Ratih gadis miskin yang lugu dari Desa Cempaka yang di cintai oleh sosok Siluman ular yang berusia ribuan tahun----Setelah cintanya dikhianati oleh Arya, anak kepala Desa dusun Cempaka. Ratih Dipaksa membuat Perjanjian pernikahan dengan Pangeran Naga Seta yang sudah terobsesi pada Ratih----demi keamanan desanya lewat pernikahan gaib.
Warga Desa yang kembali terikat dengan Siluman ular penghuni aliran Sungai Seta harus memberikan sayeba setiap sebulan sekali untuk Siluman ular penghuni sungai, akankah warga desa terlepas dari perjanjian gaib ini.
Mengisahkan Dendam, Sakit hati, dan Perjanjian gaib di jadikan satu dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Sabina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Ratih bertanya penasaran pada suaminya, dengan posisi yang masih sama dirinya di atas dengan kepala di dada Naga Seta.
"Ibumu baik-baik saja, setiap bulan aku suruh Patihku mengirimkan emas ke rumahnya."
Jawaban Naga Seta membuat Ratih tersenyum, "Patih?" tanya Ratih membeo.
"Patih Chandra Welang...kamu tahu dia kan?" jawab Naga Seta membuat Ratih tersenyum bahagia.
Tangan Ratih yang kecil dengan jari lentik mengelus lembut dada bidang suaminya, "terimakasih Pangeran," ujar Ratih.
Naga Seta mendengus kecewa lantara Ratih tak menyebut sesuai aturan yang sudah dikatakannya, lalu sang Pangeran ular itu memperingatkan Ratih sekali lagi.
"Dinda aku harap kamu ingat yang aku katakan barusan, panggil aku dengan sebutan apa."
Ratih tersenyum lalu meminta maaf pada suaminya sambil memeluk erat, "maafkan Dinda. Kakanda," jawab Ratih.
Saat mau bergerak bagian bawah Ratih sangat sakit, "argh."
Naga Seta sangat khawatir dengan istri barunya ini, dan dengan panik dirinya tak akan bergerak dulu.
"Dinda apa yang terjadi?" tanya Naga Seta.
"Kakang bagian bawahku sakit," keluh Ratih.
Naga Seta langsung mengerti dan akan mengeluarkan 'hemipemis' dari milik Ratih. "Aku akan keluarkan pelan-pelan dan membaringkan mu di sebelahku."
Hemipemis dalam biologi adalah organ s*x ular, biasanya hemipemis di miliki oleh ular jantan sedangkan ular betina memiliki klitoris dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi.
Mahkluk hidup ini sama seperti manusia memiliki organ reproduksi, tapi disebut dan jenisnya berbeda sesuai ukuran dan jenisnya.
Setelah mengeluarkan kejantanannya dari Ratih, Naga Seta membaringkan Ratih di sebelahnya. Ratih hanya bisa terbaring di sebelah----pria ini.
Tangan Naga Seta meraih selimut dari bawah dan menariknya ke atas, lalu tubuh Ratih di peluk oleh tubuh kekar yang besar itu ke dalam dekapannya.
Ratih tidur dengan nyaman dengan posisi miring menyandarkan kepala di dada Naga Seta, tangan Naga Seta memeluk Ratih dalam tidurnya yang lelap.
"Istirahatlah permaisuriku...Ritual penyempurnaan sudah selesai. Besok pagi kamu akan mulai menjalankan rutinitasmu," jawab Naga Seta.
Ratih memejamkan matanya dengan tenang, asap dupa di samping kamar membumbung di udara dengan desiran angin yang lembut----sesuai dengan arus sungai.
Di pandangan mata manusia biasa Ratih---tengah tidur memeluk ular raksasa warna putih di sampingnya dengan posisi melingkar.
Dan ular itu juga melilit lembut di tubuh Ratih tanpa di sadari sedikit pun oleh gadis ini, sebenarnya Ratih sadar pernikahan ini salah.
Tapi dirinya tak punya pilihan, semua jalan yang dipilih malah menjerumuskannya kepada bencana---pilihan amannya cuman satu menikahi Naga Seta dan dirinya di korbankan.
Pilihan yang baik untuk semua orang, Desa Cempaka dan desa di sekitarnya---tapi pilihan yang buruk untuk Ratih, dirinya harus menjadi manusia setengah siluman selama sisa hidupnya.
Naga Seta senang setelah sekian lama dirinya bisa menikah lagi dan memilki seorang istri dari kalangan manusia, karena sejak kecil Ratih sudah di tunggu Naga Seta hampir 12 tahun.
Tangan Naga Seta membelai rambut panjang Ratih, lalu menyingkirkannya ke samping telinga.
Naga Seta juga ikut tidur setelah angin meniup lampu-lampu di kamar itu, menatap Ratih yang membelakanginya tanpa sehelai benang hanya di tutupi selimut.
"Aku ingin kamu melahirkan pewaris untukku," ucap Naga Seta.
Waktu berdetak cepat, malam hari juga terjadi di desa atas permukaan air. Beberapa warga desa mendatangi Mbah Suti yang mengabdikan hidupnya untuk Sungai Seta.
Warga Desa ada yang mengenal agama dan ada yang sesat tergantung sifat manusia, salah satu warga desa yang seorang janda mendatangi Mbah Suti untuk meminta kepuasan seksual dan ada lagi seorang pria yang mendatangi Mbah Suti untuk meminta kekayaan.
Malam hari ini Mbah Suti tengah membakar dupa dan kemenyan di samping sungai Seta, menunggu sesosok yang akan memberikannya laporan.
Tangannya menyatu dan mulutnya nampak komat-kamit dan bergumam, wanita ini menunggu sambil mulutnya komat-kamit mengunyah sirih.
Dari dalam sungai, seekor ular welang berwarna hitam kuning keluar menuju sosok wanita itu.
Besar seperti pohon kelapa, menatapnya.
"Suti buka matamu," ujarnya.
Lalu mata tua Suti terbuka memperlihatkan sosok ular welang raksasa di hadapannya, wujudnya manusia setengah ular-----dari atas kepala sampai pinggang sosok pria dengan tubuh atletis, rambutnya panjang dan dengan ikat kepala emas, sedangkan dari pinggang sampai kaki wujudnya ular welang warna hitam kuning.
"Yang mulia Patih." Suti menurunkan tangannya, setelah tangannya disatukan untuk memanggil utusan dari keraton.
"Ada apa kamu memanggilku," tanya Chandra Welang lalu mengubah wujud menjadi manusia.
"Patih ini ada sesajen dan ada yang meminta ritual pesugihan memuja keraton Seta," kata Suti dengan suara tuannya yang bergetar.
Chandra welang memejamkan matanya dan melihat seorang janda dari desa sebelah dan seorang pria dari kota meminta pesugihan.
"Katakan pada Mereka aku menerima persembahan keduanya, untuk seorang wanita itu aku minta di sediakan kamar untukku dan aku akan datang setiap malam bulan setengah hari pahing."
"Baik yang mulia," jawab Suti.
"Dan untuk pria dari kota itu aku meminta tumbal berupa manusia setiap setahun sekali," ujar Chandra welang kepada Suti.
"Baik yang mulia Patih," sahut Suti mewakili dan hanya menjadi perantara.
"Aku harus menemui Gusti Pangeran untuk melapor," ujar Chandra Welang masuk kembali ke air mengubah wujudnya.
Suti lalu melakukan sembah terakhir pada sang Patih utusan sungai Seta, lalu Suti di tugaskan menjaga keseimbangan warga dan sungai.
Tangannya lalu mengambil kain poleng dan mengikatnya di pohon bambu tempat sesajen yang di taruh di bawahnya, lalu Suti segera kembali ke rumahnya.
Hari lusa malam, para warga desa akan melaksanakan ritual yang sudah dijanjikan kepada Chandra Welang demi menjaga keseimbangan hidup agar tak mengusik satu sama lain.
"Aku akan siapkan Ritual untuk lusa dan memberitahu warga desa untuk mempersembahkan kerbau," ujar Suti berbicara sambil mengikatkan kain poleng.
*
*
*
hais sebel deh klo kyk gini
lanjutkan kk
tp klo ini bgg gmn mau jadi manusia lahi tih ratih
harus yakin dong jagn goyaho
Minta dibantuin sm Ambarwati aja Ratih buat kluar dri alam itu.
Pasti Ambarwati mau mnolongmu, karena dia mencintai Seta.
Tp ko rapat istana ga dilibatkan Ratih nya, dan juga Ratih dibentak ddepan orang banyak.
Gak kbayang sedih dan hancur nya hati Ratih ya, baru juga bermesraan, stelah nya Seta seakan lupa. 😭😭😭
Gimana ya klo Ratih hamil, waduh gawat juga klo gitu.
Para siluman memang sangat perkasa klo soal hubungan suami istri, brbeda sm manusia. 😁
Syukur deh Ratih meminta tolong pada bulan Suti, smoga beliau bisa bantu.
Dan syukur juga Seta percaya perkataan Ratih tanpa mnaruh curiga, dia memang mncintai Ratih tp cara x salah.
Knpa harus melarang Ratih pulang ke dunia x coba, dan bukan kh Ratih dsana juga demi desa x, trus knp lg hrus mminta tumbal sgala. 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Itu namanya gak ada keuntungan x buat Ratih.
Lama2 mereka tidak hnya minta tumbal babi, tp minta tumbal manusia lg.
Karena smakin dturuti, mka semakin mereka serakah.
Ujung ujungnya gak bisa lepas dri mereka klo udh bersekutu begitu, kecuali mati.
Dan yg bnyk rugi manusia x, bukan mereka. 😞😞😔
Klo berfikir secara logika sih, gak ada untung x bersekutu sm iblis, yg ada hidup selalu dlm bayang bayang ketakutan dan tekanan, dan lebih miris x Allah sangat murka dan tobatnya pun tidak diterima lg. 😭
Seharusnya klo jtuh miskin ya hrus berubah, ini malah sebaliknya.
Pasti tuh bkl diteror oleh jelmaan ular itu nanti, kan udah main nyuruh2 para antek x untuk mmbunuh ular itu.
Aq tuh semenjak baca yg horor2 gini, sering mimpi yang aneh2 thor, 😔ke mimpi ke dunia lain gitu, mlihat wujud yang aneh-aneh juga sering, bahkan mimpi diperlihatkan pesugihan pun pernah 😬😩.
Mimpi ketemu gelang emas, pas aku pegang tiba-tiba berubah jd mata uang yang aneh, trus dimata uang itu ada gambar raja yg serem bngt rambut gimbal, dan bersuara aaaaaaa bergema gitu.
Trus tidak lama keluar asap hitam pekat dri mata uang itu, tiba-tiba berubah jd sebuah peta, dimana dipeta itu aku diperlihatkan ke singgasana kerajaan gitu, terus aku melihat ada bnyk mas berlian permata yg berkilauan, serta sesajen di wadah bundar besar.
Dan aku melihat para kunti berbaris rapi , lupa ada brp barisan.
Aku lihat aura mereka juga berbeda beda, bermacam-macam warna, kecuali putih.
Aku sangat takut mlihat begituan, trs aku bca ayat kursi dlm hati kemudian kebangun deh. 😫😫😫😫
Mimpi x udh sangat lama bngt.