NovelToon NovelToon
KEHIDUPAN KEDUA

KEHIDUPAN KEDUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Keluarga
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fitriani Usman

Novel pertama. Mohon saran dan kritikannya..


''Nona kenapa? Astaga, tunggu Bibi akan panggil Dokter dulu'' kata Bibi Yun sambil berlari kearah pintu.

"Huff ternyata aku terlahir kembali dalam tubuh gadis lemah ini. Dan wanita tadi itu pengasuhnya Bibi Yun'' gumam Vio pada dirinya sendiri sambil memijit pelipisnya yang masi terasa pusing dan mengingat kembali kejadian kekerasan yang masi terlintas di kepalanya.

'' Brengsek kalian semua'' ucapnya dengan dingin dengan mata yang tajam. Tenang saja Viona, aku Viora berjanji akan membalas semua yang mereka lakukan padamu, karena jiwaku berada dalam tubuhmu, maka mulai saat ini tubuhmu menjadi milikku, Hee tunggu pembalasanku.

"Aku Viona Lili Jacklin akan membalas semua kejahatan kalian."

Apakah Viona berhasil membalaskan dendamnya? Yukk ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriani Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Hanya Membantu

Setelah berkenalan dengan Leo, Viona mengajak teman barunya itu makan bersama di salah satu warung makan Pecel Lele, bukannya Viona tidak mau mengajak ke Restoran, tapi Leonya yang menolak dengan alasan malu karena pakainnya sangat lusuh dan wajahnya yang babak belur itu.

Viona juga mengijinkan Leo untuk memanggil namanya dengan sebutan Lilie, karena dia merasa nyaman saat Leo memanggilnya seperti itu.

Setelah selesai makan, Leo ijin pamit pulang takut Ibunya khawatir jika dia pulang larut malam, karena jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.

Viona menawarkan untuk mengantarnya pulang, tapi Leo menolaknya lagi, dia merasa tidak enak karena Viona sudah banyak membantunya. Viona tidak ingin terlalu memaksa itu hak Leo untuk menolak.

Setelah kepulangan Leo, Viona juga bergegas pulang dan mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Sebelumnya Viona juga sudah menghubungi Kakaknya jika dirinya terlambat pulang.

Pas melewati jalan yang sepi lagi-lagi Viona melihat segerombolan orang yang sedang mengeroyok dua orang pria tampan yang terlihat memakai pakain rapi dan juga pasti sangat mahal.

Viona sengaja lewat jalan yang sepi, karena jalur itu masih terhubung dengan jalan utama jika sudah memasuki area Puncak dan dia bisa lebih cepat sampai di Menssionnya.

Viona masih berdiam di tempatnya menonton aksi pertarungan yang sangat tidak seimbang itu. ''Tenaganya lumayan, cuman kalah jumlah'' gumamnya pelan.

Viona melihat pemuda itu berusaha melindungi pemuda yang yang satu nya lagi, seakan akan dia takut terjadi sesuatu dengan orang itu, tapi dia terlihat sudah sangat kelelahan melawan lawannya yang ada sekitar sepuluh orang.

Mata Viona fokus kepada salah satu dari rombongan itu yang memegang sebuah belati kecil yang dia arahkan tepat di bagian perut pemuda yang dia anggap Bos dari pemuda yang Satunya lagi.

Viona berlari mendekat karena pemuda itu fokus pada lawannya yang lain, dan tidak menyadari bahaya yang akan merenggut nyawanya.

Buugghh,,, Kliiinggg.

Viona menendang tangan orang yang memegang belati itu, yang hampir saja menusuk perut targetnya, tapi belati itu sudah terlempar jauh karena tendangan Viona.

''Brengsek'' teriaknya keras dan marah karena aksinya itu gagal, yang hampir saja berhasil mengenai target utama.

Mendengar teriakan yang sangat keras, mereka semua menghentikan pertarungannya dan menatap orang yang berteriak itu dan bertanya. ''Kenapa kau berteriak dan terlihat sangat marah?'' tanyanya yang belum menyadari ke beradaan Viona.

''Gadis kecil itu!'' tunjuknya ''Dia sudah ikut campur dan menggagalkan misiku yang hampir saja berhasil membunuh target utama kita.''

Deg

Kedua pemuda itu terkejut karena tidak menyadari hal itu, hampir saja dia kehilangan nyawanya saat itu juga.

Mereka semua menatap Viona dengan tatapan tajam setelah mendengar alasan temannya itu berteriak. Tapi Viona yang di tatap seperti hanya cuek dan memasang raut wajah santainya yang tidak terlihat takut sedikit pun.

''Ehh nona kenapa kau ikut campur urusan kami,? Jangan sampai kami juga membunuhmu dengan kedua pemuda itu''

''Yaa kau benar, ini bukanlah urusan saya tapi kalian semua sudah mengganggu perjalanan dan mengotori penglihatan saya yang suci ini.''

''Nona segeralah pergi dari sini sebelum Anda terluka,! karena kami ingin segera menyelesaikan urusan kami.'' sela salah satu dari rombongan itu.

''Aku akan pergi dengan satu sayarat, tapi sebelum itu aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian.''

''Nona kenapa Anda memperpanjang masalah? Apa susahnya nona langsung pergi saja, dan tidak usah pakai minta syarat lagi!''

''Saya tidak akan pergi dan saya ingin mengatakan pada kalian semua, bahwa kalian semua itu'' tunjuknya pada semua orang kecuali dua pemuda itu. ''Banc* bisanya hanya main kroyokan'' lanjutnya dengan suara lantang.

Kedua pemuda itu terkejut karena menganggap Viona makin memper keruh suasana.

''Kurang ajar, beraninya kau mengatai kami banc*'' balasnya yang makin bertambah marah. ''Kau tidak tau saja kami siapa, kau akan mati karena sudah menyinggung kami'' lanjutnya.

''Saya tidak takut dengan kalian dan juga saya tidak takut mati''

''Jangan salahkan kami jika kamu pulang tanpa nyawa'' balasnya dan berjalan mendekat ingin menyerang Viona terlibih dahulu.

''Ho ini adalah syarat yang aku minta'' ucap Viona dalam hatinya, dia akan pulang setelah melawan mereka semua.

Bughh Bugghh kreekk kreekkk ''Arrggghh'' teriaknya.

Pertarungan antara Viona dan orang yang menyerangnya terlebih dahulu sangat sepadan, karena Viona menyimbangi tenaganya dengan lawannya.

Meskipun begitu Viona tidak terluka sama sekali, malah lawannya yang sudah terbaring lemah di tanah dengan patah tulang di kedua tangannya.

''Beraninya kau mematahkan tangan kawan kami!'' ucapnya emosi ''Ayo kita serang dia sama-sama'' lanjutnya mengajak kawannya yang lain untuk menyerang Viona.

Pertarungan pun terjadi, kedua pemuda itu juga membantu Viona karena memang merekalah targetnya Viona hanya membantu.

Tapi pemuda itu sudah kelelahan yang membuatnya kurang fokus, sehingga dia mendapat sayatan di lengannya.

''Arrggh, brengsek!'' rintihnya dan menutup tangannya dengan sapu tangan miliknya agar darah itu berhenti keluar.

Pemuda yang satunya menoleh saat mendengar suara Tuannya merintih ke sakitan, ''Tuaaan'' teriaknya berlari mendekat.

Viona yang juga mendengar teriakan seseorang memanggil Tuannya menoleh dan itu membuatnya lengah.

Sreettt

''Kurang ujar!'' ucap Viona dingin dan memegang bahunya yang mendapat sayatan itu, terlihat tangannya berwarna merah karena lumuran darah dari bahunya yang dia sentuh.

Viona tidak ingin main-main lagi dia sangat marah jika ada yang melukai tubuhnya, Viona segara melawan dengan membabi buta tanpa henti, memukul, menendang dan mematahkan kedua kaki mereka.

Terlihat mereka semua sudah tidak lagi mampu berdiri karena telah di patahkan kakinya. Mereka syok melihat bagaimana Viona mematahkan kaki mereka, bagaikan mematahkan sebuah batang lidi dan terlihat sangat lincah.

Viona melihat semua lawannya sudah tumbang, dia berjalan mendekat ke arah orang yang melukai bahunya.

''Ulurkan tangan mu!'' ucap Viona tegas dengan aura yang sangat dingin.

Orang itu sudah sangat takut, apa lagi Viona meminta mengulurkan tangannya tapi dia tetap mematuhi perintah Viona.

''Tak tak tak tak tak'' Viona mencincang jari-jari orang itu dengan cepat dan tanpa sisa.

''Aaarrrggghh'' teriaknya kesakitan

Mereka semua bergedik ngeri dan menelan ludah melihat bagaimana Viona mencincang jari-jari itu hanya seperti mencincang sayuran.

Pemuda dan Tuannya itu juga merasakan hal yang sama, mereka juga sering menyiksa tapi tidak sampai sesadis itu.

''Dia gadis psikopat!''

''Ternyata dia sangat kuat!''

''Kami salah lawan!''

''Baru kali ini aku melihat gadis seperti itu!''

Begitulah ucapan mereka dalam hati, mereka tidak lagi berani mengumpat secara langsung.

''Ini balasan karena lu sudah melukai gadis lemah seperti saya ini'' dan saya hanya membalasnya sedikit.

''lu harusnya bersyukur karena saya hanya mencincang tanganmu, tidak memindahkan kepalamu dari tempatnya'' ujar Viona santai.

Tapi mereka yang mendengar itu sangat syok, dan melongo tak percaya, gadis lemah dari mananya, dia bahkan bisa melawan Sepuluh orang sekaligus. Memindahkan kepala dari tempatnya? bukan kah itu sama saja hal nya dengan membunuh.!

1
nur laela
Luar biasa
ira wati
kirain jodohnya ama si ray ternyata ama leo
Bee
Luar biasa
Nyonya Muda
/Good//Good//Good/
Nyonya Muda
yang sabar vio kebatilan pasti klh
Sokhirin Rouf
flash back Mulu...
Nada dwi Yuandira
Luar biasa
Endang Supriati
hrsnya jorokin lagi dr balkon.terus tinggal
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
Ani Maryani Naryani
bagus thor c sisil teh kudu d hajar viona jngan klh
Ani Maryani Naryani
viona akan membalas semuanya dan ayah nya juga bls yg telah melantarkan dan menyiksa viona semangat viona
ENDAH_SULIS
wkwkwk aneh sekali
Ana Kurniawan
kasian bi2 Yun nya.. seharusnya ada maid lagi.
Anis Sunarko
cuma ngobrol gitu doang 1bln ??
Miza Dija Miza
tuan King pengecut
Amin Djohar
Lumayan
anonim
Akupun heran ... tanpa kegiatan apapun sdh sebulan aja, agak laen emang
anonim
Harusnya Dimensi bukan di mensi
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Faalih Robbani
aku suka baca ini,bnyak kata kata bijsk nya,apalagi kata penyemangatnya.semangat thor,cerita bagus.aku suks sama novel yg ceritanya
tentang mafia,apalagi pera
n utamanya cew
ek tangguh,uuuhh seru banget deh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!