Clarissa tidak menyangka jika dirinya diberi kesempatan untuk kembali ke waktu.
Dis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam yang mencekam
Selamat tahun Baru hijriah....
Semoga di tahun yang baru ini kita bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan, kelancaran Rizki , dan juga kebahagiaan selalu ... Amin .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam semakin larut . Sebagian dari mereka sudah terlelap di dalam tenda . Tinggal dua orang yang bertugas untuk menjaga . Setiap satu jam sekali , mereka akan bergantian berjaga .
Saat ini giliran Steven bersama dengan Baim. Mereka duduk di depan api unggun yang masih menyala . Selain agar tetap dingin , menurut mereka di tempat itulah tempat yang paling nyaman untuk berjaga.
" Dingin banget ... Sumpah," gerutu Baim sambil mengeratkan sarung yang ia pakai sebagai pengganti selimut.
" Tumbenan ? Biasanya juga Lo suka yang dingin," sindir Steven . Sama halnya dengan Baim , dia pun memakai sarung untuk untuk membungkus tubuhnya.
" Kalau dinginnya es krim ma gua suka. Kalau dinginnya seperti ini kok rasanya agak gimana gitu loh," jawab Baim. Dia merasa bulu kuduk nya merinding.
" Lo juga ngerasa ada yang aneh nggak ?" tanya Steven sambil berbisik .
" Hem ... gua ngerasa ada yang ngawasin. Nggak nyaman banget ," jawab Baim yang juga ikut berbisik .
Wush !
Angin berhembus agak kencang . Tidak ada yang terdengar lagi selain suara binatang malam . Membuat situasi sedikit mencekam.
Ini bukanlah pengalaman pertama mereka . Mereka pertama kali mengikuti kegiatan seperti ini saat kelas sepuluh. Kebetulan mereka mengikuti ekstrakulikuler pecinta alam.
Wush !
Steven yang kebetulan menatap ke depan langsung kaget . Ada sesuatu yang tiba-tiba melayang didepannya. Namun langsung menghilang.
" Im ... Barusan Lo lihat nggak?" tanya Steven tanpa mengalihkan pandangannya
" Lihat apa?" tanya Baim penasaran.
" Yang barusan melayang didepan ," jawab Steven .
" Ha ? ... Memangnya apa yang melayang. Jangan ngaco deh kamu !"
" Siapa juga yang ngaco. Gua beneran lihat ada yang melayang tadi ," ucap Steven dengan jujur .
" Beneran? ... terus warnanya apa ?" tanya Baim agak merinding .
" Warna apanya ?" tanya Steven .
" Yang kamu lihat tadi warnanya apa ?"
" Ya mana gua tahu . langsung wes ... Aja gitu ."
Baim langsung merapatkan tubuhnya di sisi Steven . Membuat Steven risih.
" Lo ngapain sih ?"
" Gua merinding Stev. Memangnya lo nggak takut ?"
" Ya takut lah . Tapi masih lebih banyak penasarannya. Lo mau nggak _"
" Nggak!"
" Belum juga selesai ngomong. Udah bilang kagak ."
" Lo pasti .... Aaaaaaaaaaa !"
Baim langsung teriak . Dia tidak menyangka jika makhluk yang ada dalam pikirannya tiba-tiba muncul di depannya.
Anak-anak lain yang terlelap dalam tenda pun terbangun . Mereka keluar dari tenda untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi .
" Ada apa sih ?"
" Iya nih ... Ganggu orang tidur saja !"
" Ada apa sih ?"
Semua mengeluarkan unek-unek mereka. Sedangkan Baim sudah meringkuk di belakang Steven .
" Ada apa , Baim ?" tanya Rangga.
" Lihat ke depan," jawab Baim tanpa berani menatap makhluk itu.
" Lihat apaan _"
Deg !
Bukan hanya Rangga yang melihatnya. Namun yang lain pun melihatnya.
"What!... Apaan tuh ?"
Makhluk itu mendekati mereka sambil terbang. Tentu saja mereka langsung lari tunggang langgang.
Ada yang lari ke kanan , ada yang lari ke kiri . Semua berlari sendiri-sendiri. Hanya tinggal empat orang saja yang masih tetap di tempat. Baim , Steven , sandi sang ketua dan Aisyah.
Clarissa berlari ke arah sungai . Sebenarnya dia sendiri tidak menyadari kemana ia berlari . Tiba-tiba saja dia sudah tiba di tepi sungai .
" Ha ... Gila banget . Baru kali ini gua lihat hantu sungguhan. Mana ngerti banget lagi ," gerutu Clarissa.
" Tolong....."
" Kya .... Kenapa Lo bisa ada di sini sih ?"
Clarissa tidak menyangka jika hantu itu berhasil mengejarnya. Kenapa harus dia coba . Bukankah teman-temannya juga banyak .
" Tolong ...."
" Hu ... Jangan ganggu gua dong . Gangguin yang lain napa sih ?"
Clarissa berjalan sambil mundur. Hantu itu terus mengikutinya. Membuat Clarissa benar-benar frustasi.
" Tolong ...hiks ...hiks ..."
" What !"
Clarissa kaget . Ternyata hantu itu menangis . Bukannya iba melihatnya, Clarissa malah ngeri .
Darah mengalir dari kedua matanya. Bukan hanya ngeri , Clarissa merasa perutnya terasa di aduk .
" Huek !"
" Huek ... Jangan nangis dong . Ngeri tahu ," pinta Clarissa sambil memelaskan wajahnya.
Seolah mengerti dengan yang diucapkan oleh Clarissa, hantu itu langsung menghentikan tangisnya.
Wajahnya pun berubah . Jika tadi wajahnya nampak mengerikan, sekarang sudah berubah menjadi sesosok wanita cantik . Sangat cantik sampai Clarissa yang notabenenya seorang wanita merasa terpesona.
" Cantik amat Lo ... Jadi minder nih gua . Terus ngapain coba tadi wajah Lo hancur kayak tadi . Bikin merinding aja ," cerocos Clarissa.
" Tolong ..."
" Ya elah ... perasaan dari tadi tolong-tolong mulu dah ."
" Ris !"
" Clarissa!"
" Cla.... Lo dimana sih ? "
" Cla !"
Ternyata yang lain sudah kembali berkumpul. Tinggal Clarissa doang yang masih terpencar . Mereka bersama-sama mencari Clarissa .
Clarissa ingin berteriak memberitahu tentang keberadaannya. Namun ucapan hantu itu menghentikannya .
" Tolong ... makamkan jasadku dengan layak !, pinta hantu itu penuh harap .
" What !" pekik Clarissa yang tidak percaya kalau dirinya disuruh mencari jasad si hantu .
" Cla Lo dimana ?"
" Tolong...."
" A........." teriak Clarissa dengan suara yang sangat keras .
Ternyata teriakan itu membuat teman-temannya bisa menemukannya.
" Akhirnya Lo ketemu juga ," ucap Andin sambil memeluk Clarissa. Meskipun mereka baru bertemu namun Andin sudah merasakan kedekatan dengan Clarissa.
" Ternyata Lo nggak sendiri Cla , kenalin dong sama temannya," pinta Rangga yang merasakan cinta pandangan pertama pada sosok yang sedari tadi masih ditempat.
Hantu cantik itu memang belum menghilang . Dengan disinari cahaya rembulan , membuat sosok itu bisa terlihat dengan jelas kecantikannya.
Sebenarnya bukan hanya Rangga saja yang terpesona . Namun diantara ketujuh pria hanya Rangga yang belum menjalin hubungan dengan seorang wanita.
Clarissa langsung melepaskan pelukan dari Andin . Lalu dia menatap Rangga dengan pandangan yang sulit diartikan.
" Beneran nih Lo mau kenalan?"
" Ya iya lah ... Masak ya iya dong ," cebik Rangga dengan kesal .
" Terus ngapain minta tolong sama gua dodol . Dianya aja masih berdiri di sini. Lo langsung kenalan kan juga nggak masalah ," ucap Clarissa santai .
Clarissa tidak memberi tahu bahwa sosok cantik itu merupakan makhluk yang sama yang telah membuat mereka kalang kabut.
" Bener tuh yang di omongin ama Clarissa. Tinggal kenalan doang aja repot ," celetuk yang lain .
Rangga pun dengan percaya diri melangkah menghampiri di hantu cantik . Dia mencoba memberikan senyum terbaiknya untuk menggodanya .
" Kenalin dong cantik . Gua Rangga Mahendra," ucap Rangga sambil mengulurkan tangannya.
Hantu cantik itu menerima uluran tangan dari Rangga .
Nyes !
" Lo pasti dingin banget ya . Sebentar ... pakai jaket gua aja ,"'ucap Rangga penuh perhatian. Bahkan ni anak tidak memiliki pikiran negatif terhadap hantu itu .
Sedangkan yang lain, begitu mendengar kata dingin dari mulut Rangga langsung berpikir. Jangan-jangan....
" Siapa Lo ?" teriak Aisya.
" ...."
" Tunggu napa woi . Gua kan belum selesai kenalannya," protes Rangga yang tidak suka perkenalannya terganggu.
" Tapi _”
Aisya yang hendak mengeluarkan suaranya mengurungnya. Sebab sosok itu tiba-tiba berubah ke wujud yang tadi.
" What !" pekik Rangga yang langsung terbengong melihat sosok didepannya sudah berganti wajah .
" A .........."
Hampir semuanya lari . Namun teriakan Clarissa mengurungkan niat mereka .
" Berhenti !"
semoga apa yang di rencanakan bela berbalik ke dia biar tau rasa
up up uup
crazy uup dong thor 😷