NovelToon NovelToon
Bloom Of The Crimson Mark

Bloom Of The Crimson Mark

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Identitas Tersembunyi / Rebirth For Love / Dark Romance / Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:400
Nilai: 5
Nama Author: NINI(LENI)

Update Every day

Qing Lou tak tahu kenapa, ia terjebak di dunia entah apa ini. Dan di paksa melakukan hubungan dengan pria asing, yang katanya akan menikahinya.

mengira itu omong kosong seorang pria, siapa sangka pria itu membawanya..tidak, tidak...lebih tepat menculiknya.

dan ya...

cari sendiri kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NINI(LENI), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Hutan malam ini seakan sedang manahan sesuatu dari seseorang. Tak ada suara burung, bahkan ranting jatuh pun seolah juga takut.Hutan utara malam itu seperti sedang menahan napas.

bahkan bulan yang selalu menampakkan keindahannya, kini bersembunyi di balik awan malam yang sunyi.

Karena di tengah kegelapan, seseorang berjalan perlahan...

Kaisar Lian Zhen.

Baju perang hitamnya mengikuti setiap gerakan tubuhnya, dan aura membunuhnya merembes ke tanah seperti kabut merah yang mematikan. Para pasukan bayangannya berlutut begitu melihatnya datang.

"Yang Mulia," Seseorang datang dengan gagah layaknya pemimpin dan pasukan lain membungkuk, "Walaupun tak menemukan masih kecil, kami menemukan jejak ada tapak kaki yang harusnya membawa seseorang dan....noda darah." katanya menjeda sejenak.

"Arahnya mereka...di tempat yang selalu anda awasi, Lembah Utara." sambungnya.

Lian Zhen tidak berbicara, tapi kediamannya ini membuat semua orang bergidik ngeri karenanya.

Tapi tatapan matanya, yang biasanya dingin dan bodo amat dengan cacian maki tentannya sudah biasa. Tapi kali ini, seperti dingin tapi rasa ada api putih yang menggelora seakan di neraka putih di dasarnya.

"Kalian sudah melihat markas mereka? Berapa orang di sana?" tanyanya akhirnya.

Pemimpinya itu hanya menganggukkan kepala. "Diperkirakan enam puluh orang."

"Sedikit." Lalu ia tersenyum tipis. "Bersiaplah. Kita akan hancurkan semuanya."

"Kami siap melaksanakan perintah, Yang Mulia." Dan membuat pasukkan disana bersorak senang. Tapi Lian Zhen mengangkat tangan, seketika suasana kembali senyap.

"Tidak. Biarkan aku masuk dulu, sendiri" Seluruh pasukan menegakkan tubuh, terpaku.

"Tapi bagaimana jika sesuatu terjadi Yang Mulia?" panik mereka.

"Tak mungkin terjadi..." katanya melangkah maju meninggalkan pasukkannya yang masih terdiam mendengar apa yang diucapkannya.

Mereka tahu, sangat tahu apa maksudnya.

Tak ada yang diperbolehkan merebut kesempatan membunuh orang itu, dari tangan Kaisar. Karena perempuan bernama Qing Lou… sudah menyentuh sisi tergelap hatinya, hanya kaisar yang layak menyalamatkan dan menghancurkan itu.

Tapi itu bukan kecemasan meraka, melainkan...

bagaimana semua ini adalah jebakan untuk kaisar saat ini? Tugas mereka melindungi Kaisar dari balik bayangan kegelapan. Namun keputusan memberikan kaisar pergi sendiri apakah benar?

...----------------...

Qing Lou setengah sadar ketika ember air dingin disiramkan ke tubuhnya. Bajunya basah, menempel ke kulitnya, membuat dingin menggigit hingga menusuk tulang.

Ia terbatuk pelan, mendongak. Tangan dan kakinya masih terikat dengan tali spiritual yang menyerap energi internalnya.

Wang He Ye mulai mendekat sambil menatapnya dengan sorot puas.

"Sudah puas, tidurnya?"

Qing Lou meludah ke arah kakinya, dengan menatap perasaan yang jijik.

"Dasar pengecut."

He Ye kala itu terdiam sesaat, lalu tertawa, "Masih berani, ya? Pantas saja monster itu tergila-gila padamu."

Ia mengangkat dagu Qing Lou paksa.

"Kau tahu… dia akan datang. Tapi bagaimana kalau melihatmu di sentuh orang lain, apakah masih bisa marah dan meninggalkanmu?" katanya dengan pelan.

Qing Lou tersenyum tipis, dan terkekeh. "Aku tak butuh marah atau tidak, dari awal memang hubungan itu salah. Kalau membuatnya gila, untuk membunuhmu....itu bisa dipertimbangkan, " Jelasnya dengan nada mengejek dan memandang remeh arah Wang He Ye.

He Ye mencengkeram dagu milik Qing Lou dan mwndoronganya hingga dahinya terbentur sesuatu hingga berdarah.

"Mulutmu terlalu tajam untuk seukuran perempuan yang tak berdaya."

Qing Lou menggunakan sisa tenaganya untuk menatap tajam.

"Kalau bukan kita dulu punya hubungan… aku sudah mencabut lidahmu, kau tahu aku tak memiliki kesabaran sebesar itu."

Ia mengerang kecil, menoleh, namun tiba-tiba tubuhnya kaku ketika suara langkah terdengar di luar gudang. Suara itu…

Wang He Ye tersenyum menegang. "Dia datang."

Bukannya menghadang disana, tapi langsung membuka pakainnya yang satu lapis dan melepaskan di sembarang tempat.

Qing Lou melihat itu hanya membulatkan matanya, "Apa yang kamu lakukan?!!! kau tahu akibatnya kan?!" tanyanya dengan nada tak percaya.

Bukannya menjawab, semakin berjalan mendekat arahnya. awalanya Qing Lou mundur, atau menyingkir dari dekatnya. tapi nyatanya tubuhnya tak bisa bergerak.

"Bagaimana kalau dia melihatmu begitu?!"

"Kau...Umph!"

He Ye menciumnya.

Dan tepat saat itu, pintu besar itu berhasil di dobrak dan roboh hingga abu berterbangan bebas di udara.

Qing Lou terdiam membeku, tak lagi membrontak. Tubuhnya refleks bergetar.

Seorang pria masuk, perpawakannya tinggi, besar dan melangkah dengan tenang. Jangan lupa darah yang bertetesan itu.

Lian Zhen.

Dan malam itu, ia tidak tampak seperti kaisar. Ia tampak seperti raja neraka. "Lama tidak bertemu," kata He Ye melepaskan ciuman itu.

Tapi Lian Zhen melihat tubuh Qing Lou basah dan...bajunya berantakan, menatapnya dengan sayu.

"…Zhen…" suara Qing Lou lirih, hampir tidak terdengar dan air mata mulai menetes.

Dan saat itu juga…

Semua kendali dalam diri Lian Zhen runtuh.

Langkahnya berubah dari perlahan menjadi sangat perlahan… seperti binatang buas yang membatasi dirinya agar tidak langsung membunuh brutal kali ini.

menghempaskan He Ye dengan sekali tendangan, dan langsung terpental.

Ia berdiri di depan Qing Lou, memunculkan mantel dan menyelimuti tubuh kecil dengan seadanya. Lalu tangan besarnya beralih, mengusap pipi Qing Lou yang meneteskan air mata.

"Apa yang dia lakukan padamu?" tanya dengan suara rendah, bahkan mirip bisikan.

Qing Lou membuka mulutnya, tapi Wang He Ye yang jauh dari sana, tertawa dengan kerasnya dan mengatakan dengan lantang.

"AKU!"

Dalam sepersekian detik—

KRAK!

Lian Zhen menghilang dari tempatnya dan muncul tepat di depan lelaki itu, mematahkan lengan kirinya tanpa ragu.

Jeritan menggema di seluruh gudang, bahkan sudah terlihat pertarungan para monster itu semakin menjadi - jadi.

Qing Lou membelalakkan mata.

Lian Zhen masih memegang lengan musuhnya sambil menatapnya tanpa emosi, bahkan marah sana tak terlihat dari mimik wajahnya.

"A-Akkk—" lelaki itu menjerit.

"Bagian mana saja yang kau sentuh?"

"Ber-bhenti!"

Lian Zhen memutar lengan itu lebih jauh hingga tulangnya menembus kulit, katanya semakin rendah dan artinya semakin bahaya pula.

"Bagian. Mana?" ulangnya.

"T-TIDAK ADA LAGI! HANYA—"

BRAK!

Kepalanya dihantam lantai. Lian Zhen menatap dengan tanpa belah kasihan dan mengeluarkan pedangnya, "Kau seharusnya tidak menyentuh apa yang milikku."

Qing Lou Tidak Tahan Lagi, "Zh…" Qing Lou hendak memanggilnya, tapi ada benda mengkilap di lehernya untuk langsung berdiri.

ternyata itu, Wang He Lin, dengan menatap tajam tanpa cinta.

"Kalau kau ingin membunuhnya, maka kau juga harus ke hilangannya!" suaranya yang menggelegar.

Dan sontak menghentikan untuk mengayunkan pedang miliknya, lalu melihat kebelakang. Qing Lou di tahan pria jelek itu.

"Zhen...pergilah!" kata Qing Lou dan akhirnya menutup mata.

"Apa mau mu?" katanya tanpa basa basi.

"Tukar dengannya, aku akan melepaskannya!" kata He Lin yang tanpa memberikan ruang untuk negosiasi.

Melihat belati yang ada di leher Qing Lou semakin mendekat dan akhirnya menggores lehernya hingga berdarah, melihat itu mengepalkan tangannya dengan keras sampai memutih, hingga melonggarkan kepalan tangannya.

Langsung membuat He Ye yang tadinya di tanah tak berdata, membuatnya berdiri dengan keadaan tak sadarkan diri.

Hanya ini pilihan miliknya, ia tak ingin mengambil resiko apapun lagi. dan ia meleparkan pria yang ada di tangannya, begitupun He Lin juga.

He Lin dengan cepat menangkap kakaknya, He Ye. Lalu menghilang dari sana dengan begitu cepat dan menyisakan mereka.

begitu juga Lian Zhen menangkap tubuh Qing Lou agar tak terluka lagi, menatap wanitanya dengan rasa ketakutan.

"Aku baik-baik saja." Tapi tak menjawab

Dia menyentuh pergelangan Qing Lou…dan tali spiritual itu hancur menjadi debu.

Tubuh Qing Lou langsung jatuh, tapi Lian Zhen menangkapnya, mengangkatnya ke pelukannya seperti sesuatu yang ia jaga begitu pentinganya.

"Kau terluka… banyak," gumamnya.

"Aku tidak selemah itu," balas Qing Lou lirih.

"Tidak."

Lian Zhen menyentuh bibir pecahnya dengan ibu jarinya. "Kau tidak boleh terluka sedikit pun."

Kaisar menundukkan kepala, Qing Lou hendak menghindar tapi langsung meraih dagunya untuk tetap diam di tempat.

Lalu menciumnya, begitu dalam.

Ciuman itu rasannya luapan lega, kemarahan, ketakutan yang mirip kehilangan dan perasaan yang cukup menjengkelkan.

memukulnya karena mulai sesak, hingga benang saliva terlihat.

"Lian Zhen…"

"Aku hampir mati karena marah," bisik Lian Zhen di setelah ciuman.

"Kau tidak akan kabur lagi dariku."

Qing Lou mencengkeram pakaiannya. "Aku tidak kabur. Aku diculik."

"Aku tidak peduli apapun itu," jawab Lian Zhen, mencium sudut bibirnya lagi. "Selama kau kembali kepadaku, itu sudah cukup!"

..._BERSAMBUNG_...

1
Fransiska Husun
bagusss thorr
Leni: penulisnya ngerasa kurang soalnya...
total 1 replies
Leni
sekelas pemula bagus sii
うacacia╰︶
Gak disadari sampai pagi cuma baca cerita ini, wkwkwk.
Leni: terima kasih
total 1 replies
sareishon
Teruslah menulis dan mempersembahkan cerita yang menakjubkan ini, thor!
Leni: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!