👍 Like
⭐️ Rate
🔔 Subscribe
👑 Vote
Bagaimana jika seorang putri calon ratu masa depan dari era moderen, berpindah keraga bayi merah yang baru lahir dizaman kuno...?
Apakah ia akan bisa menyesuailan diri..? karena keluarga barunya dizaman kuno ini hanya orangtua yang sederhana...?
Apakah ia bisa memenuhi tanggung jawab dalam membawa perubahan untuk zaman ini...?
Akankah kehidupannya akan jauh lebih menyenangkan atau malah sebaliknya...?
Jadilah orang yang menjadi skasi kisah perjalanan calon ratu masa depan yang kembali kemasa lalu, dalam novel ini....!!!
TERIMA KASIH.....!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gula merah dan nasi jagung
Siang hari setelah mengumpulkan air kelapa dan nira, kemudian memasang ulang bilah bambu ketempat semula. Penduduk desa kembali berkumpul dirumah Duan Lei.
Yu Shu mengajari cara membuat gula merah. Air kelapa dan nira disaring kemudian dimasak. Selain itu Yu Shu menyisihkan satu gentong air nira untuk dijadikan arak. Proses pembuatannya juga ditunjukan kepada penduduk desa.
Sambil menunggu proses pematangan air nira dan kelapa, Yu Shu mengambil satu keranjang jagung dan meminta para pemuda menumbuk sampai menjadi buliran seperti biji beras.
Setelahnya Yu Shu mencontohkan cara memasaknya. Kemudian nasi jagung yang sudah matang, disajikan dengan sayur daun singkong juga daging rusa goreng.
Lagi, pengetahuan penduduk desa bertambah. Ternyata selama ini disekitar desa hasil alam amat melimpah. Sekarang mereka tidak takut lagi dengan kesulitan pangan saat musim dingin, kemarau panjang atau ketika gagal panen.
Selai nanas dan aneka buah lainnya, juga manisan, Yu Shu buat dengan dibantu para wanita, baik tua, muda atau anak-anak.
"Lusa kita berkumpul dibalai desa, kita semua berpencar pergi kegunung Kubi dan Lushan. Kita cari tebu, kelapa, aren dan umbi-umbian. Kita olah dan kita simpan, bibitnya kita tanam lagi agar nanti saat musim dingin kita tidak kekurangan." kata kepala desa.
"Baik kepala desa...!" jawab serempak warga.
Setelah air nira mengental, kemudian dicetak dengan batang bambu yang sudah dipotong dan dibersihkan. Ada juga yang menggunakan batok kelapa.
Saat tengah malam semua membubarkan diri kembali kerumah masing-masing guna beristirahat. Dan saat pagi hari berkumpul lagi guna melihat gula merah yang sudah mengeras.
"Ini namanya gula merah. Fungsinya sama seperti gula putih juga gula kristal, bisa untuk memasak, membuat kue dan minuman." jelas Yu Shu sembari menujukkan gula merah yang sudah dilepaskan dari batok kelapa.
Yu Shu memasak sayur dan beberapa jenis kue menggunakan gula merah sebagai contoh, yang langsung dicicipi oleh penduduk desa yang hadir.
"Kalau ada yang mau berjualan, aku bisa memberikan resep membuat kue juga masakan kepada paman dan bibi semua." kata Yu Shu.
"Paman mau Shu'er, biar penginapan dan kedai makan paman ramai pengunjung." sahut paman Chen, pemilik satu-satunya penginapan dan restoran didesa itu.
"Baik paman, nanti aku akan berikan resepnya." balas Yu Shu.
Gula merah pun dibagi kepada penduduk yang kemarin ikut mengambil nira.
Setelah selesai, kembali para lelaki pergi kehutan untuk mengambil sadapan nira dan kelapa. Sedangkan Yu Shu pergi kepenginapan paman Chen. Ia memberikan empat resep masakan dan empat resep kue baik yang dikukus dan juga dipanggang.
Yu Shu bersama paman dan bibi Chen sibuk memasak didapur, kemudian bersama-sama mencicipi masakan mereka.
"Ini sangat Lezat." kata paman Chen.
"Benar suamiku, ini sungguh sangat lezat. Aku yakin kalau dijual dikedai kita, suatu hari nanti tempat ini pasti akan ramai pengunjung." balas bibi Chen bersemangat.
"Shu'er...! Terimakasih untuk resepnya, kau sungguh anak yang baik."
"Sama-sama paman, bibi...!"
Setelah menghabiskan waktu enam jam lamanya dipenginapan paman Chen, Yu Shu pulang kerumahnya. Disana sudah banyak orang yang membuat gula merah dari nira yang tadi pagi diambil.
Karena penduduk desa sudah mengerti tata cara membuat gula merah, Yu Shu memilih untuk mandi. Kemudian ia menghampiri sang adik guna belajar bersama sembari bermain.