NovelToon NovelToon
Berakhir Di Aku

Berakhir Di Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Di usia mudanya, Falya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Padahal sebelumnya kehidupannya sangat sempurna. Tapi karena kesalahan fatal ayahnya, akhirnya ia dan keluarganya menanggung beban yang sangat berat.

Dan suatu hari,ia tak sengaja bertemu dengan sosok arwah penasaran yang justru mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Siapakah sosok itu sebenarnya? Dan seberapa kuatnya seorang Falya menjalani kehidupannya???/

########
Untuk pembaca setia tulisan receh mak othor, mangga....di nikmati. Mohon jangan di bully. Mak othor masih banyak belajar soalnya. Kalo ngga ska, skip aja ya! Jangan di ksaih bintang satu hehehehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 03

Seorang pemuda sedang uring-uringan di salah satu sudut gudang sekolah. Ia mengacak kasar rambutnya yang sudah mulai memanjang.

"Aku ngga mau tahu, Gio! Kamu harus tanggung jawab!'' kata seorang gadis seumuran Gio yang tak lain kekasihnya itu.

"Kita cuma ngelakuin sekali, jadi ini ngga mungkin Celin! Ngga! Ini pasti anak cowok lain kan?'' tanya Gio.

Plakkkk!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Gio. si penampar itu terlihat begitu emosi. Begitu juga dengan Gio yang tak terima di tampar.

"Bisa-bisanya kamu nuduh aku kaya gitu, Gio! Tega kamu!'' kata Celin dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa ngga? Kamu yang bikin kita ngelakuin hal itu!'' Gio masih tak terima.

"Aku? Hah? Aku, kamu bilang?'' Celin mendorong bahu kekasihnya itu. Gio  memalingkan wajahnya tak membalas tatapan mata Celin.

"Kita lakuin ini karena sama-sama mau Gio! Jadi bukan cuma karena aku!'' Celin masih mendorong bahu Gio dengan kasar.

"Gugurin! Sebelum semua orang tahu!'' celetuk Gio.

"Gila kamu! Ngga! Aku ngga mau bikin semua semakin sulit! Pokoknya kamu harus tanggungjawab Gio!''

Celin meninggalkan kekasihnya itu begitu saja. Saat ini ia harus mengatakan semuanya pada kedua orang tuanya. Dari pada mereka mendengar nanti dari orang lain. Apalagi setelah perutnya membesar, ia tak mau hal itu semakin memperburuk keadaan.

Arggggghhhh!

"Brengsek!!!''

Gio meninju udara dengan kepalan tangannya. Rambutnya kembali di jambak dengan kasar.

"Gimana ini??? Kak Falya pasti lebih dari marah!'' monolog Gio. Setelah itu ia meraih tas nya dan meninggalkan gudang sekolah. Tanpa Gio dan Celin tahu, ada telinga lain yang mendengar obrolan sensitif mereka berdua.

.

.

.

Falya sudah mulai bertugas menjaga pasien yang bernama Arrayan itu. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore. Itu artinya keluarga Arrayan akan datang menjenguknya. Falya memilih untuk keluar sebentar tapi saat membuka pintu, sosok perempuan cantik yang sudah cukup berumur itu masuk.

Perempuan berpenampilan glamour itu menatap Falya dari ujung kaki ke ujung kepala. Falya yang di tatap seperti itu merasa tak nyaman tentunya.

"Perawat baru?'' tanya perempuan bergaya sosialita itu.

Falya mengangguk ramah. Meski memakai masker, tapi terlihat jika Falya tersenyum di baliknya.

"Siapa nama kamu?'' tanya nya.

"Falya, nyonya'' jawab Falya. Perempuan itu menaikkan salah satu alisnya.

"Coba buka maskernya?'' titahnya. Falya yang tak mau berurusan dengan orang kaya hanya mengangguk pasrah sambil melepas maskernya. Perempuan itu tampak mengangguk pelan meski kesan angkuhnya masih terlihat.

"Kamu belum menikah?''

"Belum nyonya'' jawab Falya.

"Ya sudah, kamu bisa keluar. Nanti kalau saya pulang, kamu jaga anak saya lagi.''

"Baik nyonya'' jawab Falya. setelah itu, gadis cantik itu pun berpamitan untuk keluar.

Falya pun kembali ke nurse station yang tak jauh dari ruangan itu. Di sana ada bu Rita yang siap untuk pulang.

"Mereka datang lebih cepat dari biasanya'' kata bu Rita.

"Mereka bu? Bukannya cuma ibunya pasien saja ya bu Rita?'' tanya Falya.

"Sebentar lagi juga ada yang masuk!'' jawab Bu Rita. Benar saja, ada tiga orang laki-laki dewasa yang menyusul masuk ke sana. Falya menatap salah seorang dari mereka dengan tatapan aneh.

"Jangan menatap seperti itu, mereka bisa salah paham kalau kamu sampai ketahuan di lihatin begitu''

Falya tesenyum kaku.

"Ya sudah, saya pulang ya! Maaf, hari ini kamu long shift!'' kata bu Rita.

"Iya bu, nggak apa-apa!'' Falya menyahut. Bu Rita pun pulang, Falya sendirian di sana. Rekannya punya tugas masing-masing jadi tak setiap saat ada di tempat itu. Tapi biasanya akan ada yang standby di sana selain perawat yang tugas di ruangan.

Falya duduk bersandar di salah satu bangku. Lumayan ada waktu untuk beristirahat sampai keluarga Arrayan keluar dari ruangan lelaki tampan itu.

.

.

.

"Mami sebenarnya kurang setuju Vino menggantikan Rayan menikah dengan Jesselyn. Bagaimana kalau dia bangun dari komanya, tapi melihat kenyataan bahwa tunangannya menikah dengan adik kembarnya sendiri.''

Arvino menaikkan bingkai kacamatanya. Memang Vino dan Rayyan saudara kembar tapi bukan identik. Mereka memang sangat mirip, tapi yang paham setiap harinya tentu bisa membedakannya.

"Mami pikir, Vino mau menerima pernikahan ini begitu saja? Vino juga punya kehidupan sendiri, Mi! Dia mau menggantikan Rayan itu saja sebuah pengorbanan. Sedikit saja Mami harusnya bisa jaga perasaan Vino juga!''kata laki-laki yang bernama Hanan.

Arvino yang di bela papinya hanya tersenyum dalam hati. Sungguh ia tak terpaksa sama sekali menggantikan posisi sang kemabaran untuk menikahi Jesslyn. Karena dari dulu Vano memang menyukai gadis yang di jodohkan dengan Rayan.

Tapi selama ini ia memilih diam dan menyimpan perasaan itu sendiri. Karena ia melihat Jesslyn kecintaan sekali dengan sosok Rayan sejak mereka remaja.

"Mami bukan ngga mikirin Vano, Pi! Iya, mami tahu kalau Vano seharusnya bisa menentukan masa depannya sendiri. Bukan terpaksa menikahi calon iparnya. Tapi...ya sudah lah! Kalian tidak akan paham!'' lanjut perempuan yang bernama Alin.

Di antara satu keluarga itu, ada sosok laki-laki yang berwajah tampan juga. Dia Boy, sahabat Rayyan! Dia hanya mendengarkan percakapan antar suami istri itu tanpa bermaksud ikut campur.

"Kapan kamu sadar sih, nak!'' kata Alin sambil mengusap punggung tangan Arrayan. Boy tersenyum dalam hatinya. Hanya dia yang tahu apa yang ada dalam hatinya. Hanan menarik Boy untuk sedikit menjauh dari Alin dan Arvino.

"Boy!'' panggil Hanan.

"Ya,Om?'' sahut Boy.

"Kamu masih belum tahu siapa pelaku penyebar foto itu?'' tanya Hanan. Boy menggeleng.

"Maaf, Om! Sepertinya dia sangat rapi dalam melakukannya. Terbukti sampai ssat ini ahli IT perusahaan kita saja tidak bisa menanganinya.''

Hanan hanya menghela nafas panjang.

"Apa nona Jes dan Arvino belum tahu tentang hal ini,Om?'' tanya Boy. Lelaki itu menggeleng pelan lalu menatap istri dan dua putra kembarnya.

"Saat Rayan sadar nanti, om akan menanyakan hal ini!'' katanya. Tak lama kemudian, seorang dokter masuk ke ruangan itu di temani Falya. Keluarga Hanan menyapa dokter itu dengan ramah.

Boy menatap perawat muda yang menemani dokter dari Rayan itu dengan tatapan berbeda.

"Apakah dia perawat baru untuk anak saya?'' tanya Hanan.

"Betul tuan. Dia suster Falya yang akan bergantian dengan suster Rita dan suster Angel menjaga putra anda .''

"Apa dokter Jhonson yang merekomendasikannya?'' tanya Hanan lagi.

"Betul tuan, suster Falya di rekomendasikan langsung oleh dirut rumah sakit ini.''

Falya sampai terbengong mendengar ucapan dokter yang ia dampingi. Tapi bagaimana bisa dirut yang merekomendasikannya langsung? Bagaimana beliau bisa mengetahui profilnya? Oke lah, kalau sekedar informasi tentang data kepegawaian. Tapi...kalau tiba-tiba saja Falya yang di pilih, apakah ini tidak terlalu random????

"Oke, saya percaya pada dokter Jhonson.''

Dokter yang menangani Rayan mengangguk pelan tanda setuju jika dirut tidak salah memilih Falya untuk mendampingi Arrayan.

"Nona Falya!'' panggil Hanan.

"Saya tuan'' sahut Falya.

Aduh...udah kaya di drama novel aja manggilnya tuan dan nyonya\, terus gue b*b* nya??? Batin Falya.

"Saya percayakan anak saya sama kamu. Kalau perlu, kamu long shift setiap hari karena kamu masih single kan? Tentu kamu tak punya kesibukan yang sangat urgent di bandingkan suster Rita dan suster Angel.''

"Saya memang belum menikah tuan...''

"Saya akan memberikan uang tambahan di luar gaji kamu.''

Falya menelan ludahnya perlahan.

Apa pak dirut tahu kalau salah satu perawatnya ini sangat membutuhkan uang banyak??? Makanya beliau piloh aku??Batin Falya lagi.

Falya hanya bisa mengangguk pasrah.

"Soal libur, kamu bisa tanyakan pada suster Angel dan suster Rita!''

Lagi-lagi Falya hanya mengangguk patuh.

Boy memindai penampilan Falya dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Setelah itu ia menyeringai tipis, nyaris tak di tunjukkan pada siapa pun.

Keluarga Arrayan sudah pulang, tersisa Falya dan Boy yang masih di ruangan Arrayan. Meski bukan pertama kali berada dalam satu ruangan dengan lawan jenis, dalam tanda kutip tentunya...tapi Falya agak risih melihat tatapan Boy.

"Kamu sudah tahu apa tugas mu?'' tanya Boy.

"Sudah tuan'' jawab Falya.

"Berapa usia mu?'' tanya Boy. Falya mengernyitkan alisnya. Boy tahu, wajah cantik di balik masker itu. Sahabat Hanan pasti tidak akan memberikan sembarang perawat untuk Rayan.

Seperti halnya Rita dan Angel, mereka memang sudah cukup berumur tapi mereka terlihat menarik tentunya di sertai skill yang tak perlu di ragukan.

"Maaf tuan, apa ada kaitannya dengan pasien saya?'' tanya Falya. Boy tersenyum tipis lalu mendekati Falya dengan gerakan lambat. Falya sempat takut, tapi ia yakin kalau lelaki itu tidak akan berbuat macam-macam padanya.

"Aku hanya ingin katakan....'' Boy sedikit mencondongkan bibirnya ke samping telinga Falya. Gadis itu memundurkan kepalanya sedikit.

"Jangan coba-coba sok jadi pahlawan kesiangan! Paham!!!'' kata Boy lalu menjauhkan kepalanya lagi. Falya yang tak paham hanya terdiam.

Pahlawan apa sih?? Batin Falya.

Setelah mengatakan demikian, Boy pun pergi meninggalkan ruangan Arrayan.

"Ada-ada sih tingkahnya orang kaya!'' monolog Falya.

****************

Terimakasih

1
dewi rofiqoh
Mungkin dengan kerjasama ini akan mengungkap tabir penyebab terjadinya petaka dalam keluargamu hendra. Dan anak-anakmu bisa menerimamu kembali
dewi rofiqoh
Rayan hubungan seperti apa yang kamu inginkan? Jika kamu memiliki perasaan istimewa pada falya Jangan sampai boy tahu
hidagede1
ayo donk papi hanan gercep buat selidiki mas boy...
dewi rofiqoh
Mulai sedikit terbuka teka-tekinya. Selidiki terus dan tetap waspada
hidagede1
pernyataan nya ambigu bang...🤭
dewi rofiqoh
Temanin gimana bang Zidan 🙄🙄
hidagede1
tp kan suster angel dan suster rita udah punya pasangan... lain lagi sama kamu yg masih ting" falya🤭🤣
dewi rofiqoh
Sepertinya o yang dekat dan peduli dengan rayan harus berhati-hati. Si boy mengawasi setiap gerg gerik mereka
dewi rofiqoh
Bis jadi adegan divideo rayan itu ayah falya, rayan dan ayah falya dijebak
dewi rofiqoh
Hati-hati falya, kamu masih diawasi
dewi rofiqoh
Si boy benar-benar menargetkan falya, sampai2 dia ngirim orang untuk mengawasinya
dewi rofiqoh
Wah si boy musuh dalam selimut. Kayaknya, apa dia yang menyukai rayan? Ataukah benci sehingga ia membuat seolah rayan kaum pelangi
hidagede1
ternyata yg menyimpang tuh mas boy... (pake logat nya emon)
dewi rofiqoh
Akhirnya rayan sadar juga, falya bersyukur meskipun menahan Sakit karena dilupakan oleh Zidan/rayan
dewi rofiqoh
Syukurlah, rayan masih hidup
dewi rofiqoh
Apa yang terjadi dengan rayan?
hidagede1
nah loh,,, dua" nya pake topeng
hidagede1
misterius.. ada apa sebenar nya sama rayan🤔
hidagede1
kudu di ciriin nih yg nama nya BOY
hidagede1
pasti zidan 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!