Bertukar Tubuh

Bisma memilih untuk terdiam dan menatap ke arah Angel dengan lekat, saat itu Bisma memilih untuk tidak melanjutkan perdebatan mereka

"Itu hanya benar menurut pandangan mata kamu Angel, tapi menurut aku apa yang Vino lakukan lebih masuk akal jika di bandingkan dengan kamu lakukan. Vino hanya ingin berjuang sebelum dia mendapatkan jawaban yang pasti, sedangkan kamu berharap semuanya akan berubah walaupun kamu sendiri sudah tau dengan jelas." batin Bisma

Hingga saat itu hati Angel masih memiliki sedikit keraguan di dalam hatinya tentang perempuan tersebut

"Aku tau kalau kamu teman dekat Vino tapi kita juga sudah mengenal cukup lama bahkan sebelum kamu mengenal Vino, jadi aku minta kamu ceritain semua tentang Vino ke aku secara jujur tanpa ada yang kamu tutup-tutupi." ucap Angel dengan tegas

"Gimana juga Angel akan menjadi istri Vino, jadi aku rasa ga ada salahnya kalau Angel tau semua tentang Vino. Aku juga ga mau melihat Angel yang biasa terlihat percaya diri terlihat seperti ini," batin Bisma

Bisma pun membuang nafasnya dengan kasar lalu menatap ke arah Angel dengan serius

"Jadi apa yang mau kamu tau tentang Vino?"

"Siapa sebenarnya perempuan yang sempat kalian bahas?"

"Anak perempuan yang mengalami penculikan bersama Vino saat mereka masih kecil," jawab Bisma dengan serius

Angel menatap ke arah Bisma dengan serius, dia benar-benar ingin mengetahui alasan Vino tidak bisa melupakan anak kecil tersebut

"Kenapa Vino masih memikirkan anak itu sampai saat ini?"

"Apa kamu sudah mengetahui tentang kejadian tersebut secara keseluruhan?" tanya Bisma dengan serius

"Aku cuma tau garis besarnya aja"

Bisma pun menceritakan semua kejadian yang menimpa Vino pada saat itu, sedangkan Angel hanya terdiam dan mendengarkan dengan seksama semua cerita tersebut

Angel benar-benar tidak menyangka bahwa hal tersebut bukan hanya sekedar sebuah penculikan semata, tetapi ada sebuah pengkhianatan orang terdekat Vino di dalam kejadian tersebut

"Apa karena kejadian itu Vino selalu bersikap dingin dan acuh terhadap orang lain?"

Bisma pun menganggukkan sedikit kepalanya

"Tapi apa alasan Vino ga bisa melupakan anak itu sampai saat ini?" tanya Angel dengan serius

"Mungkin karena perasaan bersalah yang dia rasakan di dalam hatinya, Vino merasa dia telah gagal untuk menyelamatkan anak itu"

"Aku bisa mengerti kalau dia merasa bersalah sama anak itu, tapi dia ga boleh larut dalam perasaan bersalah sampai selama ini." ucap Angel dengan tegas

Bisma pun tersenyum penuh arti

"Jangan jadi orang aneh di hadapan aku!! kenapa kamu selalu senyum ga jelas seperti itu?" tanya Angel dengan wajah tidak suka

"Kamu itu perempuan pintar Angel, tapi aku ga menyangka kalau kamu jadi perempuan yang sedikit bodoh kalau berurusan dengan perasaan." jawab Bisma dengan santai

"Apa maksud kamu?"

"Karena perasaan bersalah akan jauh lebih berbahaya dari pada perasaan cinta," jelas Bisma

"Maksud kamu?"

"Perasaan cinta bisa dengan mudah di gantikan oleh sesuatu yang lebih baik, tapi perasaan bersalah atau hutang budi ga akan pernah bisa tergantikan oleh apapun." jawab Bisma dengan yakin

Angel pun terlihat terdiam dan seperti sedang memikirkan semua penjelasan yang Bisma berikan kepada dirinya

"Bagi aku hal itu adalah sesuatu yang aneh, untuk apa orang menyia-nyiakan hidupnya dalam perasaan bersalah? apalagi untuk masalah Vino mereka ga pernah saling bertemu, seharusnya Vino bisa melupakan itu semua dengan mudah." batin Angel

Seorang Angelina Maharani yang terbiasa hidup layaknya seorang putri tidak akan mengerti dengan perasaan orang lain, Angel pun menatap ke arah Bisma dengan wajah serius

"Apa lagi?" tanya Bisma dengan santai

"Apa selain aku dan anak itu ga ada lagi perempuan lain di dalam hati maupun hidup Vino?" tanya Angel dengan serius

"Aku bisa menjamin dengan apapun kalau ga ada perempuan lain selain kalian berdua di dalam hati maupun hidup Vino," jawab Bisma penuh keyakinan

Untuk sesaat Angel terlihat terdiam untuk memikirkan itu semua, walaupun dia sendiri masih merasa sedikit bingung mengapa ada seseorang yang mau menghabiskan hidupnya untuk melakukan hal yang percuma seperti itu

"Apa kamu mau menjalani hidup kamu dengan Vino secara baik-baik?"

"Itu sudah pasti," jawab Angel dengan yakin

"Kalau begitu aku mau kasih kamu sedikit saran Angel"

Angel pun menatap ke arah Bisma dengan seksama

"Sebaiknya kamu biarkan Vino untuk mengenang anak itu di dalam hatinya, aku harap kamu ga berusaha untuk menganggu bagian yang satu itu. Dengan begitu kalian bisa jalan secara berdampingan tanpa ada masalah, dan kamu bisa merasa bahagia karena kamu yang akan menjadi nyonya Mahendra." ucap Bisma dengan tulus

"Walaupun aku yakin hati aku akan terasa sangat sakit saat menyaksikan hal tersebut," batin Bisma dan berusaha untuk tersenyum

Tiba-tiba saja Angel menampilkan sebuah senyuman yang terlihat sedikit sombong ciri khas dirinya dan langsung membuat Bisma merasa sedikit khawatir

"Nama aku memang Angel tapi aku yakin kamu juga tau kalau hati aku ga mungkin seperti malaikat, jadi sudah putuskan kalau aku ga akan bisa menerima hal tersebut"

"Apa maksud kamu Angel?" tanya Bisma dengan wajah serius

"Aku ga akan merasa puas kalau aku harus berbagi hati Vino dengan anak itu, karena aku terbiasa untuk mendapatkan sesuatu yang sempurna." jawab Angel dengan nada sombong

"Tapi kalau kamu melakukan hal itu...."

Angel pun tersenyum dan membuat Bisma langsung menghentikan kata-kata yang akan dia ucapkan pada saat itu

"Kamu tenang aja, karena saat ini aku sedang memberikan Vino waktu untuk memilih di antara kami berdua"

Bisma langsung membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna karena merasa terkejut

"Apa yang sudah kamu lakukan Angel? astaga!! aku cuma takut perbuatan kamu ini akan membuat kamu merasa kecewa!!" batin Bisma

Angel pun tersenyum tipis melihat ekspresi wajah Bisma pada saat itu

"Kenapa? apa kamu merasa kalau aku akan kalah?" tanya Angel

Bisma hanya bisa terdiam saat itu

"Kamu tenang aja, karena ga ada kata kalah di dalam kamus hidup aku." lanjut Angel dengan sombongnya

Bisma yang merasa sedikit frustasi pun mengusap wajahnya dengan kasar

"Bisa gila sendiri aku gara-gara memikirkan kamu Angel!! kenapa kamu harus tumbuh menjadi wanita yang keras kepala?" batin Bisma

Sudah pasti Angel tidak suka melihat Bisma yang seperti itu, gadis cantik itu langsung menatap Bisma dengan tajam

"Apa maksud kamu Bisma? kenapa kamu terlihat lebih tertekan dari pada aku? seolah-olah kamu yakin kalau aku pasti kalah," ucap Angel dengan tegas

Bisma pun langsung menatap ke arah Angel dengan wajah serius

"Aku cuma bisa bilang sebaiknya kamu mulai mempersiapkan diri kamu untuk merasakan yang namanya kekalahan, karena aku yakin sekali ini kamu akan kalah." ucap Bisma dengan yakin