra. Sudah biasa kami melakukannya. Ya begitulah jika kami saling cinta, akan tetapi karena dirinya terlalu sibuk jadi tertunda semuanya", jawab Grace sambil mengelus cincin berliannya.
"itu cincin pertunangan anda nona?" tanya Cassandra kagum.
"iya Cassandra, bagus bukan? Calon suamiku sangat mencintaiku. Dia tak mau kehilangan diriku, sampai tumbuh benih dalam rahimku", jawab Grace dengan bangga.
Padahal apa yang dia katakan semua berbanding terbalik dengan kenyataannya.
"sudah selesai nona, lihatlah anda sangat cantik", puji Cassandra.
"wah... Pasti calon suami anda serta para kliennya sangat mengagumi anda nona", sahut Naina.
Grace hanya tersenyum, "Dasar wanita bodoh. Saatnya kau akan sakit hati setelah ini Cassandra", batin Grace.
"baiklah, kalian tunggu dibawah. Aku akan mengganti pakaianku lalu turun. Dan kalian akan ikut denganku. Aku takut makeup atau rambutku rusak nantinya. Lagipula itu adalah acara terbuka", ucap Grace.
Cassandra dan Naina menuruti ucapannya untuk menunggu dibawah.
Grace memang sengaja membayar mahal Cassandra dan memberinya uang muka terlebih dahulu. Agar Cassandra menyanggupi untuk make over dirinya.
"mari Cassandra, Naina, mobil yang menjemputku sudah didepan", Grace menunjuk sebuah mobil alpard berwarna putih yang baru saja berhenti didepan loby.
Grace memang licik. Dia berencana menghancurkan hati Cassandra. Padahal dibalik rencananya nanti adalah malapetaka untuknya.
Dirinya belum tahu jika Deril masih menyimpan sebuah rasa pada Cassandra.
Terlebih jika nanti Deril tahu kalau Cassandra mempunyai anak dari Deril. Sungguh Grace wanita yang ceroboh.
......................
Disebuah altar yang sangat luas. Sudah berjajar kursi kursi yang akan digunakan oleh seluruh petinggi petinggi perusahaan termasuk Deril.
Dengan setelan jas berwarna hitam, senada dengan celana yang dipakainya. Deril terlihat begitu tampan dan berwibawa.
Ia berjalan melewati karpet merah dan diikuti oleh Justin dibelakangnya.
Sementara itu Grace baru saja sampai dan turun dari mobil mewah. Sedangkan Cassandra dan Naina lewat belakang dan masuk ke sebuah ruangan bertuliskan Gracia.
Sama seperti Deril, Grace juga berjalan melewati karpet merah.
Desas desus kedekatannya dengan Deril sudah menyebar. Semua wartawan bertanya tanya perihal hubungan mereka. Namun Grace enggan menjawab.
Kebetulan sekali Deril sibuk berfoto. Grace melihatnya dan menghampiri Deril.
"hai sayang..." sapa Grace.
Deril mengerutkan dahinya dan memandang aneh pada Grace. Begitupun Justin dirinya hanya memutar bola matanya pertanda tak suka.
Sebenarnya mereka berdua merasa risih, namun ini adalah acara penting. Tak mungkin Deril merusaknya begitu saja.
Apalagi Grace sudah menyebarkan berita bahwa dirinya akan menikah dengan Deril dalam waktu dekat.
Grace meraih lengan Deril, dan tersenyum kepada seluruh awak media. Begitupun Deril yang memberi senyuman walaupun terpaksa.
"jangan mempermalukan dirimu sendiri Deril. Kau pasti tahu kan kalau semua orang sudah mengetahui hubungan kita? Jadi... Nikmati saja acara hari ini bersamaku", bisik Grace.
Deril benar benar terperangkap dalam jebakan Grace. Apalagi saat ini saat ini dirinya sedang hamil.
Meskipun dirinya belum percaya seratus persen jika itu adalah anaknya, namun Grace mempunyai sebuah bukti dimana dirinya pernah tidur bersama disebuah hotel.
Satu satunya cara mengetahui itu anak Deril atau bukan adalah dengan sebuah tes DNA.
...****************...