Bagaimana jadinya jika kamu harus menanggung dendam dari masalah yang tidak pernah kau perbuat sama sekali.
Amanda Monata, terpaksa menjadi tawanan bos ayahnya karena sang kakak yang pergi melarikan diri saat pesta pertunangannya dengan pria tersebut hingga membuat dirinya lah yang menanggung semua beban dan hutang milik ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Kasar
Brugh...
Tubuh Amanda di hempaskan begitu saja ke atas tempat tidur oleh laki-laki yang tidak di kenalnya sama sekali.
"Tuan, apa salahku?" tanya Amanda yang tidak mengerti apa kesalahannya dan dia juga tidak mengenal siapa laki-laki ini.
Mendengar apa yang wanita itu katakan membuat Arthur tersenyum iblis. Dia menatap wanita bernama Arinda itu dengan tatapan tajamnya karena dia pikir itu adalah Arinda, bukan Amanda. Dia tidak mengenal siapa itu Amanda hingga membuatnya berpikir bahwa itu tetap Arinda karena wajah keduanya yang sangat mirip tanpa celah.
"Kau berpura-pura tidak mengenal ku setelah apa yang kau lakukan padaku Arinda. Aku tidak permasalahan seberapa banyak uang yang kau curi, tapi aku tidak akan membiarkan sikapmu yang telah berani mengkhianati seperti ini. Kau telah berani melakukan hal itu dan itu artinya kau harus bertanggung jawab. Akan ku buat kau menerima akibatnya karena telah berani lari dariku!" tubuh Amanda kembali dihempaskan ke atas tempat tidur setelah Arthur mengatakan hal itu padanya.
Dari sini Amanda sudah mengetahui, bahwa yang bicara dengan yang ini adalah Arthur. Laki-laki yang telah ditipu oleh Arinda.
"Maaf," langkah Arthur terhenti ketika dia mendengar sebuah kata maaf dari bibir wanita itu.
Senyumannya terlihat sangat mengerikan sekali. Dalam hidupnya Arthur tidak pernah menerima permintaan maaf dari siapapun karena menurutnya orang-orang yang meminta maaf adalah orang-orang yang tidak pantas untuk hidup di dunia ini. Tapi dia tidak akan membiarkan Arinda mati begitu saja karena dia akan membuat wanita itu menyesal karena telah berani mengkhianatinya.
"Maaf katamu?"
"Aku tidak akan pernah memaafkan siapapun yang telah berbuat kesalahan padaku. Kau, kau telah berani mengkhianati Arinda, dan kau juga yang harus bertanggung jawab untuk setiap perbuatanmu itu. Persiapkan saja dirimu dan aku akan membuatmu membayar setiap kesalahan yang telah kau perbuat!" ancam Arthur.
Dia langsung pergi meninggalkan Amanda begitu saja di dalam kamarnya setelah mengatakan hal itu.
Amanda di tempatkan di dalam sebuah kamar yang sangat mewah sekali. Kamar yang bernuansa hitam abu-abu terlihat sangat maskulin khas laki-laki seperti Arthur.
"Apa yang harus aku lakukan saat ini? Aku harus membayar sesuatu yang tidak pernah ku perbuat. Kak Arinda, di mana kakak? kenapa kakak pergi begitu saja?" tanya Amanda yang masih tidak percaya jika dia harus membayar kesalahan kakaknya.
Amanda hanya bisa duduk di atas tempat tidur berwarna hitam itu dan melihat ada sebuah buku yang ada di sofa hingga membuatnya pergi ke sana. Dia melihat buku tersebut adalah buku bisnis dan dia membacanya.
Sedangkan Arthur hanya menatap datar pada laptop miliknya saat ini yang menampilkan kegiatan Amanda di dalam kamarnya. Dia yakin ada sesuatu yang berbeda dengan wanita itu karena yang di ketahuinya jika Arinda tidak pernah menyukai yang namanya buku, apalagi buku bisnis seperti itu.
Entah mengapa Arthur merasa ada sesuatu yang aneh di sini maka dia meminta anak buahnya untuk mencari tau apa yang terjadi saat ini.
"Cari tau keluarga pria bajingan itu! Aku ingin informasi secepatnya dengan lengkap! Pastikan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal!" titahnya dengan kejam.
Jika sudah seperti ini maka tidak akan ada yang berani membantahnya maka mereka semua hanya bisa diam dan patuh melaksanakan setiap perintah dari bos besar.
***