NovelToon NovelToon
Duda-ku

Duda-ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:42.3k
Nilai: 5
Nama Author: santi damayanti

"hana maaf, rupanya riko hatinya belum tetap, jadi kami disini akan membatalkan pertunangan kamu.. dan kami akan memilih Sinta adik kamu sebagai pengganti kamu" ucap heri dengan nada yang berat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi damayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

“Tunggu dulu, saya telepon dulu, Bu,” ucap Hana dengan nada datar.

“Aduh, kenapa tidak diangkat?” ucap Hana dalam hati.

“Sudah, Hana, kalau tidak sanggup bayar biar aku saja yang bayar. Tapi kamu harus ikut denganku mengelola toko,” ucap Riko.Riko merasa terpesona dengan hana yang semakin cantik.

“Bang, apaan sih? Abang masih suka, ya, sama Kak Hana?” ucap Sinta.

“Diamlah. Kamu tidak mengerti. Memangnya kamu yang mengurus toko aku? Memangnya kamu mau angkut-angkut barang?” ucap Riko sekaligus memberi ancaman pada Sinta. Riko tahu kalau sinta itu perempuan pemalas bukan pekerja keras seperti hana, ancaman seperti itu pasti ampuh,

“Ih, awas saja kalau kamu masih suka sama Hana. Aku bilang sama Bapak dan Ibu kamu,” ucap Sinta.

“Gimana, Mbak?” tanya kasir tidak sabaran.

“Mohon tunggu, Mbak,” ucap Hana. Masih mencoba telpon ke jefri

“Mbak, sudahlah, dia itu tidak akan sanggup bayar belanja sebanyak itu, Mbak,” ucap Riko memanasi suasana.

Kasir mulai curiga pada Hana.

“Tolong, Mbak, balikin saja barangnya kalau Mbak memang tidak sanggup bayar,” ucap kasir.

“Tolong tunggu sebentar, Mbak,” ucap Hana sambil terus menelpon Jefri.

Aneh banget, tadi pagi suruh aku belanja, sekarang malah susah ditelepon,” ucap Hana dalam hati.

“Mbak, kakak saya ini memang klepto, Mbak. Tolong Mbak periksa barang-barang yang ada di sini,” ucap Sinta, memanfaatkan kesempatan untuk menjatuhkan Hana.

Hana cuek saja dan masih terus menelepon Jefri.

“Mbak, tolong balikin semua barang yang Mbak ambil, lalu pergi dari toko ini,” ucap kasir. Wajahnya kini terlihat kesal, ada rasa takut kalau apa yang dikatakan Sinta itu benar.

“Saya tidak punya penyakit ingin mencuri, termasuk mencuri tunangan orang, Mbak,” jawab Hana santai.

“Kamu menyindirku?” ucap Sinta kesal.

“Oh, merasa ya?” jawab Hana ringan.

“Tolong jangan rebut! Cepat bayar atau balikin barangnya. Kalau memang tidak punya uang, lebih baik jangan belanja di sini. Dan jangan mencuri di sini!” ucap kasir makin keras.

“Mbak, jangan asal menuduh orang sebelum Anda menyelidikinya dengan benar. Apa seperti ini cara Anda melayani pelanggan?” ucap Hana tegas.

“Apa hak kamu mengajari saya cara melayani pelanggan? Kamu pasti mencuri, kan? Dari tadi aku perhatikan, kamu mengambil barang-barang mahal. Pasti kamu mencuri!” ucap kasir curiga.

“Mbak, biarkan saya yang bayar saja,” ucap Riko.

“Bang!” bentak Sinta, tak rela.

“Aku tidak sudi dibayar oleh pengkhianat,” ucap Hana tajam.

“Sudahlah, Hana, jangan ngambekan kayak anak kecil. Mengaku sajalah kalau hidup kamu itu menderita setelah berpisah denganku. Aku barusan dari showroom kamu, dan ternyata kamu sudah dipecat. Belum lagi kamu sekarang tidak tinggal di rumah. Kamu pasti susah sekarang, jadi jangan tolak bantuanku, Hana,” ucap Riko mencoba memberi solusi.

“Tidak! Aku tidak akan menerima bantuan lelaki tak setia,” ucap Hana dengan nada dingin.

“Jangan belagu, Hana. Kamu itu sekarang susah. Belanja habis tiga puluh juta, dari mana coba uangnya?” sindir Riko.

“Mbak, balikin cepat barang-barangnya!” ucap kasir kesal.

“Hana, terima bantuanku,” ucap Riko lagi, kini dengan nada menekan

“Bang!” mata Sinta melotot.

“Kenapa ini ribut-ribut?” ucap Jefri, datang menghampiri dengan jas rapi dan jam tangan mewah, membuat Sinta seketika terpesona.

“Om... eh, Kak! Kenapa baru datang? Dan kenapa teleponnya nggak diangkat?” ucap Hana dengan nada kesal bercampur lega.

“Aku tadi ada urusan,” jawab Jefri tenang.

“Oh, ternyata sekarang kamu jadi simpanan om-om, Hana? Astaga, aku nggak nyangka. Kamu rela jual diri demi bertahan hidup?” sindir Riko tajam.

Plak! Hana menampar pipi Riko keras-keras.

“Aku nggak pernah jual diri, bajingan!” bentaknya.

Riko terkejut, memegang pipinya yang panas. Ia hendak membalas, namun tubuh kekar Jefri langsung menghalangi langkahnya.

“Jangan coba-coba. Kalau tidak, kamu dan keluargamu akan lenyap,” ucap Jefri dengan nada dingin.

“Siapa kamu, hah?” Riko mendongak, merasa kecil karena tubuh Jefri jauh lebih tinggi dan kekar.

“Kamu tak pantas mengetahui namaku,” jawab Jefri datar.

“Aisss... sombong kali kamu! Hah! Kalau kamu memang kaya, coba kamu bayar belanjaan Hana!” tantang Riko.

“Ngapain aku harus bayar?” sahut Jefri santai.

“Hahaha... dasar sombong! Penampilan saja necis, tapi uang nggak ada. Kasihan sekali kamu, Hana. Punya sugar daddy tapi kere!” ucap Riko sinis, tertawa meremehkan.

“Pak, kalau tidak punya kepentingan, sebaiknya jangan mengacau di sini. Dan jangan membela pencuri,” ucap kasir kesal. Dari tadi ia menunggu pembayaran, tapi tak kunjung terjadi.

“Kamu karyawan lama atau baru? Tapi sepertinya, dari pakaianmu, kamu karyawan lama,” ucap Jefri sambil memandang tajam ke arah kasir.

“Apa urusannya Anda dengan saya? Sanggup bayar, bayarlah! Kalau tidak sanggup, jangan membela pencuri,” balas kasir ketus.

“Dari mana kamu tahu ada pencurian?” tanya Jefri tenang.

“Perempuan ini menderita kleptomania. Dia pasti mencuri!” jawab kasir tanpa ragu.

“Dari mana kamu tahu kalau dia menderita klepto?” Jefri kembali bertanya, nadanya tetap datar.

“Sudahlah, jangan banyak bicara! Bapak sanggup bayar atau tidak? Kalau tidak, pergilah!” ucap kasir mulai kehilangan kesabaran.

“Begini cara kamu melayani customer? Mana manajermu?” tanya Jefri dengan nada menekan.

“Ah, orang ini sok kaya sekali,” sela Riko sinis. “Mbak, jangan-jangan dia juga nggak sanggup bayar, malah bosnya pencuri. Lebih baik panggil security untuk mengusirnya!”

“Iya, Mbak, panggil saja security. Dua orang ini pasti kelompok pencuri!” timpal Sinta, ikut memprovokasi.

Kasir menghela napas, mencoba menahan emosi. Dengan suara datar namun tegas, ia berkata, “Pak, jangan bertele-tele. Silakan bayar sekarang, kalau tidak saya akan panggil security.”

“Kenapa aku harus bayar?” ucap Jefri tenang.

“Ya karena wanita simpanan Bapak ini ngambil barang-barang mahal! Dan Mbak ini tadi menunggu Anda untuk membayar,” sahut kasir dengan suara ketus.

“Ada apa ini?” suara berat terdengar. Seorang pria berjas hitam dengan dandanan rapi mendekat—manajer toko.

“Pak Manajer, orang ini nggak mau bayar, padahal dia sudah ambil banyak barang. Katanya dia nggak harus bayar, dan wanita simpanannya juga nggak sanggup bayar!” adu kasir berapi-api.

“Salman…” suara Jefri terdengar datar namun mengandung tekanan. “Apakah uang simpanan tokoku ini sudah habis, sehingga aku harus ikut bayar?”

Sekejap wajah pria berjas itu pucat. Tangannya bergetar.

“Pa… pak Jefri… a-ampun, Pak… kenapa Anda tidak bilang kalau mau datang ke sini. Kalau saya tahu, pasti saya sendiri yang menyambut Anda…” suara Salman penuh gemetar, hampir gugup.

Kasir yang tadi lantang menuduh kini tubuhnya ikut gemetar. Apalagi teringat kata-katanya barusan: menuduh wanita Jefri sebagai simpanan dan menyebut keduanya pencuri.

“Siapa dia, Pak?” tanya Riko dengan nada menantang, meski terlihat ragu.

Salman menoleh cepat, wajahnya penuh rasa takut.

“Ini… Pak Jefri… pemilik toko kecil ini…” jawab Salman dengan suara bergetar. Tubuhnya jelas menegang, apalagi menyadari pemilik toko tiba-tiba datang dan justru mendapat perlakuan buruk dari karyawannya sendiri.

karya pertama mohon komennya

like,vote

salam hangat

1
Sholikhah Sholikhah
pak Romi dan Maharani langsung dapat mantu double 😄😄😄😄
Sholikhah Sholikhah
satu sama yah kakak yah adik 🥰🥰🥰🥰🥰
Arga Putri Kediri
menarik
Widya Herida
lanjutkan thor ceritannya bagus
Widya Herida
lanjutkan thor
Pipit Rahma
hayo bongkar kasih pelajaran si sinta. sama mamahnya lanjut kasih tau......
Sholikhah Sholikhah
apakah Andri itu anak Maharani ? soalnya kalau ya, kan gak boleh nikah sama Hana sama sama satu ibu
Sholikhah Sholikhah
keluarga bodoh, sering bolak balik rumah sakit tapi kok malah gak mikir buat test DNA
merry
berati Sinta tu ank mirna dan hana anky maharani,, mky perlakuan mirna ke hana beda,, berati mirna ada dendam ke maharani di msa lalu jdi terbawa smpai skrg dan hana jdi korban ya,,
merry
aduhh mau mau y ketipu mn uang di porotin tar dsrh gnti gk bs lgg,,
Sholikhah Sholikhah
keluarga kaya tapi kok bodoh, kenapa gak test DNA aja sih
Asphia fia
bukanya sinta anak mirna , hana yg anak tiri berarti yg saudara andri hana dong
Wien Ibunya Fathur
wah... yang sadar kalau anak aslinya Hana cuma Roni...
secepatnya pasti terkuak dan Andri gak jadi sama Hana deh 😅😅
Pipit Rahma
kasih tau kalo hana sebenar anak kandungnya....
Widya Herida
lanjutkan thor
Dewi Anggraeni
kan hana sodra nya andri
Pipit Rahma: cepat kasih tau hana kasihan dia. enak benar si sinta padahal bukan anaknya.....
total 2 replies
merry
ribet klo andri nikh sm hana,, ap lg Sinta adik Tri ya bklnn ribut x tuu iri dengki jahat licik juga nnti hana di jdinn sama aku hidup lgg,,secara Sinta ajj ud jdi pelakor rebut riko dr hana,, bs jdi knn Sinta yg licik ngehasut maharani biar bnci hana,, bgs dgn jefri tuu
SOPYAN KAMALGrab: terimakasih lo mampir
total 1 replies
Dewi Anggraeni
menyesal yg sudah terlanjur Riko
Dewi Anggraeni
ea ate asiap asal papa kamu mode . oanda jgan mode singa 😄😄
Dewi Anggraeni
jadi andri saudaraan dgn sinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!