NovelToon NovelToon
Mengejar Semesta

Mengejar Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: p!!ndaN

Tentang Elora Lentera Adiraja, seorang gadis 16 tahun yang menyukai sahabat masa kecil sekaligus kakak angkatnya, Maharaja Samasta Brajaya.

Sayang, perasaan Elora tidak berbalas. Raja yang dulu menyayanginya berubah total ketika ditinggal mati oleh kedua orang tua.

Raja membenci Elora!

Raja pun tidak repot menyembunyikan ketidak sukaan nya dan lebih sering bersikap dingin pada gadis itu.

Bahkan saking bencinya, di hari Elora mengungkapkan rasa suka, Raja malah menembak orang lain, dan berpacaran dua minggu setelah hari itu.

Tanpa mengatakan alasan nya, Raja terus membangun tembok di antara mereka tanpa tahu jika suatu hari nanti akan kehilangan Elora, seseorang yang ternyata mengidap penyakit langka.

**

'Aku akan membuat mu menderita hingga kau lebih memilih mati dari pada menyukai ku.'
~Maharaja Samasta Brajaya~

'Aku akan menyukai mu hingga saat terakhirku, agar tidak ada penyesalan nantinya.'
~Elora Lentera Adiraja~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon p!!ndaN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20| Another Pain

...***...

Hari demi hari berlalu, jarak yang memisahkan mereka semakin menganga lebar. Mau sekeras apa Elora berusaha, tidak ada yang berubah. Raja tetap bersikap acuh tak acuh padanya, dan Estela sudah di kenal sebagai kekasih pria itu.

Bahkan, jika biasanya sedikit perhatian yang Raja berikan sering membuat Elora salah paham, sekarang setiap kali hal tersebut terjadi, Elora justru mempertanyakan apa maksud dari hal tersebut. Sejauh itulah perasaan nya kini.

Hari demi hari Elora lalui dengan menyaksikan kedekatan Raja dan Estela. Awalnya benar-benar sakit, bahkan rasanya ingin menghilang dari muka bumi namun, setelah melaluinya, Elora merasa secara perlahan bisa mengendalikan perasaan nya. Walau masih tetap sakit hati, Elora sudah bisa menatap mereka tanpa harus menangis ataupun mengutuk, seperti sebelum nya.

"El, ke kantin, yuk."

Bel istirahat baru saja berbunyi dan semua siswa bergegas menuju kantin. Sera menyenggol Elora, mengajaknya ke kantin namun, Elora menggeleng.

"Aku sedang tidak ingin, Ra. Kau saja. Kak Efan juga pasti sedang menunggu mu," tolak Elora.

Dua hari lalu, kabar tentang kedekatan Efan dan Sera baru saja booming. Perjodohan yang di lakukan keluarga mereka berjalan cukup lancar menjadikan Sera, si gadis polos dan ceria dan Efan, pria playboy abad ini menjadi pasangan populer, selain Raja dan Estela.

"Tapi kan aku ingin makan berdua dengan mu, El..." rengek Sera merajuk. Dia yang awal nya berdiri, kembali duduk di samping Elora, menyandarkan kepala di lengan gadis itu, guna merayu nya.

"Hari ini kak Raja sedang ikut tour perwakilan sekolah. Jika kau tak ingin ke kantin karena mereka, aku jamin hal tersebut tidak akan terjadi," rayu Sera lagi. Dia mengguncang tubuh Elora memaksanya untuk pergi.

Sedangkan Elora yang memang tidak ingin ke kantin kembali menggeleng. Ia mengangkat kepala yang sebelumnya di rebahkan di atas meja. Tangannya terangkat, mencubit pipi Sera yang lumayan cuby.

"Aku hanya tak ingin pergi, Anasera Ayu..." gemasnya melafalkan nama yang tertera di akte kelahiran teman yang telah berevolusi menjadi sahabat nya.

"Tidak asik!" sungut Sera. Menekuk wajah kecut, ia berdiri, sedikit menghentakkan kaki kesal. "Kau memang keras kepala," gerutunya.

"Ya sudah kalau tak mau pergi. Aku akan membeli mu sesuatu," ucapnya dengan mimik marah, masih tetap perhatian. Elora mengembangkan senyum senang. 

"Silverqueen, dua!!!" celetuk nya, mendapat sentilan di dahi, sementara orang yang melakukan nya melarikan diri secepat mungkin.

"Awas kau, Anasera!!!" pekik Elora mengeluh, melempar tatapan masam yang di balas Sera dengan juluran lidah, mengejek.

Gadis gila!

Selepas kepergian Sera, Elora yang tadinya tidak ingin ke mana-mana merasa sesuatu telah salah memutuskan ke Toilet.

Dengan langkah cepat karena rasa buang air yang telah berada di ujung, Elora melenggang masuk. Di sana ada Nensi Cilia bersama beberapa temannya. Tidak mengacuhkan kakak kelasnya yang Elora tahu tengah sibuk membuli seseorang, ia memutuskan untuk masuk dan menuntaskan hasratnya.

Dari bilik toilet, Elora bisa mendengar suara menggelegar Nensi and the geng. Mereka mencaci, memaki entah siapa. Cctv yang tak terpasang di tempat tersebut nampaknya membuat Nensi and the geng  bersikap sesuka mereka.

Haish, perempuan ini!

Elora yang sejak tadi diam mendengar keributan yang rasanya sudah berlebihan tersebut, bergerak tidak nyaman. Proses buang hajatnya sudah lama selesai, namun dia enggan pergi karena pembulian diluar semakin mengganggunya.

Menunggu dan menunggu, akhirnya Elora sampai pada akhir kesabaran nya. Dia menggebrak pintu bilik toilet-tempat nya berdiam-keras sehingga sukses menarik perhatian Nensi dan temang-teman nya yang berada di bilik lain.

Semua mereka tampak terdiam dengan raut wajah kesal. Mereka pun menghentikan apa yang tengah terjadi, menyisakan suara tangis tidak tertahan dari bilik lain.

"Elora?"

Nensi satu-satunya pelaku yang melengos keluar, memastikan siapa yang sudah mengganggu kegiatan menyenangkan mereka.

"Jangan mengganggu ku, aku tidak ingin berurusan dengan mu," ujar Nensi santai. Elora tersenyum manis, menunjukkan deretan gigi rapinya.

"Tapi kau mengganggu ku, Nensi!" sanggah Elora. "Perbuatan mu tidak benar!"

Tidak lantas menjawab, Nensi menatap Elora intens. Dia sibuk memainkan rambut dengan ujung jari telunjuknya, melempar senyum mengejek.

"Kalau kau mau bantu korban nya, silahkan," ejek Nensi, bersandar santai pada tepi wastafel.

"Tapi aku bertaruh, kau tidak akan melakukan nya," tambah nya membuat semua orang tertawa.

Elora sama sekali tidak menggubris mereka. Dia memilih cuek, seraya melangkah ke bilik yang di maksud penasaran akan siapa sebenarnya orang yang telah membuat Nensi-si gadis pembuli gila-marah.

Dengan langkah pelan, Elora berjalan ke arah suara isakan. Dia jelas mengenal suara tersebut, namun siapa?

Glek!

Pintu di dorong, mata Elora melebar sempurna, ia terhenyak. Si korban ternyata,

"Estela?" pekik Elora, membekap mulutnya sendiri. Mendengar seseorang memanggilnya, Estela mendongak.

Tubuh basah kuyup, wajah pucat dengan beberapa memar di lengan, dan bibir yang nyaris membiru. Estela menangis dengan wajah lega, ia beringsut mendekati Elora.

"Tolong aku, El..." lirih nya. Namun saat ia hampir menyentuh kaki nya, Elora mundur. 

Ya, Elora mundur, kakinya gemetar, wajahnya kebingungan. Elora tidak mengerti kenapa diri nya malah mundur. Dia tidak paham dimana hati nuraninya pergi karena sesuatu di dasar hatinya entah mengapa merasa senang.

Seolah inilah yang Elora inginkan, seolah keinginan terkelamnya ialah melihat Estela menderita sedemikian rupa agar ia bisa memiliki Raja.

"Aku ... " Tatapan putus asa terpancar dari netra Estela. Ia tampak kecewa dan menangis semakin tersedu.

"A-aku harus kembali ke kelas," cicit Elora terbata. Naluri iblis nya sebagai manusia mendominasi.

Akhirnya, dengan langkah tergesa, Elora kembali ke kelas. Jantungnya berdegup tak karuan, hati nuraninya memberontak. 

"Dia pantas menerima nya, Elora. Kau tidak bersalah."

Sekuat tenaga, Elora menenangkan diri. Kepalanya ia baringkan, mencoba memejamkan mata berharap rasa bersalah segera berkurang. Namun seiring berjalan nya waktu, hati nuraninya yang sejak tadi bertengkar dengan ego, berhasil menang. 

Apa yang menimpa Estela tidak benar. Walau membencinya, Elora tidak bisa menutup mata. Apa yang di lakukan Nensi merupakan bulian terparah selama Elora bersekolah. 

"Sadar Elora!" Elora menepuk wajah dengan kedua tangan nya, mengambil kesadaran. "Jangan samakan diri mu dengan mereka. Kau berbeda!" ucap nya memutuskan.

Dengan pasti, Elora berdiri membuka tas. Buru-buru ia mengeluarkan switer pink  kemudian segera berlari menuju toilet wanita, memutuskan untuk menolong Estela.

Elora menyesal akan tindakan nya tadi.

Setibanya di depan pintu toilet, Elora menarik napas lega. Rupanya Nensi and the geng sudah tidak ada di sana jadi ia tak perlu bersusah payah.

"Maafkan aku Estela, aku tid_" 

Deg!

Jantung Elora seolah berhenti, langkahnya tertahan tepat di depan bilik tempat Estela di buli. 

Raja berada di sana, menyentuh pipi Estela yang sudah tidak sadarkan diri. Tatapan nya tajam mengintimidasi saat menoleh dan mendapati Elora, berdiri dengan wajah ketakutan. Ini adalah kali pertama Elora melihat sisi lain Raja tersebut, seolah dia bukan Raja. Nyaris tak mengenalnya, Elora melangkah mundur.

"Bukan ak_"

"Menyingkir!!!" 

...***...

1
cahaya mentari pBg
up tiap hari donk thooor seruu niiih 😭😭

aku baca noveltoon dari tahun 2019 loh tp baru kali ini d buat penasaran 🤐 padahal biasa y paling males baca kalo belum tamat 🥲

pliiis thooor up tiap hari yaa
cahaya mentari pBg
up lagi donk thoooor
P!!ndaN
Iya kak, maaf ya...🙏🏻
Aku nya lagi dalam masa" ujian semester, jdinya gak bisa fokus nulis😭
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak..
eps ini lumayan lama up nya yaa
cahaya mentari pBg
up lagi thorr 🙏🙏
cahaya mentari pBg: kapan up lagi thor
cahaya mentari pBg: tiap buka aplikasi buat nengokin author semesta ini udah up apa belum 🥲 ternyata masih belum juga
total 3 replies
cahaya mentari pBg
Kecewa
cahaya mentari pBg
Buruk
cahaya mentari pBg
hah 😆 ini c Didi toohh 🤭

gass thooor semangat trus ya🤩
cahaya mentari pBg
seruuuu 🤩
cahaya mentari pBg
semangatt ya outhor 🙏🙏🤩
Neneng Dwi Nurhayati
lanjut kak
Neneng Dwi Nurhayati
akhirnya elora punya perasaan sama finn kak/Smile//Smile/
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Neneng Dwi Nurhayati
buat raja Bena2 menyesali semua dan menderita kak..
biar elora bersama finn bahagia
Neneng Dwi Nurhayati
jahatnya kalian semua sama elora.. semoga kalian dapat ganjaran setimpal dengan yang elora alami
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak..
bagus ceritanya kak, makin seru..
jadi kebuka semuanya, disini kasian elora kak, semoga mbok cum juga kena hukuman nya karna ulah cucu dan ayahnya Estela/Arumi yg mau perkosa elora.
Neneng Dwi Nurhayati
makin seru kak..
double up kak
Neneng Dwi Nurhayati
jahat semua kak, raja,Estela,Efan,Sera, sampe segitunya raja buat balas dendam yg salah ke elora..
biar raja rasain gmna sakitnya elora selama ini atas kelakuan& perbuatan nya kak,dengan kenyataan ternyata Estela bukan anak yg orang tua nya nyelametin orang tua raja..
double up kak /Smile/
Neneng Dwi Nurhayati
jahat bgt raja, nyakitin elora buat sahabat nya elora benci sama elora, mainin perasaan elora, sekarang sok peduli..
semoga elora udah gak mau sama raja lagi, udah gak ada perasaan sama raja lagi..
bahagia sampai akhir sama finn
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak /Smile/..
seru deh, akhirnya elora dan finn terbuka dan saling mengisi hati masing2, semoga bahagia sampai akhir elora hidup yaa kak../Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!