Jadi ini adalah karya kedua ku
pada karya kali ini mengisahkan seorang Cecil yang jatuh cinta pada aham cinta pertamanya, namu karena kesalah pahaman mereka tidak saling bertemu kembali.
Cecil yang sudah berusaha melupakan sang cinta pertama, harus dipertemukan kembali dengan aham karena perjodohan yang di lakukan kedua orangtuanya saat mereka masing sama-sama kecil.
bagaimana kelanjutan hubungan mereka? apakah sikap aham yang dingin mampu dilelehkan oleh Cecil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Anis Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ANCAMAN
akhirnya cecil memutuskan untuk membangunkan aham yang masih tertidur nyenyak...
"kak" ucap cecil sembari menarik pelan tangannya yang di genggaman oleh aham
"bangun kak"
bukannya aham terbangun, pegangan tangannya terhadap tangan cecil malah semakin di eratkan. membuat bima tertawa terbahak-bahak
"bucin banget sih" ucap bima sambil tertawa
"kak bangun dong" ucap cecil lagi
disisi lain ada nana yang terus saja memperhatikan aham, bisa dibilang seperti tanpa berkedip..
"ada hubungan apa sih cecil sama aham?" batin nana
"kenapa aham begitu mesranya ke cecil, sampai tidur pun tangannya di cium. beda denganku dulu, boro-boro di cium tanganku. dia jenguk aja cuma buat nganterin buah" sambungnya dalam batin
aham yang tak kunjung bangun dari tidurnya membuat cecil geram, dia mempunyai niat untuk mengerjai aham. cecil berbisik di telinga aham entah apa yang di bisikannya, bima dan Nana yang berada di sana pun tak menderngar nya...
"haa, apanya yang sakit? yang mana cil? jawab dong " tanya aham yang masih setengah sadar dan terlihat panik karena bisikan cecil
cecil hanya menggelengkan kepalanya, membuat aham menghembuskan nafas lega
"lagian kakak susah banget dibangunin" ucap cecil menunjuk ke arah belakang aham
"itu ada tamu" ucap cecil menunjuk ke belakang aham yang ternyata ada nana di sana
"khem-khem" bima ber dehem membuat aham kaget karena dia lupa kalau ada bima di ruangan itu
"nyenyak bener tidurnya bro kayak nggak tidur seminggu aja" ledek bima
"apaan sih lo" jawab aham santai
"aku mau ke kamar mandi dulu ya" ucap cecil berpamitan kepada semuanya
"biar ku bantu" ucap aham membantu cecil, sebenarnya ia ingin menghindari nana yang ada di sana
aham memilih untuk menunggu cecil di luar kamar mandi karena dia sebenarnya juga ingin ke kamar mandi untuk cuci muka...
"loh kakak masih disini?" tanya cecil yang baru saja keluar kamar mandi, ia kaget melihat aham yang ber sender di dinding sambil bermain ponselnya
"iya, aku mau cuci muka" ucapnya kemudian berlalu masuk ke kamar mandi
cecil memilih untuk kembali ke tempat tidurnya karena berjalan beberapa meter saja sudah membuat tubuhnya lemas..
"mbaknya udah dari tadi?" tanya cecil berbasa basi kepada nana yang sudah duduk di sofa samping bima
"eh.. i.. iya" jawab nana terbata-bata karena dia masih sibuk dengan pikirannya sendiri
"aham mana dek?" tanya bima kepada cecil
"masih cuci muka kak" jawab cecil singkat
bima hanya ber oh ria mendengar jawaban dari cecil. namun tak lama aham keluar juga dari kamar mandi
"lama banget lo ham" ucap bima
"ya iya lah gue mandi" jawab aham santai kemudian mendudukkan dirinya di kursi samping tempat tidur cecil
"dek, lo mau buah?" tanya bima yang sedari tadi sibuk mengupas buah apel
"mau" jawab cecil antusias
"nih" Bima menyodorkan piring yang sudah penuh oleh potongan buah apel
"oh iya ham, ini aku bawain camilan" ucap nana kepada aham
aham yang mendengar nana berkata seperti itu pun hanya mengangguk, kemudian menghadap ke arah cecil
"aku mau dong", ucap aham kepada cecil yang sedang asyik menyantap apelnya
"nih" cecil menyodorkan piring berisi apel ke arah aham
"makasih" ucap aham manis kepada cecil
bima yang melihat interaksi antara aham dengan cecil pun merasa yakin jika aham ingin memperlihatkan hubungannya dengan cecil kepada nana yang tak lain adalah mantannya..
"ham ini makanan kesukaan kamu loh" ucap nana yang berjalan ke arah aham
"aku masih kenyang na" ucap aham kepada nana yang sudah berada di sampingnya
"kamu mau cil?" sambungnya bertanya kepada cecil
dia bermaksud menwarkan makanan yang di bawa oleh nana kepada cecil yang tak lain adalah cimol dan juga tela-tela, makanan itu juga makanan kesukaan cecil karena aham pertama kali mengenal makanan itu dari cecil
disisi lain, Nana yang merasa di acuhkan pun tampak menahan emosinya. bagaimana tidak, dia sudah susah payah membawakan camilan kesukaan aham namun aham malah mengacuhkannya..
cecil yang sangat merindukan makanan itu pun bertanya terlebih dahulu kepada nana, cecil melihat ke arah nana yang masih fokus memandang aham dengan tatapan yang sulit di artikan..
"apakah boleh mbak?" tanya cecil dengan hati-hati
"eh bo... boleh kok" jawab nana, dia sebenarnya tidak rela jika makanan yang dia bawa untuk aham dimakan oleh cecil. namun mau bagaimana lagi, mana mungkin dia bilang tidak boleh di depan aham
"aaa makasih" ucap cecil senang
"Aku udah lama nggak makan ini soalnya, sejak lulus SMP udah nggak ada yang jualan kayak gini" sambungnya sambil memakan camilan tersebut
Aham dan bima yang melihat cecil lahap memakan cimol dan tela-tela tersebut terheran-heran. Sedangkan nana hanya diam saja
"Lo kayak nggak makan setahun aja dek" ucap Bima terkekeh melihat cecil yang makan dengan lahapnya
"Biarin.. uhuk.. uhuk.." ucap cecil sembari makan yang akhirnya membuat dirinya tersedak
"Eh hati-hati kalau makan jangan sambil ngomong, ini minum" ucap aham yang khawatir kemudian mengambilkan untuk cecil
Hal itu tak luput dari pandangan nana, dia merasa geram karena aham bersikap seperti itu kepada cecil
"Heh ham, kita belum shalat ashar kan?" Tanya bima kepada aham
"Oh iya, sampe lupa" jawab aham
"Yaudah yuk shalat dulu" ajak bima
"Disini aja ham, gantian" usul aham, dia tidak tega meninggalkan cecil sendirian
"Udah di masjid aja, cuma bentar kan. Nggak papa kan dek?" Tanya bima kepada cecil
"Santai aja kak" jawab cecil santai
"Lagi pula ada nana juga ham, bolehkan na minta tolong jagain cecil sebentar?" Tanya bima kepada nana
"Eh iya, aku bakal jagain cecil kok" jawab Nana sedikit tersenyum
Aham dan bima akhirnya pergi ke masjid untuk shalat, meskipun awalnya aham menolak untuk shalat di masjid karena perasaannya tidak enak. Tetapi karena ajakan bima yang mengharuskannya pergi, dengan terpaksa ia turuti..
di dalam kamar inap cecil tiba-tiba suasana menjadi hening. tinggal cecil dan nana yang ada di sana. tanpa disangka nana membuka pembicaraan dengan cecil
"kamu apanya aham?" tanya nana sedikit sinis
kali ini dia mengeluarkan sifat aslinya di depan cecil
"aku temannya" jawab cecil berbohong
"aku tau kalau kalian bukan sekedar teman, kalian pacaran kan?" tanya nana yang sudah duduk di kursi yang tadi di duduki aham
cecil tidak berniat untuk menjawab pertanyaan tersebut
"jauhi aham" ucap nana dengan penekanan
"apa maksud mbak?" tanya cecil bingung, kenapa dia harus menjauhi aham
"tinggalkan aham, karena aham milikku. aku tau dia masih mencintaiku" ucap nana dengan santai
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
jangan lupa vote, like, dan komen yaa 🥰🥰🥰
mohon dukungannya yaa 🥰🥰