Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
AppleKnox 21
Apple dan Knox masuk ke dalam restoran dan Apple langsung memesan american breakfast.
Apple melihat ke arah Haven yang baru saja masuk ke dalam restoran itu juga.
"Haven, kemarilah," panggil Apple sembari tersenyum.
Haven melihat ke arah Apple dan mengangguk hormat ke arah Knox.
Haven menghampiri Apple dan Apple menarik tangannya agar wanita itu duduk di dekatnya.
"Kau mau makan pagi juga?" tanya Apple.
"Ya, tapi akan kubungkus karena pekerjaanku sangat banyak hari ini," jawab Haven.
"Kau rajin sekali. Knox, seharusnya kau memberi apresiasi pada pegawai teladan seperti dia. Lihatlah, dia datang sangat pagi sebelum kegiatan kantor dimulai," kata Apple.
"Makanlah di sini bersama kami, Haven," ucap Knox tersenyum.
Haven yang diberi senyum tampan dari Knox tentu saja menjadi salah tingkah dan Apple melihat hal itu.
"Kau punya kekasih, Haven?" tanya Apple sambil memakan makanannya.
"Aku sudah bertunangan," jawab Haven.
"Aku ikut senang mendengarnya," sahut Apple tersenyum.
"Pesanlah makanan karena bos kita yang akan membayarnya," lanjut Apple.
"T-tidak perlu, aku akan membeli sendiri saja," jawab Haven kikuk.
"Jangan sungkan. Kekasihku ini sangat dermawan. Bahkan kau bisa membungkus banyak makanan," kata Apple mengusap pipi Knox dan tersenyum manis pada kekasihnya itu.
"Oooh kau manis sekali. Aku memang kekasih idaman," sahut Knox mengambil kesempatan ini dengan menggigit gemas tangan Apple.
Apple menepuk pipi Knox sedikit keras hingga hampir mirip seperti tamparan.
Haven yang merasa seperti obat nyamuk di sana langsung beranjak berdiri.
"Maaf, aku lebih baik memesan makanan sendiri dan membawanya ke kantor. Aku tak mau mengganggu kalian," kata Haven.
"Ya, kau sangat pengertian," sahut Knox tersenyum dan sekali lagi membuat pipi Haven memerah.
"Permisi," ucap Haven.
Apple mengangguk dan tersenyum.
"Dia sudah bertunangan tapi mengapa begitu tersipu malu pada pria lain?" gumam Apple berbisik.
"Itu karena pesonaku," bisik Knox di telinga Apple.
Apple menoleh ke arah Knox dan tersenyum.
"Ya, kau memang penuh pesona. Tapi aku lebih tertarik isi dompetmu," jawab Apple.
"Akan datang waktunya ketika kau akan lebih tertarik isi celanaku daripada dompetku nanti," sahut Knox random.
PLAK
Apple memukul paha Knox yang membuat Knox tertawa pelan dan malah mengecup tangan Apple yang memukul pahanya.
"Kau selalu se-tengik ini?" tanya Apple sambil makan sedikit demi sedikit.
"Faktor keturunan," jawab Knox asal-asalan.
"Aunty Rexa sangat cool. Berbeda denganmu yang sangat tengil," sahut Apple.
"Kakek buyutku lumayan tengil," jawab Knox sambil memandangi Apple yang masih santai menyantap makanan paginya.
Knox memegang pipi chubby Apple yang menggemaskan itu dan menekan-nekannya.
"Kau mengganggu makanku, Knox," ucap Apple melepaskan tangan Knox di pipinya.
"Aku sangat gemas padamu. Ingin rasanya aku membantigmu di ranjangku," kata Knox.
"Aku memang menggemaskan," sahut Apple tersenyum sambil mengerjapkan matanya.
Lalu Knox memeluk Apple dan membuat wanita cantik itu tersedak.
Apple memukul bahu Knox berkali-kali.
Knox tertawa lalu memukul punggung Apple yang tersedak itu.
"Tak lucu. Bagaimana jika aku mati tersedak?" sahut Apple dan meminum airnya.
"Aku akan menolongmu dengan nafas bantuan dari bibirku. Oooh itu indah sekali," jawab Knox tersenyum tengil.
Knox adalah pria yang memiliki karakter berbeda dari mantan - mantan Apple sebelumnya.
Knox yang suka semaunya sendiri dan lebih berani menyentuh Apple kadang membuat Apple kesal dan kewalahan menghadapi sikap tengilnya itu.