NovelToon NovelToon
Tatap Aku, Suamiku

Tatap Aku, Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:17M
Nilai: 4.9
Nama Author: Casanova

Musim pertama : Tatap Aku, Suamiku
Musim Kedua : Bunda dari Anakku


Jatuh cinta pada pandangan pertama, membuat Wira (22 tahun) nekad membawa kedua orang tuanya ke Yogyakarta untuk melamar Naina ( 17 tahun), yang hanya seorang gadis yatim piatu.
Wira yang terlahir dari keluarga berada, menikah dengan Naina yang hanya gadis dari keluarga biasa.

Lima tahun pernikahan, guncangan menghantam kehidupan rumah tangga mereka. Dunia Naina hancur seketika. Kebahagiaan yang selama ini direguknya, apakah hanya sebuah kebohongan semata atau memang nyata. Apakah pernikahan ini sanggup di pertahankan atau harus berakhir??

Ikuti perjalanan rumah tangga Wira dan Naina

“Tolong tatap aku lagi, Suamiku.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

S1. Bab 20

Naina mencium punggung tangan Wira di teras rumah mereka sebelum laki-laki itu berangkat ke kantor. Kebiasaan rutin yang biasa dilakukan Naina setiap mengantar suaminya berangkat kerja.

“Mas, hati-hati di jalan,” ucap Naina, mengingatkan.

“Ya, Nai. Kamu juga.” Wira menghadiahkan kecupan hangat di kening istrinya sebelum bergegas masuk ke dalam pajero sport hitamnya.

Naina sendiri berlari kecil menghampiri mini cooper merah yang terparkir sejajar dengan mobil suaminya. Lambaian tangan mengiringi perpisahan mereka pagi itu. Wira yang memacu mobilnya ke kantor dan Naina mengemudikan mobilnya menuju ke butik.

Hampir dua jam mengecek pembukuan dan stok barang di butiknya, Naina memilih pulang untuk menyiapkan makan siang. Rencananya, dia akan memasak ayam kecap dan sayur cap cay untuk Wira. Kalau tersisa waktu, ingin membuat bakwan udang kesukaan laki-laki blasteran Indonesia - Philipina.

Berkutat di dapur hampir sejam, Naina akhirnya menyelesaikan semua masakannya dengan dibantu Mbok Sumi.

“Mbok, Nai mau bersiap. Tolong masukan ke kotak bekal. Nai akan makan siang bersama Mas Wira di kantor,” pinta Naina. Perempuan itu sudah berlari menapaki anak tangga yang mengantar ke kamarnya di lantai dua.

Tidak sampai setengah jam, Naina sudah kembali dengan tampilan sederhana di poles make-up tipis.

“Mbok, Nai pamit. Rumah jangan lupa dikunci,” ucap Naina, menenteng tas berisi bekal makan siang.

***

Di ruang kerja Wira.

Lelaki tampan itu terlihat masih sibuk dengan laptop di depannya. Direktur perusahaan properti itu baru saja menerima laporan keuangan dari bawahannya. Dan sekarang sedang sibuk memeriksanya dengan teliti saat seseorang masuk, menerobos ke ruangannya tanpa permisi.

“Mas ....” sapa Stevi, lembut mendayu. Alunan suara memanggil itu terdengar manja.

Wira mengangkat pandangan sebentar, lalu kembali fokus pada pekerjaannya kembali. Mengabaikan Stevi seperti biasanya.

“Mas, sudah mau jam makan siang. Kita makan bersama?” tawar Stevi, bersikap normal. Padahal jelas-jelas semalam keduanya bertengkar hebat karena Nola. Stevi memilih mengalah dan berusaha membuat hubungan keduanya membaik dengan tidak menarik panjang pertengkarannya dan Wira semalam.

“Aku masih ada pekerjaan.” Wira menjawab ketus. Pandangan laki-laki itu tidak berpindah sedikitpun dari layar laptopnya.

“Mas ....” Terdengar kembali sapaan manja, manis memohon Stevi.

“Aku tidak bisa Stev, aku mohon keluar dari ruanganku sekarang!” usir Wira, mulai terpancing. Terdengar suaranya mulai meninggi dari biasanya. Namun, tetap saja direktur itu tidak mengalihkan pandangannya sama sekali.

Belum sempat Stevi menjawab, dering nada gawai di meja menyela obrolan keduanya. Bergetar pelan dengan lampu berkedip-kedip. Aura kesal bercampur amarah yang tadinya tercetak jelas di wajah Wira berganti dalam sekian detik. Wajah itu menjadi teduh dengan seulas senyum menghiasi.

“Ya Nai, kamu sudah di mana Sayang?” tanya Wira, tepat setelah ponselnya menempel di telinga.

“Nai masih di jalan, Mas. Agak sedikit macet, mungkin Nai akan terlambat,” sahut Naina, suara lembut terdengar manis di indra pendengaran Wira.

Laki-laki itu mengalihkan pandangannya, menatap tajam pada sekretarisnya. Dengan kode lirikan mata, mengusir Stevi keluar dari ruangannya. Wira tidak mau Stevi mendengar percakapan manisnya dengan Nai, yang akan memancing emosi dan berimbas pada sikap Stevi pada istrinya.

“Nai, hati-hati di jalan. Tidak apa-apa Mas menunggu,” sahut Wira, tatapan tajam itu masih terarah pada sekretarisnya yang diam di tempat.

“Nai bawa mobil sendiri atau naik taksi?” tanya Wira lagi.

“Nai menyetir sendiri.” Terdengar jawaban dari seberang.

“Ya sudah, Nai fokus menyetir saja. Mas akan menunggu. Love you, Nai,” putus Wira di penghujung panggilan.

“Love you, too Mas.”

Begitu panggilan itu usai, ponsel Wira baru saja mendarat kembali ke atas meja. Suara Stevi yang terdengar menyebalkan di telinga Wira kembali mengalun.

“Mas, kamu menolakku lagi karena Naina! Ini sungguh tidak adil,” gerutu Stevi, berjalan mendekat. Wanita itu sudah bertolak pinggang tepat di depan Wira. Matanya menunjukan ketidaksukaan, siap menghancurkan apa saja yang ada di hadapannya.

“Aku sedang tidak ingin bertengkar Stev. Aku banyak pekerjaan sekarang. Kalau kamu lapar, kamu bisa pesan makanan atau makan di kantin. Mau makan di luar pun tidak masalah,” jawab Wira, masih serius menatap layar laptopnya.

“Mas, kamu keterlaluan!”

“Dari awal menikah, bukankah aku memang keterlaluan,” sahut Wira, seolah tidak peduli dengan kemarahan Stevi.

Brakkkk! Stevi memukul meja kerja Wira dengan keras.

Laki-laki itu menatap sebentar, kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya. Dia tidak pernah peduli dengan apa yang dilakukan Stevi. Asal tidak menganggu Naina, istrinya.

“Aku akan mengadukan semuanya pada Nainamu tersayang!” ancam Stevi, setelah sejak tadi kalimat-kalimat yang meluncur dari bibirnya diabaikan sang suami sirinya.

“Naina menceraikanku, aku akan menceraikanmu! Kita tidak akan mendapat apapun. Menang jadi arang, kalah jadi abu,” ungkap Wira dengan santai, meskipun terselip khawatir di dalam hatinya kalau sampai Stevi benar-benar melakukannya. Pratama Wirayudha hancur seketika.

“Kelewatan kamu, Mas. Kamu sedikitpun tidak memikirkan Nola!”

“Aku memikirkan Nola, tetapi rasa muakku padamu jauh lebih besar. Bukankah kamu yang menginginkan pernikahan ini. Jadi nikmati saja!” tegas Wira.

“Sedikit pun kamu tidak mencintai Nola. Aku tahu itu, Mas. Kamu menikahiku hanya karena Naina.”

Tawa Wira pecah saat mendengar ucapan Stevi. “Kalau tahu alasan aku menikahimu karena Naina, jadi bersiaplah diceraikan saat Naina tahu semuanya.”

“Kelewatan kamu, Mas. Bahkan Nola tidak ada artinya untukmu.” Stevi mengeluarkan semua amarah yang dipendamnya sejak semalam.

“Aku mencintai Nola, tetapi aku juga mencintai Naina. Serahkan Nola padaku, ayo kita berpisah. Aku akan memberikan semua yang kamu minta.”

“Tidak, tidak akan semudah itu, Mas.”

“Dengar Stev, kalau kita berpisah. Kamu akan mendapatkan semua kemewahan yang sekarang kamu nikmati bahkan mungkin lebih. Aku akan menukarnya setimpal. Dan kalau kamu mau menyerahkan Nola padaku, aku akan memberinya dua kali lipat.”

“Aku menginginkanmu. Menginginkan suami untukku dan ayah untuk Nola. Aku tidak butuh semua kemewahan itu, Mas. Kami hanya membutuhkanmu,” ungkap Stevi.

“Kalau aku bisa mendapatmu, aku juga pasti akan mendapatkan kemewahan itu. Aku tidak sebodoh itu Mas. Aku menyukai kemewahan, tetapi aku juga mencintaimu, Mas. Sampai kapan pun aku akan bertahan dan berjuang untuk menjadikanmu satu-satunya milikku dan Nola. Tidak ada Naina. Mungkin bukan sekarang, tetapi aku yakin akan ada hari itu,” batin Stevi.

“Aku sudah mengalah sejauh ini, aku sudah menurut selama ini. Aku hanya ingin Mas berbagi sedikit saja. Adil sedikit saja padaku dan Nola. Seminggu itu tujuh hari, Mas. Apakah tidak bisa sehari saja untukku dan Nola. Kalau seminggu tidak bisa. Bagaimana kalau dalam sebulan, sehari saja Mas membaginya untuk kami,” ucap Stevi memohon.

“Aku juga istrimu, bukan simpananmu. Aku hanya ingin Mas adil. Apa itu salah?”

“Lagi pula, mau sampai kapan Mas menyembunyikanku dan Nola?”

“Sampai kamu rela kita berpisah dengan ikhlas, tanpa merecoki rumah tanggaku dan Naina.”

Air mata Stevi menetes. “Jadi hubungan kita selama ini, tidak pernah Mas anggap sama sekali. Kehadiran Nola juga bagai angin lalu untuk Mas.”

“Untuk apa kita menikah, kalau pada akhirnya Mas menginginkan perpisahan. Apakah Nola tidak cukup membuat Mas bertahan di sisi kami.”

“Jangan lupa, Stev. Sejak awal aku memang tidak berniat menikahimu. Kamu dan mama yang mengancamku menggunakan Naina. Tentu kalian tidak lupa!”

“Mas!”

“Bahkan Nola itu ada, aku tidak tahu apa-apa. Jangan lupa kelicikan apa yang kamu lakukan, Stev. Kalau kamu ingat, harusnya kamu tidak menuntut lebih. Cukup tutup mulut, menikmati status istri sirimu. Jangan mengangguku dan Naina,” lanjut Wira.

“Aku menikahimu karena aku tidak ingin berpisah dari Naina dan mama tidak ingin berpisah dari cucunya. Hanya itu alasannya, kamu tahu jelas Stev!”

“Kelewatan kamu, Mas. Bahkan dua tahun ini, kamu tidak mau sedikit pun membuka hatimu untukku. Setidaknya lakukan demi Nola, Mas.”

“Kenapa tidak kamu saja yang melakukannya demi Nola. Jangan terlalu banyak menuntutku. Cukup diam dan rawat Nola dengan baik. Jangan menganggu hubunganku dan Naina. Aku juga tidak akan menelantarkan Nola.” Wira membalikan kata-kata.

***

TBC

1
Afan Lilah
knapa mantan Mertua jd segalak ini ya?
Nayy
hedeeeeh...wes ruwet koyo dawet
Nayy
thooorrrr.....naruh bawang nya kebanyakan 😭😭😭
Bahkan seakan ikut merasakan sakit yang sesakit itu bagi Dennis
Nayy
kereeeennn.....🥳🥳🥳 itu baru laki laki gentleman brooo....dennis
full bintang ,subricrible, vote d tutup kopi
kalea rizuky
dih mau manasin ya bang gk mempan
kalea rizuky
bapak e wira ttep tolol
kalea rizuky
pdhl lu dalang kehancuran nay jg lo nis sok pahlawan
kalea rizuky
nayna g tau ya Denis itu biang keladi kehancuran mu meski suamimu emank bloon jg emak mertua munafik durjana
kalea rizuky
Denis kakk baik lo sebenernya karena emak aja yg jalang
kalea rizuky
laki. goblokkk
kalea rizuky
Naina lemah males cerai ywdah suami tukang selingkuh kok di pertahan kan najis ddh
Lilik Juhariah
the best karyamu memporak porandakan htiku thor , sport jantung
Lilik Juhariah
walaupun novel ni dah end daribdulu , gemes juga , hak naina dong mau cinta sama siapa kan kalian dah cerai , kamu yg nikah sama stevy
Lilik Juhariah
kenapa susah sekali ngomong , mendem terus , modelan gini gmn BS idup tenang Nay, keluarin unek unekmu
SisAzalea
dalam cerita ini,yg paling bodoh adalah Naina,bodoh dulu,sekarang dan mungkin selama nya
SisAzalea
apa lagi niiii
SisAzalea
pandai pulak Wira kali ni
sebelum2 ni terlalu baik sampai tak peka langsung.
SisAzalea
yes yes,lakukan Naina..berjuang lah utk mu & Wira
SisAzalea
jadi Naina sakit,jadi Wira pun sakit..aku takmau jd mereka...huhuhu
Rini Susianti
satukan wira dan naina, dalam pecahnya rumah tangga mereka wira tidak bersalah, tapi wira nya bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!