Gairah di Balik Ranjang CEO

Keira benar benar kaget seolah dunia nya runtuh hari itu juga, pria yang dia sayang pria yang dia cintai. Bahkan mereka sudah menjalini hubungan saat masih SMP dan saat sekarang usia mereka 22 tahun, mereka sudah mejalani ini semua selama 7 tahun lama nya.

Gadis itu menegang, gelas juice yang Kei pegang jatuh berserakan ke lantai. Dean yang tadi nya sibuk minum, langsung mendengus gadis di samping nya benar benar membuat mood nya semakin berantakan.

“Arghh sial, siapkan kamar untuk ku,”ucap Dean kepada karyawan club di sana.

“Baik tuan,”ucap wanita itu mengantarkan Dean.

“VVIP,”sambung pria itu kembali meninggalkan meja bar itu.

“Sekalian bawa kan minuman itu ke kamar,”jelas Dean meminta kepada bartender.

Pria itu hanya ingin minum dengan tenang, bukan di ruagan VIP melainkan di kamar di club mewah tersebut, kamar yang persis seperti hotel. Karena ya Dean pernah ke sini dan mengingap tapi bukan untuk memesan wanita melainkan pertemuan bisnis.

Gadis di samping nya membuat nya tidak tenang untuk minum, kembali kepada Keira gadis itu berdiri dari duduk nya. Dia benar benar kaget, Kei menatap ke arah Tom di sana, pria itu berbicara mesra dengan gadis cantik.

“Tom, dia benar benar,”tangis gadis itu menahan air mata nya.

“Apa kau ingin memesan kamar?”bisik pria itu.

“Emm baiklah,”ucap wanita itu.

Percakapan mereka tidak terdengar Tom bahkan tidak menyadari Keira berada di dekat nya saat ini, pria itu dan wanita selingkuhnya Tom melewati Keira masuk ke dalam sebuah lorong di sana.

Keira menangis sejadi jadi nya, mereka sempat berciuman singkat pria itu benar benar mencium gadis lain. Bahkan dengan Keira saja pria itu tidak pernah mencium bibir nya, dia merasa ingin menjaga Kei.

“Memang semua pria bajingan! Dia mengatakan tidak akan pernah menyentuh yang nama nya alkohol, atau pun wanita di hidup nya, semua pria emang bajingan,”teriak gadis itu emosi.

Dimana dia berada aku akan mencari nya, gadis itu menarik koper nya, dia berjalan menuju lorong itu, dia tidak tau di mana tom berada. Saat dia menanyakan kepada seorang pelayan, foto yang Kei lihat nya Tom sangat mudah di kenal.

Karena pria itu adalah pelanggan tetap club ini, Kei berterima kasih karena pelayan itu mendengar cerita Kei dan mau memberitahu di mana kamar Tom berada, langkah kaki Kei terasa berat menuju tempat itu.

“Aku benar benar gila, aku akan bertanya langsung kepada mereka,”gumam Keira mengatakan itu.

Langkah kaki Keira berhenti di depan sebuah kamar, saat Keira ingin mengetuk pintu kamar itu tapi pintu nya terbuka sedikit dengan langkah kaki pelan Keira masuk ke dalam lampu nya samar samar di sana.

Keira menatap baju berserakan jatuh ke lantai, gadis itu menelan ludah nya sangat kasar. Hingga akhirnya dia mendengar suara aneh di telinga nya, seketika mata Keira tebelalak, dia melihat pacar nya sendiri tengah beradu panas dengan wanita blonde itu.

“Sialan siapa di sana?! Apa kau masuk tanpa mengetuk, kamar ini sudah di pesan!”teriak Tom kepada Keira.

“Tom! KAU GILA!!”teriak Keira dengan mata yang berair.

“KEI?!”kaget pria itu menutupi tubuhnya dengan selimut.

“MANUSIA BAJINGAN! KAU LEBIH JAHAT DARI PADA IBLIS, AKU BEKERJA DI INDONESIA DEMI MENGIRIMKAN MU SEDIKIT UANG KARENA AKU KASIHAN TAPI KAU DI SINI BERSELINGKUH, BAJINGAN!!!”teriak Keira penuh emosi sambil menangis.

Tom langsung membalut badan nya dengan selimut pria itu menyalakan lampu, terlihat ada seorang gadis rambut blonde itu di kasur menutup badan nya juga dengan selimut, gadis cantik itu terlihat menyeringai ke arah Keira.

“Kei dengarkan aku dulu,”jawab pria itu berusaha mendekat.

“Jangan sentuh aku bajingan! Plak!”Keira menampar kuat pipi Tom dengan tangan nya.

Tangan nya benar benar gemetar, langkah kaki Keira semakin mundur dia menatap pacar nya bertelenjang dengan gadis lain. Keira benar benar hancur pria yang dia bisa percaya satu satu nya di hidup nya, mengkhianati nya, bagaimana ini. Bagaimana.

“Apakah kau pernah sekali saja Tom, sekali saja ketika melakukan nya kau mengingat ku?”tangis gadis itu berlari keluar kamar Tom sambil menyeret koper nya.

Pintu tertutup dengan kuat, Tom berusaha mengejar Keira tapi tangan nya di tahan gadis berambut blonde itu. Wanita itu tersenyum manis kepada Tom, dan menggeleng pelan menatap nya.

“Sudahlah, dia sudah tau begini. Mau bagaimana lagi bukan? Harus kah kita melanjutkan nya Tom, apa kau mau mengecewakan ku?”tanya Elara kepada Tom.

“Tapi Keira. Dia datang ke sini El,”lirik pria itu kepada Elara.

“Biarkan saja, dia berhak dapat yang lain, apa kau mau menyakiti nya? Tidak bukan, biarkan dia menerima semua nya,”senyum Elara.

Keira berlari menangis dia terduduk di lantai lorong di sana, gadis itu benar benar tidak tau harus bagaimana lagi. Dengan gontai dia berjalan keluar menuju meja bar, bartender tadi kembali menawarkan minuman.

“Mau pesan apa nona?”tanya bartender itu.

“Buatkan aku minuman yang bisa membuat ku lupa dengan masalah ku, sekarang,”jawab gadis itu sambil menangis.

“Anda datang di tempat yang tepat, tentu bukan orange juice lagi,”senyum bartender itu.

Keira menerima minuman itu dia meneguk nya sekali teguk, ah gila dunia nya terasa berputar. Bahkan dentuman musik yang terdengar sakit di telinga nya terasa mengalun alun masuk indah di telinga nya, gadis itu kembali meminta botol bir.

Dari dalam botol Keira minum, dia menangis. Sudah datang jauh jauh ternyata mendapatkan kenyataan yang menyakitinya seperti ini, sial dia benar-benar bukan gadis beruntung seperti di drama yang dia tonton.

“Kenapa Tom? Kenapa? Kita bahkan sudah 7 tahun, aku bahkan hanya memiliki mu. Kau bahkan tau aku hanya sendiri di dunia ini, tidak ada siapa pun selain kau, tapi kenapa? Kenapa?”tangis gadis itu meminum minum nya.

“Apakah dia suka gadis rusak? Apa dia yang hanya bisa melakukannya aku juga bisa, hei apakah kalian punya gigolo di sini,”tanya gadis itu kepada bartender.

“Anda yakin?”tanya bartender itu melirik penampilan Keira kembali.

“Sialan aku punya uang, aku akan menghabiskan nya!”kesal wanita itu kepada pelayan tersebut.

“Baiklah nona, ini kunci kamar nya. Di lorong yang sepi, di bagian sama privat room, silahkan menunggu, kami akan menyuruh pria anda datang,”ucap pria itu.

kemudian dengan langkah gontai, Keira berjalan menuju lorong gelap itu. Dengan langkah terhuyung huyung, sambil menyeret koper, dan memegang dinding, gadis itu berjalan pusing.

“Aku juga bisa, aku juga bisa menjadi gadis malam yang kau suka Tom.”