NovelToon NovelToon
AGNI AHAMKARA

AGNI AHAMKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Crazy Rich/Konglomerat / Teen Angst / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Vinaanggraeni

info: update setiap hari!
khusus hari Minggu dobel update!
_
AGNI AHAMKARA berasal dari bahasa sansekerta yang bermakna api ego. Bagaikan api yang melahap kayu, seperti itulah gambaran manusia egois yang gemar memakan bangkai saudaranya sendiri.

Kayla—gadis SMA kelas sebelas yang haus akan kebenaran mengenai pembunuhan berantai yang menjadi bulan-bulanan ketakutan kota Azura.

Levi—kekasih dari Kayla meminta, agar perempuan itu menghentikan obsesinya untuk berusaha mencari kebenaran pembunuhan tersebut. Ia takut, kalau Kayla menyelam semakin jauh maka ia akan tersesat dalam kegelapan itu.


Kira-kira, siapakah dalang dibalik pembunuhan berantai itu? Mengapa si pelaku selalu meninggalkan jejak di setiap aksinya, seolah-olah dengan sengaja ingin menunjukkan sesuatu kepada kami semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vinaanggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS 20

..."Ayah Bunda, tolong ciptakanlah pelangi kecil dalam kehidupan Adik ku, jangan awan mendung tak berujung. Aku tidak mau, kalau ia sampai memiliki trauma yang sama seperti Kakaknya."...

...********...

Selimut hitam datang memenuhi angkasa, bulan sabit naik ke atas menggantikan sang surya. Malam ini, jarum jam menunjukkan pukul satu dini hari. Aku baru saja terbangun dari tidur akibat mimpi buruk.

"Lagi-lagi gue mimpi itu lagi," gumam ku mengusap wajah ku kasar, peluh keringat dingin membasahi pelipis, aku meringkuk di atas kasur sambil menggigit jari.

Mimpi soal rumah tua dengan bayangan hitam dua orang di dalamnya. Sayangnya, aku tidak bisa melihat jelas wajah mereka, sepasang kaki ku terpaku di luar rumah dan bagian akhir yang selalu aku dengar hanyalah sebuah suara tembakan yang sangat keras.

DOR!

Apa arti dari mimpi singkat namun sangat mengerikan itu? Aku yakin, pasti ada suatu pesan yang ingin Tuhan tunjukkan kepada diriku.

Tok!

Terdengar suara ketukan cukup keras dari arah jendela kamar, sekarang sudah pukul satu dini hari, apa mungkin suara itu berasal dari kucing? Mungkin saja, tapi pikiran ku berkata lain.

Segera, aku turun dari atas tempat tidur dan berjalan menuju jendela kamar yang tertutup tirai biru. Bersama keberanian yang setengah terkumpul, aku pun mencoba membuka tirai tersebut walaupun ada rasa ragu.

Bola mata ku membulat lebar, menyaksikan seorang remaja berhoodie hitam berdiri ditengah-tengah jalan depan rumah, wajahnya tidak terlihat begitu jelas karena mengenakan tudung kepala. Ia tersenyum kepadaku seraya membawa sebuket bunga mawar.

"Levi?" batin ku sembari menatap ke arah anak itu. Apa yang dia lakukan malam-malam begini, berdiri di tengah jalan yang sepi dan membawa sebuket bunga mawar. Apa dia tidak apa-apa?

Pandangan ku seketika beralih saat mendapati pintu kamarku terbuka, Valencia—Adik perempuan ku berdiri di sana sambil membawa boneka kelinci di tangan kanannya.

"Cia!" panggil ku kepada anak kecil mengenakan piyama motif permen itu, ia pun berjalan menghampiri ku lalu memeluk tubuhku.

"Kenapa belum tidur? Ayah sama Bunda bertengkar lagi?" tanya ku kepadanya, dan dibalas gelengan kepala oleh Valencia.

"Nggak Kak, aku takut," balas Valencia membenamkan wajahnya pada perut ku.

"Takut apa? Kamu habis lihat hantu?"

"Nggak, brokoli Kak, Cia habis mimpi didatangi brokoli raksasa tadi. Aku takut," jawab Valencia membuat ku tersenyum kecil, lalu kepala ku kembali menoleh ke arah jendela, sudah tidak ada siapapun di sana.

"Eh, dia hilang," batin ku terkejut.

"Kak, Kakak Kay lihat apa?" tanya Valencia bingung.

"Nggak kok, Kakak gak lihat apa-apa. Sekarang kita tidur aja yuk! Cia mau tidur sama Kakak?" balas ku dan dibalas anggukan semangat oleh anak itu.

"Iya Cia mau!"

"Okey," aku mengangkat tubuh kecil Valencia ke atas kasur, lalu kami berdua pun terlelap dalam tidur.

...*******...

Keesokan harinya, mata ku memicing akibat kilauan sinar matahari yang menembus kaca jendela kamar. Tubuhku menggeliat seraya merenggangkan otot-otot, Valencia masih tertidur pulas dengan memeluk boneka kelincinya. Dia begitu menggemaskan ketika tidur.

"Lebih baik gue mandi sekarang," ujar ku lalu turun dari atas kasur menuju pintu kamar. Baru saja tangan kananku hendak memegang gagang pintu, telinga ku mendengar suara keributan dari balik benda tersebut. 

Aku menghela napas panjang, seperti sudah paham darimana suara keributan itu berasal. "Hm, apa mereka tidak bosan setiap hari harus bertengkar?" batin ku tersenyum smirk.

Perlahan pintu mulai terbuka, pemandangan yang sangat membosankan. Benar, apalagi kalau bukan percekcokan antara Bunda dan Ayah. 

"Ini cuman masalah sepele loh Mas, dan kamu malah nyalahin karena hal ini," ucap Bunda menuding tepat di wajah Ayah.

"Kamu sebut ini masalah sepele! Harusnya-"

/BRAAKK/ aku menutup pintu sangat keras, sampai membuat perkataan Ayah tercekat. Ekspresi ku menatap datar ke arah mereka. "Cia masih tidur, jadi aku mohon jangan berisik! Kalau mau bertengkar lanjutkan saja di tempat lain," ucap ku dingin lalu melanjutkan langkah menunju ke kamar mandi, membiarkan tatapan kebingungan itu menyoroti ku.

Setelah selesai membersihkan badan, aku pun segera mengenakan seragam lalu selanjutnya membantu Valencia untuk bersiap-siap juga. Aku menguncir rambutnya menggunakan pita pink, serta menyisir poninya dengan sisir. "Buset Adik gue gemes banget, mirip Kakaknya," batin ku senang melihat penampilan Valencia sekarang.

"Cia, ini bekalnya sayang," ucap Bunda sambil masuk ke dalam kamar ku, dan memberikan sekotak bekal makanan kepada Valencia.

"Makasih Bunda," balas Valencia tersenyum lebar sembari menerima bekal tersebut.

"Yang ini buat Kakak," sambungnya memberikan sekotak bekal makanan yang lain kepada putri sulungnya.

"Makasih Bunda," balas ku menerima benda itu dan memasukannya ke dalam tas ransel.

"Kay, Bunda minta maaf ya sama kamu soal kejadian barusan," ucap Bunda menatap kecewa.

"Jangan minta maaf sama aku Bun, tapi sama Cia. Dia masih kecil, tapi harus selalu menyaksikan bahkan mendengar pertengkaran kalian. Kakaknya sudah rusak, jangan sampai Adiknya juga," balas ku tersenyum kecut.

"Cia, Kakak berangkat sekolah dulu ya, kamu yang pinter sekolahnya," tutur ku mengusap lembut kepala Valencia.

"Iya Kak Kay, Kak Kay hati-hati ya!" balas Valencia lalu melihat ku berjalan keluar kamar.

1
Wang JeonRa
𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐧𝐢𝐚𝐧, 𝐛𝐚𝐝 𝐛𝐨𝐲, 𝐮𝐮𝐮𝐡𝐡𝐡/Facepalm/
Karolinly
Karya kakak bagus deh....
jangan lupa support karya ku juga/Grin/
Ucu Borneo.
hadir..
Nia࿐
apa orang itu ada hubungannya dengan masa lalu Kayla, sampe² Kayla pengen banget tau soal dia.
Nia࿐
pasti berat bagi Valencia dan Kayla, Krn setiap harinya slalu mendengar pertengkaran orang tua. semoga kalian ttp kuat ya
Nia࿐
wah seru nih, aku suka cerita misteri
Filanina
ceritanya menarik, Thor. Tapi POV nya dirapihin.
Filanina
Thor, ini Kay ga mungkin denger batin Levi.
Filanina
ih, bahaya tahu
Filanina
Nanti saya lanjut. Jangan lupa mampir di karyaku ya, Thor.
Filanina
Nah, Thor. Ada lagi POV bocor. Apa tadinya ini POV 3 diganti jadi POV 1 kah?
Filanina
ini pov 1 tapi kalimat di sini kayak pov Levi, Thor.
Filanina
menarik, Thor. Ada misterinya juga.
Miaw Shark
mampir di cerita ku juga ya ka😊 tinggalin jejak 👍
Rey
di tunggu kelanjutannya kak 🤗
Vinxtzyy: siap /Smile/
total 1 replies
PociPan
Aku suka banget sama bahasa puisi .
Vinxtzyy: makasih udah mampir kk /Hey/
total 1 replies
Rey
Levi lu ngajak anak orang pacaran, tapi maksa kudu mau🫣😄.
hai kak aku mampir
ayo mampir juga di cerita sederhana ku kak😊
Vinxtzyy: terima kasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
marrydianaa26
mampir thor, 🌹 buat author biar makin semamgat!! mampir juga dicerita aku ya thor😁🙏
Vinxtzyy: siap makasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!