NovelToon NovelToon
Jalan Naga Kekosongan

Jalan Naga Kekosongan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: alhenamebsuta

Di Benua Sembilan Langit, kekuatan adalah hukum.

Lin Feng, anak sekte kecil yang dicap sampah karena "Nadi Spiritual Tersegel", terlempar ke jurang hinaan. Namun, di balik kelemahan itu tersembunyi rahasia besar: Physique Naga Void — warisan kuno yang mampu menelan segala Qi dan menembus batas langit.

Dari dunia fana yang penuh intrik sekte, hingga perang antar klan surgawi, perjalanan Lin Feng adalah pertaruhan hidup dan mati.

Balas budi sepuluh kali lipat. Balas dendam seratus kali lipat.

Di setiap langkah, ia akan melawan langit, menantang takdir, dan membuka jalan menuju kekosongan.

Saat naga terbangun, siapakah yang mampu menghalangi jalannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alhenamebsuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pecahnya Segel Pertama

Cahaya pagi menyusup lewat celah dinding bambu, membangunkan Lin Feng dari tidur panjangnya. Matanya terbuka perlahan. Untuk sesaat, dia mengira pertemuannya dengan Kaisar Naga hanyalah mimpi.

Sampai dia merasakannya.

Qi.

Untuk pertama kalinya dalam lima belas tahun hidupnya, Lin Feng bisa merasakan Qi Spiritual di udara. Seperti ribuan kunang-kunang tak kasat mata yang menari, energi itu nyata, dekat, dan tak terbantahkan.

"Ini… nyata!" Lin Feng bangkit, mengabaikan luka kemarin yang anehnya hampir sembuh.

Dia memejamkan mata, menelusuri tubuhnya sendiri. Di dalam dantian—kolam kering yang selama ini kosong—seberkas cahaya kecil menyala. Seperti lilin yang menyalakan ruang gelap.

CRACK!

Suara retakan halus terdengar dari dalam tubuhnya. Segel yang membelenggunya selama lima belas tahun mulai runtuh.

Pemurnian Tubuh, Level 1… Level 2…

Energi mengalir deras, menembus meridian yang selama ini tertutup. Seperti sungai yang jebol dari bendungannya, Qi menyapu bersih kotoran dan sumbatan.

Level 3!

"Ha… haha… HAHAHA!" Lin Feng tertawa terbahak, air mata jatuh di pipinya. Dalam hitungan menit, dia menembus level yang tak bisa diraihnya selama sepuluh tahun!

Tubuhnya terasa ringan. Kuat. Hidup. Luka-luka kemarin lenyap tanpa bekas, dan kulit pucatnya kini berkilau sehat.

Bersamaan dengan pecahnya segel, arus pengetahuan membanjiri pikiran Lin Feng. Bukan kata-kata, melainkan pemahaman murni yang langsung tertanam di jiwanya.

Napas Naga Kekosongan.

Tanpa berpikir, ia duduk bersila di atas kasur bambu reotnya. Jari-jarinya membentuk segel tangan rumit yang tak pernah ia pelajari, namun terasa begitu alami.

Tarik napas.

Qi di sekitarnya tersedot ke arahnya seperti magnet. Tidak hanya Qi normal—semua jenis energi ikut terseret. Qi tanah dari lantai, Qi kayu dari dinding bambu, bahkan Qi api samar dari sinar matahari.

Tahan.

Energi-energi yang biasanya bertentangan itu berpadu tanpa konflik. Mereka berputar di dantian, membentuk pusaran hitam keunguan yang berdenyut seperti kehidupan baru.

Hembuskan.

Napasan itu membawa keluar substansi hitam berbau busuk—racun dan kotoran yang menumpuk lima belas tahun lamanya.

Lin Feng membuka mata. Lapisan kotoran pekat menempel di kulitnya. “Satu siklus napas… dan hasilnya begini?”

Ia berdiri, tubuhnya terasa ringan sekaligus kuat. Dengan Pemurnian Tubuh tingkat tiga, ia yakin bisa mengangkat batu seberat tiga ratus jin tanpa kesulitan. Refleks dan kecepatannya juga melonjak.

“Chen Wei masih di level lima,” gumamnya, mengepalkan tangan. “Jaraknya ada… tapi ini baru permulaan.”

BRAK!

Pintu gubuk reyot itu terbuka paksa, kayunya hampir copot dari engsel. Chen Wei masuk dengan tiga temannya, wajahnya menyala penuh kemarahan.

"Sampah! Kenapa kau tidak ada di lapangan untuk mengumumkan pengunduran dirimu?!" Chen Wei menggeram. "Rupanya kau memilih jalan sulit!"

Lin Feng berdiri tegak. Tidak ada gemetar, tidak ada tatapan ketakutan seperti biasanya. Hanya ketenangan dingin.

"Aku tidak akan keluar dari sekte, Chen Wei."

"Apa?" Chen Wei tertegun sepersekian detik, lalu tertawa mengejek. "Sepertinya pukulan kemarin membuat otakmu rusak!"

Qi level 5 berkumpul di tinjunya. Chen Wei melangkah maju, siap menghancurkan wajah Lin Feng.

Namun kali ini, Lin Feng tidak bergerak mundur.

"Cukup, Chen Wei," ucapnya datar. "Aku tidak akan lari lagi."

"Berani sekali kau—!"

Swoosh!

Tinju Chen Wei meluncur cepat, menembus udara. Di masa lalu, itu sudah pasti mendarat telak.

TAP!

Lin Feng hanya memiringkan kepalanya sedikit. Tinju itu meleset tipis, lewat beberapa milimeter dari pipinya.

Chen Wei membelalak. "A-apa?!"

"Giliranku," bisik Lin Feng.

BUAGH!

Tinju Lin Feng menghantam perut Chen Wei. Bukan pukulan yang menghancurkan tulang, tapi cukup untuk membuat tubuh lawannya terhuyung mundur dengan wajah tak percaya.

"Kau...!" Chen Wei terengah, tangannya menekan perutnya. "Bagaimana mungkin?! Kau harusnya masih level 1!"

Lin Feng tersenyum tipis.

"Siapa bilang aku masih level 1?"

Aura Pemurnian Tubuh level 3 meledak keluar dari tubuhnya, menekan udara di dalam gubuk.

"Ti-tidak mungkin!" Zhang Hu menjerit. "Kemarin kau masih sampah! Bagaimana bisa semalam—"

"Serang dia bersama-sama!" Chen Wei meraung, harga dirinya terkoyak melihat 'sampah' yang biasa diinjak kini bisa melawan.

Keempat pemuda itu menyerbu serentak. Zhang Hu dari kiri, Li Ming dari kanan, Wang Bo dari belakang, dan Chen Wei dari depan.

Dulu, Lin Feng hanya bisa pasrah. Tapi kini, dengan Napas Naga Kekosongan yang menajamkan indranya, dia dapat merasakan setiap gerakan mereka.

WUSH!

Tubuhnya melesat ke udara. Zhang Hu dan Li Ming langsung saling menghantam dada.

TAP!

Lin Feng menapak di bahu Wang Bo, menjadikannya pijakan.

DUAK!

Tendangan berputarnya mendarat telak di pelipis Chen Wei, membuat lawannya terhuyung.

"Sial! Dia terlalu lincah!" Li Ming memaki sambil mengusap hidungnya yang berdarah.

Lin Feng turun dengan ringan, napasnya tenang. "Sudah cukup?"

Chen Wei bangkit, wajahnya merah karena malu. "Kau... kau pasti curang! Kau pakai obat terlarang, atau—"

"Atau mungkin," suara berat memotong ucapannya, "Lin Feng memang berbakat. Kalian terlalu buta untuk menyadarinya."

Semua kepala menoleh. Di ambang pintu berdiri sosok berjubah hitam bergaris emas—Elder Zhang, salah satu tetua sekte.

"E-Elder Zhang!" Chen Wei dan ketiganya segera membungkuk.

Elder Zhang melangkah masuk. Sorot matanya menusuk Lin Feng dari atas ke bawah. "Pemurnian Tubuh level tiga... menarik. Sangat menarik."

1
إندر فرتما
cuma tekat,kuat gak belum,
Alhena: lah ini aja baru beberapa bulan tapi dia udah mau ke kondensasi qi, wang tianming aja dibilang jenius yang udah latihan qi dari kecil aja masih di pemurnian tubuh 9, gimana sih
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!