NovelToon NovelToon
BUKAN YANG PERTAMA

BUKAN YANG PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Kehidupan Ayunda naraya dan Edward alexandra berjalan seperti biasanya, bahkan mereka terlihat romantis. Hingga disuatu hari ayunda harus menerima fakta yang menyakitkan, ia merasa dibohongi habis-habisan oleh suaminya sendiri.

Bagaimana kisah kehidupan ayunda selanjutnya?? Kepoinn terus cerita ini yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

🌷Happy Reading🌷

Bus telah tiba di terminal tujuan, terminal runtuh. Ayunda langsung keluar dari dalam bus, ia membuka google maps mencari keberadaan desa selojati.

Ternyata jarak desa itu dengan terminal hanya menepuh waktu sekitar dua jam saja dengan menaiki GrabCar.

Langsung saja ayunda memesan GrabCar, sembari menunggu ia membeli minuman serta snack, sebelumnya ayunda sudah makan saat bus berhenti direst area.

Tak lama mobil yang dipesan sudah tiba, ayunda masuk kedalam mobil dengan membawa koper besarnya.

"Sesuai lokasi ya mbak." Ucap sopir itu.

"Iya pak."

Mobil langsung berjalan meninggalkan area terminal, melaju menuju desa yang dituju. Selama perjalanan pula, ayunda hanya diam sembari memandangi arah luar.

Ia berharap keputusannya ini tak salah untuk mendatangi desa itu.

Ayunda melihat handponenya yang ada satu pesan masuk dari shaka, menanyakan keberadaannya di mana. Ayunda tak membalas pesan itu, ia memilih mencambut sim card lalu membuangnya begitu saja melewati jendela mobil, ayunda tak ingin berhubungan dengan mereka lagi.

Tak bisa dipungkari jika shaka sudah memberi tahu dirinya mengenai perselingkuhan edward, namun ayunda juga menganggap jika shaka menutupinya.

Mungkin saja shaka kasihan melihat dirinya terus dibohongi oleh edward, begitulah pikir ayunda.

Untung saja nomor bu ida sudah ia catat di buku diary miliknya.

"Neng ini mau menemui keluarga ya ke desa itu?" Tanya pak sopir memulai obrolan.

"Iya pak, saya udah kangen banget sama keluarga karena udah lama merantau." Jawab ayunda berbohong.

Pak sopir itu mengangguk anggukan kepalanya.

"Pak nanti berhenti ditoko ya." Ujar ayunda yang dibalas anggukan oleh pak sopir.

Mobil terus melaju dijalanan yang mulus itu, mata pak sopir begitu awas memperhatikan jalanan, di depan sana toko yang lumayan besar sudah terlihat, sopir grabcar itu memberhentikan mobilnya tepat didepan toko.

Ayunda langsung turun dari mobil, ia akan membeli kartu sim card yang baru, untung saja di toko itu ada yang menjualnya.

Setelah sim card sudah berada ditangannya, ayunda langsung membayar serta keluar dari toko itu menuju mobil.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Ayunda memasukan sim card baru itu dan memasukan nomor bu ida di aplikasi WhatsApp.

Ayunda melihat jam di handponenya yang menunjukan pukul 17.10 WIB. Mobil itu tak melewati jalanan aspal lagi, melainkan melalui jalanan yang masih tanah, kiri kanan juga masih dikelilingi oleh pohon.

Mobil melaju secara pelan menyusuri jalanan itu, suasana disini sangat adem. Ayunda bisa menebak jika desa yang akan ia datangi memiliki suasana tak jauh berbeda.

Tak lama mobil berhenti tepat didepan gapura yang cukup terawat itu, ayunda langsung turun setelah membayar ongkos. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja menyusuri desa selopati.

Mobil yang mengantarkannya sudah putar balik meninggalkan desa itu, ayunda melangkahkan kakinya memasuki gapura desa.

Baru menginjakan kaki disini saja, ayunda sudah bisa membedakan suasana disini dengan di kota yang sangat padat oleh kendaraan, suara bising, serta panas teriknya kota jakarta.

Desa selopati terletak didaerah dengan banteng alam yang didominasi oleh ekosistem hutan serta sungai. Ini menciptakan suasana khas pedesaan yang asri dengan alam yang masih terjaga.

Sebagian Warga desa selopati juga umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani yang mengarap lahan untuk ditanami beragam jenis sayuran yang akan dijual ke kota. Sedangkan ada juga yang berkebun menanam pohon karet.

Ayunda mendekati salah satu rumah yang ada beberapa ibu ibu sedang duduk mengobrol di teras, dengan senyuman ramah ia menyapa ibu ibu itu.

"Selamat sore ibu ibu." Sapa ayunda sopan.

Ibu ibu itu menatap ayunda dari atas sampai kebawah, memperhatikan pakaian ayunda yang terlihat rapi di mata mereka, berbeda dengan mereka semua yang sehari harinya memakai daster.

"Neng ini pendatang ya? Soalnya saya nggak pernah melihat kamu sebelumnya?" Tanya salah satu dari mereka yang bernama bu endang.

Ayunda menganggukan kepalanya, senyuman yang manis itu tak pernah luntur dari wajah cantiknya.

"Duduk dulu neng, neng ini dari mana?" Tanya bu neneng menatap kagum kearah ayunda.

Ayunda segera duduk disamping bu endang, ia menatap mereka satu persatu.

"Saya dari kota bu, kesini mau kerumah saudara." Jawab ayunda membuat ibu ibu itu mengangguk.

"Pantesan aja cantik, ternyata dari kota toh." Celetuk bu asih membuat ayunda tertawa kecil.

"Ngomong ngomong nama saudaranya siapa neng? Siapa tau kami kenal." Tanya bu sry yang penasaran.

"Rahendra."

Ekspresi mereka berubah menjadi heran, setau mereka disini tidak ada yang bernama rahendra, lantas siapa yang dimaksud wanita di depan mereka ini?.

"Disini nggak ada yang namanya rahendra, neng." Ujar bu endang dengan sorot mata heran.

Ayunda terkejut, jelas jelas didalam surat itu tertulis nama seorang pria yang bernama rahendra dari desa selopati.

"Mungkin endra maksud nya, yu. Anak nya pak raharja yang tinggal diujung desa itu." Sambung bu lili yang sedari tadi diam memperhatikan wajah ayunda yang menurutnya tidak asing, mirip seseorang yang sangat ia kenali, namun bu lili tak yakin.

"Nah iya, mungkin yang dimaksud neng ini endra."

Ayunda hanya mengangguk saja, sebetulnya ia pun tak terlalu mengetahui tentang rahendra.

"Rumahnya diujung desa ini, nggak jauh kok tinggal lurus saja." Ucap bu asih.

"Terimakasih ibu ibu, saya duluan ya? Terimakasih sekali lagi." Ujar ayunda yang menarik kopernya, tak lupa ia melempar senyum kearah mereka.

"Sama sama."

Ayunda menyeret kopernya, ia mempercepat langkah kakinya karena sebentar lagi akan gelap. Disepanjang jalan menuju rumah rahendra, ayunda tak menemui warga seorang pun dikarenakan sudah sangat sore.

Bumbung (atap) rumah rahendra sudah terlihat, ayunda semakin mempercepat langkah kakinya.

Bertepatan dengan adzan magrib dari surau desa, ayunda sudah tiba didepan pintu yang terbuat dari kayu kamper itu.

Dengan mengumpulkan keberanian, ayunda mengetuk pintu itu beberapa kali.

Tok

Tok

Tok

Dari arah dalam rumah terdengar suara langkah kaki, tak lama pintu itu terbuka. Seorang pria berusia 30 tahun menatap datar kearah ayunda yang berdiri gugup di depan pintu.

"Mencari siapa?"

"Rahendra."

Beberapa detik suasana menjadi hening, pria itu menatap ayunda begitu lekatnya.

"Masuklah, aku rahendra."

Ayunda mengangguk memasuki rumah yang lumayan besar itu, ayunda duduk dikursi rotan yang ada disana.

Ayunda mengeluarkan secarik kertas, buku kecil, serta foto bayi dari dalam tasnya. Meletakan ketiga benda itu dihadapan rahendra.

Rahendra mengambil ketiga benda itu, ia menatap satu persatu, pandangannya begitu serius saat membaca isi buku kecil itu.

"Kamu bayi yang diselamatkan ayah ku dulu?" Mata rahendra menyipit, tak lama ia menganggukan kepalanya.

"Mungkin."

"Ayo ikut aku." Ajak rahendra.

Ayunda mengekor dibelakang, ia menatap sekeliling yang dimana temboknya selalu terpajang foto.

Mereka berdua sudah tiba di depan ruangan yang tertutup rapat, rahendra membuka pintu ruangan itu yang ternyata adalah kamar.

Didalam kamar itu ada sebuah ranjang serta lemari plastik dipojok kamar, bisa di lihat kamar ini sangat bersih walaupun tidak ditempati.

"Koper kamu letakin aja disamping lemari itu. Nanti kamu ikut aku kerumah pak rt." Ucap rahendra seraya keluar dari kamar itu.

Ayunda menatap sekeliling, kamar ini sangat nyaman dengan pewangi alami yang diletakan diatas meja.

Ayunda membuka kopernya untuk mengambil handuk serta baju ganti, badannya terasa lengket karena seharian ini ia tak mandi.

1
Y. Kasanova
🔥🔥🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Lanjut thor seru nih
Y. Kasanova
🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Wihhh siapa kah kira2 sosok laki2 yang mencintai ayunda secara diam-diam ? Penasaran
Y. Kasanova
Whay?
Y. Kasanova
Semangat thor 🔥🔥🔥
elaacy: makasii kaa 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!