NovelToon NovelToon
Bodyguardku Ternyata Seorang CEO

Bodyguardku Ternyata Seorang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Putri Nolasari

Ini bukan cerita seorang CEO yang kejam, dingin, dan pemaksa. Giovani adalah seorang CEO yang baik hati, ramah, dan tampan. Namun selalu memiliki nasib buruk dalam kehidupan asmara. Berkali-kali dia gagal dalam menjalin hubungan percintaan dengan perempuan.

Hingga akhirnya dia jatuh cinta kepada sosok Sofia, seorang model cantik yang angkuh namun baik hati, yang berhasil mencuri hati seorang Gio. Bahkan Gio rela menyamar menjadi seorang bodyguard agar bisa mendekati Sofia. Mampukah Gio mendapatkan cinta Sofia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nolasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Gio sudah sampai di rumah sakit. Dia membawa Sofia masuk dengan menggendongnya sampai ke ruang UGD. Dokter langsung melalukan penanganan terhadap kaki Sofia.

"Bagaimana kaki saya, Dok?" tanya Sofia.

"Kaki anda hanya terkilir. Namun untuk dua minggu ke depam jangan gunakan high heels yang terlalu tinggi. High heels justru akan memperlambat pemilihan cidera kaki anda. Jika anda ingin memakai high heels, pakailah yang tinggi dibawah empat sentimeter dan bentuk haknya tidak runcing" jelas dokter itu setelah selesai memeriksa kaki Sofia.

"Apa ada hal yang lain, Dok?" sambung Gio.

"Jangan naik tangga terlebih dahulu" lanjut dokter itu.

"Tapi, rumah Sofia kan pakai tangga. Dan kamar dia di lantai dua" sela Alin.

"Kan di lantai bawah ada kamar lagi, Lin" timpal Sofia.

"Oh iya" ucap Alin sambil menepuk jidatnya.

"Kalau begitu saya permisi" kata dokter itu meninggalkan ruang UGD.

"Karina udah mulai kurang ajar sama lo, Fi" seru Alin.

"Udah dari dulu kali. Padahal gue udah biasa aja sama dia. Tapi makin lama, dia makin seenaknya. Harusnya itu cewek dikeluarin aja dari DC Models" balas Sofia.

"Tapi kita nggak ada hak buat keluarin dia. Posisi kita juga sama kan kayak model dan manager yang lain" sela Alin

Gio hanya mendengarkan percakapan mereka berdua. Dia merasa jika keberadaan Karina akan membahayakan Sofia. Dan Gio tidak akan diam dengan hal itu. Dia harus menjaga Sofia lebih ekstra lagi. Setelah selesai memeriksakan kaki dan menebus obat, akhirnya mereka bertiga meninggalkan rumah sakit.

"Danar, kakiku hanya terkilir jadi kamu tidak perlu menggendongku terus menerus" berontak Sofia saat Gio menggendong dia lagi menuju parkiran dan itu menjadi bahan tontonan semua orang.

Untung saja Sofia menggunakan masker. Jadi tidak ada yang memahami wajahnya. Sementara Alin sudah pamit terlebih dahulu untuk pulang karena dia harus menemani mamahnya berbelanja.

"Bukankah dokter memberitahu kalau anda tidak boleh banyak beraktivitas agar kaki anda cepat pulih. Jadi, menggendong anda adalah salah satu caranya" balas Gio.

Tapi sekarang justru jantung aku yang akan sakit, jerit Sofia dalam hati.

Gio mendudukkan Sofia di dalam mobil, lalu dia menyusul masuk ke dalam mobil. Gio langsung menjalankan mobil meninggalkan rumah sakit dan bergegas menuju rumah Sofia. Setelah hampir satu jam perjalanan karena terjebak macet, akhirnya mereka sampai di rumah Sofia.

Gio hendak menggendong Sofia turun dari mobil tapi Sofia melarangnya.

"Jangan menggendongku" tegur Sofia dengan mata melotot namun wajahnya memerah.

"Baik Nona" balas Gio.

Gio akhirnya hanya membantu memapah tubuh Sofia agar mempermudahnya dalam berjalan. Mereka berdua pun memasuki rumah dan langsung disambut oleh Astrid dan Bastian.

"Sofia, kamu kenapa?" teriak Astrid terkejut dengan keadaan anaknya.

Astrid langsung mendudukkan Sofia di sofa, "Jawab mamah," ujar Astrid.

"Aku tadi jatuh di kantor karena lantainya habis dipel aku nggak merhatiin. Jadinya kayak gini deh" kata Sofia berbohong.

"Udah ke rumah sakit?" sambung Bastian.

"Saya sudah mengantarkan Nona Sofia ke rumah sakit, Tuan. Dokter bilang untuk beberapa hari ke depan Nona Sofia tidak boleh mengenakan high heels dan naik turun tangga" jelas Gio.

"Bibi!!" panggil Bastian kepada pembantu di rumahnya.

"Iya Tuan."

"Tolong bersihkan kamar bawah dan bawa beberapa pakaian dan barang-barang Sofia. Karena kaki Sofia sakit, dia tidak boleh naik turun tangga. Dan kamu harus mengawasi dia, agar Sofia tidak melakukan aktivitas yang berat" perintah Bastian.

"Baik Tuan." Pembantu itu pun pergi menuju kamar Sofia untuk mengambil barang-barang dia dan membawanya ke kamar bawah.

"Pah kayaknya kita harus menunda kepergian kita ke Semarang. Apalagi keadaan Sofia kayak gini" sela Astrid.

"Papah sama mamah mau ngapain ke Semarang?" tanya Sofia.

"Sepupu kamu ada yang mau nikah. Mamah sama papah diminta untuk datang ke sana. Dan kita harus berangkat sekarang" ujar Bastian.

"Ya nggak papa kalau mamah sama papah mau pergi. Aku baik-baik aja kok. Nggak bakal lompat pagar atau manjat pohon samping rumah" kata Sofia begitu receh.

"Ini anak masih bisa becanda juga. Mamah kan khawatir sama kamu" timpal Astrid sambil mencubit pipi Sofia.

"Mah, kan nggak enak kalau keluarga kita nggak ada yang hadir di acara itu. Apalagi keluarga mamah itu keluarga besar. Kan ada bibi dan Danar yang bisa jagain Sofia" sela Sofia melirik ke arah Gio dan mengedipkan mata sebagai kode agar Gio mengiyakan perkataannya.

"Saya akan menjaga Nona Sofia dengan baik. Tuan dan nyonya tidak perlu khawatir" sambung Gio pasti.

"Tuh kan Pah, Mah. Fungsinya Danar kan memang menjaga aku" imbuh Sofia dengan wajah berseri-seri.

Astrid dan Bastian saling memandang. Mereka masih merasa ragu untuk meninggalkan Sofia. Walaupun Sofia sudah biasa ditinggal atau bahkan bepergian ke luar negeri sendiri, tapi keadaannya berbeda sekarang. Saat ini dia sedang sakit, jadi tentu mereka merasa khawatir.

"Oke. Kami percayakan kepada kamu untuk menjaga Sofia. Dan Sofia, kamu harus mengabari papah sama mamah setiap jam" tegas Bastian.

"Ya ampun papah, kayak sama pacar aja sampai segitunya" gerutu Sofia dengan wajah jengkel.

"Kalau kamu nggak mau, papah sama mamah akan tetap di rumah" balas Bastian.

"Oke oke. Sofia nurut deh. Sebagai anak yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung...di mall" kelakar Sofia sambil tertawa.

"Dasar anak ini" ucap Bastian mengacak-acak rambut Sofia.

Gio tersenyum melihat kedekatan keluarga itu. Dia paham bahwa Sofia sangat dekat dengan keluarganya. Setelah semua siap, Astrid dan Bastiannpun berangkat menuju bandara untuk pergi ke Semarang.

"Non Sofia, kamarnya sudah siap" kata pembantu itu.

"Makasih, Bi" balas Sofia.

"Non mau makan apa, biar bibi buatkan" ucap pembantu.

"Sop ayam sama semur tempe. Jangan lupa bikin sambel yang pedas banget kayak mulut netizen ya, Bi" pinta Sofia dengan nada becanda.

"Siap Non."

Walaupun Sofia blasteran dan lahir di Polandia, tapi sejak kecil dia sudah terbiasa makan makanan Asia terutama Indonesia yang khas dengan rempah-rempah. Bahkan makanan kesukaan Sofia semuanya makanan Indonesia.

"Danar, bantu aku ke kamar" perintah Sofia.

"Tentu Nona" jawab Gio.

Gio memapah Sofia menuju kamarnya yang baru. Kamar itu berada di area ruang keluarga yang memiliki akses cukup mudah. Gio mendudukkan Sofia di atas tempat tidur.

"Eh, aku mau ganti baju" jerit Sofia mendudukkannya di tempat tidur.

"Saya akan ambilkan baju untuk anda" kata Gio.

"No. Enak saja. Nanti kamu melihat pakaian dalamku lagi" gerutu Sofia dengan wajah jengkel yang menggemaskan.

Gio tersenyum simpul saat melihat hidung Sofia yang kembang kempis. Sofia beranjak dari duduknya dan Gio langsung meraih pinggul Sofia saat dia hampir jatuh. Sofia menoleh ke arah Gio yang akhirnya tatapan mereka saling bertemu. Keduanya saling menatap begitu dalam. Sofia merasakan eratnya tangan Gio yang melingkar di pinggannya. Dan deruan napas Gio yang menyentuh wajahnya karena wajah keduanya begitu dekat.

"Ah maaf" lirih Sofia yang memecahkan keheningan.

Gio menjauhkan tubuhnya dari Sofia tapi tangannya tidak lepas dari pinggul Sofia. Dia menuntun Sofia menuju lemari untuk mengambil pakaian dan mengantarkannya hingga kamar mandi.

"Kamu di sini aja. Nggak perlu ikut masuk juga" tegur Sofia.

"Kalau terjadi sesuatu dengan anda bagaimana?" kata Gio.

"Gila kamu ya. Aku mau ganti baju bukannya mau perang" teriak Sofia kesal.

"Kalau ada apa-apa, nona berteriak ya" ujar Gio.

"Nggak cuma teriak, tapi aku akan meledakkan bom juga" timpal Sofia lalu masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu agak keras.

Sofia menempelkan punggungnya ke belakang pintu kamar mandi. Dia menarik napas begitu panjang dan menghembuskannya perlahan sambil mengelus dadanya.

"Astaga, aku nyesel minta bodyguard ganteng. Kalau kayak gini caranya aku harus terapi jantung tiap hari supaya aku nggak terkena serangan jantung dadakan" ucap Sofia.

Sofia harus akui, Gio yang menjadi bodyguardnya selalu membuatnya jantungan. Dengan wajah tampan, tubuh atletis, dan perlakuan yang manis, selalu berhasil membuat Sofia tak bisa mengontrol dirinya. Sementara bagi Gio, dia merasa sangat bahagia bisa semakin dekat dengan Sofia. Semaki hari dia semakin kagum dengan sosok Sofia yang selalu memberikan dia kejutan atas kepribadiannya yang baik. Dia semakin yakin, kalau Sofia pantas menjadi istrinya.

1
Bocil
mana suara audionya.pengrn dengerin ceritanya tapi gk afa suara audionya
Joana
jgn blg Galih suka sama sofia
Joana
apaan si gio ... jgn blg lu msh ada rasa ama jasmin
Joana
kurang greget ama gio loading lama
Joana
uwuwuw love you babang gio🥰🥰🥰
Achmad
bagus Thor
sandya
suka ceritanya
Mastijah Ijah
Kecewa
Mastijah Ijah
Buruk
mochamad taufan
thornya terlalu tilol sampe lupa karakter yang dia bangun ...
Akbar
Luar biasa
Ratu Rana Ranii
mantap,sekali liat dokternya langsung tau hamil.hummm hanya di dunia novel seperti ini.tanpa USG tanpa tes Urun langsung tau hamil.waowww luar biasa dokterx
Ismalinda
Luar biasa
Sri Wahyuni
👍👍👍👍💪💪❗💪💐💐💐🌼🌼🌻🌻💐💐
wonder mom
satria shock bgt tu😊. bgitu tau bhw okka adl anak Bima yg tlah menyelamatkan nyawanya.
chaaa
wuih ngeri ya kalau org udh terobsesi.. sampe mengorbankan nyawa org2 yg gak bersalah.. udh kriminal ini si jalang..
ayu nuraini maulina
ceo ko goblok y bkn nya d cari tau dulu
Sastri Dalila
👍👍👍
Nia Nara
Ngeri banget sampe nyawa orang lain dipertaruhkan demi rencana picik lu
Nia Nara
Kalau cowok da gak suka mbok ya sadar ngono lho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!