NovelToon NovelToon
Antara Mama Atau Suami?

Antara Mama Atau Suami?

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adesya Arsy

Seorang wanita yang harus memilih antara suami atau orang tuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adesya Arsy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

      Sepulang kerja Raka tidak langsung pulang ke rumah, melainkan ke rumah ibu terlebih dahulu. Raka sudah mengirimkan pesan ke Ades terlebih dahulu

     "Sayang, mas gak langsung pulang yah. Mas mau ke rumah ibu dulu gak apa apa kan?? " isi pesa Raka

     "Iyya mas, gak apa apa. Maaf yah mas perkataan mama tadi buat mas marah, tolong sampaiin maaf Ades ke ibu" balasan pesan Ades, Ades tau karena mama Susi cerita apa saja yang di bicarakan sama Raka tadi

      "Iya sayang, gak usah di fikirin. Mas yakin ini bukan salah kamu" Raka pun melajukan kuda besi miliknya ke rumah ibu, Raka harus memastikan sendiri kondisi ibunya seperti apa,

       Tak butuh waktu lama Raka akhirnya tiba di rumah ibu

      "Bu, ibu, ibu dimana? " teriak Raka

      "Kenapa Raka? Ibu di kamar nak" Raka pun menyusul ibu nya ke kamar

      "Bu, ibu gak apa apa kan? Ibu Baik baik aja? " tanpa basa basi Raka langsung memastikan ibunya

     "Kenapa Raka? Ibu Baik baik aja, ibu juga masih sehat walafiat" ibu mertua yang masih belum paham apa yang di tanyakan oleh Raka

      "Bu, Raka minta maaf yah kalau Raka belum bisa jadi pelindung bagi ibu. Maafin Raka juga karena belum bisa bahagiain ibu sepenuh nya" Raka langsung memeluk ibu nya, ibu nya pun merasakan heran

     "Kamu kenapa Raka? Kamu ada masalah? " alis ibu mertua pun saling bertautan

      "Bu, maafin mama yah. Raka tau kalau mama sudah keterlaluan, Raka mohon maaf in Raka yah bu" Raka langsung ke intinya

      "Mama mu memang kenapa. nak??" ibu masih menyembunyikan atas kejadian yang menimpanya

     "Bu, tidak usah di sembunyikan lagi. Raka sudah tau bu, ibu Baik baik aja kan?" Raka mengurai pelukannya menatap wajah ibu nya yang masih segar di usia yang tidak muda lagi

     "Seperti kamu lihat nak, ibu gak apa apa kok. Mama mu mungkin cuman khawatir, gelisah karena anaknya ada disini. Kamu tenang saja yah nak" ibu masih berfikir positif meskipun tadi sempat emosi tapi demi keutuhan rumah tangga mereka, ibu menyembunyikan semua

     "Sekali lagi maaf yah bu, Raka belum bisa jadi perisai untuk ibu. Raka belum bisa jadi anak yang berbakti bu" Raka tau jika ibu nya hanya ingin menenangkan, sebenarnya ibu juga terluka terlihat dari sorot matanya

     "Nak, kamu tidak bersalah dan tidak ada yang perlu di salahkan toh ibu juga gak kenapa kenapa kan? Lagi pula Ades tadi ada disana dan membela ibu, istri mu bahkan berdebat melawan mamanya" ucap Ibu

       "Serius bu? Ades beneran melawan mama?" Raka tidak percaya kalau Ades akan melakukannya

     "Kamu fikir ibu bohong? Kamu fikir ibu mengarang? " tanya ibu

     "Hhhehheh.. gak sih bu, cuman Raka kurang percaya aja, selama ini Ades nurut terus sama mama" Raka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu

     "Nak, Ades selama ini sudah berkorban banyak sama keluarga kita. Ades sudah mengalah untuk tinggal disini, menjauhkan dari. keluarga nya, terus sudah bertaruh nyawa demi melahirkan buah hati kalian, dan yang terakhir dia juga sudah membela ibu di depan mamanya" ibu menjeda kalimatnya

      "Jadi jangan sia siakan pengorbanan istri mu, jangan sia siakan atas kesempatan yang dia berikan selama ini. Jangan lupa juga ibu dan bapak yang berusaha memohon agar Ades tetap bersabar menemani mu berproses" ibu menjelaskan panjang lebar agar anaknya bisa lebih menghargai perempuan

      Perempuan rela badannya tak berbentuk, jauh dari. keluarga, membatasi pertemanan dan pergaulan, dan masih banyak lagi

      "Iya bu, Raka tau kok. Raka tidak akan menyia-nyiakan Ades bu, menurut Raka, Ades merupakan sosok istri yang bisa menyempurnakan Raka meskipun terkadang amarah dan mood nya tidak bisa di kontrol" Raka berusaha memaklumi itu karena memang dia maupun Ades masih perlu banyak belajar

      "Nah itu tugas kamu sebagai suami untuk membimbing istri mu, tugas laki laki bukan cuman cari uang atau memberikan makan kalau hanya sekedar itu perempuan juga bisa nak" ibu memberikan pencerahan sedikit

     "I-iyyaaa bu" jawab Raka gugup

     "Ya sudah kamu pulang, kasihan istri mu kalau harus sendirian urus Arsy. Dia juga masih dalam. tahap pemulihan"

     "Gak ah bu, nanti Raka bertemu lagi dengan mama. Yang ada nanti Raka gak bisa kontrol diri bu" daritadi Raka juga merisaukan istri dan anaknya tapi terkalahkan dengan malasnya bertemu mertua

     "Husttt.. gak boleh gitu, biar bagaimana pun dia juga orang tua mu. Jadi kamu harus bisa menerima semuanya yah nak" meskipun berkali kali di kecewakan namun ibu masih positif

      "Tapi bu....???? " sebelum Raka menyelesaikan kalimatnya, ibu segera memotong nya

      "Udah gak ada tapi tapi Raka, Ades perlu kamu , Ades juga membutuhkan kamu Raka. Jangan sampai mertua mu makin marah karena meninggalkan istri dan anak mu, nanti yang ada semua makan runyam"

      "Gitu yah bu? Ya udah deh Raka pulang dulu bu, nanti ibu nyusul kan? Raka masih harus belajar banyak mengurus Ades dan arsy bu" tanya Raka

     "Iya nak, ibu pasti kesana. Ibu juga tidak tega meninggalkan cucu ibu disana, senyum nya itu loh bikin ibu kangen dan bikin tambah gemes kek kamu dulu"

      "Emang dulu Raka gimana bu? Ceritain dong bu" Raka antusias

     "Udah kamu pulang dulu, cerita nya kapan kapan saja. Sana pulang dulu"

     "Baiklah bu, Raka pulang dulu. Raka tunggu ibu yah" ibu tersenyum sambil mengangguk, kemudian Raka menghilang dari pintu meninggalkan ibunya sendiri di kamar

       Sementara itu, di ruang tamu Ada Yahya yang menunggu kesempatan ngobrol empat mata dengan Raka

       " Raka sini duduk dulu, Abang mau bicara" Yahya menepuk bangku yang ada di sampingnya

      "Mau bicara apa bang? Tumben nih, awas aja kalau gak penting. Aku harus buru buru pulang" Raka pun menuruti perkataan abang nya

      "Kamu gak ada niatan untuk berpisah dari keluarga stress itu? " Yahya yang sudah daritadi menyimpan nya kini punya kesempatan

     "Maksud abang? Raka belum ngerti"

      "Maksudnya abang itu kamu gak ada rencana pisah dari Ades? Kamu yakin masih betah menjalani rumah tangga bersama Ades? "

      "Kok abang bisa ngomong gitu? Abang mau aku jadi duda? abang tega ponakan abang tumbuh tanpa keluarga yang utuh? " Raka menggeleng tak percaya

      "Lebih baik seperti itu dari pada harus melihat atau mendengar mamanya istri mu bikin ulah Raka. Sampai sampai bikin ibu menangis karena tuduhan mertua mu itu" Yahya menyampaikan kejadian sebenarnya

     "Apa? Ibu nangis? Apa bener? Tapi ibu tadi bilng udah gak apa apa? Apa ibu hanya berpura-pura? " Raka bermonolog sendiri

      "Arerrkkhhhhh.... "

1
Elyas Tuty
wkwkkwk si bapak 🤣🤣
Adesya Arsy: makasihh mamikuu
total 1 replies
Elyas Tuty
puasa dulu maz🤣🤣🤣
Adesya Arsy: iyya neng🤣🤣
total 1 replies
Elyas Tuty
lanjut
Elyas Tuty
seru ni 🤗
EatYourHeartOut
Wuih, penulisnya hebat banget dalam menggambarkan emosi.
Adesya Arsy: terimakasih.
kalau ada kritikan dan saran mohon d komentarin aja,,,
total 1 replies
Yusuo Yusup
Ceritanya bikin merinding. 👻
Adesya Arsy: Wahh.. terimakasih udah mampir yah😇😇😇
jadi semngat buat nulis nyaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!