Romeo terpaksa menikahi guru yang paling ia benci karena suatu hal. Bukan seperti kisah Romeo dan Juliet yang saling mencintai terpisahkan karena tidak mendapatkan restu.
Kisah mereka adalah kisah Romeo dan Juliet yang berusaha untuk terpisah dari pernikahan paksa ini.
Bagaimana akhir kisah pernikahan mereka? Akan mereka berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Saling Gengsi
Juliet merasa kesal saat mendengar ucapan Felix yang mengatakan apabila Romeo seperti itu kepada Beauty. Ia semakin penasaran siapa Beauty, ia mengingat-ingat tidak ada murid yang bernama Beauty. Niat ingin mengajak Romeo pulang ke Paviliun pun ia urungkan, ia justru menjadi marah kepada Romeo.
"Dia marah karena aku membantu Kakakku malam itu, lalu bagaimana dengan dia dengan Beauty," gumam Juliet menggerutu dalam hati saat menuju Paviliun menggunakan taksi online.
Sesampainya di Paviliun Juliet melihat mobil Romeo sudah terparkir di depan pekarangan Paviliun. Ternyata hari ini ia pulang, Juliet bergegas berjalan mencari keberadaan Romeo.
Ia ingin mencabik-cabik wajah sok tampan Romeo Wijaya si penjahat wanita. Ia harus ingat saat ini ia sudah menikah dan memiliki istri. Juliet melihat Romeo sedang duduk santai di dalam kamar sambil bermain game.
"Roh halus!" panggil Juliet sedikit berteriak.
"Apaan sih? Berisik!" balas Romeo dengan mata fokus pada layar ponselnya.
Juliet merebut ponsel Romeo karena sejak tadi ia berbicara Romeo hanya fokus pada ponselnya.
"Kamu marah karena aku bantuin Kakakku malam itu, tapi kamu selama ini memberikan service kepada wanita lain," tuduh Juliet dengan emosi.
"Ngomong apaan sih?" Romeo masih tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh istrinya.
"Kamu selama ini selalu mengelus atau menaiki Beauty, bahkan kamu sering memandikannya juga. Kamu ternyata benar-benar penjahat wanita Romeo," cerocos Juliet dengan wajah memerah karena marah.
Romeo tertawa mendengar umpatan yang Keluar dari mulut istrinya. Ia tidak menyangka Juliet nampak menggemaskan apabila cemburu, apalagi ia tidak sadar siapa yang ia maksud.
"Iya, emang aku selalu mengelus dan menaiki Beauty. Tapi enggak tiap hari, sejak nikah sama Bu guru yang cantik ini kan aku bawa mobil bukan Beauty," timpal Romeo lalu terkekeh.
"Tuh kan ngaku," rengek Juliet hampir menangis namun sejenak ia sadar akan sesuatu."Eh.. ia ke sekolah membawa mobil bukan Beauty, itu artinya Beauty..." Juliet langsung menatap wajah Romeo yang asyik menertawakannya.
"Felix Chandra!!" geram Juliet ketika ia menyadari apabila ia termakan hasutan Felix. Ia tidak menyangka Beauty yang dimaksud oleh Felix adalah sepeda motor Romeo.
Entah mengapa sekarang otak cerdas Juliet menjadi seperti ini, terkadang rasa cemburu mengalahkan segalanya.
Di sisi lain saat ini Felix dan Regan sejak tadi terus tertawa karena berhasil menghasut Bu Juliet. Sumpah demi apa mereka ingin melihat pertengkaran antara mereka karena Beauty.
Romeo memeluk istrinya yang sedang cemburu begitu menggemaskan saat ini. Ia bahkan mengecup tengkuk Juliet membuat Juliet meremang dibuatnya. Oh astaga Juliet sangat malu karena ia terlihat cemburu kepada motor kesayangan Romeo. Sumpah demi apa ia ingin mencekik Felix saat ini.
"Galak-galak lucu juga ya kalau lagi jealous," bisik Romeo menyindir Juliet. Juliet membalikkan tubuhnya menghadap kearah Romeo.
"Kau? Siapa bilang aku cemb..," belum sempat Juliet melanjutkan ucapannya Romeo sudah membungkam bibir yang sejak tadi mengerucut itu dengan bibirnya.
Juliet yang awalnya menolak lama kelamaan menikmati ciuman Romeo. Ia membuka mulutnya membiarkan Romeo mengeksplor seluruh rongga mulutnya. Tangan nakal Romeo kini sudah bergerilya pada melon favoritnya.
Romeo merebahkan tubuh Juliet di atas tempat tidur, masih dengan kedua bibir yang masih saling bertaut. Romeo melepaskan kemeja yang dikenakan oleh Juliet, kini terpampang lah dua benda sumber milkshake melon kesukaannya.
Juliet kembali dibuat merana ketika mulut nakal itu kini beralih pada bagian favoritnya. Seolah ia pun menyukainya ia menekan kepala Romeo agar tetap di sana lebih lama. Hanya sampai situ mereka melakukannya, mereka belum berani melangkah lebih jauh.
Keduanya masih belum yakin dengan perasaan masing-masing. Niat ingin terlepas dari pernikahan ini malah justru semakin membuat mereka ingin mempertahankan ikatan suci ini.
"Kau seperti bayi anak nakal," ejek Juliet sambil mencubit gemas hidung suaminya.
"Iya, sepertinya aku terlambat disapih sehingga aku masih menyukainya," balas Romeo dengan senyum nakal memainkan bagian favoritnya itu.
Romeo menutup bagian atas Juliet yang masih polos dengan selimut tebal. Ia tidak ingin Juliet kembali sakit, tak lupa ia mematikan AC dalam kamar mereka.
Juliet menangkup wajah Romeo dengan kedua tangannya, ia mengecup hidung mancung pria menyebalkan di depannya ini.
"Jangan berkelahi lagi, kumohon!" pinta Juliet lalu mempererat pelukan Romeo.
"Kalau dengan Marvel aku tidak bisa, dia menginginkanmu atau Beauty dan aku tidak ingin melepaskan keduanya," jawab Romeo sambil mengusap lembut puncak kepala istrinya.
"Setidaknya turuti ucapan Oma, aku tidak tega saat Oma selalu memarahimu," timpal Juliet sendu.
"Sebegitu sayangnya dirimu padaku, Bu guru?" goda Romeo.
"Entahlah," ucap Juliet masih gengsi untuk mengatakan perasaannya.
"Kau masih suka mendekati gadis lain, dan aku tidak suka itu," pungkas Juliet ketika ia kembali mengingat kejadian tempo hari dimana Romeo selalu menggoda setiap gadis.
"Aku ingin melihatmu cemburu, tidak adil rasanya hanya aku yang merasakannya," balas Romeo lalu mengecup kening Juliet.
"Kau cemburu? Kau menyukaiku Romeo?" tanya Juliet dengan antusias.
"Entahlah," jawab Romeo mengikuti ucapannya barusan membuat senyum Juliet memudar. Ia memicingkan kedua matanya mendengar ucapan suaminya itu.
"Tapi ternyata kau cemburu bukan kepada wanita, melainkan pada motor kesayanganku," ejek Romeo lagi yang langsung mendapatkan pukulan mesra dari Juliet.
Di atas tempat tidur yang seharusnya mereka jadikan tempat memadu kasih, malah terlihat mereka yang saling menggelitiki. Apalagi Juliet yang tidak tahan menahan rasa geli.
Entah siapa yang memulai keduanya kini kembali berciuman, ciuman kali ini begitu bergairah membuat sesuatu di bawah sana meronta-ronta ingin di tuntaskan.
Juliet merasakan benda pusaka Romeo yang mengeras dengan cepat bangkit dari atas tempat tidur. "Cacing Alaska milikmu bergerak! Oh aku takut digigit," ucap Juliet mendramatisir.
"Kau nakal ya Bu guru! bukannya bertanggung jawab malah kabur," seru Romeo lalu mengejar Juliet.
Kedua insan yang sejak kemarin sering bertengkar, kini saling kejar-kejaran di dalam kamar mereka. Seolah dunia milik mereka berdua mereka tertawa bersama, berpelukan berciuman namun mereka masih saja belum mengutarakan perasaan masing-masing.
Biarlah mengalir seperti ini meskipun tanpa adanya ungkapan kata cinta. Namun dengan kasih sayang yang begitu besar rasa cinta itu akan terlihat.
Dua insan yang dipersatukan karena takdir dan ingin berusaha untuk terlepas dari ikatan suci ini, kini keduanya begitu senang menikmati peraduan kedua bibir yang sejak tadi saling bertaut.
"Kamu harus bertanggung jawab menidurkannya sayang," bisik Romeo terdengar horor ditelinga Juliet.
...........
Dari kemarin aku juga pengen getok Felix🤣
Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗