🥈Runner Up [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
📍Beside Story Of [SELEPAS KATA TALAK]
"Kau rebut suamiku, kurebut suamimu, jadi
jangan salahkan aku merebut suamimu!"
"Haruskah kita berakhir begini? Saling membenci dan menyakiti? Untuk apa kita bertahan kalau hanya saling mencari pembuktian,"
Almaira Alshad, seorang wanita yatim piatu yang dinikahi oleh Arlan Megantara seorang pengusaha ritel harus menelan pil pahit saat suaminya menjual dirinya kepada seorang pria dewasa yang ternyata adalah sosok yang Alma anggap paman sendiri.
Dirga Afdarianto, seorang pria beristri yang pernikahannya juga buruk mengetahui bahwa istrinya berselingkuh dengan sosok Arlan sehingga ia menawarkan Arlan untuk membeli Alma sebagai bahan untuk Dirga melakukan lomba selingkuh dan balas dendam kepada istrinya selama ini sehingga membuat Alma harus menjadi istri kedua Dirga yang secara tidak langsung mendapat pandangan pelakor oleh banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21. Siapa Pemenangnya?
Ishaya memegang pipinya setelah mendapat tamparan keras disana, ia menatap ayahnya yang selama ini tidak pernah bermain kasar dengannya.
Alma sendiri hanya melipat kedua tangannya dengan senyum penuh kemenangan. "Good."
/Bugh/ Suara bogeman.
Arlan terpental ke belakang setelah mendapat bogeman mentah dari ayah Ishaya setelah mengetahui kejadian sebenarnya, Arlan berdiri dan memegang wajahnya sedangkan Ishaya langsung mendatangi Arlan.
"Pergi kalian berdua dari sini!" teriak Ayah Ishaya yang membuat Ishaya menatap ayahnya.
"Papa, ngusir aku?" tanya Ishaya tidak percaya dengan perkataan Ayahnya.
"Stop!"
"Papa-"
"STOP!" Suara tinggi Ayah Ishaya melengking diruangan itu membuat Ishaya terdiam menatap ayahnya. "Jangan panggil saya Papa, kamu bukan anak saya!"
Deg!
Hancur lebur pertahanan Ishaya akibat ucapan bernada kejam berasaskan tajam yang merajam sanubari Ishaya.
"Kau bukan anak saya! Kau bukan pewaris perusahaan keluarga kita lagi! Kau akan Papa coret dari pewaris dan yang berhak atas perusahaan keluarga adalah Dirga!" Suara Ayah Ishaya menjelaskan dengan penuh penekenan.
Ishaya terdiam mencoba memprotes. "Tapi Papa gabisa begini, nanti kalau Dirga menceraikan aku karena mengandung anak Arlan, apa Papa tetep memberikan perusahaan ini kepada Dirga? Papa gak adil!"
Ayah Ishaya membuang muka dia enggan menatap wajah Ishaya yang menurutnya sudah muak dia tatap, walaupun Ishaya adalah putrinya namun perbuatan ini sangat mencoreng nama baik keluarga.
"Dirga?" Ayah Ishaya berjalan kepada Dirga kemudian berlutut dihadapannya..
Melihat itu membuat Dirga menarik bahu ayah mertuanya dan berdiri. "Papa tidak seharusnya melakukan ini."
"Maafkan Papa, Papa minta maaf, Papa tidak bisa mendidik Ishaya dengan baik, sebagai gantinya biar kamu saja yang menjadi pewaris atas perusahaan Papa."
Mendengar itu membuat Dirga terdiam. "Aku tidak bisa melakukan ini Pa, aku akan Menceraikan Ishaya dan melepas jabatanku pada Perusahaan Papa, tapi Papa tenang aku akan mengurus segala urusan lain sebelum aku pergi nanti."
Ayah Ishaya terdiam, memang bodoh Dirga menolak tawaran tersebut namun lebih bodoh lagi jika Dirga menerimanya dengan bayang-bayang masa lalunya.
Dirga berjalan ke arah Ishaya dia menatap Ishaya dalam kemudian menghembuskan napas panjang. "Aku tahu beberapa pendapat mengatakan bahwa tidak bisa menalak istri yang tengah hamil, namun aku mengikuti pendapat dari beberapa pihak sendiri, Ishaya, aku Talak kamu!"
Deg!
Kalimat tersebut terucap dengan seksama dan penuh penekanan yang membuat Ishaya menatap dalam Dirga.
"Oke! Bagus! Aku tidak perlu menjadi istri untuk pria seperti dirimu lagi!"
Ishaya menarik tangan Arlan pergi dari kediaman orang tuanya, sedangkan Alma yang tadi hanya diam menyaksikan berjalan menyusul Arlan dan Ishaya.
"Pak Arlan?" panggil Alma yang membuat Ishaya dan Arlan berbalik.
Ishaya melepaskan tangan Arlan kemudian berjalan ke arah Alma hendak menamparnya namun segera ditahan oleh Alma. "Aku tidak punya urusan denganmu."
"Mau apa kau, Belum puas merebut semuanya dariku?" Ishaya memberontak agar tangannya dilepas oleh Alma.
"Setelah kau merebut suamiku, aku belum cukup puas."
Alma mengeluarkan sebuah surat panggilan kepada Arlan. "Selain sidang perceraian kita, besok ada sidang perebutan hak sebenar dari perusahaan yang kau pegang."
"Maksudmu?" tanya Arlan.
"Kau tahu kan siapa pemilik sebenar dari perusahaan ritel yang kau pimpin, pemilik sebenarnya ingin merebut haknya kembali," jawab Alma berjalan ke arah Arlan kemudian meraih dagu Arlan. "Jadi bersiaplah, aku atau kau yang akan menang."
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like
Sungguh mantap sekali 🌹🌹🌹🌹🌹
Terus lah berkarya dan sehat selalu ✌️