Kisah ini menceritakan tentang Arghatama, seorang anak konglomerat yang saat ini berusia 25 tahun. Dikarenakan kedua orangtua yang terlalu memanjakannya, Argha tumbuh menjadi pribadi yang malas, dan tidak bertanggung jawab. Terbukti setelah kelulusannya di Sekolah Menengah Atas, Argha menolak keinginan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sampai pada saat Argha mendapatkan kabar, bahwa Ayah nya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dan mengalami kebangkrutan, kehidupan Argha berubah 180°. Argha yang hanya lulusan SMA harus bekerja sebagai Sopir pribadi Direktur Muda di sebuah perusahaan, karena bagaimanapun ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan menafkahi Ibu yang melahirkan dan membesarkan nya.
Mentari, Direktur Muda yang merupakan anak dari relasi Ayah nya, ternyata masih memiliki dendam pribadi kepada Argha karena kejadian dimasa lalu. Sementara itu, Ayah Mentari yang merasa berhutang budi kepada keluarga Argha malah menjodohkan mereka.
Akankah pernikahan Argha dan Mentari menjadi pernikahan yang penuh kebencian dan balas dendam? atau malah sebakiknya?.
Simak terus kisahnya dalam Novel yang berjudul "Menikahi Sopir Kaya".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Sukendar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laki-laki menyebalkan
Setelah cukup lama mereka bertegur sapa, Argha dan Fino kemudian meninggalkan pengantin dan kembali ke kerumunan teman-temanya.
Tiba-tiba..."Bughh....Aw...maaf...maafkan aku, aku tidak sengaja manabrak dan menumpahkan minuman dibajumu." Seorang gadis cantik berambut panjang lurus hampir sepinggang tak sengaja menabrak Arga dan menumpahkan minuman yang ia pegang sampai mengotori baju Argha.
"Cih...bilang saja kau sangaja menabrak ku untuk menarik perhatian ku bukan?."ujar Arga dengan penuh percaya diri.
"Heh...memang nya siapa kau, sampai aku harus melakukan nya?"
"Dasar laki-laki sombong, percuma saja tadi aku minta maaf, kenapa tidak sekalian saja tadi aku pecahkan gelas ini di kaki nya". gumam sang gadis.
Belum selesai perdebatan mereka, tiba-tiba seorang pria paruh baya menghampiri mereka.
"Mentari...ada apa nak, kenapa kau ribut dengan teman mu?" Tanya pria paruh baya.
"Dia bukan teman ku Ayah, dia pria paling menyebalkan dan sombong yang pernah aku temui" Ucap Mentari kesal.
Pria paruh baya itu kemudian mengarahkan pandangannya kepada pemuda tersebut, tetapi ketika melihat wajah Argha, Pria paruh baya itu kaget dan langsung mengenali sosok di depan nya.
"Kau... Argathama Putra Wijaya, anak dari Tuan Tesar Wijaya bukan?, perkenalkan aku Paman Burhan, aku CEO di salah satu perusahaan cabang milik Tuan Tesar Wijaya ayah mu, senang bertemu dengan mu disini, Paman langsung mengenalmu karena sering melihat foto mu di meja kerja Tuan Tesar". Jelas Burhan.
Mengetahui ayah dari gadis yang baru saja bertengkar dengannya mengenal jati dirinya , membuat Argha semakin sombong dan percaya diri.
"Kau lihat, bahkan ayahmu saja mengenal siapa aku kan?" tegas Arga penuh arogan.
"Kau pikir karena Ayah ku mengenal mu lalu aku takut dengan mu?". Jawab Mentari yang semakin marah.
Mendengar anaknya berbicara seperti itu, Burhan langsung Menyebut nama anak nya itu dengan nada membentak .
"Mentari....!!! kau jangan keterlaluan, Nak Arga ini anak dari Bos besar kita, karena jasa-jasa beliau kita bisa hidup nyaman seperti sekarang" Burhan.
Mendengar Ayah nya membentaknya di depan orang lain, Mentari hanya bisa menatap mata Burhan dengan mata berkaca-kaca dan penuh kekecewaan. Mentari langsung pergi meninggalkan mereka, bahkan meninggalkan pesta pernikahan anak dari kerabat Ayah nya tersebut.
"Nak Argha, Paman minta maaf karena ketidak sopanan anak Paman, sebetulnya dia anak yang baik." Ujar Burhan
"Tidak apa-apa Paman, terimakasih karena telah membela ku, akan ku sampaikan nanti kepada Papa ku kalau aku bertemu dengan Paman disini". Jawab Argha sedikit berbohong, karena memang Argha dan Tesar akhir-akhir ini jarang sekali bahkan tidak pernah mengobrol, sekalinya mereka bertemu, Papa Tesar akan di anggap menyebalkan oleh Argha, karena selalu memarahinya.
"Baik Nak, terimakasih, Paman pamit dulu, jika kau membutuhkan bantuan Paman,
jangan sungkan! ini kartu nama Paman."
Burhan berpamitan karena dalam hatinya ia ingin cepat-cepat menyusul anak perempuan nya yang baru saja ia bentak, sejujurnya Burhan sangat menyayangi Mentari dan tidak pernah bersikap kasar kepada nya. pantas saja dia merasa menyesal, karena ini adalah pertama kalinya dia membentak anak perempuan nya itu.
Burhan dan istrinya segera meninggalkan pesta menuju parkiran mobil, karena sejak tadi pasti Mentari sudah menunggu di dalam mobil. Mereka memutuskan untuk segera kembali kerumah, karena suasana di tempat pesta sudah kurang menyenangkan.
Sepenjang perjalanan mereka bertiga hanya berdiam diri, Burhan fokus mengemudi, Istrinya tampak tertidur karena kelelahan, sedangkan Mentari hanya terdiam sambil melihat keluar melalui jendela mobil.
Bersambung....
Mentari juga korban keegoisan kalian bukan cuma arga .yang paling tersakiti y Mentari pas lagi sayang2 nya di tinggal.