Nuna yang berniat menggrebek calon suaminya yang sedang berselingkuh di hotel tapi nasib nya begitu sial karena dia malah di sangka seorang menjual diri.
"Hey lepaskan aku!"
"Apa kau sedang membuat drama, dasar wanita murahan! Cepat puaskan aku atau aku tidak akan membayar mu sepeserpun!"
Malam yang tak seharusnya benar-benar merubah kehidupan Nuna, apalagi setelah Nuna mengetahui jika yang mengambil kesucian nya itu adalah Ananda Haidar, bos di tempat dia bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21.
Haidar melihat jam lalu melirik Nuna yang masih belum selesai make up.
"Apa masih lama?" tanya Haidar.
"Sebentar lagi" balas Nuna yang masih sibuk membenarkan make up nya.
Haidar menghela nafasnya panjang, jika tau akan selama ini mungkin dia akan memilih memakai jasa mua aktris.
Nuna yang berdandan begitu sangat lama membuat Haidar mengantuk karena suntuk kelamaan menunggu.
Beberapa menit berlalu..
Haidar bangkit dari duduk nya membuat Nuna langsung melirik ke arah suaminya.
"Sabar" kata Nana.
"Di bawah pasti sudah banyak yang menunggu ku, Jhon bilang acaranya akan di mulai sebentar lagi" ucap Haidar menjelaskan.
Nuna kembali melihat penampilan nya, lalu melirik Haidar yang terlihat kesal.
"Bagaimana apa aku sudah cantik?" tanya Nuna.
"Kamu cantik" balas Haidar cepat.
"Oke" Nuna masih sempat-sempatnya membenarkan lipstik nya, membuat Haidar kesal dan akhirnya keluar.
Nuna yang di tinggalkan alih-alih merajuk dia malah tetap santai, Nuna berniat menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari kamar hotel.
Senyuman nampak terukir di wajah Nuna, dia akan memperlihatkan siapa dirinya kepada Liana dan karyawan lain nya.
"Tunggu pembalasan ku Liana" gumam Nuna tersenyum menyerigai.
Dan untuk Haidar dia sudah sampai di ballroom hotel, acara masih belum di mulai karena Haidar masih menunggu istri nya.
"Mana putriku?" tanya seseorang yang tiba-tiba datang.
"Nuna masih di kamar nya Dad, dia ingin tampil cantik" balas Haidar sambil melihat penampilan mertuanya yang menolak tua.
Penampilan Daddy Samuel benar-benar jauh dari kata tua, bahkan Haidar tak yakin jika saat ini usia mertuanya 46 tahun karena yang terlihat Daddy Samuel masih terlihat usia 30 tahunan.
Daddy Samuel memakai stelan jas yang di kirim oleh Haidar, dan di samping nya ada sang istri tercinta yang nampak menggandeng tangan Daddy Samuel dengan posesif.
"Suamiku benar-benar tampan, aku beruntung memiliki suami seperti Mas Samuel" batin Delia yang nampak semakin klepek-klepek dengan Daddy Samuel.
Dan semua itu bisa Haidar lihat jika mantan tetangga nya itu begitu posesif kepada mertuanya, membuat dia penasaran rahasia Mertuanya bisa memiliki aura yang sengat di sukai wanita.
Aura bad boy, bahkan Haidar saat ini sudah bisa melihat jika banyak karyawan nya yang menatap kagum ke arah ayah mertuanya.
"Anak itu, pasti dia sangat ingin terlihat cantik. padahal dia sudah sangat cantik" kata Daddy Samuel menggelengkan kepalanya.
"Mungkin Nuna ingin penampilan nya berbeda mas, ini kan acara suaminya jadi dia yang akan menjadi pusat perhatian harus tampil cantik" timpal Delia.
Daddy Samuel manggut-manggut saja, lalu Jhon pun mengajak Daddy Samuel dan Delia untuk duduk sambil menunggu karena Delia sedang mengandung.
Di acara ini juga ada Liana yang baru datang bersama Rama yang menemani nya karena ini adalah acara perusahaan dan semua karyawan bebas membawa pasangan nya.
"Itu bos aku, sayang. lain kali aku akan mengenalkan kalian agar perushaan tempat kamu kerja bisa bekerja sama dengan perusahaan tempat aku kerja" ucap Liana.
"Benarkah? tapi perusahaan tempat aku bekerja tak lebih besar dari perusahaan mu. perusahaan tempat aku bekerja masih terbilang rintisan" kata Rama sambil melihat ke arah Haidar.
Liana memegang tangan Rama, membuat Rama langsung menatap ke arah nya.
"Jangan pesimis, kalau rejeki nggak akan kemana siapa tahu tuan Haidar minat bekerjasama dan perusahaan kamu bisa naik, kan nggak ada yang tau" Liana memberikan semangat penuh.
Rama mengusap tangan Liana, dia senang karena Liana begitu pengertian dengan nya bahkan menerima dia yang bukan bos di perusahaan besar, Rama seorang manager di perusahaan yang masih di bilang rintisan.
Acaranya pun di mulai, Liana mengajak Rama untuk duduk di dekat teman-teman nya, dia ingin memperlihatkan kepada teman-teman nya jika dia punya calon suami yang tampan.
"Kemana Nuna, aku tidak melihat dia di acara ini. apa Nuna malu karena tidak punya pacar? atau dia memang tidak akan hadir karena masih memiliki malu setelah vidio nya aku sebar?" batin Liana dalam hatinya yang merasa heran tak melihat kehadiran Nuna.
Di sisi lain Nuna nampak baru keluar dari kamar hotel, saat baru sampai di ballroom mata Nuna langsung melihat Rama yang sedang duduk bersama Liana.
Nuna mencoba tak melihat ke arah mereka dan dia terus berjalan hingga Nuna tak sengaja menyenggol sesorang pria tua.
"Maaf" ucap Nuna karena membuat minuman pria itu tumpah sedikit ke jas nya.
"Tidak masalah nona, ini hanya kotor sedikit" balas pria tua itu tersenyum.
Dari kejauhan Rama melihat ke arah Nuna yang memang sejak kedatangan dia perhatikan, dan saat melihat Nuna bersama seorang pria Rama semakin yakin jika Nuna tak pernah berubah.
"Aku tidak menyangka jika kamu akan di butakan oleh harta Nuna" batin Rama menatap kecewa ke arah Nuna.
Sedangkan Nuna setelah dia meminta maaf Nuna kembali berjalan, hingga dia pun melihat ibu tirinya.
"Daddy dan tante Delia hadir? apa Haidar yang mengundang mereka? tapi untuk apa?" batin Nuna sambil berjalan ke arah Daddy nya.
Dan saat sampai Daddy Samuel langsung menarik kursi untuk sang putri.
"Apa kecantikan ini untuk suami mu sayang?" tanya Daddy Samuel.
"Apa maksud Daddy, aku hanya ingin tampil berbeda" balas Nuna sambil membenarkan posisi duduk nya.
Daddy Samuel menaikkan sebelah alisnya ke atas, jelas dia tak percaya.
Nuna mengadahkan pandangan nya ke semua arah nampak seperti mencari sesuatu.
"Kamu mencari suami mu? dia di sana" tunjuk Daddy Samuel ke arah dekat panggung.
Dan benar saja Haidar nampak sedang mengobrol dengan para kolega nya, Nuna diam melihat itu entah kenapa Nuna merasa gugup karena Haidar begitu hebat dan dirinya hanya seorang gadis dari keluarga biasa.
"Daddy apa aku cantik?" tanya Nuna sekali lagi.
Tentu sayang, tanyakan saja pada tante Delia. iya kan sayang" Daddy Samuel melirik istrinya.
"Iya Nuna, kamu sangat cantik Haidar beruntung memiliki mu" kata Delia mengiyakan.
Nuna tak membalas dia memilih mengambil minum dan mengarahkan pandangan nya ke arah Haidar yang masih sibuk dengan kolega nya.
"Jika aku sudah cantik lalu kenapa dia tidak menghampiri ku, apa penampilan ku masih terlihat seperti gadis biasa?" batin Nuna bertanya-tanya.
Hingga tiba saatnya acaranya di mulai, Haidar yang seorang pemimpin perusahaan sekaligus pemilik perusahaan mulai memberikan kata-kata sambutan nya.
Nuna yang melihat Haidar yang sedang memberikan sambutan entah kenapa rasanya kagum, Haidar yang masih muda dan tentunya tampan nampak cocok saat memberikan sambutan pembuka.
Acara demi acara mulai berlanjut hingga akhirnya acara waktunya makan malam, dan mereka mulai makan begitupun dengan Nuna yang makan bersama Daddy Samuel dan ibu sambung nya, Delia.
Ada rasa kecewa karena Haidar tidak ikut makan malam bersamanya dan malah makan malam bersama kolega nya yang lain.
"Sadar diri Nuna, lagi pula apa yang kamu harapkan. bukan kah kamu memang menganggap pernikahan ini sebagai ajang untuk membuat hidup Haidar terganggu dengan keberadaan mu, bukan untuk berharap cinta darinya Nuna" batin Nuna mencoba menyadarkan dirinya untuk tidak terlalu berharap.
