NovelToon NovelToon
Luka Yang Di Rayakan

Luka Yang Di Rayakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Romansa Fantasi / Penyesalan Suami / Percintaan Konglomerat
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan_nic

"Jangan lagi kau mencintaiku,cinta mu tidak pantas untuk hatiku yang rusak"

Devan,mengatakannya kepada istrinya Nadira... tepat di hari anniversary mereka yang ke tiga

bagaimana reaksi Nadira? dan alasan apa yang membuat Devan berkata seperti itu?

simak cerita lengkapnya,di sini. Sebuah novel yang menceritakan sepasang suami istri yang tadinya hangat menjadi dingin hingga tak tersentuh
Jangan lupa subscribe dan like kalo kamu suka alur ceritanya🤍
Salam hangat dari penulis💕
ig:FahZa
tikt*k:Catatan FahZa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Jadi Bercerai

"Apa ini surga?"

"Di surga juga ada lampu?"

Nadira mengerjapkan matanya lemah,cahaya putih tipis menembus kelopak matanya. Matanya bergetar,membuka perlahan kemudian menyipit lagi.

Di perutnya,ia merasa ada sesuatu yang menghimpit...

hangat dan erat.

"Apa yang menghimpit perutku,kenapa seperti ada beban berat"

Nadira membuka lagi matanya,perlahan tatapan nya turun.Dalam hatinya

"Seperti rambut Mas Devan,baju itu ...juga miliknya.

Tangannya,melingkar di perutku.Kepalanya menempel di tangan ku"

"Mas,apa kamu tertidur menunggui aku bangun?"

"Pelukannya...aku rindu,aku rindu pelukan ini"

"Pelukannya selalu hangat"

Nadira membiarkan saja suaminya tertidur dengan tangan melingkar di perutnya.Ia berusaha tidak bergerak,takut jika nanti membangunkan.

"Teruslah begini Mas,aku merindukanmu"

Tapi Nadira merasakan kering di tenggorokannya.Ia menggigit kecil bibir bawahnya,merasakan haus yang tidak dapat di tunda

"Bagaimana ini,aku haus sekali.Kalau aku bergerak nanti Mas Devan bangun"

"Aku takut,saat dia bangun... perceraian itu..akan terjadi"

Karna rasa haus itu,Nadira merasakan kering di tenggorokan tanpa sengaja batuk kecil

"Uhukk" refleks ia menutup mulut

Batuk kecil Nadira membangunkan Devan.Kepalanya segera terangkat,menatap Nadira dengan penuh kasih

"Sayang,kamu sudah bangun?"

suaranya serak,wajahnya menunjukkan betapa cemasnya dia dengan keadaan Nadira.Tangannya masih memeluk Nadira

"Iya,aku sudah bangun".Dalam hatinya

"Mas Devan masih memanggilku, Sayang...Mas...betapa ini sangat berarti bagiku"

Devan bangkit,bukan untuk pergi tapi mencondongkan tubuhnya,mendekatkan wajahnya..kemudian mencium kening Nadira. Gerakannya halus,perlakuan yang sama dengan yang Nadira terima selama pernikahannya.

Kemudian dia duduk kembali,tangannya meraih tangan Nadira memegangnya erat.

"Mas..aku haus,apa boleh aku minta ambilkan minum?"

"Kamu haus sayang?"

Nadira mengangguk.Devan meraih botol air mineral,menuangkannya hati-hati ke dalam gelas

"Ini,minumlah pelan-pelan"

Nadira hendak bangkit,tapi masih lemah.Devan menaruh lagi gelas yang dia pegang.Gerakannya lembut membantu Nadira duduk,lalu menyerahkan gelas yang berisi air mineral tadi

"Terimakasih Mas" Nadira minum perlahan dan menyerahkan lagi gelas itu

Devan mengangguk pelan

"Sayang,apa yang kamu rasakan?,bagian mana yang sakit?"

Nadira menggeleng

"Tidak ada Mas"

"Syukurlah,aku sangat takut"

"Mas...."

"Iya?"

"Apa kamu masih ingin kita bercerai?"

Devan terdiam,matanya yang sembab tidak berani menatap Nadira

"Aku tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini kalau tidak bersamamu" Nadira menutup wajahnya dengan tangan. Tangis kembali memecah suasana

Gerakannya cepat,Devan memeluk Nadira.

Membiarkan Nadira menangis di dada bidangnya.Ia mengelus pelan puncak kepala istrinya mencium lama sambil menutup mata,air mata Devan meluncur tanpa suara

"Tidak..aku tidak akan membiarkanmu sendirian,

kita akan terus bersama-sama"

"Kalau Mas ingin menikahi Rafika,menikahlah dengannya Mas...kita tidak perlu bercerai. Setidaknya aku masih punya kesempatan untuk melihat senyummu dan merasakan lagi pelukanmu ini. Hal yang sangat sulit untuk aku lepaskan"

"Tidak,aku tidak akan menikahi Rafika atau perempuan manapun.Hanya kamu satu-satunya istriku"

"Tapi,kamu bilang..."

"Ssstt...sudah,tidak usah banyak yang di fikiran.Yang penting aku sudah bersamamu"

"Aku mencintaimu Mas"

Devan mempererat pelukannya,menaruh kepala Nadira tepat di jantungnya berdetak.Dalam hatinya,

"Kamu tidak tahu Nadira,aku ini hanya pria yang menunggu Mati. Umurku hanya tersisa sedikit,tapi jika perpisahan membuatmu begini rapuh bagaimana aku bisa tahan melihatnya"

"Biarlah...biarlah sisa hidup ku ini habis hanya bersamamu"

Pelan Devan melonggarkan pelukannya,matanya sayu menatap Nadira

"Aku juga mencintaimu sayang...cintaku tidak akan pernah habis untukmu.Maafkan aku yang kemarin membuatmu rapuh"

Nadira memegang tangan Devan meletakkan ke pipinya,lalu mengecup punggung tangannya

"Aku sudah memaafkannya Mas,aku tahu...kau sedang tidak sungguh-sungguh kemarin"

"Sayang...kau mau aku ambilkan makanan?"

"Ehm...boleh"

"Tapi,makanan rumah sakit tidak terlalu enak..bagaimana kalau aku minta Bibik Laila membuatkan sup daging kesukaan mu"

"Iya Mas,aku mau"

"Tidak apa-apa kalau harus menunggu?"

"Iya tidak apa-apa"

Devan mengambil ponsel di saku celananya.Menekan tombol call Bibik Laila

"Bik, tolong buatkan sup daging kesukaan Nadira.Dan suruh staff untuk mengantarkannya ke rumah sakit"

Panggilan terputus

"Sayang,sambil menunggu Bik Laila membuat sup,kamu makan buah ini dulu ya...kamu mau buah yang mana dulu?"

"Aku mau Apel itu Mas"

"Baik Tuan putri"

Nadira dan Devan saling melempar senyum.Senyuman yang sudah tiga hari kemarin tidak pernah muncul.

Devan mulai mengupaskan Apel untuk istrinya,namun gerakannya berhenti. Tangannya memijit pelipis sebentar,perlahan dia memejamkan mata seperti menahan nyeri yang luar biasa.Dihatinya

"Ah...sakit ini,jangan sampai Nadira tahu"

Sakitnya mulai berkurang,ia kembali mengupas Apel hingga selesai

"Sayang ini Apel untuk mu,apa potongannya sudah pas?"

Mata Nadira membulat,melihat isi piring kecil yang Devan sodorkan

"Mas,kenapa potongannya seperti puzzle?"

"Bukankan ini unik sayang? Potongannya lebih beragam,jadi tidak monoton"

Nadira tertawa,sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.Dalam hati Devan..

"Kau sangat cantik saat tertawa Nadira,ekspresi mu saat tertawa begini akan aku ingat sampai aku mati"

Devan menyuapkan potongan Apel yang paling besar.

Nadira menggeleng

"Tidak Mas,ini terlalu besar. Aku susah memakannya"

"Terlalu besar ya,bagaimana kalau yang ini?"

Devan menyuapkan potongan yang paling kecil

"Nah,iya yang segini"

Nadira melahap suapan apel dari tangan Devan,senyumnya masih terpancar

"Bagaimana? Enak?"

Nadira mengangguk-angguk,sambil mengunyah

"Kalau begitu aku potong lagi Apel yang masih kebesaran ini"

"Tidak usah mas,sudah cukup"

Devan menaruh lagi piring kecil yang ia pegang di atas nakas

"Mas,sini..." Nadira menepuk-nepuk kasur di sebelahnya

"Aku masih ingin duduk di dekat mu"

Devan tersenyum,lalu duduk di tempat yang Nadira tunjuk.Nadira menyenderkan kepalanya di bahu Devan

"Mas,rasanya kemarin dunia ku runtuh"

"Aku bahkan kehilangan semangat untuk tetap hidup"

Devan menoleh,meraih bahu istrinya.

"Kau harus tetap hidup,dunia ini akan sedih bila kau tiada"

"Bagaimana aku bisa hidup kalau tanpa mu Mas"

"Sayang,Umur seseorang kita tidak pernah tahu kapan berakhirnya...selagi Tuhan memberi kesempatan,kita harus mensyukurinya"

"Karna,tidak semua orang di beri kesempatan itu..."

Devan tidak melanjutkan kata-katanya,dia terdiam.Teringat akan vonis dokter tentang penyakitnya.Waktu itu...

"Rafika,sebenarnya apa penyakitku? Kenapa akhir-akhir ini kepala ku sering sakit?"

Rafika menyerahkan map terbuka,berisi hasil medis.

Di situ tertulis,Penyakit yang menyebabkan rasa sakit di kepala Devan yang akhir-akhir ini mengganggunya.

Devan menatap hasil medis itu,tangannya bergetar...matanya berkaca-kaca.Rahangnya mengeras,seketika tubuhnya lunglai,terduduk di kursi depan Rafika

*

*

*

~Akhirnya mereka tidak jadi bercerai guys...

tapi Devan menderita penyakit.Karna sakitnya itulah Devan ingin menceraikan Nadira

Sebenarnya,sakit apa ya?....

Like dan Subscribe,lalu koment lanjut biar aku lebih semangat untuk update

Jangan lupa hadiahnya🤍

~ Salam hangat dari penulis🤍

1
Soraya
Devan sakit kanker otak 🤔
Tulisan_nic: kasian ya dia/Whimper/
total 1 replies
Soraya
mampir thor
Tulisan_nic: siap ka🫶
total 1 replies
kalea rizuky
mending ma Hendri yg gk di setir emaknya
kalea rizuky
bner devan aja lemah goblok
Syah Raman
wah, kenapa ini, semua orang pengen pertahankan rumah tangga
Syah Raman
waw, sungguh beracun
Syah Raman
wih, jadi ingat kenangan sama istri, awal nikah
Tulisan_nic
tau tuh,udah suami orang juga/Proud/
Blueberry Solenne
Semangat ka💪💪💪
Tulisan_nic: /Determined/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Mau ngajakin selengki gitu? hahahha
Tulisan_nic: suami sekaligus pacar/Hey/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Gak usah di khawatirin!
Blueberry Solenne
Eh ku kira baru dikit ternyata udah 20 bab
Blueberry Solenne
Seru ceritanya
Blueberry Solenne
Hai Ka, salken ya, seru ka ceritanya lanjut ya! o iya mampir juga yuk ke cerita aku, makasih😊💙🫐
Tulisan_nic: Hai,nice to meet you🫶 you look feeling great today,full energi🤍
total 1 replies
Blueberry Solenne
ceraikan saja... masih ada Lee Dong wook tu... apa mau Nam joo Hyuk?😁
Blueberry Solenne
Diih, jangan dong masa mau di madu😭😭😭
Tulisan_nic: Iya, jangan mau/Grimace/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Ya ampun hati2 Dira!
Blueberry Solenne
wajahku juga cerah kalau nerima duit 😁
Tulisan_nic: eh..kok kita sama/Smile/
total 1 replies
Blueberry Solenne
belajar move on dong!
Blueberry Solenne
Pasti Mas Devan seneng ni🥰
Tulisan_nic: Iya deh kayaknya,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!