Irfandy saputra adalah seoarang CEO tampan, yang baik hati dan juga peramah, tapi itu semua berubah saat tunangan nya natasya kecelakaan di hari pernikahan mereka.
di saat saat nafas terakhir natasya malah melamar adinda sahabat baik nya untuk menggantikan diri nya menikahi irfan..
akankah irfan bisa menerima adinda di kehidupan nya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jhuwee dealova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Setelah berhasil melacak keberadaan Rony, Irfan dan Kelvin langsung datang ke tempat yang sudah di beritahukan oleh anak buah nya, saat sampai di sana Rony terlihat ingin meninggalkan kota ini karna sekarang dia sedang menunggu keberangkatan nya di Bandara.
tanpa Rony sadari Irfan dan Kelvin sudah berada di belakang nya
''Mau ke mana kau Rony '' Ucap Irfan tiba-tiba, Rony sangat terkejut dan hendak kabur tapi Kelvin dengan sigap menangkap nya dan menyeret nya ke dalam mobil.
Sedangkan di Apartemen Irfan, Dinda ketiduran saat menunggu Irfan pulang untuk makan siang, jam dinding menunjukkan pukul enam sore tapi Dinda belum makan siang, saat terbangun Dinda merasa sangat lapar, saat keluar dari kamar pun Dinda tak melihat Irfan, akhirnya Dinda pun makan seorang diri.
Setelah urusan dengan Rony selesai dan dia sudah ada dalam penjara, Irfan bergegas pulang ke Apartemen karena teringat Dinda.
Drtt... Drttt... Suara hp Dinda bergetar di sana tertera nama Tuan Irfan yang menelfon nya, Dinda pun langsung menjawab
''Hallooo... ''
''Kamu di mana ? ''
''Di Apartemen, ''
''Oohhh '' Irfan langsung mematikan nya, sedangkan Dinda hanya bengong melihat hanphon nya ''Aneh '' Ucap Dinda kemudian.
Saat sudah sampai di Apartemen nya, Irfan langsung masuk dan menyuruh Kelvin untuk segera pulang.
Tit... Suara pintu Apartemen terbuka, dinda yang sedang nonton tv di ruang tamu pun segera menoleh, dan hanya tersenyum melihat Irfan sudah pulang.
''Sudah makan ?'' Tanya Irfan
''Sudah, Mas mau makan ?''
''Nanti saja aku mau mandi dulu ''
''Ya sudah aku siapkan air nya dulu '' Dinda pun berjalan ke kamar mandi di kamar mereka untuk menyaiapkan air hangat.
Setelah selesai mandi Irfan menggunakan pakaian yang sudah di siapkan oleh Dinda juga di bantu oleh nya.
''Besok aku ada teraphi '' Ucap Irfan
''Eemm '' Jawab Dinda
''Eemm, hanya itu jawaban nya, apa dia tak berniat menemani ku'' Batin Irfan
''Kenapa tadi tidak pulang makan siang '' Tanya Dinda
''Ada sedikit masalah di Kantor, tidak sempat kembali, apa kau menunggu ku ?''
''Tidak '' Bohong Dinda, padahal kelaparan sampai sore gara-gara nungguin pak Suami
''Hhmmm '' Jawab Irfan kesal, dia pikir Dinda menunggu nya
Keesokan pagi nya Dinda sedang membuat sarapan seadanya di dapur sedangkan Irfan sedang duduk di depan tivi membaca koran
''Mas... '' Panggi Dinda
''Iya.... ''
''Ayo sarapan dulu Mas '' Ajak Dinda, Irfan tak menjawab terus saja berjalan ke dapur untuk sarapan.
''Dinn nanti sore aku jemput ke Kantor mu ''
''Saya bawa mobil sendiri saja Mas tidak usah menjemput '' Tolak Dinda
''Nanti malam ada undangan makan malam dari Nona Celine, aku akan mengajak mu ke sana'' Ucap Irfan
''Ooohh apa aku harus ikut Mas. ? ''
''Tentu... Kamu kan Istri ku''
''Hmmmppp '' Jawab Dinda malas
Saat sudah selesai sarapan mereka segera berangkat, hari ini Irfan tidak langsung ke kantor tapi ke rumah sakit dulu untuk melakukan teraphi, di sana tidak terlalu lama karna mereka sudah membuat janji dengan Dokter, baru setelah itu mengantar Dinda ke kantor, barulah Irfan ke kantor nya.
Saat hendak turun Dinda di hentikan oleh Irfan
''Terimakasih sudah menemani ku''
''Tk perlu berterimakasi Mas '' Jawab Dinda lembut,
''Nanti sore akan ada supir yang menjemput mu'' Ucap Irfan lagi, Dinda hanya mengangguk dan tersenyum kemudian keluar dari mobil.
Setelah mobil Irfan sudah tak terlihat barulah Dinda masuk ke kantor.
Sedangkan di perusahaan Celine terlihat sangat antusias menyambut malam ini, karna malam ini dia sudah ada janji makan malam dengan Irfan, Celine sudah menyiapkan makan malam yang romantis di sebuah Hotel, Celine mengira Irfan akan datang seorang diri.
Irfan sudah menyiapkan sopir untuk menjemput Dinda dan membawa nya ke salon.
setelah selesai dari salon dan butik, setelah dari butik Dinda langsung ke Hotel, karna Irfan sudah menunggu nya di sana.
Di dalam ruangan VVIP Celine terlhat sangat sumbringah karna melihat Irfan sudah datang dan hanya seorang diri,Kelvin terlihat menunggu di lain ruangan.
''Selamat malam Tuan Irfan'' Sapa Celine saat melihat Irfan sudah masuk ke ruang tersebut, sedangkan Irfan hanya tersenyum ramah
''Terimakasih sudah mau memenuhi undangan saya Tuan'' sambung Celine lagi
''Hmmm '' Hanya itu yang keluar dari mulut Irfan, padahal Celine sudah berdandan semaksimal mungkin untuk mndapatkan perhatian Irfan
Sesaat kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar Celine mengira itu adalah pelayan yang akan mengantar makanan mereka, tapi alangkah terkejut nya saat melihat Dinda lah yang berdiri di sana
''Maaf saya telat Mas '' Ucap dinda dengan senyum saat melihat Irfan di sana
''Tidak apa-apa, duduk lah '' Ucap irfan seraya menarik kursi di sebelah nya
''Selamat malam Nona Celine '' Ucap dinda ramah kepada Celine, sedangka yang di sapa hanya tersenyum masam, Celine merasa sangat jengkel sekali karna ada Dinda di sana. Kemudian Celine mengirim pesan pada Asisten nya untuk mbatalkan rencana mereka, Celine berencana ingin menaruh obat tidur dalam minumann Irfan dan ingin menjebak nya, tapi itu semua musnah saat melihat Dinda berada di sana.
Saat makan malam berlangsung tidak ada yang nerbicara sepatah kata pun di sana hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu saja, setelah selesai makan tiba-tiba saja Irfan dengan reflek mengelap sisa minuman di bibir Dinda dan itu membuat Dinda salah tingkah dan cepat-cepat mengelap nya sendiri.
Sedangkan yang di seberang sana sudah merasa muak seolah-olah Dinda ingin menunjukkan kemesraan di depan nya.
''Tuan Irfan, sekali lagi saya sangat berterimakasih sekali karna Tuan Irfan sudah menyelamat kan nyawa saya sehingga membahayakan nyawa anda sendiri, saya sangat takut jika anda kenapa-kenapa pada saat itu'' Ucap Celine sok-sok prihatin terhadap Irfan.
''Sama- sama Nona Celine, saya juga berterimakasih karna sudah mengundang saya dan Istri untuk makan malam'' Jawab Irfan,
Celine hanya tersenyum masam mendengar jawaban Irfan, padahal Celine hanya mengundang nya saja tidak mengundang Dinda.
''Baiklah Nona Celine, kami permisi dulu karna ini sudah malam, sekali lagi trimakasih jamuan makan malam nya'' Ucap irfan saat hendak bangun dari kursi nya , Celine hanya tersenyum dan mengangguk saja tapi terlihat sangat sinis saat menatap Dinda, Dinda yang sadar akan tatapan sinis Celine bersikap cuek dan biasa saja.
Saat dalam perjalanan pulang Dinda tertidur di dalam mobil, mungkin karna efek kelelahan seharian beraktifitas di luar rumah.
Saat sudah sampai di depan Apartemen pun Dinda masih terlelap dalam tidur nya.
'' Dinda bangun, kita sudah sampai '' Irfan menepuk pelan pipi Dinda
Dinda pun mengerjapkan mata nya,
''Sudah sampai ya, maaf saya tertidur Tuan '' Ucap Dinda saat membuka mata
CUP.. Satu kecupan mendarat di pipi Dinda,
mata Dinda seakan ingin keluar karna terkejut dengan perlakuan mendadak dari Irfan
''Sudah ku katakan jang panggil aku Tuan ''
''Maaf aku lupa '' Jawab Dinda lirih
''Tidak apa-apa aku tidak marah, teruslah panggil aku Tuan biar selalu dapat cium dari ku'' Ucap Irfan tersenyum sambil berjalan masuk ke dalam Apartemen yang di ikuti Dinda di belakang nya.
Tbc......