NovelToon NovelToon
Benci Yang Tercinta

Benci Yang Tercinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Pada akhirnya, kamu adalah luka yang tidak ingin aku lepas. Dan obat yang tidak ingin aku dapat."

________________

Bagaimana rasanya berbagi hidup, satu atap, dan ranjang yang sama dengan seseorang yang kau benci?
Namun, sekaligus tak bisa kau lepaskan.

Nina Arunika terpaksa menikahi Jefan Arkansa lelaki yang kini resmi menjadi suaminya. Sosok yang ia benci karena sebuah alasan masa lalu, namun juga cinta pertamanya. Seseorang yang paling tidak ingin Nina temui, tetapi sekaligus orang yang selalu ia rindukan kehadirannya.

Yang tak pernah Nina mengerti adalah alasan Jefan mau menikahinya. Pria dingin itu tampak sama sekali tidak tertarik padanya, bahkan nyaris mengabaikan keberadaannya. Sikap acuh dan tatapan yang penuh jarak semakin menenggelamkan Nina ke dalam benci yang menyiksa.

Mampukah Nina bertahan dalam pernikahan tanpa kehangatan ini?
Ataukah cinta akan mengalahkan benci?
atau justru benci yang perlahan menghapus sisa cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penerus dan Ancaman

Nina memasuki rumah dengan lunglai, tubuh nya terasa sangat lelah hari ini. Ia menjatuhkan dirinya di sofa begitu sampai ruang tamu.

"Lihat cara dia memperlakukan mu dengan hatimu Nina, kau akan tau jawabanya"

Perkataan Hera tadi terus berputar dikepalanya.

Masalahnya Jefan selalu membuat nya bingung, kadang ia bersikap manis, bahkan bertindak lembut, tapi tak jarang juga dia berkata kejam yang menusuk hatinya.

Jadi, tindakan mana yang dimaksud?

Apa Jefan semacam kepribadian ganda?

Sulit sekali untuk membaca lelaki itu. Jika hanya karena kemarin, Nina berpikir Jefan mencintainya maka itu sangat dangkal dan terlalu percaya diri. Bagaimana jika itu bentuk rasa kasihan lagi?

Nina menghela napas panjang, wajahnya ia tenggelamkan dalam bantal sofa.

Tak lama dari itu, terdengar bunyi ketukan di pintu rumah. Nina langsung bangkit dari tidurnya. Nina sempat melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul 6 sore.

Siapa yang mengunjungi nya?

Nina melangkah cepat untuk membukakan pintu, begitu pintu terbuka Nina agak sedikit tersentak dengan aura kedatangan pria di hadapannya saat ini.

"Boleh aku masuk?"

"Ah~ ya silahkan masuk ayah" ucap Nina lembut dan kembali menutup pintu.

Nina memandang gusar pria paruh baya yang terlihat sedikit sangar dimatanya itu.

"Tunggu sebentar ayah, aku akan buatkan minuman"

"Tidak perlu, aku hanya mampir sebentar kesini"

Nina menautkan alisnya, ini adalah kunjungan pertama mertuanya itu padanya. Setelah menikah, mereka sama sekali belum pernah ketemu. Sebenarnya sejauh ini, mereka hanya bertemu dua kali, pertama kali saat Jefan membawanya untuk meminta izin menikah. Dan kedua saat hari pernikahan mereka.

Nina mendekat ke arah Erwin yang sudah duduk tegap di ruang tamu tempat Nina sebelumnya membaringkan badan.

"Apa kau baru saja pulang kerja?"

Deg!

Mata Nina membulat, bagaimana ayah mertua nya bisa tau? Apa dia dimatai-matai?

"Tidak perlu terkejut begitu, lagipula aku tidak perduli mau kau kerja atau melakukan apapun itu"

Nina menundukkan kepalanya, ia tak berani memandang wajah tegas penuh intimidasi dari ayah Jefan. Ada aura menusuk tiap kali dirinya berbicara dengan pria ini.

"Tapi, menurutmu bagaimana jika putraku tau?"

Erwin bertanya dengan menyunggingkan senyumnya. Seakan mengejek Nina yang sedang menyembunyikan kesalahan. Kalau dipikir, apa yang salah dari ini? Nina hanya bekerja untuk hidupnya sendiri, bukan untuk merepotkan oranglain.

"Sebenarnya apa maksud ayah mengatakan ini" tanya Nina berusaha tenang.

"Yah, aku sih tidak perduli mau kau bekerja sebagai pelayan, atau bahkan pelacur sekalipun. Tapi, tentu saja tidak dengan Jefan kan? Kau pasti sudah bisa membayangkan reaksinya. Dia mungkin bisa mengurung mu disini setelah mengetahuinya"

Nina mengencangkan rahangnya, rasanya Nina seperti bukan manusia baginya. Dia terlalu menunjukkan dengan jelas betapa rendahnya Nina dimatanya.

"Jadi, apa yang ayah inginkan?" Nina menjawab penuh tekanan. Nina tau betul saat ini ia sedang diancam. Mertuanya itu pasti menginginkan sesuatu darinya.

"Nina, bisa kah kau memberika ku cucu dengan cepat?"

Tubuh Nina menegang, cucu?

Bagaimana mengharapkan hal itu pada pernikahan seperti ini? Jefan saja belum pernah menyentuh nya.

"Pewaris dalam keluarga kami sangatlah penting Nina, itu sudah jadi kebudayaan keluarga ini. Kita harus mendapatkan calon penerus Jefan setelah setahun kalian menikah"

"Bagaimana jika aku tidak bisa memberikan nya?"

Erwin terkekeh pelan, sangat menyeramkan bagi Nina.

"Apa kau juga berniat tidak memiliki anak dengan putraku? Kalian benar-benar pasangan serasi ya"

Sebuah sayatan mendarat dihati Nina. Pantas Jefan tidak melirik sedikitpun meski mereka berada disatu atap dan ranjang yang sama. Jefan hanya tidak mencintainya. Sejak dulu, dia adalah orang yang bertepuk sebelah tangan sendirian.

"Tapi bagaimana ya... kalian sudah terlanjur menikah. Dan aku mau kau segera punya anak!" ujar Erwin tegas, kali ini nadanya agak sedikit meninggi, dapat ia lihat bola mata Nina yang bergetar karena takut.

"Seperti yang Ayah tau, Jefan bahkan tidak mau memiliki anak dari rahimku, jadi bagaimana bisa aku memberikanya" Jawab Nina dengan nada yang sedikit tercekat.

"Nah itu tugasmu, lakukan segala cara. Buatlah putraku itu melakukan nya padamu, mau kau goda, paksa, atau apapaun, semua terserah padamu"

Tak habis pikir Nina dibuat nya. Hanya demi meneruskan status sosial, mereka memandang rendah manusia. Nina benar-benar tak mengerti, ayah mertuanya ini tak hanya berhati dingin tapi juga tak berakal.

Memaksakan kehendak oranglain bahkan anaknya sendiri demi tujuan nya tercapai.

"Aku tidak mau melakukan nya dengan paksa, jika ayah menjadikan pekerjaan ku sebagai sebuah ancaman, ungkapan saja pada Jefan, biar aku yang tanggung resikonya"

Nina berdiri, berniat pergi meninggalkan Erwin sendirian, tapi ia kembali bergidik ngeri setelah melihat kilatan jahat dari mata Erwin yang diselingi seringai.

"Jefan yang akan terkena imbasnya, bukan kau"

Nina masih berdiri ditempat menatap tajam Erwin menunggu penjelasan.

"Jika dia tak bisa memberikan penerus keluarga, dia akan dihilangkan karena sudah tidak berguna, entah hilang dri kota ini, negara ini, atau... bumi ini"

Nina membuka mulut nya terngaga, kemudian tersenyum miris setelahnya. "Bagaimana bisa kau menjadi seorang ayah? Apa bagimu putramu hanya sebuah alat yang jika sudah rusak dan tak memberikan keuntungan akan kau buang?"

"Apa yang salah dari itu menantuku? Bahkan aku pun merasakan yang sama saat bersama ayahku dulu"

"Untuk itu, karena kau sudah merasakan sakit nya, harusnya jangan kau teruskan pada anakmu! Kau sama kejamnya!"

Erwin mengepalkan tangannya menahan emosi, tatapannya tak ada lagi ada lunaknya saat ini. Gadis ini ternyata bukan gadis yang mudah dihadapi.

"Aku sudah peringatkan padamu, jika kau tidak mampu meneruskan kebudayaan keluarga ini. Suamimu itu, kau mungkin tidak akan bisa melihat nya lagi"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam ini Jefan kembali pada rutinitas nya.

Dia belum juga pulang meski sudah larut. Nina sangat ingin menunggu, tapi tubuh Nina sendiri sangat lelah. Baik fisik, hati, maupun mentalnya semua merasakan lelah yang teramat.

Nina membalikkan posisi tidurnya, ia benar-benar tidak tau apa yang harus dilakukannya.

Otaknya kacau semenjak mertuanya itu datang membawa ancaman.

Tapi, mana mungkin Nina menyetujui nya. Jika mereka saling mencintai, tentu saja permintaan itu lebih mudah dia terima, meski tidak menghilangkan padangannya yang seakan dianggap sebagai sebuah alat.

Nina saja tak bisa membuat Jefan tertarik padanya, selama ini dia cuma mampu membuat Jefan mengkasihani hidupnya.

Terlepas dari itu, Nina belum bisa membayangkan akan memiliki anak dari laki-laki yang membawa masa lalu kelam itu. Apa Nina sanggup? Apa kebencian sudah luntur sepenuhnya?

Kalaupun sudah tak lagi benci, apa bedanya jika Jefan juga tak menaruh sedikit rasa padanya?

Sebenarnya hubungan mereka ini seperti apa?

Dan apa isi hati lelaki itu?

Nina sangat ingin tau, Nina mau memasuki hatinya.

Gadis itu terus merenung dalam hening.

Ceklek~

Nina reflek memejamkan matanya. Tanpa sadar ia melakukan ini, entah kenapa tubuhnya bergerak sendiri sebelum otaknya membaca niatnya.

Aroma parfum Jefan dapat Nina cium. Nina ingin sekali membuka mata, tapi otot-otot nya memintanya terus melakukan ini.

Dalam tidur sadarnya itu, dapat tercium jelas Aroma yang semakin tercium jelas, seakan penggunanya berada dijarak dekat.

Nina sedang memejamkan mata dengan tenang, dalam gelapnya pandangan itu, Nina merasa sentuhan lembut perlahan menyentuh rambutnya. Kemudian hembusan napas hangat menerpa wajahnya, sampai akhirnya kecupan lembut lagi-lagi ia rasakan di keningnya. Sangat lama, seperti menyalurkan sesuatu pada mereka, sebuah perasaan tersembunyi yang tak pernah bisa diungkapkan.

Kalau perlakuan nya terus seperti ini, Nina tidak bisa, tidak salah paham. Nina bisa menganggap dirinya dicintai oleh suaminya ini.

Tapi, Nina tidak akan pernah yakin, sampai Jefan sendiri menyatakan perasaan padanya.

"Mari terus bersama, istriku"

1
pikacuw
jantung ginjal dan usus gw😭💔
Rumachi: Ar yu okey? :)
total 1 replies
pikacuw
lahhhhh perasaan baru aja mesra2an... udah ada lagi aja yg bikin greget🙂🤦🏻
Irha Sila
Luar biasa
Irha Sila
Lumayan
Nunk🇮🇩🇵🇸
Karya perdana tapi gaya penulisan, tata bahasa n tanda bacanya bagus thor jadi enak dibaca. Sering nemu novel dri jalan cerita bagus tapi tanda bacanya berantakan jadi bikin ga mood baca. Semoga jalan ceritamu jg bgus thor ga berbelit2.
Rumachi: Terimakasiii banyak hihihi/Whimper//Heart/
total 1 replies
Esti Purwanti Sajidin
ayuh ka syemangad sdh 1 vote ka
Rumachi: Syaaap!! timaaaciiw/Kiss/
total 1 replies
pikacuw
nyebut lu fan astagfirullah itu istri lu sendiri /Panic/
pikacuw
lanjutin sekarang atau gw gulung nih bumi/Sob/
Rumachi: gakpapa gulung aja
total 1 replies
pikacuw
lanjut thor 🙌🏻
pikacuw
Masih baru banget rilis nih, baru 6 bab tp udah bikin arrgggghhggg campur aduk huhuuhuuu nice thor😭😭
pikacuw
belum-belum udah geregetannnnn gw hihh
pikacuw
awal yang menarik
MindlessKilling
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
Rumachi: Maaciiw🥺🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!