Setelah melewati masa pacaran yang lama dan melewati masa suka maupun duka dalam waktu yang tidak sebentar, Tiffany dan Sean pada akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, memutuskan menikah dan melepas masa lajang mereka.
Tapi belum akad nikah terlaksana Tiffany dikejutkan atas ucapan saudara angkat yang sudah dianggap oleh Tiffany seperti saudara sendiri.
"Aku hamil"
Senyum bahagia yang masih mengembang dibalik wajah Tiffany seketika berubah.
"Maksud kamu, Jes?"
"Aku hamil anak Sean"
Bagaikan petir di siang bolong, Tiffany seketika terkejut bersamaan datang nya Kay dalam kepanikan nya.
"Sean, aku pikir aku mendengar sesuatu yang salah"
Dia mencoba untuk bertanya, menahan gemuruh di dada nya.
Kemudian dunia terasa hancur, pernikahan seharusnya menjadi pernikahan nya menjadi pernikahan Jessica dan Sean.
Tiffany hancur, sehancur-hancur nya.
pada akhirnya karena malu keluarga Tiffany berencana menggantikan pernikahan putri mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membangunkan sesuatu
Mommy Lana Lan dan daddy Tristan sejenak membeku saat membuka pintu dan melihat apa yang terjadi didalam, meskipun kamar sebenarnya kedap suara, ada sedikit gema samar yang terdengar dari arah luar saat mereka melewati pintu kamar putra mereka, karena takut hal buruk terjadi mereka langsung membuka pintu dengan panik, maklum di masa lalu pernah ada hal yang buruk terjadi pada putri mereka dulu di mana ada sebuah insiden yang membuat mereka cukup trauma jika mendengar teriakan dari arah dalam kamar.
Alih-alih mendapatkan apa hal yang ditakutkan, seketika bola mata mereka membulat dengan sempurna saat menyadari apa yang terjadi pada pasangan pengantin baru.
"Oh shi t"
Daddy Tristan langsung membalikkan tubuhnya.
"Oh god, maafkan kami, kami pikir sesuatu yang buruk terjadi"
Mommy Lana Lan ikut bicara, merasa malu dengan pemandangan yang terlihat.
Tiffany dan Dru berada pada posisi yang terlalu estetik, dimana gadis tersebut menindih putra mereka tanpa malu-malu, Dru nyaris tidak menggunakan apapun, hanya menggunakan handuk pendek yang....
"Ohhhh"
Seketika mommy Lana lan menutup matanya, dia mengulum senyuman, berpikir menantu nya sangat agresif sekali.
"Itu bagus, Dru memang agak sulit bergerak lebih dulu, dia kalem tidak seperti Xia"
Dan saat wanita itu bicara begitu,jelas saja membuat Tiffany membuatkan bola mata nya, dia malu bukan main, berusaha untuk bangun dari posisi nya yang menindih Dru.
"Mom...itu tidak begitu, kak menyingkir"
Tiffany terlihat gugup.
"Aku tidak bisa menyingkir Tiff, kamu yang menindih ku"
Tiba-tiba saja Dru berbisik nakal, mengulum senyuman nya sambil menikmati rona panik istri nya.
Mendengar ucapan Dru, seketika Tiffany tersadar, dia langsung menahan dada Dru, mencoba untuk berdiri dengan cepat tapi Dru menahan tangan nya.
"Tiff aku pikir kamu tidak bisa berdiri dengan terburu-buru saat ini, handuk ku seperti nya terlepas"
Lagi laki-laki tersebut berbisik.
"jika kamu berdiri, satu pemandangan asing akan terlihat keluar"
Demi apapun bisa-bisa nya Dru berkata seperti itu dihadapan Tiffany.
"A..pa?"
Tiffany seketika gugup, dia ingin mengintip kebawah untuk memastikan.
"Kamu berniat melihat nya?"
Lagi Dru bertanya sambil menggoda nya.
"Kakkk"
Tiffany seketika berteriak kesal.
"Kami akan keluar"
Mommy Lana lan pikir mereka seperti nya mengganggu prosesi malam pertama, sungguh terlalu.
"Mom bukan begitu"
Tiffany berusaha untuk menahan malu nya.
"Jangan lakukan di lantai, kasur jauh lebih baik"
Dan bisa-bisanya sang mertua berpesan seperti itu sebelum keluar dari kamar mereka.
"What?"
Tiffany ingin menyela tapi buru-buru kedua mertuanya keluar dari sana, menutup pintu dengan keadaan terburu-buru karena malu pula.
begitu mommy dan daddy mertua menghilang, Tiffany langsung mendelik, menatap tajam kearah Dru.
"Tidak ingin menjelaskan kesalahpahaman dengan mommy? aku tidak agresif,ini tidak seperti yang mommy pikir kan"
Dia bicara, sedikit memunyungkan bibirnya, masih dalam kondisi menindih tubuh Dru.
"Aku akan memikirkan cara kapan menjelaskan nya, tapi apakah itu perlu? bukankah aneh kita berusaha menjelaskan nya?"
Dan Dru bertanya sambil menaikkan ujung alisnya.
Mendengar hal tersebut seketika membuat Tiffany sejenak berpikir dengan keras untuk waktu yang cukup lama.
Dia pikir benar juga, apa tidak aneh jika memaksa Dru menjelaskan nya? mereka kan suami istri?!.
Ditengah pemikiran galau dan berat Tiffany, tiba-tiba Dru kembali bicara sedikit berbisik.
"Kamu tidak berniat untuk beranjak turun Tiff? aku pikir kamu membangunkan sesuatu dibawah sana saat ini"
Saat Dru berkata begitu, tiba-tiba Tiffany terkejut, antara bingung dan tidak paham dia bertanya.
"Ya?"
atau emang udah ada bukunya...?
kelamaan hiatus aku sampe lupa alur novel mu?