NovelToon NovelToon
Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Ibu Tiri / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:819
Nilai: 5
Nama Author: Queen_Fisya08

Setelah bertahun-tahun hidup sendiri membesarkan putrinya, Raisa Andriana seorang janda beranak satu, akhirnya menemukan kembali arti cinta pada Kevin Wibisono duda beranak dua yang terlihat bijaksana dan penuh kasih. Pernikahan mereka seharusnya menjadi awal kebahagiaan baru tapi ternyata justru membuka pintu menuju badai yang tak pernah Raisa sangka

Kedua anak sambung Raisa, menolak kehadirannya mentah-mentah, mereka melihatnya sebagai perebut kasih sayang ayah nya dan ancaman bagi ibu kandung mereka, di sisi lain, Amanda Putri kandung Raisa, juga tidak setuju ibunya menikah lagi, karena Amanda yakin bahwa Kevin hanya akan melukai hati ibunya saja

Ketegangan rumah tangga makin memuncak ketika desi mantan istri Kevin yang manipulatif, selalu muncul, menciptakan intrik, fitnah, dan permainan halus yang perlahan menghancurkan kepercayaan.

Di tengah konflik batin, kebencian anak-anak, dan godaan masa lalu, Raisa harus memilih: bertahan demi cinta yang diyakininya, atau melepas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_Fisya08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Malam Yang Canggung Untuk Raisa dan Kevin

Radit mengantar Audi sampai ke rumah nya..

  "Terima kasih ya sayang sudah mau nganterin aku" ucap Audi sebelum membuka pintu

  "Itu sudah menjadi kewajiban ku sekarang untuk memastikan bidadari ku selamat sampai rumah" ucap Radit yang membuat Audi tersipu malu..

   "Kenapa baru sekarang ya, hati kita di persatu kan? padahal kita kenal sudah lama" ucap Audi

   "Itu lah yang namanya takdir, ada yang musuh jadi cinta, ada teman jadi cinta seperti kita berdua ini" ucap Radit membuat raut wajah Audi memerah karena menahan malu..

  "Ya sudah, aku masuk dulu, gak enak nanti kalau di lihat orang" ucap Audi sambil berlalu membuka pintu, Radit menatap Audi dari belakang, dan sebelum pintu tertutup, Audi sempat menoleh sebentar dan memberi lambaian kecil yang membuat dada Radit menghangat..

   Radit menghela napas, senyum tipis terukir tanpa bisa ia tahan..

   Sesampainya di dalam, Audi menyenderkan punggungnya ke pintu yang baru ia tutup, pipi dan telinganya masih panas, jantungnya masih berdebar tidak karuan.

   "Ada yang musuh jadi cinta… ada teman jadi cinta seperti kita…” kalimat itu berputar-putar di kepalanya.

     "Kok dia bisa ngomong gitu, sih…” gumam Audi sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan, malu tapi bahagia.

   "Ya Allah Audi, kenapa lu jadi begini sih, kaya orang baru jatuh cinta saja" ucap nya dalam hati

    Lalu ia berjalan menuju kamarnya, sesekali senyum-senyum sendiri seperti orang jatuh cinta pertama kali...

   "Neng Audi, kenapa senyum-senyum sendiri" suara Bibi Indah yang mengagetkan Audi..

  "Ih bibi.. kenapa tiba-tiba muncul sih, buat kaget aku saja" ucap Audi

  "Bibi Kan terbangun, mendengar suara pintu terbuka, bibi takut maling" ucap Bibi Indah sambil terkekeh..

   "Ya sudah, aku mau ke kamar dulu, sana tidur lagi" kata Audi sambil melangkah ke dalam kamar nya

   Di luar, Radit masih berdiri di depan rumah Audi, ia menatap lampu teras yang perlahan meredup, seolah menyimpan rahasia hangat di balik pintu itu.

  “Besok… aku harus jemput dia,” ujarnya pelan, lalu ia mengambil ponselnya, memastikan agenda besok tak berbenturan.

    “Biar nggak ada alasan buat nggak jemput,” gumamnya lagi sambil tersenyum.

    Kemudian ia naik ke dalam mobil dan pergi, namun dalam perjalanan pulang, wajah Audi terus terbayang, membuat senyumnya tak hilang-hilang....

***

   Raisa dan Kevin baru saja sampai di rumah, entah kenapa, malam itu suasana terasa sangat berbeda, dingin, canggung, dan tak seperti biasanya..

   Seolah ada jarak yang tiba-tiba tercipta di antara mereka berdua..

   Sesampainya di dalem kamar Raisa langsung menuju kamar mandi tanpa bicara sepatah kata pun..

   Ia mencuci wajahnya, menarik napas panjang, lalu mengenakan piyama, kesayangannya, tidak ada senyum malam itu, bahkan, langkahnya terasa berat.

   Begitu keluar, Raisa langsung naik ke ranjang dan membelakangi Kevin.

   Sementara itu Kevin masih duduk di pinggir ranjang, menatap layar ponselnya dengan senyum kecil, ada chat dari Laras dan Dewi..

   Kedua putrinya memberi kabar bahwa besok selepas pulang sekolah, mereka ingin dijemput untuk tinggal bersama nya..

   Mendengar hal itu Kevin merasa sangat bahagia, tatapan matanya berbinar, hampir seperti anak kecil mendapatkan hadiah.

  Ia segera memberitahukan kabar itu kepada Raisa yang sudah rebahan membelakangi dirinya.

   "Sayang.... Besok Laras dan Dewi mau pindah ke sini.” ucap mas Kevin pelan berusaha terdengar antusias

Ada jeda

Hening.

  Sampai akhirnya Raisa menjawab sangat singkat.

“Oh.”

   Dan setelah itu ia kembali diam, bahkan nafasnya terdengar seperti seseorang yang sudah setengah tertidur, namun Kevin tahu… Raisa tidak benar-benar tidur..

    Kevin memandangi punggung Raisa, ia bisa merasakan perubahan sikap istrinya, ada luka, dan ada kemarahan yang belum selesai sejak kejadian di rumah mama nya kemarin fitnah Desi dan perlakuan buruk kedua putrinya..

  Kevin menarik napas panjang, sangat panjang..

  “Ya Allah… apa aku salah lagi?” gumamnya

    Ia akhirnya berbaring di samping Raisa, pelan-pelan mendekat, namun tidak berani memeluk, saking lelahnya tak lama kemudian Kevin pun tertidur

  Sementara Raisa…

berusaha keras untuk tidak menangis..

  Ia menutup mata, tapi pikirannya terus berputar.

   "Tinggal serumah dengan dua anak yang membenciku, yang selalu mencari kesalahanku, yang selalu memandangku seperti aku ini perusak keluarga nya, aku yakin semua ini pasti rencana Desi" gumam Raisa

   Raisa menghela napas, berusaha tenang. Tapi hatinya terasa berat.

   "Tidak.. Aku tidak akan membiarkan diriku diinjak-injak lagi, tidak oleh Desi, tidak oleh siapapun, dan tidak juga oleh dua putri mas Kevin" gumam Raisa lagi dalam hati

    Raisa membuat sebuah tekad..

"Besok aku akan pasang CCTV tersembunyi selepas mas Kevin berangkat kerja,, CCTV itu hanya aku yang tahu, biar semua jelas dan aku ada bukti kalau kedua anak itu memfitnah ku" ucap nya pelan

   Raisa perlahan membuka mata dan menoleh sedikit ke arah Kevin..

   Kevin sudah tertidur, nafasnya teratur, wajahnya tampak damai… tidak tahu bahwa istrinya sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan perang kecil di rumah.

   Raisa pelan-pelan bangkit, mengambil ponselnya yang tergeletak di meja kecil di samping ranjang...

    jari-jarinya bergerak cepat, mengirimkan sebuah chat kepada seseorang..

Tidak panjang. Tidak bertele-tele.

    ("Besok aku butuh bantuan mu, untuk pasang CCTV dan datang jam 10 ya ke rumah ku")

Pesan terkirim, tak berapa lama langsung ada balasan..

  ("Baik Bu Raisa") pesan balasan

Setelah membaca pesan itu, Raisa kembali memandangi Kevin sesaat, ada sayang, tapi juga ada kecewa yang belum tuntas.

   Kemudian ia kembali berbaring, membalut tubuhnya dengan selimut, dan menutup mata, perlahan-lahan, ia pun tertidur dengan beban di hatinya yang tidak diketahui siapa pun.

1
Setsuna F. Seiei
Tidak hanya cerita, tetapi juga pengalaman hidup. 🤗
•°ꫀꪜꪖ°•
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
kappa-UwU
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!