NovelToon NovelToon
The Curse Of Beauty

The Curse Of Beauty

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Kecantikan selalu diartikan sebagai keberuntungan

Apa yang terjadi ketika kecantikan yang diberikan oleh Tuhan berakhir sebagai kutukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Armand melihat wanita di depannya dan merasa sungguh aneh. Bagaimana bisa perusahaannya menerima seorang pegawai dengan tampilan seperti ini?

Bahkan setelah mengurus kesalah pahaman di ruang petugas keamanan, Armand masih tidak bisa habis pikir.

"Namanya Kirana. Usia 25 tahun. Hanya Kirana tanpa nama belakang. Dia lulusan dari Universitas swasta. Menjadi yang tercepat lulus dengan masa studi 3 tahun 2 bulan. Dengan IPK 3,95" jelas asistennya.

"Tapi ... "

"Dia juga pernah memenangkan lomba keuangan dan menerima pujian di pelatihan pajak tingkat internasional. Saya pikir, itu alasan dia diterima di perusahaan ini"

Kini Armand tidak bisa bicara lagi. Meski penampilannya memang jauh dari layak. Tapi prestasi yang menyertai wanita itu sangat bagus. Melebihi penampilannya yang aneh. Tapi ... Kenapa wajah wanita itu tak bisa lepas dari otaknya.

Bahkan setelah empat puluh delapan jam, wajah wanita itu masih terlintas di pikirannya. Merasa jengah, Armand memutuskan untuk berkeliling perusahaan.

Perusahaan yang dia dirikan tiga tahun lalu. Berbekal modal yang dia kumpulkan sendiri dengan bekerja serabutan ternyata telah berkembang sepesat ini. Dia merasa bangga pada dirinya sendiri.

"Tuan, Nyonya menginginkan Anda hadir malam ini. Keluarga Riady semuanya berkumpul"

"Aku tidak peduli. Mereka hanya kumpulan lintah yang tak bisa lepas meski diberi garam"

"Bagaimanapun mereka adalah keluarga Anda. Dan Ayah Anda juga mengharuskan Anda datang"

"Aku tidak peduli. Biarkan mereka makan malam. Aku bisa makan dimanapun aku mau"

Langkah Arman terhenti. Dia melewati bagian keuangan tapi tidak melihat wanita dengan tampilan aneh itu. Mustahil untuk melewatkan penampilan se ... Spektakuler itu.

Dia kembali melayangkan pandangan ke seluruh pegawai di bagian keuangan dan tiba-tiba matanya menangkap warna hijau neon yang ada dibalik lemari berkas.

Ketika Armand masuk ke dalam bagian keuangan, semua orang berdiri dan menyapanya.

"Selamat pagi Tuan Armand"

Armand tetap berjalan lurus dan kemudian menemukan meja wanita yang sedang memakai baju berwarna hijau neon terang. Wanita itu tidak berdiri untuk menyapanya. Karena wajahnya saja tidak terlihat karena ditutupi semua dokumen yang menumpuk tinggi.

Dari luar dan dalam bagian keuangan, wanita itu tak akan pernah terlihat. Pantas saja Armand tidak pernah melihatnya.

"Tuan Armand, Anda kemari?"

Setelah mendengar manajer keuangan yang menyambut Armand, wanita itu akhirnya muncul dari balik semua dokumen. Dengan riasan yang semakin luar biasa untuk Armand.

"Tuan Armand, selamat pagi"

"Pagi, apa yang kau kerjakan?" tanyanya lalu mengambil dokumen yang ada di meja wanita itu.

"Kirana bertugas memeriksa laporan keuangan triwulan Tuan. Hanya itu saja" jawab manajer keuangan.

"Tapi ini laporan pajak. Bukan laporan pajak perusahaan. Ini laporan pajak perorangan. Apa ini laporan pajak tahunan pegawai di perusahaan?" tanyanya curiga.

"Ehmmm, iya Tuan"

"Selain memeriksa laporan keuangan perusahaan, dia juga harus memeriksa laporan pajak tahunan semua orang di perusahaan?"

"Emm"

Wanita eksentrik itu hanya diam saja. Kelihatan sekali tidak berani bicara di depan atasannya. Padahal Armand ada disana. Wanita itu kelihatan sangat menonjol tapi ketika dihadapkan banyak orang ternyata tidak bisa membela dirinya sendiri. Entah kenapa Armand merasa sedikit kecewa.

Seharusnya wanita yang berani merias dirinya sehebat itu bisa mengutarakan pendapatnya.

Keesokan harinya, dia kembali berhadapan dengan wanita itu. Armand pikir wanita itu akan mengeluh tentang beban pekerjaan yang tidak adil, tapi ternyata dia salah.

"Saya mohon, jangan pecat saya. Saya membutuhkan pekerjaan ini" ucap wanita itu tepat dihadapannya.

"Apa kau sadar dengan yang kau ucapkan?" tanya Armand.

"Iya Tuan"

"Jadi kau menerima semua pekerjaan yang diberikan dan siap melakukan semuanya. Walau kelihatannya pekerjaanmu lebih banyak daripada pegawai keuangan lainnya?"

Wanita itu terus saja menunduk tak berani mengangkat wajahnya. Bukankah seharusnya wanita yang berdandan seperti ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi? Lalu apa tujuan wanita ini merias diri sampai segila ini?

"Saya hanya mengerjakan apa yang diperintahkan. Mengerjakan apa yang diberikan. Dan itu kewajiban saya sebagai pegawai karena menerima gaji dari perusahaan"

Wanita bodoh!

Armand terlalu berpikir tinggi pada wanita itu.

"Kalau semua pegawai di perusahaan ini sepertimu. Kurasa perusahaan ini akan segera bangkrut. Kau tidak akan dipecat hanya karena kesalah pahaman kemarin, jangan khawatir. Kembalilah bekerja!" kata Armand mengakhiri pertemuan.

Wanita itu akhirnya mengangkat wajah dan menatapnya dengan pandangan lurus. Sepertinya merasa aneh dengan ucapan Armand. Tapi tidak berani bertanya dan hanya bisa memendamnya dalam hati.

Kalau seperti itu, Armand tidak bisa melakukan apa-apa selain membiarkan saja.

Sampai di apartemennya, Armand disambut kehadiran ibunya.

"Kau tidak datang makan malam keluarga semalam" ucap ibunya.

"Banyak pekerjaan"

"Kakek, paman dan ayahmu mengharapkan kehadiranmu"

"Dan Ibu?"

"Kehadiranmu sangat penting bagi mereka"

"Karena mereka menyiapkan beberapa wanita untuk menjadi istriku?"

"Armand. Kau sudah berumur 35 tahun. Sudah waktunya menikah dan memiliki anak. Lagipula, kau adalah satu-satunya pewaris di keluarga Riady. Tidak aneh jika semua orang menantikan pernikahanmu"

"Sepuluh tahun lalu, aku bukanlah satu-satunya pewaris"

"Armand!!"

Armand melihat ke arah ibunya dan mendekat. Lalu memeluk wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya itu.

"Ibu yang memastikan aku menjalani kehidupanku. Aku tidak akan menyia-nyiakan hal itu. Yang terpenting bagiku sekarang adalah membuat ibu bahagia. Kalau ibu ingin aku menikah, aku akan menikah"

Ibunya terdiam dan memilih untuk duduk dan meminum teh daripada menjawab. Arman melepas jas dan duduk dihadapan ibunya.

"Ibu akan lebih senang kau menjalani hidupmu dengan bahagia. Tapi rumor bahwa kau tidak menyukai laki-laki karena berada lama di dunia militer membuat ibu sedih. Semua orang di keluarga Riady juga takut kalau mereka tidak akan mendapatkan penerus lagi"

"Biarkan saja mereka takut. Salah mereka sendiri sudah menyia-nyiakan seseorang yang benar-benar potensial untuk menjadi pewaris"

"Armand!!"

"Ibu tenang saja, aku adalah laki-laki normal"

"Bawalah seseorang untuk mengkonfirmasi hal itu di pertemuan keluarga. Ibu malas membelamu di depan mereka"

"Kenapa ibu tidak pergi keluar negeri? Atau belanja? Bagaimana kalau aku menemani ibu pergi belanja sekarang?"

Senyum tipis hadir di wajah ibunya. Membuat Armand merasa senang sekaligus sedih. Sudah lama sekali dia tidak mendengar tawa riang dari ibunya. Sepuluh tahun. Dan dia merindukan hal itu.

"Ibu ingin membeli sepatu untuk naik gunung akhir Minggu ini"

Armand tersenyum dan bangkit dari duduknya. Mengambil jas yang ada di punggung sofa dan mengulurkan tangan ke arah ibunya.

"Apapun yang ibu inginkan"

Malam itu, Armand menghabiskan waktu dengan ibunya. Tiba-tiba matanya menangkap wajah yang asing namun terasa akrab.

"Ada apa?" tanya ibunya.

"Tidak"

Walau berkata tidak, mata Armand tak bisa lepas dari wanita cantik yang baru saja berjalan melewatinya. Sangat cantik namun ada perasaan akrab yang dipancarkan dari wanita itu. Entah kenapa.

"Sekarang ibu percaya kau normal. Wanita itu memang sangat cantik. Tidak memakai riasan dan baju sederhana saja bisa membuatnya kelihatan secantik itu. Sungguh anugerah yang luar biasa" puji ibunya disetujui oleh Armand.

1
cuma baca
tor up lagi donk🥺🥺
cuma baca
jdi serba salah ya/Facepalm/
cuma baca
aisss
cuma baca
yg nyelamatin Kirana dlu tu brarti ya
cuma baca
waduuhhhhh
cuma baca
kak when you forget udah tamat kah?
Kartika Sari: when you forget sudah tamat
total 1 replies
cuma baca
hooh, heran dunia gni amat skrg
cuma baca
astagaa/Sweat/
cuma baca
astaghfirullah, naudzubillah min zalik
cuma baca
ais paling ga snggup ma adegan2 kek gni
cuma baca
bisa2 nya ketawa 😤
cuma baca
ya rabb ga kuat😭
cuma baca
na'udzubillah
cuma baca
astagaaa/Panic//Panic//Panic//Panic//Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!