NovelToon NovelToon
Stalking The Soul

Stalking The Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Beda Dunia / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:619
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.

Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.

"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."

"Lo ngomong sama gue? "

"Iya Aleesha."

"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.

"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."

Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 - Berubah jadi orang baik

"Udah gak suka tapi bikin puisi tentang Ethan," ujar Sheryn.

"Mana gue tahu Sher, lagian tuh tugas kapan sih," kesal Aleesha.

Sheryn mengetuk dagunya seolah berfikir."Minggu lalu."

"Pantesan minggu lalu mungkin gue masih kecintaan sama si Sethan, mulai hari ini gue gak akan suka lagi sama dia," Aleesha mengucapkan itu dengan menggebu-gebu.

"Apa tadi? Sethan? "

"Iya Sethan." Sheryn tertawa lepas mendengar itu.Aleesha membiarkan Sheryn tertawa.

Untung saja kelas sepi jadi tidak ada yang keberatan dengan ketawa Sheryn yang menggelegar. Jam istirahat sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, makanya kelas kosong. Hanya ada beberapa siswa yang rata-rata kutu buku yang suka membaca.

Lalu Aleesha tidak kekantin karena ia malas menghadapi para hatersnya. Saat ini ia sedang badmood karena puisi yang dibuat oleh Aleesha. Maka dari itu ia butuh ketenangan.

Ia menatap sekitar mencari keberadaan dua cowok yang selalu di bully Aleesha. Pandangannya tertuju kepada meja di pojok kanan di sana ada satu cowok berwajah imut dan satu cowok yang memakai hoodie kebesaran sehingga menutup semua tubuh bagian atasnya sampai telapak tangan pun tidak terlihat jangan lupakan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Dua cowok itu terlihat sedang menulis.

Padahal ini jam istirahat tapi mereka memilih diam di kelas.

"Sher kenapa mereka gak kekantin? " tanya Aleesha dengan pandangan yang masih menatap kedua cowok yang duduk di pojok itu.

Sheryn mengikuti arah yang di tatap Aleesha, barulah ia paham siapa yang sedang dibicarakan oleh Aleesha."Lo pernah ngomong gak mau liat mereka berdua di kantin soalnya bikin selera makan lo hilang."

"Serius gue ngomong gitu? " tanya Aleesha terkejut.

"Iya bahkan kayaknya mereka selalu kelaparan deh, terus pas makan malam cuman makan roti keras sama air putih doang."

Itu emang yang selalu dimakan oleh Theo. Tapi Aleesha tidak menyangka bahwa Aidan pun memakan itu. Aleesha merasa bersalah, ia menatap kasihan kedua cowok itu.

Tatapan itu disadari oleh Sheryn."Gue gak salah liatkan lo natap mereka kasihan? " Sheryn menatap Aleesha tidak percaya.

"Iya, dengar baik-baik Sheryn kalau perlu lo rekam aja sebagai bukti," Sheryn dengan cepat membuka ponselnya lalu bersiap untuk merekam. Aleesha terkejut ia tidak mengira Sheryn akan melakukannya padahal ia cuman berkata seperti itu agar Sheryn mendengarkannya.

"Gue gak akan ngebully lagi, gue akan menjadi orang yang selalu menolong, dan gue benar-benar akan menjadi orang baik," Aleesha mengucapkan itu dengan sungguh-sungguh.

"Orang baik? Lo lagi bercanda ya? " ucap Sheryn dengan tawa yang dipaksakan. Terdengar garing bagi siapa saja yang mendengarnya.

"Gue serius, mungkin lo gak akan percaya, jadi gue akan buktiin dengan tindakan gue, gue pastiin bukan hanya ucapan tapi juga tindakan, sebagai sahabat gue lo harus dukung gue."

"Gue pasti dukung lo, tapi lo tiba-tiba pengen jadi orang baik rasanya terlalu aneh."

"Percaya aja sama gue Sher," Sheryn seolah bisa merasakan ada kobaran semangat dimata Aleesha.

"Iya gue percaya," ujar Sheryn pada akhirnya.

"Makasih Sheryn, gue juga mau bilang makasih udah mau jadi sahabat gue, meski lo tau perbuatan gue jahat tapi lo tetap disisi gue, harusnya lo tegur gue ketika melakukan hal jahat tapi kayaknya gue keras kepala jadi gak mau dengerin lo, intinya makasih udah jadi orang yang selalu berada disisi gue," ucap Aleesha tersenyum manis.

Kata-kata yang diucapkan oleh Aleesha membuat Sheryn berkaca-kaca, ia terharu."Sejak kapan lo bisa ngomong bijak gini, kayak lo sebentar lagi mah ninggalin gue aja, gue juga senang punya sahabat kayak lo." tanpa sadar mata Aleesha pun berkaca-kaca.

Untuk kemungkinan terburuk gue emang bakal ninggalin lo, Sher. Tapi sebelum itu gue akan berusaha sekuat tenaga untuk ubah takdir Aleesha, agar Aleesha bisa terus ada di samping lo, dan gue akan kembali ke dunia gue

"Apaan sih siapa juga yang bakal ninggalin lo gue akan berusaha agar itu gak terjadi Sher," kalimat terakhir Aleesha ucapkan dalam hati.

"Kenapa nih kok kalian nangis? " tanya Lucas yang baru saja datang dari kantin. Saat datang ia melihat pacarnya dan Aleesha terlihat menangis.

"Sok tahu lo, lagian siapa juga yang nangis," ujar Aleesha sambil menghapus air matanya.

"Iya gak ada yang nangis kok," Sheryn juga menghapus jejak air matanya.

Lucas hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua bocah ini. Ia pun memberikan roti dan susu yang ia beli dikantin."Nih makan."

"Makasih sayang," ucap Sheryn bahagia.

"Iya sayang," Lucas mengelus rambut Sheryn penuh perhatian.

"Thanks bro," ujar Aleesha.

"Ya, btw lo yakin beli susu strawberry sebanyak itu," Lucas menatap lima susu strawberry.

"Kamu kayak gak tahu aja dia kan maniak strawberry," ujar Sheryn, Lucas pun menganggukkan kepalanya.

Aleesha beranjak dari tempat duduknya dan membawa dua kotak susu strawberry.

"Mau kemana? " tanya Sheryn.

"Kesana," jawab Aleesha singkat.

Kelas sudah mulai ramai karena jam istirahat sebentar lagi. Bahkan Grace, Grey dan Ethan pun sudah duduk manis di bangkunya. Aleesha berjalan menuju bangku Theo dan Aidan. Namun ia baru menyadari sesuatu, ternyata bangku Grey berada di samping bangku mereka berdua dan bangku Ethan tepat di depan bangku mereka berdua.

Sial kenapa mereka duduk berdekatan sih

Dengan berat hati Aleesha tetap berjalan menuju bangku Theo dan Aidan, meski tatapan semua orang tertuju kepadanya.

"Liat dia berjalan menuju Ethan."

"Jelaslah dia kan emang gitu suka caper."

"Bawa dua kotak susu tuh mau kasih ke siapa ya? "

"Menurut gue sih Ethan."

"Kalau itu sudah jelas sih."

"Satu lagi buat siapa ya? "

"Buat Grey kayaknya."

Bisik-bisik itu terdengar memenuhi telinga Aleesha. Saat ini ia sudah semakin dekat dengan bangku Ethan. Ia bisa melihat senyum meremehkan dari wajah Ethan. Aleesha memilih menatap arah lain. Karena itu ia tidak menyadari bahwa kaki Ethan menghalangi jalannya sehingga membuat Aleesha hampir saja jatuh dan menjadi bahan tertawaan sekelas. Namun untung saja ia memegang bangku dengan kedua tangannya memegang susu kotak.

Tapi kesialannya tidak berhenti disana, bangku yang ia jadikan tumpuan ternyata itu adalah bangku Grey.

"Jangan sentuh bangku gue, gue gak mau badan kotor lo nyentuh apapun milik gue," ucapnya dingin dengan wajah yang datar dan menatap Aleesha tajam.

"Kalau bukan karena gue akan jatuh, gue juga gak mau pegang bangku lo yang kotor ini," sinis Aleesha ia juga menatap tajam Grey. Ia bisa melihat keterkejutan dimata Grey tapi itu hanya sebentar pemuda itu kembali menatapnya tajam.

1
ika agustina
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!