Rega Zalzala adalah putra ke empat dari keluarga Duke Zalzala.
Dia satu-satunya anak yang tidak memiliki kekuatan apapun. kelahiran nya di anggap aib oleh keluarga.
Di usia 18 tahun, keluarga nya memilih untuk membuang Rega seperti seekor anjing.
Namun tanpa di sangka, di detik terakhir hidup nya... dia mendapatkan sistem Dewa.
sebuah sistem yang akan mengubah hidup nya dari seorang pecundang menjadi seorang Raja.
ini adalah perjalanan Rega Zalzala membalas dendam dan menjadi Kesatria terkuat di kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bonggiw01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25.
Setelah berlari cukup jauh, akhirnya Rega dan Anya tiba di depan desa Batu.
Langkah keduanya langsung terhenti saat melihat puluhan prajurit kerajaan yang sudah berjaga di sekitar desa dengan wajah tegang.
Anya segera mengeluarkan peta, memastikan lokasi mereka. "Kalau dilihat dari peta, ini memang desa Batu tempat misi kita."
"Ya, kelihatannya memang tempat ini, prajurit Kerajaan sudah menunggu di depan" jawab Rega, sambil berjalan tenang menuju barisan prajurit yang berjaga di gerbang masuk desa.
Melihat dua orang ksatria mendekat, para prajurit langsung berdiri tegap, memberi hormat.
"Salam Kstaria!" Ucap mereka serempak.
Salah seorang dari mereka maju dan melapor dengan tegas, "Tuan Ksatria, Situasi di desa ini masih genting. Wabah semakin parah, dan korban terus bertambah setiap hari, tidak ada yang bisa kami lakukan... Dan ksatria lain juga belum menemukan penyebab nya."
Rega mengangguk dengan wajah serius. "Kami akan masuk ke dalam untuk menyelidiki langsung. Jangan biarkan siapapun keluar atau masuk desa ini sampai kami para ksatria selesai."
"Laksanakan!" jawab prajurit itu tegas.
Namun, ketika Rega dan Anya berjalan melewati mereka, terdengar bisik-bisik penuh hinaan di belakang.
"Skuad Ghost Bat? Mereka serius mengirim skuad Kacau itu?"
"Pasti mereka hanya akan memperburuk keadaan di sini."
Anya mengepalkan tangan, jelas kesal. Dia hampir berbalik untuk membalas, tapi tangan Rega menahannya.
"Biarkan saja," ucap Rega dengan tenang sambil terus berjalan. "Kita tidak bisa memperbaiki Reputasi Skuad hanya dengan menegur mereka"
Anya menarik napas dalam, lalu mengangguk, berusaha menenangkan diri. "Baiklah."
Saat keduanya memasuki desa, aroma bangkai yang sangat menyengat langsung menghantam hidung mereka.
Mayat warga berserakan di sepanjang jalan, dibiarkan begitu saja hingga mereka membusuk tanpa seorang pun berani mendekat atau memindahkannya.
Suasana begitu sunyi, mencekam seolah desa ini baru saja ditinggalkan oleh kehidupan.
Anya menutup hidungnya, matanya penuh kengerian. "Mereka meninggal dengan sangat mengenaskan… Bagaimana bisa mereka dibiarkan seperti ini? Kenapa tidak ada warga yang menghubungkan mayat-mayat ini?"
"Warga pasti terlalu takut untuk mendekat, mereka khawatir wabah itu menular pada mereka," ucap Rega dengan suara datar namun serius.
Matanya menyapu desa dengan tatapan tajam, mencoba memahami situasi secara lebih dalam.
Anya memandang Rega dengan tatapan bertanya, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Rega menunjuk ke arah hutan yang berada tidak jauh dari desa.
Ekspresinya penuh keyakinan. "Pergilah dan periksa hutan itu. Naluriku mengatakan sumber masalah ini ada di sana. Tapi hati-hati, kemungkinan besar ada monster yang bisa memberikan racun kuat di area itu."
Lalu, Rega mengambil tiga pil Pemurni Racun yang semalam dia buat dan memberikannya kepada Anya.
"Kalau kau merasakan gejala terkena racun, segera minum pil ini. Jangan menunggu sampai terlambat."
Anya mengambil pil itu sambil mengangguk mantap. "Baik, aku akan segera pergi menyelidikinya."
WUUSSH!
Setelah melihat Anya berlari menuju hutan, Rega memalingkan wajahnya ke arah rumah terbesar di desa tersebut, sebuah bangunan tua dengan pintu tertutup rapat.
'Aku yakin, penduduk desa pasti bersembunyi di dalam sana,' pikirnya.
Rega berjalan menuju rumah tersebut. 'Pertama, aku harus pastikan keselamatan warga yang tersisa. ini hal paling penting agar misi ini berhasil,'
---------
Begitu pintu terbuka, matanya langsung disambut pemandangan yang memilukan.
Puluhan warga tergeletak lemah di lantai dengan tubuh pucat pasi, beberapa bahkan mengeluarkan darah dari mata dan mulutnya.
"Oohheek! Oohhok!" Seorang pria memuntahkan darah tanpa sebab.
"Bertahanlah... Aku akan menyembuhkan kalian!"
Di tengah ruangan, seorang gadis berambut pendek tampak berlutut sambil mengalirkan Qi pemulihan dengan ekspresi kelelahan luar biasa.
Gadis itu mengenakan jubah Ksatria Skuad Sunfire, dia adalah Mella.
"Ini buruk sekali! Racunnya terlalu ganas dan menyebar begitu cepat! Aku hampir kehabisan Qi untuk menahan penyebarannya!" teriak Mella dengan wajah panik dan kelelahan.
"Mella, kau satu-satunya yang bisa menyelamatkan mereka! Kalau kau berhenti menyalurkan Qi-mu, semuanya pasti mati!" sahut Genna, rekannya yang berdiri di dekatnya dengan ekspresi putus asa.
Tiba-tiba kepala desa Batu, Tarto, yang terlihat tua dan lelah berteriak penuh harapan, "Syukurlah! Akhirnya ada bantuan datang lagi!"
"Bantuan?" seru Mella penuh harap sambil mengangkat wajahnya, namun senyumnya langsung lenyap saat melihat jubah yang dikenakan Rega. "Ah, ternyata hanya ksatria Ghost Bat, dia tidak akan membantu" ucapnya kecewa.
"Hanya skuad pembuat masalah, mana mungkin dia bisa membantu kita di saat genting seperti ini! Abaikan saja dia." tambah Genna dengan sinis.
"Genna! Berikan aku Pil Pemulihan Qi lagi! Cepat! Qi ku mulai habis lagi!" teriak Mella dengan suara serak, tangannya bergetar keras karena kelelahan luar biasa.
"Apa? lagi? Kau sudah memakan 50 pil tadi, semuanya sudah habis!" jawab Genna panik, wajahnya penuh kekhawatiran.
"Apa? Habis? Kenapa habis di saat genting seperti ini!"
Di tengah keputusasaan itu, Rega melangkah tenang memasuki ruangan tanpa sedikitpun takut terkena wabah. "Biarkan aku saja yang menyelesaikan ini."
"Apa yang bisa kau lakukan, pembuat onar?! Kau hanya akan memperparah keadaan! Sebaik nya kau menyingkir!" bentak Genna penuh amarah.
Rega mengabaikannya, dengan santai ia mengeluarkan beberapa pil Pemulihan Qi dari sakunya, memperlihatkannya pada Mella. "Bukankah ini yang kalian perlukan?"
Mella langsung menatap penuh harap. "Iya! Aku sangat membutuhkannya! Cepat berikan padaku!"
"Tidak," ucap Rega tenang.
"Apa? Kenapa?" Mela terkejut, Rega tidak memberikan nya meski situasi sedang genting.
Rega berlutut di dekat seorang warga yang kondisinya paling parah, tubuh warga itu sudah sangat pucat dan hampir kehilangan nyawa.
"Hey! Apa maksudmu?! Jangan egois di saat genting seperti ini! Nyawa warga sedang di pertaruhkan!" bentak Mella marah.
Rega memandang tajam ke arah Mella. "Kau sudah menyalurkan Qi selama berjam-jam, tapi yang kau lakukan hanya menunda kematian mereka. Kau tidak menyelesaikan masalah apapun" ucap Rega dengan dingin. "Biarkan Aku bisa menyembuhkan mereka."
"Bajingan!! Jangan sembarangan bicara! Kami sudah mencoba segala cara! Apa yang bisa dilakukan sebagai seorang anggota Ghost Bat seperti dirimu?!" seru Genna dengan wajah memerah.
Tanpa menjawab, Rega langsung memasukkan sebuah Pil Pemurni Racun ke dalam mulut warga itu.
Glup! WUUSSH!
Seketika pil tersebut bereaksi, racun di dalam tubuh pria tersebut mulai bergerak perlahan lalu terkumpul di satu pusat.
"Oohheek! Oohook!"
tiba-tiba warga itu tersedak dan memuntahkan bola racun berwarna hijau pekat.
"M-Mustahil! Bagaimana mungkin?!" Mella memandang dengan tatapan tak percaya, benar-benar terkejut melihat apa yang terjadi.
"Apa yang kau lihat?! Cepat sembuhkan dia dengan Qi pemulihanmu!" perintah Rega tegas.
Mella tersadar dari keterkejutannya, segera ia menggunakan skill nya dan mengalirkan Qi pemulihan ke tubuh pria itu hingga warga tersebut benar-benar sadar sepenuhnya.
"A-Aku sembuh! Aku benar-benar sembuh! Terima kasih! Tuan Kstaria... Terimakasih!" teriak warga tersebut penuh rasa syukur, air mata bahagia mengalir deras dari matanya.
Dengan ekspresi datar, Rega mengeluarkan pil lainnya. "Bagikan ini pada semua warga yang terkena racun...."
ia memberikan pil itu kepada setiap warga yang terkena racun.
"Ooheek! Oohok! Hooek!" Satu demi satu mereka memuntahkan cairan hijau.
"Heal!" Setelah racun mereka berhasil dikeluarkan, Mella segera menyembuhkan mereka sepenuhnya dengan Skill Qi pemulihannya.
Mella menyeka keringat nya sambil melirik ke arah Rega. 'luar biasa! Siapa pria ini?! Dan pil apa yang dia berikan kepada warga hingga efek nya bisa langsung di lihat? Aku sangat yakin tidak ada pil yang memiliki efek seperti itu!' pikir Mella sambil melihat Rega yang sedang membantu warga.
brrti bner ini inspirasinya dri black clover😃😃😃