NovelToon NovelToon
MY AMNESIAC GIRL

MY AMNESIAC GIRL

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kisah gadis bernama Li Mei adalah putri raja dari Zheng-mi goo yang dikutuk memiliki umur panjang karena dituduh membakar istana selir ayahnya, dia melintasi waktu dari kejaran pengawal istana yang ingin menangkapnya sehingga Li Mei mengalami amnesia karena kecelakaan yang tak terduga. Dan bertemu Shaiming yang menjadi tunangannya.

Mampukah Shaiming membantu Li Mei mengingat semuanya, akankah ingatan Li Mei kembali ? Dan apakah mereka akan bersama dan bahagia ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3 OPERA KECIL

Li Mei terdiam saat Shaiming memberinya semangkok mie pangsit untuk menambah tenaganya.

Perhatian Shaiming begitu tulusnya terhadap Li Mei yang sangat telaten melayaninya saat dia makan di meja bundar yang ada di dalam kamar.

"Makanlah mie pangsit ini, Li Mei !", kata Shaiming seraya menyidorkan dua sumpit kayu kepada Li Mei.

Li Mei masih terdiam saja ketika Shaiming memberinya semagkok mie pangsit serta dua sumpit kayu kepadanya.

"Kau perlu makan banyak, untuk menambah energi mu agar kesehatanmu cepat pulih kembali, Li Mei", kata Shaiming.

"Emm... !?", gumam Li Mei yang hanya melirik ke arah mangkok berisi mie pangsit dengan dua sumpit kayu di atasnya tanpa bersuara.

"Cepat kamu makan mie itu sebelum dingin !", pinta Shaiming.

"Terimakasih...", sahut Li Mei.

"Tak perlu merasa sungkan pada ku, semua adalah kewajiban bagiku untuk menolong sesama yang membutuhkan'', ucap Shaimin.

"Tetap aku harus mengucapkan rasa terimakasih ku pada mu karena telah tulus hati menolong ku", sahut Li Mei.

Shaimin menatap Li Mei dengan tertegun lalu tersenyum lembut.

"Setelah ini kita akan pergi", kata Shaiming.

"Kemana ?", tanya Li Mei sembari menatap serius ke arah Shaiming.

"Memeriksakan kondisi mu", sahut Shaiming.

"Aku rasa itu tidak perlu... Dan aku merasa jika aku baik-baik saja, hanya merasa pusing saat harus memaksa mengingat...", ucap Li Mei.

Li Mei lalu memasukkan sesumpit mie pangsit ke dalam mulutnya.

"Sebab itulah, kita harus memeriksakan kondisi mu, Li Mei", sahut Shaiming yang menuangkan minuman ke dalam cangkir kecil.

"Nanti akan teringat kembali, semua ingatanku seiring waktu, Shaiming", kata Li Mei.

"Yah, aku tahu itu tetapi alangkah baiknya jika kita periksakan keadaan mu, aku hanya akan merasa lebih tenang", ucap Shaiming.

"Percayalah padaku, Shaiming... Aku baik-baik saja saat ini, setelah meminum obat maka kepala ku akan segera sembuh", kata Li Mei.

"Mungkin itu pikiran mu tapi aku tidak akan merasa tenang sampai mengetahui sendiri kondisi mu dari dokter", ucap Shaiming.

"Emm... !?", gumam Li Mei.

Li Mei hanya menundukkan pandangannya ke arah mangkok di tangannya kemudian menghabiskan mie pangsit itu dengan lambat. Sedangkan Shaiming menenggak habis minumannya.

"Aku tidak memiliki pakaian ganti...", ucap Li Mei.

"Hmm !?", gumam Shaiming.

Shaiming menoleh ke lemari antik dekat jendela besar yang menghadap ke taman.

"Tunggu..., mungkin aku punya sesuatu yang bisa kamu kenakan...", ucapnya lalu beranjak menghampiri lemari antik.

SRET... !

Shaiming membuka lemari seraya mencari-cari sesuatu di dalam sana lalu termenung sesaat.

"Ada pakaian yang mungkin cocok untuk mu tapi ini pakaian khusus opera", kata Shaiming.

"Opera ?", ucap Li Mei.

"Ya, aku punya sebuah opera kecil yang menampilkan berbagai kesenian, mulai dari tari, musik hingga nyanyian", kata Shaiming.

"Wow !?", sahut Li Mei yang berubah senang.

Shaiming tersenyum sekilas seraya melangkah mendekat ke arah meja bundar, dimana mereka duduk tadi.

"Pakailah gaun ini ! Aku pikir akan cocok untuk mu, Li Mei !", kata Shaiming.

"Terimakasih...", sahut Li Mei dengan tersenyum lembut.

"Bergantilah segera setelah itu kita pergi ke dokter hari ini !", kata Shaiming.

"Shaiming...", panggil Li Mei saat Shaiming hendak melangkah keluar kamar.

Shaiming menoleh ke arah Li Mei seraya menjawab panggilannya.

"Yah, ada apa, Li Mei ?", tanyanya.

"Bolehkah aku melihat opera milik mu sebelum kita berangkat ke dokter ?'', kata Li Mei.

Shaiming terdiam sejenak seraya berpikir tentang niat Li Mei yang terlihat antusias untuk melihat opera kecil miliknya.

Laki-laki bernama Shaiming itu segera menganggukkan kepalanya cepat sembari tertawa kecil.

"Baiklah, kita akan mampir sebentar ke tempat opera kecil milik ku sebelum berangkat ke dokter", kata Shaiming.

"Benarkah itu !?", ucap Li Mei seraya bertepuk tangan.

"Aku melihat niat mu sungguh besar terhadap opera, dan aku senang bahwa kamu menaruh perhatian pada sebuah opera", sambung Shaiming.

"Opera adalah hal baru bagi ku...", sahut Li Mei berbohong.

"Apa kamu tidak pernah melihat pertunjukkan sebuah opera ?'', tanya Shaiming.

"Tidak...", jawab Li Mei.

"Kebetulan juga, opera membutuhkan pemain baru agar penonton tidak bosan jika melihat pertunjukkan opera kami", kata Shaiming.

"Mungkin saja, aku dapat mengisi peran baru untuk pemain opera...", sahut Li Mei.

"Apa kamu berminat terhadap opera ?", tanya Shaiming.

"Jika kamu mengijinkannya maka aku akan dengan senang hati mengikuti opera mu", sahut Li Mei.

Ingatan Li Mei tertuju pada suara aneh yang pernah dia dengar ketika dia jatuh tak sadarkan diri.

Saat itu Li Mei mendengar tentang perannya yang memiliki identitas baru sebagai Li Mei, seorang pemain opera.

Mungkinkah hal itu berkenaan dengan sesuatu yang tidak dia ingat, dan menjadi alasan buatnya kehilangan ingatan, serta mengalami amnesia.

Li Mei tertunduk ke arah meja di depannya sembari terus memperhatikan mangkok kosong di tangannya.

...***...

Tak beberapa lama Shaiming mengajaknya keluar rumah untuk pergi ke tempat opera kecil milik Shaiming.

Ternyata tempat opera kecil kepunyaan Shaiming berada tepat di sebelah rumah Shaiming sehingga mereka tidak perlu berjalan lama untuk pergi ke tempat opera kecil, cukup berjalan beberapa langkah maka sampai di tempat tujuan.

"Opera kecil ku sengaja aku bangun di dekat rumah agar aku tidak perlu berjalan lama jika ingin sampai ke tempat opera", kata Shaiming.

"Kamu sangat hebat, bisa memiliki sebuah opera, Shaiming", ucap Li Mei.

"Yah, tidak besar tapi opera milikku kerap manggung di berbagai pertunjukkan festival besar di Beijing", sahut Shaiming.

"Luar biasa...", puji Li Mei.

Mereka masuk ke dalam tempat yang dipenuhi oleh sejumlah orang yang sedang berlatih teater.

"Hai, Shaiming !", sapa seorang wanita dari arah duduknya sembari melambaikan tangannya.

"Hai, Fengying...", balas Shaiming.

"Siapa dia, Shaiming ?", tanya seorang pria muda kepada Shaiming saat melihat Li Mei berjalan bersamanya.

"Perkenalkan ini Li Mei, dia akan menjadi anggota baru kita di opera ini", sahut Shaiming yang memperkenalkan Li Mei pada anggota opera miliknya.

"Hai, Li Mei !", sapa yang lainnya dengan ramah.

"Selamat datang di opera ini ! Semoga kamu merasa betah disini, Li Mei !", ucap seorang perempuan cantik yang mengenakan hiasan rambut mencolok.

Berdiri dengan berkacak pinggang sedangkan mulutnya dipenuhi asap rokok tebal.

"Jangan ganggu dia, Genji !'', ucap pria berkepala botak.

"Biar saja, Yelu ! Ini adalah salam perkenalan dari kita, kenapa kamu tidak terima !?", sahut Genji melengos kesal.

"Beri dia ruang untuk beradaptasi, Genji ! Dia masih anggota baru di opera ini !", ucap pria lainnya.

"Ahk ! Kau juga Hao Yu ! Jangan ikut-ikutan usil seperti Yelu !", sahut Genji sembari menghembuskan asap rokoknya.

"Hai, Shaiming ! Ajak dia masuk ! Kasihan gadis itu, sepertinya dia masih muda'', ucap Hao Yu.

"Iya, dia memang baru di sini, dari luar daerah jadi tidak kenal tempat ini, Hao Yu'', sahut Shaiming.

"Oh, begitu ya...", ucap Hao Yu.

"Yup !", sahut singkat Shaiming.

"Ajak dia latihan opera, bukankah kita masih perlu pemain baru mengisi karakter untuk pegelaran nanti'', kata Yelu.

"Iya, benar. Tapi aku masih harus membawanya ke dokter sekarang ini'', ucap Shaiming.

"Dokter !? Memangnya kenapa dengan dia, hai, Shaiming !? Apa kau menghamilinya ??? Hah !?", kata Genji.

"Apa yang kau katakan itu, Genji ! Bersikaplah hormat pada anggota baru kita. Dasar kau ini, tidak bisa bersikap formal !", sahut Hao Yu.

"Fuih !?", hela nafas Genji sembari mengepulkan asap rokok yang ada di tangannya. "Untuk apa aku harus bersikap formal, aku hanya artis opera kecil, bersikap bak artis besar, aku pikir sangatlah berlebihan, Hao Yu", sambungnya.

"Kau ini... !?", sahut Hao Yu.

Shaiming hanya tersenyum simpul saat mendengar ucapan dari anggota-anggota opera miliknya, yang selalu saja kerap menggoda dirinya.

1
Sky Clouds
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂👍
Reny Rizky Aryati, SE.: laanjut kemana ya ???
total 2 replies
horse win
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
💯
LoL öz
Cool This Story 💯
Manno Riky
💝💝💝💝💝💝💯
Reny Rizky Aryati, SE.
❤️❤️❤️
Faniah Haidar
ceritanya beda dari yang lain nih
Anonymous
amazing 💝💝💝
Hanna
this cover so beautifull
Reny Rizky Aryati, SE.
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Reny Rizky Aryati, SE.
aku suka buku novel ini bagus sekali covernya 😍❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: cantiknya ❤️🌹🫂
total 1 replies
horse win
cover so good 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: l like this cover novel ! Step Into A Different World !🤩
Reny Rizky Aryati, SE.: amazing ! 🌹🌹🌹
total 2 replies
horse win
🌝🌝🌝🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: wow !
total 1 replies
horse win
wow 🌝🌝🌝
horse win
/Rose/
horse win
amazing 🎎
horse win
sweet surprise 🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you 🤩🤩🤩
total 2 replies
horse win
Genji 💐💐💐❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
horse win
lanjut thor
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.: iya...
total 2 replies
Bouyan
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!