NovelToon NovelToon
PIL KB DIKAMAR IBU

PIL KB DIKAMAR IBU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Ibu Tiri / Pelakor jahat / Bercocok tanam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fitriandi

Alina seorang wanita muda yang harus menerima kehancuran rumah tangganya karena ulah suami dan ibu tirinya yang suka bermain di belakang.

Selama ini dia sudah menganggap bu Nurma seperti ibu kandungnya sendiri tapi ternyata wanita itu malah mengambil suaminya.

"Emmhhh Rizal... Tambah lagi ya pompanya" Ucap Nurma sambil memejamkan matanya.

"Suka ya sayang?" Tanya Rizal dan menambah ritme pompaannya sesuai dengan permintaan Bu Nurma.

Mau tahu kisah mereka bertiga selanjutnya? baca terus novel ini ya kak, terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Kedatangan orangtua Rizal

Setelah puas jalan-jalan dengan teman-temannya, Alina pun pulang ke rumah.

“Itu kan mobil mama” Gumam Alina melihat mobil milik mertuanya terpakir dengan rapi di halaman rumah.

Alina lantas segera memarkirkan mobil miliknya di samping mobil mertua dan turun tapi dia meninggalkan barang belanjaan dia di mobil, dia hanya turun dengan membawa sayuran yang dia beli di supermarket tadi.

Di teras rumahnya ada kedua mertuanya tengah duduk disana.

“Assalamualaikum, ayah mama” Sapa Alina dan mencium tangan kedua orangtua Rizal.

“Waalaikumsallam, dari mana kamu Lin?” Tanya mama Rizal.

“Habis dari supermarket membeli bahan masakan buat makan malam nanti ma, mama dan ayah sudah datang dari tadi?” Tanya Alina.

“Lumayan, ayo buruan buka pintunya” Jawab mama Rizal.

Alina menepuk jidatnya dengan pelan karena lupa membuka pintu untuk mertuanya.

“Maaf ma, ayo masuk ma yah” Ajak Alina.

“Rizal kemana Lin?” Tanya ayah Rizal.

“Masih berada di luar kota yah, rencananya sih pulang kemarin tapi di undur” Jawab Alina.

“Lalu mama kamu kemana?” Tanya mama Rizal.

“Lagi ada acara di luar kota juga sama teman arisannya ma, sebentar ya Alina buatkan teh dulu” Jawab Alina dan berlalu ke dapur.

Mertuanya memang jarang sekali mengunjungi dirinya, karena rumah mereka yang lumayan jauh jaraknya dan juga ayah Rizal harus bekerja di kantor kelurahan.

Tak lama kemudian dia sudah membawa dua cangkir teh hangat dan satu piring kue cubit dan martabak yang dia beli sebelum pulang tadi.

“Silahkan yah, ma maaf ya tadi nunggu Alina lama” Ucap Alina dan meletakkan di depan mertuanya.

“Iya gak apa-apa, kami juga gak ngabarin kamu dulu jika mau datang” Jawab ayah Rizal.

“Terus kenapa tadi tak menghubungi Alina kalau udah di rumah yah?” Tanya Alina.

“Tadinya kami udah mau telfon, eh mobil kamu udah masuk halaman. Kami hanya lima belas menitan paling menunggu” Jawab Rudi.

Alina hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.

“Alina, tolong kamu jangan menguasai gaji Rizal sendirian. Kamu tahu kan kalau dia masih ada kewajiban membantu sekolah adiknya?” Kini Liana yang berbicara.

“Maksud mama bagaimana? Alina tidak menguasai gaji mas Rizal ma. Alina saja perbulan di kasih tujuh juta sama mas Rizal" Jawab Alina.

“Masak? Bahkan kemarin mama telfon Rizal katanya kamu butuh uang dua puluh juta buat ke dokter” Ucap Liana.

“Enggak ma, Alina gak pernah meminta uang sebesar itu sama mas Rizal. Gaji dia saat ini berapa saja Alina tidak pernah tahu, yang Alina tahu sih lebih dari lima belas juta” Jawab Alina.

“Lantas kemana uang Rizal? Bahkan kemarin mama meminta sama dia untuk bayar ujian Selvi saja dia tak mau kasih ya dengan alasan uangnya kamu semua yang pegang” ucap Liana.

“Alina juga tidak tahu ma, bahkan memegang atm mas Rizal juga tidak pernah. Setiap mas Rizal habis gajian dia mentransfer tujuh juta itu saja” Jawab Alina.

“Hmmm yasudah nanti mama tanyakan lagi pada Rizal, ingat ya Alina jika kamu berbohong mama gak mau memaafkan kamu” Ucap Liana.

“Iya mama, Alina gak berbohong. Lagian buat apa Alina bohong? Gak ada gunanya juga kan” Jawab Alina.

“Lantas kapan kamu hamil? Sudah mau satu tahunan loh kamu menikah dengan Rizal tapi sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda hamil” Tanya Liana.

“Masih belum di kasih saja sama Allah ma, Alina juga berusaha dan berikhtiar tapi semua juga atas izin Allah” Jawab Alina.

“Gimana mau hamil, di sentuh aja udah gak pernah. Tapi sekarang malah nyentuh Nurma” Ucap Alina dalam hati.

“Kamu sudah periksa lagi ke dokter?” Tanya Rudi.

“Sudah yah, tapi ya namanya belum di kasih mau bagaimana lagi” jawab Alina.

“Kamu mandul kali Lin” Ucap Liana.

Mertua Alina ini memang jika berbicara sedikit pedas tapi dia tak pernah kasar atau pun meminta-minta pada Alina.

“Kan mama sudah melihat hasil tes Alina dan mas Rizal beberapa bulan lalu” jawab Alina.

“Ya siapa tahu diaknosa dokter waktu itu ada kesalahan” Ucap Liana.

“Insyaallah Alina gak mandul ma” Jawab Alina yakin.

“mama kamu kapan pulang Lin” tanya Rudi.

“Paling nanti malam atau gak besok yah, berangkat kemarin sore mama” Jawab Alina.

“Lantas Rizal?” Tanya Rudi.

“Katanya sih nanti malam yah, tapi gak tau lagi kalau di undur” Jawab Alina.

“Memangnya Rizal ada tugas dimana sih? Kok pulangnya di undur terus padahal ini weekend loh” Ucap Liana.

“Di Bandung ma, katanya ada meeting gitu hari ini. Alina tinggal masak dulu ya mama dan ayah pasti sudah lapar” Jawab Alina.

“Ya masaklah yang enak Lin, kami mau istirahat sebentar” Ucaap Liana.

“Iya ma, kamarnya juga sudah bersih kok” Jawab Alina.

Orangtua Riko jika menginap di rumah ini memang menempati kamar di sebelah kamar Alina.

Kamar itu ukurannya lebih kecil dari kamar tamu, mangkanya Nurma gak mau tidur di kamar atas.

Kadang saja kamar itu di jadikan ruang kerja oleh Alina atau pun Rizal jika sedang di kejar deadline kerjaan.

Setelah mertuanya ke kamar, Alina segera mengolah bahan-bahan yang sudah dia beli tadi.

Gak sampai satu jam masakan Alina sudah siap di meja makan, dia memang masak yang simpel-simpel aja agar cepat matang. Untung saja dia tadi langsung pulang, kalau gak kan kasihan mertuanya.

Alina masak tumis kangkung, ayam kecap dan udang tepung untuk makan malam mereka.

“Sudah siap semua, lebih baik aku telfon mas Rizal” Gumam Alina dan mengambil ponselnya yang dia letakkan di meja dapur tadi.

Saat ini sudah jam lima sore, kalau jadi pulang kan Alina bisa menyisihkan sedikit makanan untuk Rizal nanti.

Dia tak mau masak buat suaminya kalau ujung-ujungnya Rizal gak jadi pulang.

Panggilan pertama dan kedua tak di angkat oleh Rizal, barulah di panggilan ketiga di angkat oleh sang suami.

[hallo assalamualaikum] Ucap Alina.

[waalaikumsallam sayang, ada apa?] Tanya Rizal.

[kamu jadi pulang malam ini gak mas?] tanya Alina.

[jadi sayang, tapi kayaknya mas sampai sana tengah malam nanti. Kamu gak usah masak atau nungguin mas ya, mas juga bawa kunci pintu depan] Jawab Rizal.

[oke hati-hati mas, disini ada mama sama ayah. Mereka akan menginap di sini] Ucap Alina.

[kapan sampainya?] tanya Rizal.

[sore tadi mas, saat Alina baru pulang jalan-jalan sama Elis dan Irma] Jawab Alina.

[oh yaudah, bilang sama mereka kalau mas malam ini pulang] Ucap Rizal.

[iya mas, jangan lupa oleh-olehnya. Assalamualaikum] Jawab Alina dan mematikan panggilan.

“Sayang, kamu nanti malam tidur di penginapan saja” Ucap Rizal pada Nurma yang merebahkan kepalanya di paha Rizal.

“Kenapa gitu? Bukannya kalau tengah malam Alina sudah tertidur ya” Tanya Nurma.

“Ada ayah sama mama di rumah, aku hanya takut jika tiba-tiba mereka memergoki kita yang pulang bersama” Jawab Rizal.

“Hmm gitu, oke deh gak apa-apa. Besok jam sembilanan aku pulang kerumah” Ucap Nurma.

“Iya sayang, maaf ya jadi kamu harus mengalah dulu” Jawab Rizal.

“Its oke, aku gak apa-apa selalu mengalah asalkan menang memiliki kamu seutuhnya seperti saat ini. Status kamu dan Alina kan hanya di atas kertas sedangkan hati dan tubuh kamu semua milikku” Jawab Nurma dan tangannya menelusup ke dalam celana milik Rizal

Hingga terjadilah olahraga sore hari di atas ranj-ang hotel tersebut, Nurma dan Rizal memang jika bersama selalu melakukan hubungan badan apalagi mereka sama-sama hiyper.

1
Maemanah
lanjut 👍👍👍👍
Maemanah
lanjut 👍👍👍🙏🙏
Maemanah
lanjut 👍👍👍🙏🙏
Sunaryati
Astaga naga Nurma itu beneran ulat bulu yang sudah putus urat malunya. Rizal juga, nikmati perselingkuhan kalian dengan sepuasnya sebelum kehancuran menghampiri kalian.
Maemanah
kelamaan selingkuhya thor....ah....menjengkelkan
Fitrii: sabar kak whehehe
total 1 replies
Sunaryati
Semoga lancar prosesnya
Maemanah
dobel update thor 👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Andira Rahmawati
yaahhhhelahhhh blm puas baca udah abis aja...double up kek thor🙏🙏🙏
Maemanah
lanjut 👍👍🙏🙏🙏
Andira Rahmawati
lanjut thorrr yg banyaj thorr
Maemanah
adult..thor ngpain nunggu orang tuaya pulang sih...bongkar saja ...👍👍🙏🙏🙏
Andira Rahmawati
up nya banyakin dong thor...biar puas bacanya...☺️☺️
Sunaryati
Tak sabar nunggu kebongkar, kebejatan dia makhluk hiper
Maemanah
thor2 tahan banget si alin...klu aku sdh ku babat habis mereka...thor jgn terlalu lama itu rival sama nurma keenakan ...semangat thor
🙏🙏👍👍👍
Fitrii: Iya kak, makasih ya
total 1 replies
Andira Rahmawati
lanjut thor banyakin up nya thor..☺️
Fitrii: Di tunggu terus kelanjutannya ya kak😁
total 1 replies
Sunaryati
Oh hiper , makanya sudah umur nurma masih bisa ngimbangi Rizal, berarti sebelum jadi menantu sudah jadi kekasih
Sunaryati
Segera gugat tunggu apalagi bukti sudah banyak, aset sudah ditangan jika perlu laporkan ke atasan agar dipecat dan ke pihak berwajib agar masuk penjara, abaikan jasa Nurma yang telah merawatmu, tak sebanding dengan pengkhianatannya
Fitrii: ditunggu bab selanjutnya ya kak🤭
total 1 replies
Andira Rahmawati
secepatnya gugat tuhh pak suami kelakuannya bejat gitu☺️☺️
Andira Rahmawati
cerita yg bagus bgt..lanjut dong double up thorrr🙏
Kem mlem 🍨🍨🍨
Perasaan campur aduk. 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!