Davina mempunyai kekasih dan sahabat namun dengan teganya mereka bekerja sama menjual dirinya. Davina pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Namun siapa sangka pria tersebut ternyata seorang Ketua Mafia sekaligus seorang psycophath pembunuh berdarah dingin dan anti wanita.
Enam tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dengan suasana yang berbeda di mana Davina bersama ke tiga anak kembarnya hasil dari cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa rencana Daddy selanjutnya?
Davina dan Alex adalah sepasang kekasih waktu Mereka masih sekolah di salah satu sekolah Menengah Atas. Walau Mereka berpacaran namun Davina selalu ingat pesan ke dua orang tuanya selain berpegangan tangan tidak boleh karena takutnya tidak bisa menahan diri dalam arti melakukan hubungan suami istri.
Alex sebenarnya agak kecewa tapi dipendamnya dan tanpa sepengetahuan Davina kalau Alex selain menyukai Davina, Alex melihat Davina termasuk keluarga kaya karena setiap dirinya mengalami kesulitan keuangan Davina selalu membantunya.
Hal itulah membuat Alex tidak mempermasalahkan hal itu hingga setahun kemudian datang murid baru yang bernama Ririn. Ririn merupakan gadis dari desa namun karena terpengaruh dengan teman-temannya membuat Ririn kebablasan dimana harta berharganya yang dijaga di renggut oleh kekasihnya.
Hingga suatu ketika Davina di keroyok oleh beberapa preman dan Ririn yang tidak sengaja lewat membantu Davina hingga akhirnya Ririn terluka karena menjadikan tubuhnya sebagai tamengnya.
Davina yang merasa hutang budi di mana saat itu Ririn di usir dari kontrakannya membuat Davina meminta Ririn tinggal bersama dirinya di apartemen mewahnya.
Davina yang merupakan gadis yang sangat baik dan tidak pernah perhitungan membelikan semua keperluan Ririn. Davina memperkenalkan Ririn ke Alex hingga akhinya Mereka selalu pergi bertiga.
Selain berteman dengan Ririn, Davina juga berteman dengan Maria dan entah kenapa Maria tidak menyukai Ririn dan Alex. Maria selalu menasehati Davina agar jangan terlalu baik dengan Mereka tapi Davina selalu mengatakan jangan berpikir negatif tentang Alex dan Ririn karena Mereka baik.
Maria hanya terdiam dan setiap di ajak kumpul bersama Maria selalu menolak dengan berbagai alasan. Karena sering menolak Davina mengerti karena itu jika dirinya ingin jalan bersama Maria maka Davina tidak pernah mengajak Alex dan Ririn.
Tanpa sepengetahuan Davina kalau Ririn berusaha merayu Alex hingga akhirnya Mereka melakukan hubungan suami istri. Hubungan Mereka tidak diketahui oleh Davina hingga Mereka kuliah di tempat yang sama.
Davina yang sangat percaya dengan Alex terlebih sikap lembut Alex sama sekali tidak curiga hingga akhirnya Mereka lulus kuliah. Davina yang sangat sibuk mengurus perusahaan cabang di bantu Alex dan Ririn sama sekali tidak menyadari perselingkuhan Mereka.
Orang tua Davina beberapa kali berkunjung ke negara S dan mengenal Maria, Alex dan Ririn. Orang tua Davina sering menasehati putrinya namun Davina merasa yakin kalau Alex dan Ririn tidak mungkin tega mengkhianati dirinya.
Orang tua Davina hanya bisa membiarkan putrinya untuk mengetahui bahwa di dunia ini tidak semua orang baik. Hanya saja orang tua Davina menasehati putrinya untuk menjaga kehormatannya.
Hingga suatu ketika Ririn yang ingin menguasai harta Davina mempunyai rencana licik yaitu menjual Davina ke seseorang pria paruh baya dengan harga yang sangat mahal karena Ririn mengatakan kalau Davina masih menjaga kehormatannya.
Ririn membujuk Alex dengan tubuhnya hingga suatu ketika Ririn dan Alex mengajak makan bersama di apartemen milik Davina. Davina yang sama sekali tidak curiga makan bersama hingga akhirnya Davina tidak sadarkan diri. Ririn dan Alex langsung membawa Davina ke sebuah hotel untuk diberikan ke pria paruh baya.
Tanpa sepengetahuan Alex dan Ririn kalau Mereka salah memasukkan Davina ke kamar nomer 808 seharusnya kamar 888 karena kurangnya cahaya lampu di ruangan tersebut. Karena itulah Davina melakukan cinta satu malam bersama pria asing yang bernama Aberto.
FLASH BACK OFF
"Itulah yang terjadi Mom, Dad." ucap Davina setelah selesai menceritakan apa yang terjadi sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Mommy sudah menebak kalau Mereka sangat jahat, jadi Kamu sudah percayakan kalau Mereka sangat jahat?" tanya Angelica.
"Iya Mom. Maafkan Davina karena tidak mendengarkan nasehat Mommy dan Daddy." ucap Davina merasa bersalah.
"Itu sudah terjadi yang penting kamu sudah tahu bahwa di dunia ini tidak semua orang baik dan tulus." ucap Angelica.
"Daddy akan membuat hidup Mereka hancur karena sangat jahat terhadap putriku." ucap William yang sejak tadi terdiam.
"Daddy, Aku ingin cabang perusahaan yang ada di negara S di mana Ririn dan Alex bekerja langsung di pecat. Selain itu cari cara agar semua aset yang Mereka miliki di sita karena semua adalah pemberian Aku." Ucap Davina.
Tanpa menjawab William mengambil ponselnya kemudian menghubungi orang kepercayaannya untuk melakukan apa yang dikatakan oleh Davina.
"Apa rencanamu selanjutnya?" tanya Angelica.
"Sementara ini Davina akan tinggal di sini untuk mengurus cabang perusahaan A." jawab Davina.
"Mommy tahu sebenarnya Kamu bekerja untuk melupakan kesedihanmu tapi Mommy minta sama Kamu untuk tidak terlarut dengan kesedihan karena sudah kejadian dan Kita tidak bisa mengubahnya." ucap Angelica.
"Iya Mom." jawab Davina.
"Terima kasih Mommy dan Daddy tidak menghukum ataupun memarahi Davina." ucap Davina.
"Jika Kami marah dan menghukummu apakah itu bisa membalikkan keadaan? Yang ada Kamu akan sangat sedih dan terpukul hingga melakukan sesuatu yang tidak Kami inginkan." Ucap Angelica dengan nada lembut.
Angelica dan William sebagai orang tua tentunya ingin marah tapi jika melakukan hal itu membuat Davina semakin tertekan hingga akhirnya Davina mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri. Hal itulah yang ingin dihindari oleh ke dua orang tuanya.
"Sekarang Kamu istirahatlah dulu nanti malam Kita makan bersama." ucap Angelica setelah beberapa saat Mereka terdiam.
"Baik Mom." Jawab Davina yang sebenarnya sangat lelah.
Davina kemudian berdiri lalu mencium punggung tangan ke dua orang tuanya secara bergantian. Davina pergi meninggalkan Mereka berdua di ruang keluarga di mana William memijat keningnya yang tidak pusing.
"Di usia Daddy yang tidak muda lagi ..." ucap William menggantungkan kalimatnya kemudian menghembuskan nafasnya dengan berat.
William ingin menikmati masa tuanya bersama istrinya namun William tidak menyangka kalau putri kesayangannya mengalami kejahatan yang sangat keji oleh Ririn dan Alex membuat dirinya ingin pergi ke negara S untuk memberikan pelajaran ke Mereka.
"Daddy kenapa Mom?" Tanya Edward yang tiba-tiba datang bersama istrinya yang bernama Alona kemudian mengecup punggung tangan ke dua orang tuanya secara bergantian.
"Daddy ..." Ucapan Angelica terpotong oleh William.
"Kebetulan Kamu datang, Kita bicara di ruang kerja Daddy." ucap William sambil berdiri.
"Baik Dad." Jawab Edward dengan wajah bingung.
Ke dua pria tampan tersebut dengan wajah sama hanya terpaut dua puluh tahun berjalan ke arah ruang kerja milik William.
Kini William dan Edward berada di ruang kerja dimana William duduk di kursi kebesarannya dan Edward duduk saling berhadapan dan hanya dibatasi oleh meja. William menghembuskan nafasnya dengan berat kemudian menceritakan apa yang terjadi dengan Davina putri bungsunya sekaligus adik tirinya Edward.
Edward hanya diam mendengarkan cerita William namun terlihat jelas wajah amarahnya sambil menggenggam erat ke dua tangannya.
"Itulah yang terjadi dengan adik bungsumu." Ucap William mengakhiri ceritanya.
"Apa rencana Daddy selanjutnya?" tanya Edward sambil masih menahan amarahnya.