Wanita lemah yang menjadi bidadari dihatiku.. aku mencintaimu dengan caraku sendiri..
menceritakan kisah seorang wanita yang terpaksa menikah dengan seorang pria kaya yang arogant.
(Musim Pertama, Musim Kedua, dan Musim Ketiga Novel Terpaksa Menikah hanya disini)
salam hangat dari
Adel 💘 Satya
Sasha 💘 Dave
Kyara 💘 Rey
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Kireina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TM 21
Pagi hari saat Adelia terbangun ia tak melihat Satya di kamarnya, kamar
mandi juga sepi tak terdengar gemericik air.
‘Apakah dia sudah pergi? Kenapa tidak membangunkan ku?’
Setelah mandi Adelia turun ke lantai satu untuk sarapan.
"Selamat pagi, ayah, ibu, Ziva?"
"Selamat pagi." Dukey tersenyum, berbeda dengan anak dan istrinya
yang hanya memasang wajah dingin.
Bukan hal yang aneh bagi Adelia, ia memaklumi sandiwara ibu mertua dan adik
iparnya ini.
Dihadapan Satya, mereka berdua akan menjadi ramah. Tapi jika dibelakangnya
maka inilah salah satunya yang akan terjadi.
Usai sarapan, Adelia duduk diruang keluarga sambil menonton tv.
Fang datang mendekat, "Nona diluar anda utusan tuan muda."
"Benarkah?" Fang mengangguk, "Kenapa tidak masuk?"
"Katanya ada berkas penting yang tertinggal di ruang kerja tuan muda.
Jadi tuan muda meminta orang itu untuk datang kesini."
"Baiklah, suruh dia masuk." Adelia beranjak dari duduknya dan
melangkah ke ruang kerja suaminya.
Didalam ruangan itu juga ada Fang dan orang suruhan Satya, setelah
menemukan berkasnya, "Aku yang akan memberikannya langsung pada
suamiku."
"Baik, nona."
***
Pak Jang mengantar Adelia sampai diparkiran, "Pak Jang pulang saja,
aku akan pulang bersama tuan muda."
"Baik, nona muda."
Segera Adelia masuk kedalam kantor, semua mata tertuju padanya.
Penampilan culunnya menjadi pusat perhatian dan membuatnya merasa risih,
tapi masa bodoh lah.
Adelia sudah sampai di depan pintu ruangan Satya, saat mau mengetuk pintu
Adelia mengurungkan niatnya.
"Tuan ada apa? Anda sama sekali tak bergairah hari ini."
‘Itukan suaranya Ken?’
Satya mengangguk, "Cecilia ... Dia menelefon ku semalam."
‘Cecilia? Siapa?’ Adelia
semakin penasaran.
"Itukah yang membuat tuan muda seperti ini?"
"Hm! Aku merasa bersalah pada Adelia."
"Maksud tuan?"
"Tidak seharusnya aku menyentuhnya."
"Apakah tuan menyukainya?"
Satya menggeleng, "Sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa suka
ataupun mencintainya! Aku hanya melakukan kewajiban ku sebagai seorang suami,
mendapatkan hak ku."
Deg!
Air mata Adelia menetes, tubuhnya gemetaran, menutup mulutnya sendiri.
Hatinya hancur, hatinya benar-benar remuk, perasaannya kacau balau.
‘Inikah yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan?
Sakit sekali ternyata, sial!’
"Lalu, mengapa tuan muda memilih nona Adel untuk menikah dengan
tuan?"
"Ken, hari itu aku di dalam lift kau ingat kita bertemu dengannya,
wajahnya sedikit mirip dengan Cecilia, aku tak bisa melupakannya."
Adelia mengusap air matanya, hatinya terasa getir. kemudian ia pergi
menitipkan berkas itu ke asistennya Ken.
***
Irene asisten Ken memberikan berkas yang dititipkan Adelia pada atasannya,
Ken.
"Tuan Ken, tadi seorang wanita datang mengantarkan berkas ini."
Ken terkejut, ia masih ingat jika orang yang di utusnya adalah seorang
pria.
"Terima kasih." Segera Ken membawa berkas itu masuk kedalam
ruangan Satya.
Ken hendak memberitahunya namun ia mengurungkan niatnya saat melihat tuan
mudanya masih sibuk dengan tumpukan dokumen diatas meja.
Setibanya dirumah Adelia segera masuk kedalam kamar, mengunci diri sejak ia
pulang hingga sore menjelang.
Adelia ingin kembali bekerja untuk mengusir rasa sedihnya, mungkin dirinya
bisa meminta rekomendasi suaminya untuk kembali keperusahaan itu.
Untuk saat ini hanya dialah yang bisa menolongnya.
Satya tiba dirumah, seperti biasa Adelia menyambutnya dengan senyum yang
biasanya.
Meskipun setiap kali melihatnya, hati Adelia kembali remuk saat mengingat
kembali kata-katanya.
‘Hanya melakukan kewajibannya sebagai seorang suami?’
"Kau sudah pulang? Ingin makan atau mandi dulu?" Adelia meraih
tas kerja suaminya. Meletakannya ditempat biasa.
"Aku mau mandi dulu."
"Baiklah." Adelia mengambil piyama mandi Satya dari dalam lemari,
"Ini. Kau pasti lelah, kan?"
Adelia memijat pelan pundak suaminya lalu segera turun kebawah untuk
menyiapkan makan malam.
Didalam kamar mandi, Satya merebahkan dirinya di dalam bath up menikmati
aroma cherry dari sabun yang ia pakai.
Memainkan busa sabun diatas perutnya, di dalam benaknya masih memikirkan
Cecilia.
***
Selesai makan malam, Adelia duduk di depan meja riasnya.
Menyisir rambutnya kemudian membersihkan wajah dan memakai skincare malam.
Memandangi Satya yang tertidur diatas sofa, ingin rasanya ia menangis saat
dirinya diperlakukan tidak adil.
Tapi Adelia cukup tahu diri, apa yang dikatakan Satya pada Ken saat di
kantor sepenuhnya tidaklah salah.
Satya sudah membantu keluarganya dan lepas dari lilitan hutang, membayarnya
dengan menikah dan melayaninya diatas ranjang bukanlah hal yang salah.
Itu memang suatu kewajiban baginya, ia tidak akan menyesalinya ya anggap
saja sebagai ucapan terimakasih Adelia padanya.
Adelia melangkah membuka pintu lemari dan mengambil selimut untuk
memakaikannya pada Satya.
Wajah tampannya terlihat begitu lelah.
maaf krang tertarik🙏🙏
bab selanjutx bersama lgi tpi gak ada rujuk