Dunia yang indah itu hanya ilusi tak ada kebahagiaan antara hidup dan mati, yang ada hanya luka dari semua perjalanan.
Aku terjebak di dua tempat namun aku masi tak menemukan kebahagiaan.
Perjalanan mengubah dunia, namun terjebak di dunia mimpi
Nall01
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nall01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 14 mimpi buruk
Tidak lama ketika mereka berdua membayangkan lampu yang ada. Tiba-tiba suara keras dari luar terdengar nyering di telinga. TOLONG! TOLONG! TOLONG! suara keras membangun kan kedua pemuda tersebut. “Apa kau mendengar sesuatu dari luar!” ucap Anton semberi terbangun dan mencoba untuk bersandar di balik tembok. TOLONG! TOLONG! suara keras terulang membuat kedua orang itu segera bergegas keluar. Grrr… suara keras serigala yang mengeram disusul dengan teriakan seorang pemuda yang tepat berada di depan serigala itu. “Tolong! tolong! Tolong! Aku belum siap mati!” ucap pemuda yang terkepung oleh Sekumpulan serigala
Melihat itu Anton mulai berlari ke arah serigala dan pemuda itu tiba-tiba. Sleep… . Suara tergelincir membuat serigala, serigala itu melirik tajam Anton plak suara pukulan keras tepat mengenai rahang serigala dari bawah. Plak! Pukulan keras tepat mengenai badan srigala dari bawah. Sreng.. Suara piso yang tepat membunu salah satu serigala, disusul dengan ican yang berlari ke arah srigala yang tersisa plak suara Tangan melayang tepat ke arah waja si pemuda (amatl yang ada didepan “ah… maaf-maaf saya tidak sengaja maaf-maaf ya.” ucap ican semberi membangun kan amat. “Kepalaku pusing apa yang terjadi kenapa banyak bintang di sore har” ucap amat semberi memegang kepalanya menggunakan kedua Tangan nya.
Ah… . Cepat kesini” tiba tiba suara Anton yang kesakitan berhasil di terkam oleh salah satu serigala membuat nya terjatuh di tanah.
Melihat itu Ican langsung bergegas membantu Anton. Sreng.. Plak.. DOR! Tiba tiba pertarungan itu berhenti ketika Amat mengeluarkan pistol yang ada di sakunya. Ican yang melihat itu seketika terkejut dengan suara senjata yang ada di tangan Amat. “Apa yang kau gunakan kenapa benda itu bisa mengeluarkan suara ane, dan membunu serigala ini” ucap Ican yang terheran heran. "Ow.. ini namanya pistol kami biasa menggunakan benda ini jika dalam bahaya" ucap Amat semberi menembak sisa serigala yang ada Dor! Dor! Suara keras pistol membunuh serigala yang tersisa.
"Apaka kalian benar benar melupakan ku ucap Anton semberi mencoba untuk bangkit. Serigala ini benar benar sangat ganas. H… serigala apa yang terjadi kenapa disini ada serigala… . ? Sebenarnya aku dimana, dan kau siapa. Kenapa bisa ada pistol di tangan mu… . Apa yang terjadi apa aku sedang berada di masa depan lagi?" Ucap Anton yang kebingungan. tiba-tiba plak… plak.. Suara keras tangan yang melayang, tepat mengenai pipi kiri dan kanan membuat Anton terbangun. “Apa yang terjadi dimana aku!”
“Maaf-maaf aku tak sengaja menamparmu terlalu keras habis nya,kau di bangun kan susah banget jadi apa bole buat!” ucap Ican semberi melepaskan tangannya yang memegang baju Anton
Apa yang terjadi kenapa aku ada disini ucap Anton yang penasaran dengan dirinya. Bukan ka kau tadi tertidur disini,” ucap Ican yang mencoba menyadarkan Anton. Mendengar itu Anton mencoba mengingat kembali apa yang terjadi. Melihat Anton yang melamun begitu lama membuat Ican angkat bicara. “Huff saat kau tadi turun dari tangga menemui ku,kau tiba-tiba langsung berbaring disini melihat mu yang kelelahan akhirnya aku membiarkan mu tertidur." Ucap Ican menjelaskan kepada Anton. Anton yang mendengar itu seketika tersadar semua yang terjadi barusan hanya mimpi.
“Kenapa kau membangun kan ku?” ucap Anton yang kebingungan.
"beberapa pasukan telah kembali membawa beberapa anggota rekrutan aku membangun kan mu, agar bisa menentukan tugas mereka untuk sementara waktu ini.” ucap Ican.
Anton yang mendengar itu segera bergegas untuk keluar.
Di luar dia melihat prajurit baru yang berjumlah seratus lima puluh orang melihat itu Anton segera menyuru mereka, untuk bertugas mencari makanan dan peralatan. Prajurit yang mendengar itu segera melaksanakan tugas mereka. Tak lama setelah itu Anton mulai berjalan memasuki kastil itu kembali disusul dengan beberapa pasukan yang mengikutinya.
Di dalam kastil Anton mulai duduk di sebuah kursi yang di sediakan untuk nya disusul dengan sepuluh orang yang ada di belakang nya.
“Saya mengundang kalian berada disini untuk membicarakan soal kebutuhan kita yang akan kita gunakan untuk melawan kerajaan 1000 bayangan melihat persediaan kita sangat menipis saya ingin kalian mencari pandai besi dan menemukan makanan untuk kebutuhan para pemberontak lainya” ucap Anton kepada sepuluh orang yang ada didepannya.
"Saya perna melihat pandai besi yang trampil, yang berada di sebuah desa kayu mungkin kita bisa mengajaknya untuk bergabung bersama kita” ucap salah satu kelompok itu yang bernama Tio.
“Baikla jika seperti itu, mungkin tugas untuk menemukan pandai besi. Itu akan menjadi tugas kamu” jawab Anton semberi memerintah kan para bawahannya untuk melaksanakan tugas mereka.
"Mungkin untuk persediaan Makanan dan minuman bisa di kerjakan sama beberapa pasukan A." ucap Ican yang dari tadi duduk mendengar kan mereka. Anton yang mendengar itu hanya setuju dan menyuruh Ican untuk memimpin pasukan untuk mencari makanan. Baik laksanakan ucap Ican sambil berdiri disusul sembilan anggota lainya.
melihat para pasukan nya mulai bergerak menjalankan tugas mereka Anton pun terdiam sejenak, dan mulai menghela nafas panjang. "mungkin sebaiknya aku harus merencanakan strategi terlebih dahulu agar tidak terkeco saat bertemu dengan pasukan kerajaan" ucap Anton yang mulai bersandar di kursi yang ia duduki.
"bagaimana caranya biar bisa menjatuhkan kerajaan itu. apa aku harus menyerang terlebih dahulu. jika aku menyerang mungkin aku akan kalah dengan muda jadi aku harus memikirkan cara lain yang lebih efektif, menjatuhkan kerajaan itu" ucap Anton yang mulai kebingungan. menjelang beberapa lama Anton yang memikirkan cara menjatuhkan kerajaan 1000 bayangan. tiba-tiba seseorang datang dari balik bayangan tembok dengan pakaian yang serba hitam menutupi seluruh tubuhnya. "siapa kau! apa yang kau lakukan disini?" ucap Anton yang penasaran dengan sosok di depannya. mendengar perkataan Anton sosok tersebut hanya menghiraukan nya semberi berlari kedepan Anton dengan memegang sebilah pedang yang ada di tangan kirinya.
Sring.. suara keras pedang yang bertabrakan, menghampiri Anton untung nya dengan sigap Anton menolaknya dengan sebuah perisai. Sreng... sreng... tabrakan kedua pedang semakin sengit membuat suasana menjadi menegangkan. "siapa kau apa yang kau lakukan!" ucap Anton semberi menahan pedang dari sosok yang ada didepan nya, menggunakan perisai Sreng... tebasan yang keras tepat membela perisai Anton. melihat perisanya terbela. membuat Anton langsung melompat ke udara dan membalik badanya memutar tepat berada di bawah pedang. Sreng.. suara keras pedang membuat Anton langsung menarik diri beberapa langkah. "Seperti nya tidak ada cara lain selain membunuhnya!" ucap Anton yang mulai mengambil ancang-ancang.
Melihat sosok tersebut mulai berlari ke aranya dengan pedang yang di angkat kedepan. membuat Anton segera membuka pedangnya Sreng.. tabrakan pedang yang keras dari kedua orang tersebut membuat ruangan itu semakin mencengkeram.
tiba tiba sosok tersebut membuka pisau yang telah ia siapkan di saku belakang nya dengan tangan kanannya. Anton yang melihat itu segera mundur satu langkah dan menebaskan pedangnya kembali tepat membuka topeng pemuda tersebut yang bernama Abil.