NovelToon NovelToon
Kisah Pangeran Yang Terbuang

Kisah Pangeran Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Novel kali ini mengisahkan tentang seorang pangeran yang dibuang oleh ayahnya, karena menganggap anaknya yang lahir itu adalah sebuah kutukan dari langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KPYT 003. Tetap Bunda Yin Huang yang Terpilih

Pagi itu masih terang tanah Jiang Wu sudah bersiap-siap hengkang dari Desa Fanrong, tempat di mana dia dan mendiang ibunya bernaung selama hampir enam tahun, di ujung yang terjauh di desa tersebut.

Di mana selama itu Kepala Desa Fanrong berserta penduduk Desa Fanrong mengucilkan dia dan ibunya, tidak memperbolehkannya bermain dengan anak-anak penduduk desa.

Bahkan anak-anak penduduk juga seolah enggan bermain dengannya seakan-akan dia itu anak seorang penjahat yang harus dijauhi.

Sungguh, Jiang Wu kecil tidak mengerti jalan pikiran para penduduk dalam memperlakukan dia dan ibunya begitu rupa. Sampai pun saat ibunya terbunuh mereka sama sekali tetap tidak perduli.

Sungguh menyedihkan!

Saat ini Jiang Wu sudah selesai dari melakukan ritual sembahyang di depan pusara wanita yang ternyata bukan ibu kandungnya. Dan ini kali yang kedua dia melakukan sembahyang sekaligus itu sebagai perpisahan dengan sang ibu tercinta.

Meskipun Jiang Wu sudah tahu kalau Yin Huang bukanlah ibu kandungnya, akan tetapi di dalam hati bocah malang itu sudah mematri kalau Bunda Yin Huang adalah ibunya di dunia ini dan selamanya.

Artinya, Jiang Wu tidak mau, atau tepatnya tak ada niat untuk mencari orang tua kandungnya yang telah tega membuangnya, apalagi mencari tahu tentang jati dirinya yang sebenarnya.

Hatinya sudah terlanjur menganggap Yin Huang sebagai orang tua kandungnya. Dan hal itu sudah cukup baginya. Tidak perlu adanya kehadiran orang tua aslinya, tidak di dalam hatinya tidak di dalam hidupnya.

Bagi Jiang Wu kecil, orang tua aslinya sudah lama mati semenjak mereka dengan begitu teganya membuangnya di saat dia masih bayi.

Semalam Jiang Wu yang masih bocah itu harus menguras tenaganya saat mengebumikan ibunya. Meski dengan susah payah akhirnya berhasil dan selesai juga bocah Jiang Wu menguburkan wanita malang itu.

Tidak ada yang membantunya dalam melakukan pekerjaan berat itu bagi bocah seusianya selain semangat membara yang berbalut dengan rasa cinta yang mendalam terhadap ibunya.

Kepala desa dan penduduk desa tetap tidak perduli akan dirinya dan nasibnya.

Beberapa saat dia terpekur menatap pusara ibunya. Terkenang kembali masa-masa selama bersama ibunya. Betapa wanita malang itu sudah mengorbankan hidupnya demi seorang bocah yang bukan darah dagingnya sendiri.

Kejap berikut Jiang Wu mengeluarkan sapu tangan putih yang masih bernoda darah, pemberian Bunda Yin Huang sebelum wanita muda berwajah lembut itu menghembuskan napas terakhirnya.

Timbul keinginan dalam dirinya ingin membakar saja sapu tangan yang hanya membawa luka di hatinya itu. Karena Jiang Wu pikir sapu tangan itu tidak ada artinya untuk dia bawa ke mana-mana.

Semalam Jiang Wu sudah merenungkan dan memutuskan untuk tidak akan mencari tahu tentang kedua orang tuanya yang sebenarnya.

Dia sudah menjadi anak yang terbuang sejak bayi oleh keluarganya entah dengan sebab apa. Jadi, buat apa lagi dia bertekad untuk kembali kepada mereka kalau sudah dibuang.

Lagi pula dia sudah menganggap Bunda Yin Huang sebagai ibu kandungnya sendiri. Dan tidak akan pernah memiliki dan menganggap ibu di dunia ini dan di akhirat kelak selain Bunda Yin Huang yang tersayang.

★☆★☆

Semalam pula Jiang Wu sudah membuka lipatan sapu tangan itu. Di dalamnya ternyata ada sulaman dari benang emas bergambar matahari. Di bawah gambar matahari tergambar sulaman dua buah pedang yang bersilang.

Di atas gambar matahari terukir sulaman sebaris nama, yaitu Pangeran Zhang Jiang Wu. Terus di bawah sulaman dua pedang bersilang terukir sulaman sebaris kata, yaitu Pangeran ke Dua Kerajaan Bai-shan.

Semenjak tahu akan nama sebenarnya, Jiang Wu jadi bertanya-tanya, kenapa Bunda Yin Huang menamainya Jiang Wu saja sejak kecil, tidak menyertakan nama marga Zhang di depan namanya.

Benaknya yang masih berusia bocah belum bisa mencerna secara baik tentang hal tersebut. Dan tentu pula dia tidak sempat lagi bertanya kepada ibunya 'kan?

Akan tetapi yang jelas menurut Jiang Wu tentu saja Yin Huang, ibunya punya maksud tertentu yang baik untuknya di balik tindakan ibunya tidak menyertakan nama marganya beserta namanya.

Jiang Wu harus percaya kalau Bunda Yin Huang pasti telah melakukan yang terbaik untuknya.

Bersamaan dengan itu pula entah kenapa, setelah mengetahui sedikit tentang jati dirinya, bocah berusia enam tahun itu seperti membenci identitas aslinya, membenci nama yang terukir di sapu tangan itu.

Jiang Wu atau lebih lengkapnya Zhang Jiang Wu kuat menduga kalau nama dan identitas yang tertera dalam sapu tangan itu merupakan pemberian dari orang tua aslinya, bukan pemberian dari Bunda Yin Huang.

Itulah yang dia benci, nama Zhang Jiang Wu bukan pemberian Bunda Yin Huang, melainkan pemberian orang tua aslinya.

Kenapa Bunda Yin Huang tidak memberikan nama hasil pilihannya sendiri saja, sehingga dengan itu Jiang Wu bisa berbangga hati? Bukan malah mengikuti nama pemberian orang tua aslinya....

Ah... sudahlah, Zhang Jiang Wu tidak mau lagi memikirkannya lebih jauh. Hal itu akan membuatnya pusing, hati semakin luka dan sakit, yang melahirkan kebencian yang mendalam dan menyedihkan.

Setelah merenung beberapa saat lamanya, lalu Zhang Jiang Wu memejamkan kedua matanya, siap mengalirkan energi apinya melalui telapak tangan yang menggenggam sapu tangan pembawa luka itu, yang nantinya akan membakar benda tersebut.

Hati Zhang Jiang Wu saat ini tengah berduka. Ditambah lagi kebencian dan amarah telah bermain dalam dirinya karena mengetahui kalau orang tua kandungnya telah membuangnya.

Maka energi api yang belum sepenuhnya terkendali di dalam dirinya, langsung mengalir cepat, menjalar naik ke telapak tangan, hingga membuat telapak tangannya itu langsung memerah bagai bara api.

Dan tidak butuh waktu lama, sapu tangan yang ada di dalam genggamannya itu langsung terbakar meleleh dengan cukup cepat. Tak lama kemudian sapu tangan pemberian orang tua kandungnya kini telah lenyap tanpa bekas.

Entah kenapa, sama sekali tidak ada rasa sesal di dalam hati Zhang Jiang Wu saat dia telah membakar sapu tangan itu. Yang berarti bocah sakti itu sudah melenyapkan sebuah tanda atau bukti bahwa dia ternyata keturunan keluarga istana, lebih tepatnya seorang putra Kaisar Zhang.

Alih-alih merasa menyesal, malah Zhang Jiang Wu merasa amat bahagia melenyapkan bukti itu.

Artinya dia tidak perlu pusing-pusing lagi mecari keluarganya, orang tua kandungnya yang dengan amat tega telah membuangnya.

Lalu, setelah mengucapkan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya dan kata-kata perpisahan di depan pusara ibunya, Zhang Jiang Wu meninggalkan tempat itu, tempat di mana hampir enam tahun dia tinggal di situ.

Dia tidak mungkin menetap di Desa Fanrong yang membawa kepedihan baginya ini. Di samping para penduduknya tidak menerima keberadaanya, juga tak ada yang bisa dia harapkan di desa ini yang membenci keberadaan dirinya dan ibunya, Bunda Yin Huang.

Ibunya sudah pergi untuk selamanya meninggalkan dirinya yang kini tinggal sebatang kara, apalagi yang dia harapkan jika harus bertahan di tempat menyakitkan ini.

Jalan satu-satunya Zhang Jiang Wu harus meninggalkan desa ini, pergi mengembara mengelilingi dunia ke mana gerak hatinya menuju.

Ya, sebuah keputusan yang tepat yang dia ambil, pergi mengembara mencari peruntungan nasibnya.

★☆★☆★

1
Xiao Chen
𝑚𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑢𝑝 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑘𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑖𝑘 ℎ𝑎𝑡𝑖 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑣𝑒𝑙 𝑑𝑖 𝑛𝑜𝑣𝑒𝑙𝑡𝑜𝑜𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
Muhamad Hifni
lanjut Thor bagus banget cerita nya
Nanik S
Rahasia.... pasti karena Membuang Zhao Jiang Wu..
Nanik S
Makasih sudah Up
Adhie: sorry...
total 1 replies
Harli harli
Pelit amat Thor .....
Adhie: sorry... lagi eror belakangan ini
Adhie: hehehe...
total 2 replies
Nanik S
Cerita bagus beda dengan yang lain
Nanik S
Mereka berdua pasti sekandung bahkan Bisa Kembar juga...
Adhie: bisa jadi kaka
total 1 replies
Nanik S
Jangan jangan bibi yang membuat penyakit Putri Jiang Yang
Adhie: nggaklah kaka, bibi ningyan emban pengasuh Zhang Jiang Ying, sempat juga merawat Zhang Jiang Wu, tapi cuma sebentar... kaisar Zhang menyuruh untuk membuangnya karena akan membawa malapetaka bagi kerajaan katanya...
sungguh kasihan Jiang Wu
total 1 replies
Nanik S
Keren dan keren ceritanya
Nanik S
Zhang... marga yang sama dg Jinlong
Nanik S
Shiiiiip
Nanik S
Makanya percaya sama Jinlong
Nanik S
Joooooost,👍👍👍💪💪💪💪
Nanik S
Mantap Tor
Adhie: makasi...
total 1 replies
Nanik S
Bagus certanys
Adhie: makasi...
total 1 replies
Nanik S
NEXT 👍👍👍
Nanik S
kasihan Jiang Wu
Nanik S
Oky
Nanik S
Siapa gadis kecil.. apa hantu
Adhie: bukanlah kaka
total 1 replies
Nanik S
Teruskan 👍👍
Adhie: terusken
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!