Suamiku Bersifat Iblis Berhati Malaikat

"Kania apa kamu menangis sayang?..."Tanya Nama Liana melepas pelukan nya dan memegang lengan Kania, dan benar saja Kania sedang menangis...

"Maafkan Kania ma, Kania hanya merasa bahagia, karna bisa merasakan pelukan seorang ibu setelah 15 tahun lama nya..."Ujar Kania jujur, Mama Liana tersenyum, ia menghapus air mata Kania dengan lembut layak nya anak kandung sendiri....

"Kania, mungkin Mama ngak bisa menggantikan posisi mama kamu, tapi kamu bisa menganggap mama ini seperti mama kamu sendiri, mama bisa menjadi apapun untuk kamu sayang, Mama bisa menjadi teman sahabat sekaligus kakak untuk kamu..."Ujar mama Liana tulus, Kania mengangguk dan kembali memeluk Mama Liana dengan erat...

"Makasih ma...."Ujar Kania terharu, tak terasa Jam menunjukkan pukul 11 malam, Lius mengantar Kania pulang terlebih dahulu, ia tidak ingin Kania terlalu capek karna itu bisa mempengaruhi janin yang ada diperut Kania...

"Makasih Tu, Mas Luis..."Ujar Kania berniat ingin turun dari mobil tapi seketika tangan nya ditahan oleh Luis...

"Apa saya boleh memegang perut kamu sebentar saja,jangan salah paham saya hanya ingin menyentuh Bayi saya, maksud nya bayi kita berdua!!..."Kania sebenar nya sangat enggan tapi melihat Luis yang begitu ingin, Kania pun mengangguk, Luis tersenyum, ia menyentuh perut Kania yang masih rata dan mengelus nya pelan...

"Kapan kamu melahirkan?..."tanya Luis melihat Kania...

"8 bulan lagi Tuan muda, maksud nya Mas Luis..."Jawab Kania gugup, setelah merasa puas, Luis pun menarik tangan nya dari perut Kania....

"Kalau begitu saya turun mas, saya sudah sangat mengantuk..."Pamit Kania ingin turun tapi lagi dan lagi ia ditahan oleh Luis...

"Besok aku jemput, tidak ada penolakan..."Tegas Luis saat Kania ingin menolak,...

"Baiklah, apa masih ada yang ingin mas sampaikan kepada saya sebelum saya benar-benar turun?..."tanya Kania menyembunyikan kekesalan nya karna Luis selalu saja menahan nya, Luis menggeleng dan Kania pun turun...

Setelah mobil Luis sudah tidak terlihat, Kania pun masuk, saat pintu terbuka terlihat Ayah Fahmi sedang duduk diruang keluarga...

Kania hanya acuh, ia berjalan menuju tangga tapi Ayah Fahmi memanggil nya, dengan malas Kania membalikkan badan nya...

"Ada apa?..."Tanya Kania ketus...

"Apa kamu benar-benar mau menikah dengan tuan Luis?... Kania Ayah mohon batalkan pernikahan kalian dia itu bukan pria baik-baik sayang, dia itu kejam dan tidak memiliki hati nurani, dia suka membunuh tanpa belas kasihan sekecil apapun kesalahan orang itu dia itu seperti iblis nak..."Pinta Ayah Fahmi, bukan tanpa alasan Ayah Fahmi melarang Kania untuk menikah dengan Luis, rumor tentang kekejaman dan kesadisan Luis sudah beredar dikalangan bisnis, dan Salah satu perusahaan milik sahabat Ayah Fahmi pernah jadi sasaran kekejaman seorang Luis Wiguna....

"Saya tau mana yang terbaik untuk saya Tuan Fahmi, dan jangan pernah menjelek-jelekkan calon suami saya, saya lebih tau dia daripada anda, dan anda tidak memiliki hak untuk melarang saya menikah dengan siapa pun karna anda bukan siapa-siapa bagi saya..."Ujar Kania dengan tajam nya...

"Aku ini ayahmu nak, ayah yang menyayangi kamu sampai kapanpun..."Kania terkekeh mendengar ucapan dari Ayah Fahmi, ia menatap tajam bola mata sang ayah...

"Dengar Tuan Fahmi yang terhormat, saya sudah menegaskan kepada anda sebelum-sebelum nya jika saya sudah tidak memiliki ayah sejak meninggal nya mama saya, saya tidak pernah memiliki ayah seperti anda, Anda adalah orang yang membuat mama saya meninggal, dan saya tidak akan pernah melupakan hal itu, jadi berhenti mengatakan bahwa saya adalah anak Anda, karna saya tidak sudi memiliki Ayah seperti anda camkan itu baik-baik..."Ujar Kania tajam setelah nya ia berjalan cepat kelantai atas meninggalkan ayah nya yang sedang tertunduk dalam...

"Ya tuhan, sampai kapan putri hamba akan membenciku, bukakan lah pintu hati nya untuk bisa memanfaatkan kesalahanku tuhan, aku sungguh sangat menyayangi nya lebih dari siapapun..."Ujar Ayah Fahmi menghapus air mata nya, ia pasrah jika Kania dan Luis menikah, yang hanya bisa ia lakukan selalu mendo'akan putri nya agar selalu bahagia dan dijauhkan dari bahaya...

Kania membanting pintu kamar nya dengan keras, ia menjatuhkan tubuh nya diatas ranjang, air mata yang coba ia tahan didepan ayah nya kini tumpah, Kania sebenar nya sangat menyayangi ayah nya, ia menganggap ayah nya adalah pahlawan bagi dia dan mama nya tapi semenjak kejadian itu hati kania mengeras seperti batu yang tak bisa dihancurkan kini hanya kata benci yang ada pada diri nya ...

"Aku tidak akan pernah bisa memaafkan kesalahan kalian semua, kalian yang sudah menyebabkan orang yang paling aku sayangi meninggalkan aku untuk selama nya..."Ujar Kania menatap kosong kedepan....

***

Luis masuk kedalam ruangan yang sangat gelap ditemani oleh beberapa pengawal nya, Setelah sampai pengawal yang berjumlah 5 orang itu segera berjaga dan salah satu dari mereka menyalakan lampu...

"Luis, Lepaskan aku Luis..."Teriak seorang laki-laki paruh baya saat lampu menyala dan melihat Luis duduk disofa berhadapan dengan nya...

"Apa hakmu menyuruhku melepaskanmu?..."Tanya Luis dingin, laki-laki paruh baya itu memberontak sekuat tenaga tetapi sama sekali tak membuahkan hasil, Luis tersenyum tipis melihat laki-laki paruh baya didepan nya mencoba untuk melepaskan diri...

"Saya akan melepaskan kamu jika kamu memberitahu siapa yang menyuruhku menyusup keperusahaan saya!!..."Ujar Luis memberikan penawaran...

"Saya tidak akan pernah memberitahu pada anda siapa yang menyuruh saya, lebih baik saya mati..."Teriak pria itu dengan lantang, Luis tersenyum licik,..

"Saya akan memberi kamu satu kesempatan cepat katakan siapa yang menyuruhmu..."Ujar Luis dengan suara yang ditekan....

"Sudah saya katakan, saya rela mati demi melindungi bos saya..."Teriak laki-laki itu dengan kearah, tangan Luis terkepal kuat, rahang mengeras, ia memberi kode pada pengawal yang sedari tadi berdiri didekati laki-laki itu...

Seoleh mengerti, dengan kode sang tuan, Pengawal pun mengangguk dan mendekati laki-laki paruh baya itu,...

"Jangan, jangan lakukan itu, lepaskan saya!!..."teriak Laki-laki itu memberontak sekuat tenaga saat seorang pengawal mendekati nya dan membawa kabel listrik....

"Katakan siapa yang menyuruhmu!!..."Ujar Luis dingin, laki-laki itu menggeleng keras, rupa nya laki-laki itu rela celaka demi bos nya...

"Lakukanlah, Lakukan sampai dia kehilangkan nyawa nya!!..."Perintah Luis yang langsung dilaksanakan oleh pengawal nya, ia berkali-kali menyetrum laki-laki itu hingga tak berdaya...

"Lakukan tugas kalian, aku tidak ingin melihat nya masih hidup..."Titah Luis seraya berdiri dari duduk nya dan pergi dari sana...