NovelToon NovelToon
Sang Bunga Kekaisaran

Sang Bunga Kekaisaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Celestyola

Lady Seraphine Valmont adalah gadis paling mempesona di Kekaisaran, tapi di kehidupan pertamanya, kecantikannya justru menjadi kutukan. Ia dijodohkan dengan Pangeran Pertama, hanya untuk dikhianati oleh orang terdekatnya, dituduh berkhianat pada Kekaisaran, keluarganya dihancurkan sampai ke akar, dan ia dieksekusi di hadapan seluruh rakyat.

Namun, ketika membuka mata, ia terbangun ke 5 tahun sebelum kematiannya, tepat sehari sebelum pesta debutnya sebagai bangsawan akan digelar. Saat dirinya diberikan kesempatan hidup kembali oleh Tuhan, mampukah Seraphine mengubah masa depannya yang kelam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Celestyola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadilah Istriku

...**✿❀♛❀✿**...

Setelah hiruk pikuk yang terjadi di pesta Debutante, kini Seraphine memilih untuk duduk di taman istana. Pikirannya berkelana, masih banyak lagi peristiwa seperti ini yang akan ia hadapi di masa depan. Jika semuanya telah berhasil ia lalui dengan baik, mungkin dirinya bisa memilih untuk hidup sederhana di pedesaan, seperti keinginan awal.

Langit malam tampak cerah, bintang-bintang menghiasi malam bagaikan ribuan kunang-kunang yang bersinar. Meski udara terasa dingin, Seraphine tetap duduk di sana sendirian, menikmati sepi yang menenangkan dirinya.

"Seandainya hari ini tak berjalan sesuai perkiraan ku, kemungkinan sekarang aku sudah mendekam di dalam penjara," gumamnya sembari menghela napas.

Semuanya baru dimulai, tapi Seraphine sudah merasa lelah. Sebenarnya, harus menjalani kembali jalan hidup yang telah ia lalui dahulu membuatnya sedikit tertekan. Meski begitu, ia tetap menjalaninya dan berusaha mengubah arah jalannya agar kesempatan hidup untuk yang kedua kalinya ini tak sia-sia.

Banyak yang harus ia lindungi, Ayahnya, Kakaknya, serta adik kecilnya yang masih berusia tujuh tahun. Ia harus bisa melindungi mereka, agar kali ini tak ada lagi penyesalan dalam hidupnya.

Saat Seraphine masih tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sebuah langkah kaki mendekat, lalu suara deheman seseorang mengejutkan dirinya.

Gadis itu mendongak, tampak Pangeran kedua berdiri di hadapannya. Wajah Pemuda itu masih terlihat datar, rambut hitamnya pun sedikit berantakan. Kenapa Pemuda itu mendatanginya?

Lantas Seraphine berdiri, ia memberikan hormat terhadap Pangeran yang berstatus sebagai anggota Kekaisaran. "Salam yang Mulia Pangeran Frederick."

Pemuda itu mengangguk, "Kau sedang apa sendirian di sini, Lady?" tanyanya.

"Hanya menikmati suasana, Yang Mulia," Jawab Seraphine tersenyum anggun. Mendengar jawaban Seraphine, Frederick hanya diam dan tak lagi bertanya. Dirinya malah mendudukkan diri di kursi tempat Seraphine duduk tadi.

"Duduklah," ucapnya singkat.

Gadis itu menurut, ia paham betul bagaimana tempramen Sang Pangeran. Sebab dahulu mereka cukup dekat, ah... ralat ialah yang mencoba mendekatinya. Demi membuat Frederick meregang nyawa ditangannya.

Jika kali ini ia menggunakan Frederick untuk membalas dendam pada para pengkhianat itu, apakah itu tidak masalah? bukankah itu sedikit tak adil bagi Sang Pangeran?

"Gunakan Aku," celetuk Frederick tiba-tiba memecah keheningan.

Seraphine sontak menoleh pada Frederick. Matanya membulat kaget, apa yang dikatakan oleh Pemuda ini? bukankah ia hanya menggumam di dalam hati? kenapa ucapan Pangeran itu bisa selaras dengan pikirannya? apakah Pangeran Frederick memiliki kemampuan khusus mendengar batin seseorang?

"Maaf, Yang Mulia? apa maksud Anda?" tanya Seraphine.

"Gunakan aku, dan izinkan aku juga menggunakanmu untuk membersihkan mereka," jelas Sang Pangeran. Kali ini tatapan mereka bertemu, dan Seraphine merasa bahwa manik mata itu menyimpan sesuatu. Kesedihan? entahlah ia juga tak begitu paham.

"Boleh anda jelaskan lebih lanjut lagi, Yang Mulia? karena sejujurnya saya masih belum begitu mengerti Anda membicarakan apa," pinta Seraphine.

Pemuda itu menghela napas. Masih dengan Ekspresi datarnya ia berkata, "Jadilah Istriku, Lady."

Mata Seraphine membelalak. Apa katanya tadi? jadi istrinya? kenapa Pria ini tiba-tiba memberikan permintaan yang tak masuk akal?

"Dengan begitu, Kita bisa bersama-sama menyingkirkan mereka. Dari melihat tindak-tanduk mu malam ini, Aku tahu bahwa Kau menentang Mereka, karena kukira target Kita sama, kenapa kita tak melakukannya bersama-sama?" sambungnya lagi panjang lebar.

Wajah Pemuda itu tetap datar. Tak ada satupun ekspresi lain di wajahnya. Meski begitu, Frederick sungguh mempunyai paras yang rupawan.

"Lalu, kenapa harus hubungan suami istri, Yang Mulia? Bukankah Kita tetap bisa menjadi rekan tanpa harus terikat hubungan yang serius ini?" Seraphine bertanya lagi, karena menurutnya permintaan Pangeran ini cukup aneh.

"Kau pikir mereka akan tinggal diam jika tahu kita bekerja sama? keselamatanmu bisa berada dalam bahaya. Aku juga akan dirugikan karenanya," Ucap Frederick sembari menatap lekat mata hazel perempuan di hadapannya ini.

"Tapi, jika Kau menjadi Istriku, mereka tak akan berani bertindak gegabah padamu."

Seraphine terdiam mendengar penawaran dari Sang Pangeran. "Kenapa anda memilih Saya, Yang Mulia?" Gadis itu kembali bertanya. Meski sebenarnya ia memang ingin memanfaatkan Pangeran kedua ini, Ia masih merasa hal ini cukup janggal. Seraphine jelas harus berhati-hati setiap ia ingin mengambil langkah.

"Kau banyak bertanya, ya," ucapnya singkat.

"Aku punya alasan tersendiri, tapi kau tak perlu khawatir. Itu bukan sesuatu yang akan membahayakan ataupun merugikan dirimu," jawab Frederick lagi. Tampaknya, hari ini ia berbicara lebih banyak daripada biasanya.

Seraphine menimbang-nimbang. Ini kesempatan bagus baginya, ia tak perlu susah payah lagi mendekati Pangeran Frederick untuk menjalankan rencananya di masa depan. Haruskah ia menerimanya? toh ini juga bukan hal yang merugikan bagi dirinya.

"Sebuah Kehormatan bagi Hamba, Yang Mulia."

Frederick menyunggingkan senyum tipis mendengarnya. Langkah awal rencananya berhasil, ia berhasil membuat perempuan itu berada di sisinya.

"Baiklah, kalau begitu Kita sepakat, tunggu surat lamaran ku dalam beberapa hari kedepan," ujarnya sambil berdiri. Melihat itu, Seraphine juga ikut berdiri.

"Sampai jumpa, Lady," Pamit Frederick sembari meraih tangan Seraphine, lalu mengecup punggung tangannya sebelum akhirnya pamit dari sana.

Sepeninggalan sang pangeran, Seraphine memilih kembali duduk. Ia perlu memikirkan lamat-lamat langkahnya kali ini, yang jelas langkah ini akan membuat kehebohan di kalangan bangsawan.

"Di sini Kau rupanya, Sera." suara seseorang membuat Seraphine kembali menoleh. Ayahnya datang sembari memasang wajah masam.

"Ayah," Seraphine menunduk memberi salam pada Ayahnya.

"Kau tahu apa yang kau lakukan hari ini?" tanya Marquis Valmont itu pada putrinya. Ia tak habis pikir, dari mana Seraphine memiliki keberanian untuk melakukan hal seperti itu.

"Saya mengerti apa yang Ayah khawatirkan, tapi Ayah tak perlu merasa khawatir karena Saya tahu apa yang saya lakukan," jawab Seraphine.

"Bagaimana mungkin Aku tak khawatir? Jika saja tadi Kau tidak berhasil menyelamatkan Tuan Harbert, sekarang Kau sudah berada di Penjara, Sera!" Kesal Marquis tak habis pikir dengan tindakan putrinya yang gegabah.

"Maafkan Saya, Ayah. Tapi, Saya tidak akan melakukannya tanpa tahu apa-apa. Saya tentu sudah mempersiapkannya dengan matang," jelas Seraphine lagi berusaha meredam amarah Ayahnya.

"Mempersiapkannya? setahu Ayah, Kau tidak mempunyai keahlian dalam obat maupun racun, jadi bagaimana kau akan menjelaskan ini pada Ayah?"

"Itu... sebenarnya Saya diam-diam mengambil obat peninggalan Ibunda di ruang penyimpanan, Ayah," cicit Seraphine sembari mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam Sang Ayah.

"Kau! Ah... sudahlah," pasrah Marquis pada akhirnya.

Pria paruh baya itu memijit dahinya pelan, lalu berbalik menjauhi Taman.

"Ayah! tunggu, Maaf Saya mengambilnya tanpa izin," Sesal Seraphine sambil mengekori Ayahnya pergi.

Marquis tetap berjalan tanpa menghiraukan permintaan maaf putrinya. Kedua Ayah dan anak itu akhirnya berjalan dalam keheningan. Seraphine menunduk lesu, mungkinkah Ayahnya benar-benar marah padanya?

Jika perihal ini saja sudah membuat Ayahnya marah, lalu bagaimana reaksinya jika Pria itu tahu perihal ia dan Pangeran Frederick nanti?

...**✿❀♛❀✿**...

...TBC...

1
Ita Xiaomi
Apakah Frederick jg mengalami hal yg sama hidup kembali setelah kematiannya?
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 4 replies
Ita Xiaomi
Jgn nak mengarang bebas Virrel😁.
Ita Xiaomi
Setuju.
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Mulai adu kecerdikan dan strategi. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 2 replies
celestyola
aciyeeee
kleponn
Kata² keramat ini
celestyola: Real haha
total 1 replies
kleponn
typo kah?
celestyola: iyaaa ih typoo rupanyaa, aku nggak sadar klo typo😭
total 1 replies
Ateya Fikri
seraphine ini hobi bgt di taman🗿
Ateya Fikri
tiba-tiba banget ngajak nikah sdh kaya ngakak makan bakso
Ateya Fikri
ada benih-benih cinta ni yeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!