NovelToon NovelToon
Malam Petaka Party 17 Tahun

Malam Petaka Party 17 Tahun

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:41.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

"Argggghhh!" suara teriakan kencang yang terdengar.

"Tolong!"

"Lepaskan aku!"

"Jangan aku mohon! jangan!"

Aurora yang terus berteriak memohon ampun saat seorang pria yang tidak tahu siapa menyeretnya memasuki sebuah gudang yang sangat gelap yang membuat Aurora yang tidak tahu siapa itu.

"Tidak!" teriak Aurora dengan sekencang-kencangnya saat merasa sakit di area sensitifnya.

Air matanya yang jatuh saat kehormatannya di renggut paksa. Oleh Pria yang tidak bisa di lihatnya. Pria itu dengan bejat memperkosa gadis 17 tahun itu.

Malam Petaka Party saat merayakan ulang tahun sahabatnya yang membuatnya kehilangan kehormatannya. Pesta yang harusnya penuh dengan kebahagiaan berujung petaka. Kehilangan kehormatan, di temukan mayat dan berurusan dengan Polisi dengan kasus besar dan masa depan yang hancur.

Saksikan penuh dengan misteri di Novel terbaru saya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3 Meminta Izin.

Rora dan Bryan hanya makan siang di salah satu Restauran yang memang mereka pastikan akan aman dan tidak akan ketahuan oleh Arga atau siapapun.

"Sayang Minggu depan kita juga ada libur sekolah. Apa salahnya kalau kamu ikut acara ulang tahun Steffie di Bali," ucap Bryan.

"Aku juga pengen ikut, Steffie juga adalah teman ku. Tapi kamu tahu sendiri. Kalau mama dan papa pasti tidak akan mengijinkan hal itu dan apalagi itu hanya acara ulang tahun. Kamu tahu sendiri untuk acara kegiatan Study tour saja butuh persyaratan banyak untuk mama dan papa menginjinkan ku bisa pergi. Apalagi seperti itu. Aku sangat tidak yakin," ucap Rora.

"Sayang sekali kamu tidak bisa ikut. Coba saja kamu bisa ikut. Aku yakin kita bisa berduaan bersama. Kita tidak pernah liburan bersama," ucap Bryan.

"Tapi aku tidak bisa pergi," ucap Rora dengan wajah sedihnya.

Hhhhhhh.

Bryan hanya menghela nafas saja yang pasti sangat kecewa jika kekasihnya tidak bisa ikut.

"Ya tapi aku kan coba minta izin pada mama dan siapa tahu saja mama bisa membujuk papa untuk memberikan izin," ucap Rora yang memberikan harapan kepada kekasihnya. Dia juga tidak ingin melihat kekasihnya sedih.

"Tapi jangan di paksakan. Jika memang kamu tidak di izinkan. Maka tidak apa-apa. Aku mengerti dengan peraturan orang tua kamu yang pasti menginginkan kamu fokus pada belajar karena kamu harus lulus kedokteran nanti," ucap Bryan.

"Iya kamu benar. Makasih ya sudah mengerti bagaimana aku," ucap Rora.

"Sama-sama sayang," sahut Bryan dengan tersenyum.

Bryan memang sebagai kekasih Rora tidak pernah menuntut banyak. Sebelum mereka jadian Rora juga sudah mengatakan semuanya kepada Bryan dan Bryan tetap menerima syaratnya. Jadi inilah resiko Bryan berpacaran dengan wanita yang mempunyai orang tua yang membuat aturan dengan ketat.

********

Karena sang kakak yang masih pacaran dengan Bryan. Zeva harus menjadi korban yang menunggu di sekolah. Zeva duduk di salah satu bangku yang berada di sekolahnya yang bersandar pada dinding sekolah dan Zeva yang membaca bukunya.

"Zeva!" tiba-tiba seorang pria menegurnya yang berseragam sekolah yang rapi.

"Kak Reval!" sahut Zeva.

"Kamu sedang apa! kenapa belum pulang. Bukannya kegiatan ekstrakurikuler berenang hari ini tidak ada?" tanya Reval heran melihat Zeva yang masih ada di sekolah. Walau sudah sore hari.

"Oh aku sedang menunggu kak Rora. Dia tadi pergi bersama temannya," jawab Zeva.

"Temannya atau pacarnya?" tanya Reval.

"Ya semacam itu lah," sahut Zeva dengan mengangkat ke-bahunya.

"Kakak sendiri ngapain di sini kenapa belum pulang juga?" tanya Zeva.

"Ya namanya juga ketua OSIS dan pasti ada saja yang dikerjakan di sekolah," jawab Reval.

Reval yang berpakaian sangat rapi dan memang sangat terlihat jika dirinya adalah ketua OSIS memiliki wajah tampan dan sangat positif yang mana Reval juga adalah satu kelas dengan Rora. Jadi jelas Reval tahu. Jika Rora pacaran dengan Bryan yang juga sama-sama menjadi teman satu kelasnya.

"Jika tidak keberatan, boleh duduk di sini?" tanya Reval.

"Hmmm silahkan," sahut Zeva yang tidak mempermasalahkannya dan Reval langsung duduk di samping Zeva.

"Sekolah kita akan diliburkan minggu depan karena ada kegiatan yang dilakukan guru guru di sekolah kita selama 4 hari berturut-turut. Jadi makanya aku dan yang lainnya sibuk untuk mengurus persiapannya," jelas Reval yang padahal tidak ada yang bertanya kepadanya.

"Oh begitu," sahut Zeva singkat yang memang tidak terlalu penasaran dengan kegiatan Zeva.

"Hmmmm Steffi juga memanfaatkan hari libur itu untuk membuat pesta perayaan hari ulang tahunnya di Bali. Ulang tahunya sudah berlalu 5 hari yang lalu tetapi perayaannya akan di adakan di Bali. Kamu ikut. Karena kamu pasti di undang?" tanya Reval.

"Ya aku sudah mendapatkan undangannya dari kak Steffi. Tapi aku tidak akan pergi. Karena harinya juga bertepatan dengan hari ulang tahun kak Rora. Jadi kami juga akan merayakan ulang tahun kak Rora bersama keluarga," ucap Zeva yang memang tidak perlu berpikiran dia harus menghadiri acara pesta tersebut atau tidak jika berpikiran pun dia sudah tahu dirinya tidak akan di izinkan pergi.

"Iya aku sering mendengar dari Rora jika salah satu diantara kalian berulang tahun kalian akan bersama bersama keluarga besar kalian. Sangat enak ya mempunyai keluarga yang masih utuh," ucap Reval.

"Ya selagi masih ada keluarga memang tidak ada salahnya waktu dihabiskan bersama keluarga," sahut Zeva dengan santai

"Kamu benar! Lebih indah jika segala sesuatu di rayakan bersama keluarga. Rasanya akan sangat berbeda," sahut Reval yang tersenyum pada Zeva.

Senyum Reval tampak begitu tulus dan seperti senang berinteraksi dengan adik dari teman satu kelasnya itu. Rata-rata teman Rora memang pasti berteman juga dengan Zeva. Walau Zeva orangnya tidak terlalu dekat dengan siapapun.

**********

Zeva yang berbaring di sofa yang membaca buku yang terlihat sangat fokus. Namun tidak jauh dari tempatnya terlihat Rora yang sedang duduk di samping sang mama yang bermanja dengan membujuk sang mama.

"Ini hanya sekali-kali mah. Dari Rora kelas 1 SMA sampai sekarang Rora sudah kelas 3. Tidak sekalipun Rora menghadiri acara ulang tahun teman Rora. Apa salahnya sekali ini saja Roro bisa menghadiri acara ulang tahun teman Rora," bujuk Rora.

"Rora itu hanya perayaan saja dan jika kamu tidak hadir. Ulang tahun itu juga akan berjalan dengan lancar. Jadi untuk apa kamu pergi jauh-jauh ke Bali hanya untuk melakukan hal seperti itu..Itu sangat tidak penting Rora," ucap Risya.

"Tapi sekali ini saja ma dan seperti apa yang Rora katakan kepada mama sebelumnya. Jika Rora tidak pernah hadir di acara ulang tahun teman Rora. Mah jika kata orang lain masa-masa SMA itu adalah masa yang terindah maka itu tidak ada pada Rora. Karena Rora sama sekali tidak merasakan semuanya bagaimana untuk merasakan semuanya. Jika Rora saja hanya terus belajar di rumah dan hanya pergi ke acara ulang tahun saja tidak bisa ikut," keluh Rora.

"Selama ini Rora selalu menjadi yang terbaik untuk mama dan papa. Prestasi Rora tidak pernah menurun dan selalu meningkat dan Rora juga mendapatkan banyak penghargaan dari sekolah dan masa iya satu kali saja mama dan papa tidak mengizinkan Rora untuk hadir di acara ulang tahun teman Rora tidak bisa," Rora mengeluhkan semuanya kepada sang mama.

Risya terdiam. Zaman dirinya dan juga anak perempuannya memang sangat berbeda. Jika dirinya dan suaminya dulu berpacaran dan bahkan dikatakan cukup bebas tapi tapi mereka masih tahu batasnya. Sangat berbeda dengan putrinya yang memang dilarang untuk berpacaran dan apalagi pergi-pergi tanpa pengawasan orang tua.

"Ayolah mah, mama bilang sama papa!" bujuk Rora menunjukkan wajah sedihnya.

"Lalu bagaimana dengan Zeva. Zeva ikut juga?" tanya Risya.

"Zeva tidak ikut mah," jawab Zeva singkat.

Sebagai anak introvert memang Zeva tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan yang seperti itu.

"Kamu lihat Rora adik kamu saja tidak mau pergi," sahut Risya.

"Ini itu teman Rora dan bukan teman Zeva. Jika Zeva tidak pergi itu bukan masalah tapi ini Rora," tegas Rora.

Risya jadi pusing sendiri dan juga kasihan dengan anaknya. Apalagi setelah mendengar keluhan anaknya seperti mengalami tekanan dengan peraturan mereka yang mungkin terlalu ketat dan berlebihan.

Bersambung

...Jangan lupa like, koment, vote dan subscribe. Terus dukung karya aku ya....

1
Alis Yudha
Luar biasa
Bivendra
duh laras jd nurunin ego bgtu tw askara bs berpaling dgn mudah nya berharap bgt lu ya askara yg gagal move on nyatanya elu yg gx bs move on 🤣🤣🤣🤣
Juni aja
Semoga pengakuan revald di rekam diam²
anak rantau
lanjut kak
anak rantau
lanjut kak, makin seru ceritanya
Bivendra
ya lah dlecehin nya dikamar cm krn ketahuan sm steffie jd mereka d bw k pantai biar aman, krn steffie pergokin ulah reval
dan Rora mulai sadar dgn kata² pelaku saat reval ulang kata² qm sangat cantik Rora
sm. marko reval blg dy sdh mendapatkan rora
Bivendra
smg zeva baik2 aja reval nya jg ter tangkap
Rora dah jd jahat krn terlalu d manja jd mw nya smw hrus bgt perhatian k dy s org jahat sombong mulut pedas mknya jd petaka tuk diri sndri bs nya nyakitin ht org pas d kena baru ngamuk
Iis Dawina
pelakunya reval deh
Bivendra
firman ni lah nuduh smw org tnp bukti
pada gx nyadar sm kelakuan n omongan reval nih
lm bgt lg terungkap
Bivendra
reval tu apa²an sih ud perkoas Rora terus masih mw jg sm zeva jg aneh
Bivendra
s reval itu koq ada dmn² sih
koq gx da pov dy sih
Bivendra
terang aja tebal bs ngmg gt org dy pelakunya
anak rantau
lanjut kak
Bivendra
zavier anaknya Samuel sm vio kan
ainuncepenis: tepat sekali
total 1 replies
Bivendra
tebal kah pelakunya
Bivendra
bnyk teks teki ya
Bivendra
wah wah jd steffie ngambek sm Bryan mknya keluar terus ketemu Rora yg d perkoas, steffie sm Bryan hubungan ud intim bgt lg
Iis Dawina
wah jng" si bryan yg bunuh sm perkosa ya
Bivendra
tggl Brian n reval
ky na sih reval ya krn dy yg pling tenang n merhatiin smwnya
Bivendra
pelakunya tmn² mereka jg krn dy tw Steffi yg mergoki pas lg perkoas Rora mknya gelap mata jd bunuh Steffi
antara Bryan, marko n reval ky na
apa mungkin reval?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!