NovelToon NovelToon
Cinta Di Dalam Cerita

Cinta Di Dalam Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Idola sekolah / Ruang Ajaib
Popularitas:177
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Alseana, penulis muda berbakat yang masih duduk di bangku SMA, tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah hanya karena sebuah novel yang ia tulis. Cerita yang awalnya hanya fiksi tentang antagonis penuh obsesi, tiba-tiba menjelma nyata ketika Alseana terjebak ke dalam dunia ciptaannya dan menjadi salah satu tokoh yang berhubungan dengan tokoh antagonis. Saat Alseana masuk kedalam dunia ciptaannya sendiri dia menjadi Auryn Athaya Queensha. Lebih mengejutkan lagi, salah satu tokoh antagonis yang ia tulis menyadari rahasia besar: bahwa dirinya hanyalah karakter fiksi dengan akhir tragis. Demi melawan takdir kematian yang sudah ditentukan, tokoh itu mulai mengejar Alseana, bukan hanya sebagai karakter, tapi sebagai penulis yang mampu mengubah nasibnya. Kini, cinta, kebencian, dan obsesi bercampur menjadi satu, membuat Alseana tak tahu apakah ia sedang menulis cerita atau justru sedang hidup di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sibuk

Jalanan sepi yang digunakan oleh kalangan muda terlebih bagi kaum adam menjadi kesenangan tersendiri bagi sebagian orang.

Banyak orang yang mendatangi tempat itu untuk menonton bahkan untuk ikut serta dalam arena balap motor tersebut.

Motor hitam dengan corak abu-abu sedikit yang menambah ketampanan motor itu telah tiba di arena balap dengan helm hitam full face milik Manfredo datang.

"Hei bro! gue kira lo tak dateng karena udah mau dimulai lo belum kelihatan sama sekali." Ucap Dax yang menghampiri Manfredo yang masih di atas motornya.

"Sibuk."

"Cih, lo sibuk apaan. Kerjaan lo juga cuma diam di apartemen."

Manfredo tak menanggapi lagi omongan dari Melvin tersebut.

"Lawan lo kali ini Dion anak Stofor, bukankah lo satu sekolahan dengan dia?" Tanya Dax pada Manfredo yang tampak tak peduli.

"Tapi terkadang dia licik lo harus hati-hati." Ucap Dax lagi.

Fredo(Manfredo) yang mendengar itu bukannya takut malah tersenyum miring di balik helm full facenya.

"BAGI PARA PESERTA BALAP SILAHKAN MENGATUR POSISI YANG SUDAH DITENTUKAN!" Suara pemandu arena balap tersebut terdengar.

Dax yang mendengar itu segera menyuruh Fredo untuk segera pergi untuk ke arena balap tersebut.

"Sana pergi, lo harus menang karena gue butuh duit buat beliin pacar gue Iphone terbaru." Ucap Dax yang tak dipedulikan oleh Fredo.

Fredo segera menghidupkan mesin motornya dan pergi ke jalanan yang digunakan untuk arena balap tersebut.

Seorang wanita sexy berdiri ditengah jalan dengan membawa sebuah bendera merah yang ia pegang.

Saat wanita itu menghitung satu sampai tiga dan melemparkan bendera itu ke atas maka saatnya para peserta balap motor mulai menarik gasnya dengan kekuatan penuh.

Fredo menarik gasnya hanya setengah dari kekuatan full motornya namun ia masih bisa berada di urutan ketiga.

Jalanan yang ada beberapa pengendara lain yang lewat membuat peserta balap harus berhati-hati dan berusaha untuk tidak mengurangi kecepatan mereka.

Fredo bisa melihat jika pada urutan pertama ada Naren disana, dia mulai menarik gasnya lagi hingga ia mampu menyaingi Naren dengan mudah.

Naren yang melihat Fredo yang seakan menantangnya membuat ia geram, dia mulai menggunakan kekuatan penuh motor miliknya untuk membuat Fredo tertinggal jauh dengannya.

Namun gagal, Fredo masih bisa menyaingi Naren dengan mudah.

"Ck, sial." Gumam Naren di tengah balapannya.

Naren yang memang dalam arena balap sering lick menggunakan kelicikannya untuk menang kali ini dari pria yang belum pernah ia kenali ini.

Ia mulai memepetkan motornya pada motor Fredo, namun bukannya menghindar Fredo malah menerima itu. Ia ingin melihat sejauh mana pria itu mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Saat motor mereka hampir bersentuhan Naren dengan liciknya ingin menendang motor Fredo. melihat kejahatan Naren, pria itu menaikkan kecepatannya hingga yang Naren tendang bukanlah Fredo namun hanyalah angin yang membuat Naren tak seimbang dan limbung jatuh ke tanah dengan keras bersama dengan motornya.

Fredo yang melihat dari kaca spion hanya terkekeh, ia mulai menarik gasnya lagi dengan kecepatan penuh hingga ia mencapai garis finish sebagai juara pertamanya.

Semua orang bersorak sorai atas kemenangan Fredo, ia memang dikenal sebagai raja jalanan yang tak pernah kalah menggantikan Dax sebelumnya.

Karena sebelum ada dirinya Dax adalah raja jalanan yang paling ditakuti namun setelah Fredo hadir dia untuk pertama kalinya dalam sejarahnya terkalahkan oleh anak SMP.

Namun bukannya dia memiliki dendam pada Fredo justru ia menjadikan Fredo temannya walaupun umur mereka berbeda sedikit jauh karena ia sudah mulai masuk kuliah saat ini.

Dan menjadikan Fredo sebagai penerusnya di dunia balap.

"Hahaha, kau memang terbaik bro!" Ucap Dax.

Namun semua tampak panik dan riuh.

"HEI NAREN KECELAKAAN!" Semua orang langsung heboh, karena Naren memiliki banyak sekali penggemar wanita dan terlebih dai adalah pemimpin dari geng Stofor yang namanya sudah terkenal di Jakarta.

"Lo bukan pelakunya bukan?" Tuduh Dax.

Fredo tersenyum miring.

"Buah dari kelicikannya sendiri." Ucapnya dengan santai.

"Hei lo! Lo yang buat bos kami celaka bukan!"

Tiba-tiba seorang pria datang kepada Fredo.

Fredo tak mengenali pria yang sedang marah dan ingin melawannya ini namun ia yakin dia merupakan geng itu dari grub abal-abal itu.

"So?" Ucapnya menantang.

"Sialan lo!" Ucapnya sambil ingin menendang Fredo yang masih berada di motor namun Fredo dengan lihai langsung menghindar.

Walaupun ia berada diatas motor namun ia bisa menghindari semua serangan yang diberikan oleh pria itu.

Hingga ia menahan salah satu kaki yang ingin menendangnya lagi dengan satu tangannya kemudian ia membanting tubuh itu dengan satu kekuatan tangannya hingga pria itu terbanting.

"Elang!" Tiba-tiba geng lainnya menghampiri pria yang jatuh ke tanah tersebut dan menolongnya.

Fredo yang sudah malas turun dari motornya dan menghampiri perkumpulan babi itu.

"Lo." Tunjuk Fredo pada pria yang baru ia ketahui namanya Elang tersebut dengan dingin.

"Bilang sama bos lo yang cupu, jadi raja jalanan bukanlah seorang pecundang." Ucapnya dengan santai.

Semua orang yang merupakan geng inti dari Stofor mengepalkan tangan mereka.

Fredo mulai berjalan lagi kearah motornya namun ia sempat melihat Dax.

"Transfer uang bagianku nanti." Ucapnya dengan santai lalu menghidupkan motornya dan pergi dari tempat tersebut.

Memang benar saat memenangkan balapan Fredo tak menerima penuh hasil kemenangannya, namun dibagi dengan Dax yang telah memberikan info balapan ini padanya.

Uang seratus juta itu akan dibagi sesuai kesepakatan yang sudah sejak lama mereka gunakan yaitu setiap menang lomba Fredo hanya mendapatkan tujuh puluh persen dari hasil kemenangannya.

Itu cukup banyak baginya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri yang sudah lepas dari keluarganya.

Fredo kembali ke apartemen miliknya, ia memang lebih suka menyendiri di apartemen miliknya dibandingkan dengan nongkrong. Karena memang ia tak memiliki seorang teman selain Dax namun itu juga bukanlah teman biasa namun teman bisnisnya saja.

Namun ia cukup tenang dengan itu semua karena menurutnya teman tak berguna karena pengkhianat juga berasal dari teman dekat.

Saat ia sampai di kamarnya ia membuka ponsel miliknya, transferan dari Dax sudah masuk dan berita kecelakaan Naren juga sudah menyebar.

Fredo terkekeh melihat Naren yang masuk rumah sakit kali ini.

Tak banyak orang ketahui jika Naren adalah sepupunya, namun ia juga tak memiliki hubungan dekat dengannya karena mereka adalah musuh yang tak pernah orang lain sadari namun dirasakan oleh mereka berdua.

"Seperti biasa, kau selalu licik." Gumamnya dengan tersenyum miring.

Ia mulai melihat rekaman dari kamera yang memang selalu terpasang di motornya.

Dia melihat dengan jelas di rekaman tersebut Naren yang berlaku curang hingga mendapatkan karmanya sendiri.

Ia mengirim postingan tersebut kepada Dax, karena ia pasti tahu dengan apa yang ia minta saat ini.

Hingga satu jam kemudian, tak hanya berita tentang kecelakaan Naren yang menggemparkan anak muda jakarta namun juga bukti kecurangan dari Naren yang menyebar diseluruh internet membuat mereka tak menyangka dan mengutuk Dion balik atas karma instan yang ia terima.

......................

Pagi hari di kamar Auryn, ia sedang bergelung hangat di balik selimut putihnya dengan nyenyak. Ia masih tertidur pulas setelah semalam maraton drama korea yang sedang trending.

Tak ada ketukan suara yang mengganggunya karena ia sudah bilang tak akan bersekolah hari ini membuat tidurnya semakin nyaman.

Hingga pukul setengah sembilan ia baru membuka matanya dengan perlahan.

"Jam berapa sekarang?" Gumamnya yang baru bangun dari tidurnya.

Dia melihat jam di dinding kamarnya lalu mulai bangun dari tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandinya.

Saat sudah selesai mandi ia turun ke bawah untuk sarapan, disana bi Dira sudah menyiapkan sarapan untuknya.

Dia pun makna dengan tenang dan sambil bermain hp karena hanya makan sendiri. Saat ia membuka hp, grub sekolahnya dihebohkan dengan kecelakaan yang dialami oleh Naren.

Auryn yang melihat berita itu menjatuhkan sendoknya ke piring hingga suaranya begitu nyaring di dengar.

"Non ada apa?" Tanya Bi Dira yang tadinya di dapur menghampiri Auryn di meja makan.

"Eh tidak bi, aku hanya kaget melihat berita temen sekolah ada yang kecelakaan." Ucap Auryn dengan jujur.

Bi Dira yang mendengar itu mengangguk paham dan masuk kembali ke dapur.

Auryn pun menscroll berita tersebut dan mencari tahu bagaimana kronologinya.

"Apakah dulu aku menulis kecelakaan Naren?" Gumamnya dengan tidak yakin.

"Apakah alur sedikit berubah?" Ucapnya dengan khawatir.

"Apa yang haru aku lakukan jika itu terjadi?" Gumamnya sambil menggigit bibirnya dengan khawatir.

Apakah kemunculannya disini membuat alur berubah? tapi dia tak ikut campur dalam cerita ini bahkan berusaha tidak terlihat, jadi bagaimana bisa?

Dia segera menyelesaikan sarapannya dan kembali ke kamar untuk mencari cara untuk mengatasi masalah ini.

Dia tak tahu di sekolahnya sekarang jika ia dicari oleh pria yang paling dijauhi dari sekolah.

Fredo sejak pagi tadi mencari keberadaan Auryn, walaupun ia tak tahu namanya karena tak melihat nametag gadis itu kemarin namun ia sangat mengingat wajah gadis itu.

Saat waktu istirahat sekarang, ia dengan rela datang ke tempat ramai yang paling ia benci itu.

Namun untungnya saat ia datang mereka semua tidak bising yang membuat moodnya buruk.

Fredo melihat kesana kemari mencari keberadaan gadis itu namun tak ada sama sekali.

"Dari jurusan apa dia." Gumamnya.

Ia yang sudah terlanjur di kantin dengan terpaksa harus memesan minum dan duduk disana sambil menunggu disana siapa tau gadis itu memang belum masuk ke dalam kantin.

Namun saat ia tengah fokus mencari dengan lirikan matanya yang tajam, ia mendengarkan sebuah pembicaraan seorang segerombolan cowo yang berada di belakang mejanya.

Walaupun mereka berbicara sedikit lirih karena takut mengganggunya tapi ia bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Lo tahu? anak pemilik sekolah minggu depan ulang tahun." Ucap salah satu cowo tersebut.

"Iya, gila acara ulang tahunnya akan diadakan di sekolah dan itu berarti kelas akan kosong mata pelajaran dan menikmati hiburan yang disiapkan untuk acara ulang tahun nanti." sahut temannya yang lain.

"Gue harus beri kado Auryn apa ya?"

"Kebanyakan cowo pasti bunga sih dan kalo lo mampu perhiasan karena Auryn banyak penggemar rahasianya karena selain anak pemilik sekolah ia juga sangat cantik dan terlihat paling imut dari gengnya."

"Bener banget, dia tak terlalu menonjolkan diri tapi akhir-akhir ini auranya bikin orang harus melihatnya." Ucap salah satu cowo.

"Bener banget, setelah ia datang terlambat dulu dia makin banyak fansnya malah sekarang gue ikut akun instagram miliknya."

"Wah gila lo, gue juga ingin ikut fansnya."

Mereka semua membicarakan Alseana atau Auryn yang memang akhir-akhir ini membuat orang kagum dan heboh dengan kecantikan dan auranya akhir-akhir ini.

Kehebohan ini juga sebanding dengan kehebohan dari kedatangan murid baru tersebut yang juga terlihat cantik dan pemberani namun entitas dari Auryn lebih membuat kaum adam lebih tertarik untuk mencari tahu lebih tentang profilnya karena informasi yang mereka dapatkan sedikit walaupun Auryn bukanlah orang baru disekolah ini.

Fredo yang mendengar itu menjadi sedikit penasaran, ia langsung mengeluarkan hp miliknya dan mencari tahu tentang anak pemilik sekolah tersebut.

Namun yang ia dapatkan hanyalah foto tak jelas yang diambil secara asal-asalan, ia pun heran dengan ini. Bukankah ia anak pemilik sekolah, tapi kenapa kehadirannya seperti samar?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!